Anda di halaman 1dari 24

BUKU SAKU PENGAWAS PEMILU LAPANGAN

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


REPUBLIK INDONESIA

0|Page
Definisi

PPL adalah Pengawas Pemilihan Lapangan


Panwascam adalah Panitia Pengawas Kecamatan
PPK adalah Panitia Pemilihan Kecamatan
DPS adalah Daftar Pemilih Sementara
DPT adalah Daftar Pemilih Tambahan
DPPh adalah Daftar Pemilih Pindahan
DPTb adalah Daftar Pemilih Tambahan
PKPU adalah Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Hari adalah 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam dalam hari menurut kalender.

1|Page
Kata Pengantar

Pemungutan Pemilihan Serentak yang dilaksankana pada tahun 2018 ini, akan
dilaksanakan di hari Rabu tanggal 27 juni 2018. Sesuai dengan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 2 tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 1 tahun 2017 tentang Tahapan, Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2018.
Pemilihan secara langsung sebagai instrument partisipasi warga Negara secara
langsung dalam memilih calon pemimpinnya mengandung 2 fungsi; pertama sebagai
sarana untuk membangun ikatan politik berupa pendelegasian mandat dari warga
Negara pemilik kedaulatan atas Negara kepada partai atau person-person tertentu
untuk mewakili mereka dalam menjalankan roda pemerintahan, disertai dengan point-
point janji layanan yang akan diimplementasikan. Kedua, pemilu juga menjadi sarana
bagi warga Negara untuk “menghukum” partai politik atau person-person tertentu yang
terpilih dalam pemilu sebelumnya namun dianggap gagal dalam mewujudkan janji
layanan selama periode sebelumnya. Dengan demikian, melalui instrument pemilu ini,
rakyat dapat menjalankan fungsi control terhadap jalannya pemerintahan, meskipun
pemilu bukan merupakan satu-satunya instrument yang tersedia.
Dalam pemilihan peran Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) sangat penting
karena berada dititik pusat “pertarungan”. Untuk itu PPL harus mempunyai skill
pengawasan yang kuat. Buku saku ini merupakan bagian dari peningkatan keahlian atau
pengetahuan bagi PPL itu sendiri.

Jakarta 21 Mei 2018

Abhan
Ketua Bawaslu

2|Page
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Apa itu Pemilihan?


Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan
adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
memilih Gubernur, Bupati, dan Walikota secara langsung dan demokratis

2. Apa saja asas pemilihan yang harus dilaksanakan?


“Luber Jurdil” singkatan dari Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil.
Adapun pengertiannnya sebagai berikut :
Langsung : pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan
tidak boleh diwakilkan.
Umum : pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah
memiliki hak menggunakan suara.
Bebas : pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.
Rahasia : suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia dan hanya
diketahui oleh si pemilih itu sendiri.
Jujur : mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan
sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga
negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan
kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama
untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota yang terpilih.
Adil : perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa
ada diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu.

3. Mengapa pemilihan perlu diawasi ?


Sebagai sebuah media kontestasi antar partai politik atau persorangan guna
memperebutkan dukungan suara rakyat untuk menduduki jabatan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota
mengandung potensi kerawanan untuk diwarnai dengan tindakan-tindakan
kompetisi yang tidak fair. Potensi pelanggaran ini tidak hanya berasal dari partai
politik atau kandidat selaku kontestan pemilu, namun juga rawan dilakukan oleh
para pendukung partai politik atau kandidat, pejabat dan pegawai pemerintahan
yang memiliki afiliasi dengan parpol atau kandidat, bahkan juga oleh penyelenggara
pemilihan yang gagal menjaga integritas mereka.
Praktek kompetisi yang tidak fair ini dapat terwujud dalam bentuk tindakan
yang mengandung daya rusak rendah terhadap nilai dan keseimbangan sosial
seperti pelanggaran jadwal kampanye, pemasangan alat peraga kampanye di
3|Page
tempat-tempat yang dilarang, dan lain sebagainya. Di sisi lain, praktek kompetisi
yang tidak fair ini juga dapat dan sering terwujud dalam bentuk tindakan yang
mengandung daya rusak besar seperti penyalahgunaan wewenang dan fasilitas
Negara oleh pejabat dan pegawai pemerintah, politik identitas yang berpotensi
memicu social-disorder, manipulasi dana kampanye, dan lain-lain. Praktek
kompetisi yang tidak fair ini juga berpotensi memicu munculnya sengketa antar
peserta pemilu maupun antara peserta pemilu dengan penyelenggara pemilu.
Oleh karenanya, dalam rangka mencegah munculnya praktek-praktek
kompetisi yang tidak fair ini, kerangka hukum pemilihan kepala daerah mengatur
tentang larangan dan ancaman sanksi bagi peserta pemilu, pejabat pemerintahan,
penyelenggara, dan masyarakat umum. Dalam rangka penegakan aturan hukum ini,
diperlukan upaya pengawasan secara massif oleh berbagai pihak. Tanpa adanya
pengawasan yang intensif, maka prinsip fair play dalam kompetisi politik ini akan
sulit untuk ditegakkan, yang pada akhirnya akan menciderai misi utama dari pemilu
dan demokrasi.
Kerangka hukum pemilihan di Indonesia, secara spesifik memberikan
mandat kepada institusi pengawas pemilu lapangan untuk menjalankan fungsi
pengawasan dan melakukan beberapa tindakan yang harus dilakukan. Namun
demikian, peran pengawasan ini juga terbuka untuk dilakukan oleh masyarakat,
lembaga Negara lainnya, serta peserta pemilu.

4. Apa ukuran kualitas penyelenggaraan pemilihan?


Kualitas penyelenggaraan pemilihan dapat diukur dari sejumlah indikator di bawah
ini :1
1. Terbentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memiliki dukungan yang
sebesar-besarnya dari rakyat;
2. Adanya kompetisi yang sehat, partisipatif, keterwakilan yang tinggi antara
pemilih dengan yang dipilih, dan dengan mekanisme akuntabilitas yang jelas;
3. Jadwal dan tahapan pemilihan dilaksanakan secara tepat waktu sebagaimana
telah direncanakan;
4. Dilaksanakan sesuai asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber
Jurdil) serta dengan dipatuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai pemilihan.

1
Nur Hidayat Sardini, Restorasi Penyelenggaraan Pemilu Di Indonesia, Fajar Media Press, 2011, Halaman 220-221

4|Page
BAB II
Tugas dan Kewajiban PPL

Apa itu Panitia Pengawas Pemilihan Lapangan?


Panitia Pengawas Pemilihan Lapangan yang singkat PPL adalah petugas yang
dibentuk oleh Panwas Kecamatan untuk mengawasi penyelenggaraan Pemilihan di
Desa atau sebutan lain/Kelurahan (Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015, Pasal 1 angka
19).

Apa saja tugas dan wewenang PPL ?


Sebagai lembaga yang dibentuk berdasarkan surat keputusan ketua Panwascam
maka PPL juga mempunyai tugas dan kewajiban yang harus dijalankan. Untuk itu, tugas
dan kewajiban PPL (Pasal 35, UU Nomor 1 Nomor 2015)adalah :
1. Mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilihan di tingkat Desa atau sebutan
lain/Kelurahan yang meliputi:
a. pelaksanaan pemutakhiran data Pemilih berdasarkan data kependudukan dan
penetapan Daftar Pemilih Sementara, daftar Pemilih hasil perbaikan, dan Daftar
Pemilih Tetap;
b. pelaksanaan Kampanye;
c. perlengkapan Pemilihan dan pendistribusiannya;
d. pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di setiap TPS;
e. pengumuman hasil penghitungan suara di setiap TPS;
f. pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang ditempelkan di sekretariat
PPS;
g. penyampaian surat suara dari TPS sampai ke PPK; dan
h. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilihan lanjutan, dan
Pemilihan susulan.
2. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap tahapan penyelenggaraan
Pemilihan yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilihan sebagaimana dimaksud
pada angka 1;
3. Meneruskan temuan dan laporan dugaan pelanggaran terhadap tahapan
penyelenggaraan Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 2 kepada instansi
yang berwenang;
4. Menyampaikan temuan dan laporan kepada PPS dan KPPS untuk ditindaklanjuti;
5. memberikan rekomendasi kepada instansi yang berwenang atas temuan dan laporan
tentang adanya tindakan yang mengandung unsur tindak pidana Pemilihan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. mengawasi pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilihan; dan
7. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh Panwas Kecamatan

5|Page
Apa saja kewajiban PPL ?
Kewajiban PPL sesuai Pasal 36 Undang-Undang Nomor 1 tahun 2015
1. bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
2. menyampaikan laporan kepada Panwas Kecamatan berkaitan dengan adanya
dugaan tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan
Pemilihan di tingkat Desa atau sebutan lain/Kelurahan;
3. menyampaikan temuan dan laporan kepada Panwas Kecamatan berkaitan
dengan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPS dan KPPS yang
mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan tahapan Pemilihan di tingkat
Desa atau sebutan lain/Kelurahan;
4. menyampaikan laporan pengawasan atas tahapan penyelenggaraan Pemilihan di
wilayah kerjanya kepada Panwas Kecamatan; dan
5. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh Panwas Kecamatan

6|Page
BAB III
TEKNIS PENGAWASAN

Tata Cara Pengawasan


PPL dapat melakukan pengawasan secara langsung dengan menuangkan
didalam formulir model A dan alat kerja pengawasan dan memastikan tidak adanya
pelanggaran didalamnya. Bila terdapat adanya dugaan pelangaran pengawasan pemilu
wajib menindaklanjuti untuk dilakukan penindakan dan penanganan pelanggaran.

Mendapatkan Menindaklanjuti bila


Pengawasan langsung
informasi lengkap terjadi dugaan
dengan membawa form
pelaksanaan kampanye pelangaran
A dan alat kerja
pengawasan

Pengawasan terhadap pencermatan Daftar Pemilih Tetap (DPT)


PPL memastikan daftar pemilih didalam DPT adalah pemilih yang memenuhi
syarat, apabila terdapat pemilih didalam DPT terdapat pemilih yang tidak memenuhi
syarat, PPL wajib merekomendasikan untuk dicoret dari daftar DPT, berikut pemilih
yang tidak memenuhi syarat:
a. Pemilih tidak dikenal
b. Pemilih meninggal dunia
c. Pemilih berstatus TNI/POLRI
d. Pemilih pindah domisili
e. Pemilih dengan elemen data bermasalah atau tidak lengkap (tidak ada
NIK/NKK/dll)
f. Pemilih dibawah 17th
g. Pemilih yang tergangu jiwa nya berdasarkan surat dokter
h. Pemilih yang dicabut hak pilihnya
PPL wajib mendata pemilih yang tidak masuk kedalam DPT untuk
direkomendasikan kepada PPS untuk didata kedalam Daftar Pemilih Tambahan.
PPL wajib mendata pemilih yang pindah daerah pemilihan, untuk direkomendasikan
kepada PPS untuk diberikan Formulir A5 sebagai pemilih pindahan.
Pengawasan Kampanye
Masa kampanye ini menjadi tahapan pemilu yang panjang, tugas pengawas
pemilu harus dapat melakukan pengawasan kepada seluruh aktivitas kampanye yang
dilakukan oleh pasangan calon. Penting bagi pengawas pemilu melakukan persiapan
dan pelaksaanan pengawasan tahapan kampanye dengan baik.
Kampanye Pemilihan, yang selanjutnya disebut Kampanye adalah
kegiatan menawarkan visi, misi, program Pasangan Calon dan/atau
informasi lainnya, yang bertujuan mengenalkan atau meyakinkan Pemilih.
7|Page
Dalam hal menindaklanjuti hasil pengawasan yang terdapat dugaan pelanggaran,
pengawas pemilu tidak boleh terjebak pada dugaan pelanggaran kampanye yang
mengharuskan memenuhi unsur akumulatif. Segala bentuk kampanye yang telah
memenuhi unsur kampanye dan didalamnya menjadi adanya dugaan pelanggaran,
dapat diteruskan menjadi laporan dugaan pelangggaran untuk ditindaklanjuti.

Metode Kampanye
Pertemua Penyebara Pemasanga Kampaye di Kegiatan
Pertemuan n tatap n Bahan n Alat media sosial lain
terbatas muka dan Kampanye Peraga
dialog Kampanye
 Contoh:  Blusukka  Stiker  Banner  Status  Perlombaa
Penyampaian n  Famflet  Baliho  Pemberita n
visi dan misi  Pertemua  Poster  Umbul- an  Gerak
 Pemberian n dengan umbul  Meme jalan
bantuan warga  Bendera  Bazar
 Deklarasi murah
Dalam hal pengawasan alat praga, pasangan calon tidak boleh memasang alat
praga diluar design yang diserahkan kepada KPU. Bertepatan dengan tahapan
kampanye yang dilaksanakan pada bulan suci romadhon, pasangan calon tidak boleh
membuat alat praga atau bahan kampanye yang berkaitan dengan jadwal imsak dan
buka puasa dan ucapan selamat beribadah puasa dan selamat idul fitri karena design
alat praga diluar design yang diserahkan kepada KPU.
PPL melakukan pengawasan larangan kampanye kepada pasangan calon/tim
kampanye/partai politik pada hari tenang 23-26 Juni 2018.
Berikut alat kerja pengawasan kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon.
Pengawasan Kampaye Dalam Bentuk Pertemuan Tatap Muka/Dialog/Pertemuan
Terbatas/Rapat Umum/Kegiatan lainya
Cara Pengawasan:
1. Mendapatkan salinan surat pemberitahuan jadwal kegiatan kampanye
2. Berkoordinasi dengan stakeholder (Aparat Keepolisian) untuk mengetahui
aktivitas kegiatan kampanye di wilayah pengawasan anda
3. Melakukan pengawasan secara langsung kesetiap kegiatan kampanye yang
dilakukan pasangan calon/tim sukses/relawan pasangan calon
4. Melakukan pencermatan terhadap proses kegiatan kampanye yang sedang
berlangsung dan bila jawaban “Ya” menunjukkan adanya temuan pelanggaran,
dan diteruskan kedalam dalam form A
5. Hasil pengawasan pelanggaran dalam kampanye diteruskan untuk dilakukan
penindakan pelanggaran sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-
undangan

8|Page
Identitas Pengawas
Nama Pengawas
No tlp
Data Kegiatan Pengawasan
Jenis Kegiatan
Pertemuan Tatap Muka/Dialog/Pertemuan Terbatas/Rapat
Kampanye yang
Umum/Kegiatan lainnya2
diawasi
Bentuk kegiatan
kampanye
Waktu 00.00
Hari/tgl/bln
Kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah dalam kegiatan kampanye terdapat materi bahan kampanye
yang mencantumkan foto atau nama Presiden dan Wakil Presiden RI?
2 Apakah terdapat bahan kampanye (stiker) yang ditempel di taman?
3 Apakah terdapat bahan kampanye (stiker) yang ditempel di pohon?
4 Apakah dalam kegiatan kampanye terdapat materi alat praga yang
foto atau nama Presiden dan Wakil Presiden RI?
5 Apakah terdapat tanda gambar, yang bukan tanda gambar atau
atribut lain dari Pasangan Calon yang bersangkutan?
6 Apakah terdapat simbol-simbol, yang bukan atribut lain dari
Pasangan Calon yang bersangkutan?
7 Apakah terdapat panji yang bukan atribut lain dari Pasangan Calon
yang bersangkutan?
8 Apakah terdapat pataka atau atribut lain dari Pasangan Calon yang
bersangkutan?
9 Apakah terdapat konvoi kendaraan dalam keberangkatan kegiatan
kampanye?
10 Apakah terdapat konvoi kendaraan dalam kepulangan kegiatan
kampanye?
11 Apakah terdapat pawai berjalan kaki di jalan raya?
12 Apakah terdapat personil atau petugas kampanye yang membawa
senjata api?

2
Pilih salah satu

9|Page
13 Apakah terdapat personil atau petugas kampanye yang membawa
senjata tajam?
14 Apakah pasangan calon/tim sukses/tim kampanye/tim relawan yang
memberikan door prize?
15 Apakah kegiatan kampanye menggunakan fasilitas negara?
16 Apakah kegiatan kampanye mempersoalkan dasar negara Pancasila
dan UU Dasar Negara Republik Indonesia?
17 Apakah dalam kegiatan kampanye terdapat materi yang mengandung
unsur sara (agama, suku, ras dan golongan)?
18 Apakah dalam kegiatan kampanye terdapat materi yang mengandung
unsur fitnah?
19 Apakah dalam kegiatan kampanye terdapat materi yang mengandung
unsur menghasut?
20 Apakah kegiatan kampanye melibatkan anak-anak?
21 Apakah kegiatan kampanye mengganggu ketertiban umum?
22 Apakah dalam kegiatan kampanye terdapat materi yang mengandung
unsur ancaman dengan menggunakan kekerasan pengambilan alih
kekuasaan dari pemerintah yang sah?
23 Apakah terdapat pengrusakan alat praga kampanye pasangan calon
lain?
24 Apakah kegiatan kampanye menggunakan anggaran negara?
25 Apakah kegiatan kampanye menggunakan dana desa?
26 Apakah kegiatan kampanye dilaksanakan diatas jam 18.00?
27 Apakah kegiatan kampanye dilaksanakan tempat ibadah?
28 Apakah kegiatan kampanye dilaksanakan di tempat pendidikan?
29 Apakah kegiatan kampanye melibatkan (ikut berkampanye baik
secara pasif maupun aktif) pejabat BUMN?
30 Apakah kegiatan kampanye melibatkan (ikut berkampanye baik
secara pasif maupun aktif) pejabat BUMD?
31 Apakah kegiatan kampanye melibatkan (ikut berkampanye baik
secara pasif maupun aktif) aparatur sipil negara?
32 Apakah kegiatan kampanye melibatkan (ikut berkampanye baik
secara pasif maupun aktif) kepala desa?
33 Apakah kegiatan kampanye melibatkan (ikut berkampanye baik
secara pasif maupun aktif) perangkat desa atau sebutan
lain/kelurahan?
34 Apakah kegiatan kampanye dilaksanakan di luar jadwal?
Terhadap proses kegiatan URAIKAN
kampanye yang sedang
berlangsung dan bila

10 | P a g e
jawaban “Ya”
menunjukkan adanya
temuan pelanggaran.
TINDAK LANJUT

Pengawasan Praktik Politik Uang


Politik uang adalah memberikan atau menjanjikan uang ataupun barang dari
pasangan calon, partai politik dan tim sukses kepada pemilih atau penyelenggara
pemilihan dalam rangka memenangkan Pemilu dengan cara yang curang. Ada empat hal
penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan politik uang. Pertama, vote buying
atau membeli suara. Kedua, vote broker atau orang/kelompok orang yang mewakili
kandidat untuk membagikan uang/barang. Ketiga, uang atau barang yang akan
dipertukarkan dengan suara. Keempat, pemilih dan penyelenggara pemilihan yang
menjadi sasaran politik uang.
Modus Pelanggaran Bentuk Pelanggaran
Pemberian uang atau barang Pemberian asuransi, penggunaan fasilitas kredit,
secara langsung, dengan disertai penggunaan proyek dana sosial, bantuan sosial
ajakan untuk memilih keagamaan, bakti sosial, pembagian sembako dan
sejenisnya.
Beli putus  Melalui broker suara, jual beli pengaruh (tokoh
Kolektif-kolegial agama, artis, dll.)
Praktik politik uang tidak  Melalui komunitas (ormas/ kelompok
langsung

Form Pengawasan Politik Uang


No Modus/Prakt Pelaku Penerima Barang Temp Waktu Kronologis
ik Politik Bukti at
Uang kejadi
an

11 | P a g e
Pengawasan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan
Pemungutan Suara
1. Kelengkapan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara dan
Dukungan Pemungutan Suara di Tingkat Kelurahan

Tata Cara Pengawasan;


1. PPL memastikan PPS menerima perlengkapan dan dukungan pemungutan suara dari
PKK tepat waktu, sesuai jumlah, tidak rusak dan tidak kurang.
2. PPL memastikan PPS melakukan pendistribusian pemungutan suara kepada KPPS
paling lambat 1 hari sebelum hari pemungutan suara 26 Juni 2018. perlengkapan dan
dukungan pemungutan suara yang meliputi;
a. Kotak suara yang didalamnya memuat; surat suara yang dimasukan dalam sampul
kertas dan disegel, tinta sidik jari, alat dan alas coblos, segel, formulir seri model C
beserta lampirannya, lem/perekat, karet, tali pengikat, label, spidol, sampul, kertas,
kantong plastik, dan ballpoint, sampul untuk mengirim hasil penghitungan suara ke
PPS
b. Luar kotak suara perlengkapan pemungutan suara yang memuat; daftar calon
/daftar pasangan calon, Daftar Pemilih Tetap (DPT), tanda pengenal KPPS, saksi, dan
petugas pengamanan TPS, buku panduan KPPS, termasuk naskah sumpah/janji,
gembok dan anak kunci dalam plastik transparan, alat bantu tunanetra/template,
bilik suara, surat pemberitahuan/undangan untuk memberikan suara di TPS.
3. PPL melakukan pengawasan disetiap TPS di wilayah untuk memastikan
pendistribusian dan kelengkapan perlengkapan dan dukungan pemungutan suara.
4. PPL dibantu PTPS (pengawas tempat pemungutan suara) dalam melakukan
pengawasan pendistribusiaan perlengkapan dan dukungan pemungutan suara.
5. Melaporkan hasil pengawasan dalam bentuk alat kerja secara berjenjang.
6. Menuangkan dalam formulir A terhadap hasil pengawasan.
Nama
No tlp
Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Keterlambatan Pendisitribusian Perlengkapan dan Dukungan Pemungutan Suara
tingkat PPS dari PPK
No No TPS Kel/Desa/ Kecamatan/ Kab/Kot Provinsi Jenis Alasan
Sebutan Sebutan a Logisti keterlambat
lainnya lainnya k yg an
terlam
bat

12 | P a g e
Penerimaan Perlengkapan dan Dukungan Pemungutan Suara tingkat PPS dari PPK
dalam keadaan rusak
No No TPS Kel/Desa/ Kecamatan/ Kab/Kota Provinsi Jenis Alasan
Sebutan Sebutan logitik kerusaka
lainnya lainnya yang n
rusak

dst

Ketidaklengkapan atau Kekurangan Penerimaan Perlengkapan dan Dukungan


Pemungutan Suara tingkat PPS dari PPK
No No TPS Kel/Desa/ Kecamatan/ Kab/Kota Provinsi Jenis Alasan
Sebutan Sebutan logitik ketidakle
lainnya lainnya yang ngkapan
tidak atau
lengkap kekurang
/ an
Kurang

dst

2. Kelengkapan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara dan


Dukungan Pemungutan Suara di Tingkat TPS

Nama
No tlp
Kelurahan
Kecamatan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Keterlambatan Pendisitribusian Perlengkapan dan Dukungan Pemungutan Suara di
TPS
No No TPS Kel/Desa/ Kecamatan/ Kab/Kota Provin Jenis Alasan
Sebutan Sebutan si Logistik keterlamba
lainnya lainnya yg tan
terlamba
t

dst

13 | P a g e
Penerimaan Perlengkapan dan Dukungan Pemungutan Suara di TPS dalam keadaan
rusak
No No TPS Kel/Desa/ Kecamatan/ Kab/Kota Provinsi Jenis Alasan
Sebutan Sebutan logitik kerusaka
lainnya lainnya yang n
rusak

dst
Ketidaklengkapan atau Kekurangan Penerimaan Perlengkapan dan Dukungan
Pemungutan Suara di TPS
No No TPS Kel/Desa/ Kecamatan/ Kab/Kota Provinsi Jenis Alasan
Sebutan Sebutan logitik ketidakle
lainnya lainnya yang ngkapan
tidak atau
lengkap/ kekuran
Kurang gan

dst

PPL Melakukan Pegawasan Persiapan Pemungutan Suara pada 21-26 Juni 2018
Dalam melakukan pengawasan hari tenang, dilakukan dengan cara:
1. Berkoodinasi dengan petugas PPS dalam pelaksanaan persiapan pengawasan
2. Bersama dengan PTPS Memastikan petugas KPPS mengumumkan hari, tanggal dan
waktu pelaksaan pemungutan suara.
3. Melakukan monitoring dan memantau pendistribusian C6 kepada pemilih dan
mencatat jumlah pemilih yang tidak mendapatkan C6
4. Mengawasi pembuatan TPS tepat waktu dan di tempat yang mudah diakses bagi
penyandang disabilitas
5. Mengawasi kedatangan logisitik tepat waktu
6. Mengisi alat kerja pengawasan hari tenang
7. Menuangkan dalam formulir A
8. Melaporkan bila adanya dugaan pelanggaran
9. Melaporkan hasil pengawasan hari tenang secara berjenjang.
Nama Pengawas
TPS
No Tlp
No TPS
Desa/kelurahan
Kecamatan

14 | P a g e
Kab/Kota
Provinsi
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah KPPS mengumumkan hari, tanggal dan waktu pelaksanaan
pemungutan suara serta no nomor/lokasi TPS selambat-lambatnya
lima hari sebelum hari dan tanggal pemungutan suara?
Penyampaian surat pemberitahuan kepada pemilih (Formulilr Model C6 KWK)
2 Apakah masih terdapat pemilih yang terdaftar dalam DPT belum
mendapat formulir C6 (surat pemberitauan memilih) di wilayah TPS
anda, selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum hari dan tanggal
pemungutan suara.?
3 Jika ya, sebutkan jumlah pemilih yang belum mendapatkan C6 di wilayah TPS anda

Penyiapan TPS
4 Apakah Pembuatan TPS sudah disiapkan paling lambat 1 (satu) hari
sebelum hari dan tanggal Pemungutan Suara?
5 Apakah TPS didirikan didekat rumah atau posko pasangan calon /tim
kampanye/relawan pasangan calon?
6 Apakah TPS dibuat di tempat yang mudah dijangkau/diakses, oleh
penyandang disabilitas pengguna kursi roda dan lanjut usia (tempat
TPS tidak berbatu, tidak berundak tanahnya, tidak berrumput tebal,
tidak berpasir, tidak bertangga dan tidak melompati parit/got)?
Kesiapan Perlengkapan pemungutan suara di TPS
7 Apakah KPPS telah menerima perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara, serta dukungan perlengkapan lainnya dari PPS
paling lambat 1 (satu) hari sebelum hari dan tanggal Pemungutan
Suara?
8 Apakah terdapat kekurangan perlengkapan pemungutan dan
perhitungan suara dari daftar dalam tanda terima KPPS dari PPS?
Jika Ya, sebutkan

9 Apakah Kotak Suara TPS yang diterima oleh KPPS dalam kondisi
terkunci dan tersegel?
Analisis Hasil Pengawasan:

15 | P a g e
PPL Melakukan Rekapitulasi Hasil Pengawasan Hari Pemungutan Suara Yang dilakukan oleh PTPS
Rekapitulasi Pengawasan Hari Pemungutan Suara dilakukan dengan cara:
1. PPL melakukan supervisi pengawasan kepada seluruh TPS didaerahnya
2. Membantu PTPS dalam melakukan optimalisasi pengawasan
3. Mengumpulkan hasil dokumentasi pengawasan yang telah dilakukan oleh PTPS
4. Mengumpulkan hasil isian alat kerja dan formulir A yang telah di isi oleh PTPS
5. Melakukan rekapitulasi isian alat kerja yang telah di isi oleh PTPS
6. Menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran
7. Melaporkan hasil pengawasan dan rekapitulasi secara berjenjang.
Nama PPL
No Tlp
Desa/kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Jumlah
No Fokus Pengawasan Keterangan Tambahan
TPS
(jelaskan kenapa alasan
1 TPS yang petugas KPPS tidak memiliki SK 10
KPPS tidak memiliki SK)
2 TPS yang dibuka lebih dari jam 07.00
3 TPS yang petugas KPPS tidak melakukan pengucapan janji dan sumpah
TPS yg saksi hadirnya mengenakan atribut yang memuat
4
nomor/nama/foto/simbol/gambar pasangan calon
5 DPT tidak dipasang dipapan pengumuman yang di tempatkan disekitar TPS
6 Tidak tersedianya alat bantu tuna netra (braille template)
7 Pendamping Pemilih penyandang disabilitas yang tidak menandatangani surat

16 | P a g e
pernyataan pendamping (formulir Model C3)
8 Mobilisasi pemilih untuk menggunakan hak pilihnya di TPS
9 KPPS yang mengarahkan pilihan kepada pemilih di TPS
10 Terdapat intimidasi kepada pemilih di TPS
Terdapat lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 (satu)
11
kali di TPS
TPS yang logisitik pemungutan suara dan dukungan pemungutan suara yang tidak
12
lengkap
TPS yang tidak memenuhi 7 unsur akses (1. Jalan Menuju TPS mudah dilalui kursi roda,
2. Pintu masuk dan keluar 90cm, 3. Luas TPS 8 X 10, 4.Bilik suara terdapat rongga
13
kosong, 5. Tinggi kotak suara 35 cm dari tanah, 6. Ruang gerak yang cukup bagi kursi
roda, 7. Tersedianya alat bantu tuna netra)
Terdapat KPPS yang menggunakan sisa surat suara (kelebihan surat suara) untuk
14
dimasukkan kedalam kotak suara
15 Pemungutan suara berakhir sebelum pukul 13.00 waktu setempat

PPL Melakukan Rekapitulasi Hasil Pengawasan Pelaksanaan Perhitungan Suara Yang Dilakukan oleh PTPS
Rekapitulasi Pengawasan Rekapitulasi Suara dilakukan dengan cara:
1. PPL melakukan supervisi pengawasan kepada seluruh TPS didaerahnya
2. Membantu PTPS dalam melakukan optimalisasi pengawasan
3. Mengumpulkan hasil dokumentasi pengawasan yang telah dilakukan oleh PTPS
4. Mengumpulkan Sertifikat C1 -KWK dan Dokumetasi C7 (daftar hadir pemilih)
5. Mengumpulkan hasil isian alat kerja dan formulir A yang telah di isi oleh PTPS
6. Melakukan rekapitulasi isian alat kerja yang telah di isi oleh PTPS
7. Menindaklanjuti adanya dugaan pelanggaran
8. Melaporkan hasil pengawasan dan rekapitulasi secara berjenjang.

17 | P a g e
Nama PPL
No Tlp
Desa/kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
Jumlah
No Fokus Pengawasan Keterangan Tambahan
TPS
1 Penghitungan Suara dilakukan ditempat yang tidak terbuka 10
Penghitungan Suara dilakukan di tempat yang tidak terang atau tidak mendapat
2
penerangan cahaya cukup
Hasil Penghitungan Suara tidak dicatatkan ke dalam formulir Model C1 Plano
3
Berhologram yang ditempel pada papan tulis
4 Saksi yang hadir tidak bersedia menandatangani formulir Berita Acara
Saksi TPS tidak berikan salinan Berita Acara dan sertfikat hasil penghitungan suara
5
model C1 dan lampirannya
Pengawas TPS tidak berikan salinan Berita Acara dan sertfikat hasil penghitungan
6
suara model C1 dan lampirannya
7 Pengawas TPS tidak mendapatkan Salinan C1
8 Pengawas TPS tidak mendapatkan Salinan C7
KPPS tidak menyegel, menjaga, mengamankan keutuhan kotak suara setelah rapat
9
penghitungan Suara di TPS
KPPS tidak menyerahkan kotak suara kepada PPK melalui PPS pada hari dan tanggal
10 yang sama dengan hari Pemungutan Suara

18 | P a g e
Rekap Pengawasan Ketidak Sesuaian Perhitungan Suara
Ketidaksesuaian
Jumlah surat suara yang
No Kel / Kab / digunakan, surat suara yang Keterangan
NO Kec Jumlah surat suara yang diterima
TPS Desa Kota rusak atau keliru coblos dan Tambahan
oleh KPPS
surat suara yang tidak
terpakai
1
Dst
Ketidaksesuaian
No Kel / Kab / Jumlah surat suara yang digunakan Keterangan
No Kec Jumlah pengguna hak pilih
TPS Desa Kota Tambahan
atau (daftar hadir pemilih C7)

1
Dst
Ketidaksesuaian
No Kel / Kab / Keterangan
No Kec Jumlah surat suara yang jumlah surat suara sah ditambah
TPS Desa Kota Tambahan
digunakan jumlah surat suara tidak sah
1
Dst
Ketidaksesuaian
No Kel / Kab / Keterangan
No Kec Total jumlah perolehan suara
TPS Desa Kota Jumlah suara sah Tambahan
masing-masing pasangan calon
1
dst

19 | P a g e
FORMULIR REKAPITULASI HASIL PENGAWASAN PENGGUNAAN HAK PILIH,
PENGGUNAAN SURAT SUARA DAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT
DESA
Petunjuk Pengisian:
1. Untuk mengisi bagian A, B, C, D dan E, gunakan dan salin berdasarkan dokumen salinan
formulir model C1 KWK dan lampirannya yang diperoleh dari pengawas TPS di seluruh TPS
di wilayah kerja PPL;
2. Gunakan untuk bahan rekapitulasi di tingkat Kecamatan
Nama Pengawas PPL
NO TLP
No TPS
Desa/kelurahan
Kecamatan
Kab/Kota
Provinsi
A. B. DATA PEMILIH
TPS TPS TPS TPS TPS TPS…
No. URAIAN .. .. .. .. .. JUMLAH
Pemilih terdaftar dalam Daftar
1
Pemilih Tetap (DPT) 0
Pemilih terdaftar dalam Daftar
2
Pemilih Pindahan (DPPh) 0
Pemilih Daftar Pemilih Tambahan
4 (DPTb)/Pengguna KTP Elektronik
dan Surat Keterangan 0
5 Total Jumlah (1+2+3) 0 0 0 0 0 0

B HASIL PENGAWASAN PENGGUNA HAK PILIH


TPS TPS TPS TPS TPS TPS
No. URAIAN .. .. .. .. .. .. JUMLAH
1 Pengguna hak pilih dalam DPT 0
Pengguna hak pilih Pemilih dalam
2
Pindahan (DPPh) 0
Pengguna hak pilih Pemilih Daftar
Pemilih Tambahan
3
(DPTb)/Pengguna KTP Elektronik
dan Surat Keterangan 0
Total Seluruh pengguna hak pilih
4
Jumlah (1+2+3) 0 0 0 0 0 0 0

20 | P a g e
C HASIL PENGAWASAN PENGGUNAAN SURAT SUARA
No. URIAN TPS TPS TPS TPS TPS TPS TPS JUMLAH
Jumlah surat suara yang
1 diterima termasuk cadangan
2,5 %
Jumlah surat suara yang
2 dikembalikan oleh pemilih
karena rusak/keliru coblos
Jumlah surat suara tidak
3
digunakan
4 Jumlah surat suara digunakan
Selisih Jumlah surat suara yang
diterima termasuk cadangan
2,5 % dikurangi Jumlah Surat
Suara yang dikembalikan oleh
5 pemilih karena rusak/keliru
coblos, Jumlah surat suara
tidak digunakan, Jumlah surat
suara digunakan atau:
1 – (2+3+4)

D. HASIL PENGAWASAN SUARA SAH DAN TIDAK SAH


No. URAIN TPS TPS TPS TPS TPS TPS TPS JUMLAH
1 Jumlah suara sah
2 Jumlah suara tidak sah
3 Jumlah suara sah dan tidak sah
Selisih jumlah suara sah dan
4 tidak sah dibandingkan dengan
jumlah pengguna hak pilih

E. HASIL PENGAWASAN PEROLEHAN SUARA PASANGAN CALON


No. Nama Pasangan Calon TPS TPS TPS TPS TPS TPS TPS JUMLAH
1
2
3
Selisih total perolehan suara
Pasangan Calon 1 + 2 + 3 dst..
4
dibandingkan dengan total
jumlah suara sah

21 | P a g e
BAB IV
PPL DALAM PENANGANAN PELANGGARAN

Apa yang dimaksud dengan laporan dugaan pelanggaran pemilihan ?


Laporan dugaan pelanggaran adalah laporan yang disampaikan secara tertulis
oleh pelapor kepada pengawas pemilihan tentang dugaan terjadinya pelanggaran
pemilihan

Apa itu penindakan dugaan pelanggaran ?


Penindakan adalah serangkaian proses penanganan pelanggaran yang meliputi
temuan, penerimaan laporan, pengumpulan alat bukti, klarifikasi, pengkajian, dan/atau
pemberian rekomendasi, serta penerusan hasil kajian atas temuan/laporan kepada
instansi yang berwenang untuk ditindaklanjuti.

Apa itu Tindak Pidana Pemilihan ?


Tindak Pidana Pemilihan adalah tindak pidana pelanggaran dan/atau kejahatan
terhadap ketentuan tindak pidana Pemilihan sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.

Apakah PPL diperbolehkan melakukan penanganan laporan dugaan pelanggaran


pemilihan ?
Diperbolehkan, akan tetapi harus terus dikordinasikan dengan pengawas di
atasnya, yakni Panwascam.

Ada berapa jenis laporan dugaan pelanggaran pemilihan ?


Laporan dugaan pelanggaraan itu dapat berasal dari laporan atau temuan. Kalau
PPL dalam menjalankan tugasnya mendapatkan laporan atau temuan adanya dugaan
pelanggaran maka segera berkordinasi dengan Panwascam untuk segera
ditindaklanjuti.

Siapa yang bisa menyampaikan laporan dugaan pelanggaran ?


Laporan dugaan pelanggaran pada tahapan pemilihan dapat disampaikan oleh
Warga Negara Indonesia yang mempunyai hak pilih pada pemilihan setempat,
pemantau pemilu atau peserta pemilihan. Jika yang melaporkan adalah peserta
pemilihan maka penyampaian laporan dapat diwakili oleh tim kampanye dan/atau
pihak lain yang ditunjuk oleh peserta pemilihan, yang dibuktikan dengan surat kuasa.
Laporan tersebut dituangkan dalam formulir model A1.

22 | P a g e
Dalam laporan dugaan pelanggaran ada yang disebut sebagai informasi awal, apa
itu informasi awal ?
Perlu diketahui, informasi awal yang berupa lisan dapat dicatat oleh pengawas
pemilihan. Kemudian Informasi awal dapat berupa:
a. informasi dugaan pelanggaran yang disampaikan secara langsung di kantor
Bawaslu atau pengawas Pemilihan;
b. nformasi dugaan pelanggaran melalui telepon resmi pengaduan pengawas
Pemilihan; atau
c. informasi dugaan pelanggaran yang disampaikan dalam bentuk surat, pesan singkat
melalui telepon, faksimili, surat elektronik, atau di situs resmi pengawas Pemilihan.

23 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai