PENDAHULUAN
satuan Korps Marinir sebagai pasukan pendarat amfibi TNI Angkatan Laut
AL, Korps Marinir adalah Komando Utama sejajar dengan Kotama lain
Seskoal dan AAL. Saat ini Korps Marinir terdiri dari 3 divisi yaitu, Pasmar 1
(bekal umum, logistic cair, dan amunisi bagi satuan yang akan operasi),
sangat ditentukan oleh adanya tingkat kondisi kesiapan ranpur dan rantis.
Oleh karena itu untuk mendukung tingkat kesiapan ranpur dan rantis, baik
ranpur dan rantis secara rutin dan berkala sesuai dengan tingkat
Denhar Lanmar Jakarta sudah dapat terlaksana secara rutin sesuai tahun
dapat dilihat dari tingkat kesiapan ranpur dan rantis yang belum
maksimal5, karena kesiapan ranpur tidak saja dilihat dari kondisi layak
darat tapi yang lebih utama adalah kesiapan layak laut sebagai ranpur
amphibi yang setiap saat dibutuhkan dalam medukung operasi dan latihan
Korps Marinir. Jumlah material ranpur dan rantis yang dimiliki Korps
Marinir sangat banyak, untuk material rantis ada berbagai macam jenis
dan merk kendaraan diantaranya jenis truck (berat, sedang, ringan), jeep,
PT 76 (M), BTR 50P, BTR 50PK, BTR 50P (M), AMX 10PAC, AMX 90P,
mendukung kegiatan lainnya. Saat ini material BMP-3F yang dimiliki Korps
Korps Marinir khususnya tank jenis BMP-3F agar selalu siap saat
5Laporan Bulanan Ranpur Bulan Desember 2018, Korps Marinir dan Laporan Kekuatan
Ranmor dan Ranbes Semester II 2018, Korps Marinir
6Buku Daftar Kendaraan Ranpur dan Rantis Pasmar 1Tahun 2018
4
mengganti suku cadang yang rusak tersebut karena tidak dapat diperbaiki
lagi.
tidak terlepas dari beberapa faktor penyebab, baik dari dalam maupun dari
serta keausan yang tinggi. Sehingga analisa biaya yang efektif menjadi
dalam pengaturan suku cadang, seperti kondisi suku cadang yang sangat
permasalahan ketersediaan suku cadang ini dari cara yang rumit ataupun
standart item, kualitas supplier dan lain-lain. Selain itu bervariasinya jenis
suku cadang yang tepat, hal ini untuk mengurangi jumlah downtime dari
material.
namun secara umum jenis permasalahan akan sama dengan tingkat atau
shortage cost bila suku cadang yang diperlukan tidak tersedia serta
sebagai berikut :
3F.
diperlukan?
user?
ABC analisis.
8
satuan bawah.
1.7 Pengertian-pengertian
7
http://repository.upi.edu/11779/11/T_PKKH_1104495_Chapter2.pdf diakses tanggal 24
Maret 2019
8
Pardede, Pontas. (2003). “Manajemen Operasi dan Produksi: Teori, Model, dan
Kebijakan”. Penerbit: Andi. Yogyakarta.
9
Sodikin, (2010). “Analisis Penentuan Waktu Perawatan dan Jumlah Persediaan Suku
Cadang Rantai Garu Yang Optimal”. Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor 1.
10
https://blog.ub.ac.id/adithyarahman/2012/05/29/keausan/ di akses tanggal 28 Maret
2019
11
Ebeling, E, C., (1997). “An Introduction to Reliablity and Maintanability Engineering”,
Mc Graw-Hill, Singapore.
12
Carter & Usry, (2002). “Cost Accounting” Ch -13 (7-7).
10
luar (hard cover), lembar sampul dalam (soft cover), lembar pernyataan
tidak plagiat, lembar riwayat hidup, lembar tanda tangan persetujuan tesis,
Inggris), lembar kata pengantar, lembar daftar isi, lembar daftar tabel,
lembar daftar bagan, lembar daftar grafik, lembar daftar gambar, lembar
penelitian.
13 O’Connor, Patrick D. T. (2001). “Practical Reliability Engineering”, Fourth Edition, Jonh
Wiley & Sons Ltd. England
14 Hansen dan Mowen.( 2001). “Akuntansi Manajemen Biaya Jilid 2”. Jakarta : Salemba
Empat.
15Pedoman Penulisan Tesis Pendidikan Reguler Seskoal tahun 2019
11
pembahasan.
penelitian ini.