Anda di halaman 1dari 94

METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

LAPORAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN E-FILING TERHADAP KEPATUHAN WAJIB


PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN SOSIALISASI PERPAJAKAN
SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
(STUDI KASUS DI KOTA DENPASAR)

Dosen Pengampu: Dr. Drs. I Made Sadha Suardikha, S.E., M.Si, Ak., CA

Oleh:

Made Dika Diatmika

19/1506305108

EKA400 B7

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

JIMBARAN

2017

i
Judul : Pengaruh Penerapan E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi dengan Sosialisasi Perpajakan sebagai
Variabel Pemoderasi
Nama : Made Dika Diatmika
NIM : 1506305108

Abstrak

Kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana


wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya. Agar kepatuhan wajib pajak meningkat, Pemerintah perlu
melakukan suatu reformasi perpajakan salah satunya dengan modernisasi sistem
administrasi perpajakan dengan penggunaan E-Filing. E-Filing adalah suatu cara
penyampaian SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan yang dilakukan
melalui website Direktorat Jenderal Pajak atau Penyedia Jasa Aplikasi atau
Application Service Provider (ASP) dengan memanfaatkan jalur komunikasi
internet secara online dan real time. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penerapan E-Filing terhadap kepatuhan wajib pajak dengan sosialisasi
perpajakan sebagai variabel pemoderasi.
Penelitian ini dilakukan di Kota Denpasar dengan jumlah sampel sebanyak
103 orang dengan metode nonprobability sampling. Teknik analisis yang
digunakan adalah Moderated Regression Analysis (MRA).
Analisis statistik yang digunakan adalah (1) pengujian asumsi klasik, (2)
pengujian hipotesis. Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis, maka didapat
kesimpulan bahwa (1) penerapan E-Filing berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan wajib pajak yang menunjukkan bahwa semakin tinggi
penerapan E-Filing maka kepatuhan wajib pajak akan semakin tinggi pula, (2)
sosialisasi perpajakan mampu memoderasi (memperkuat) pengaruh penerapan E-
Filing terhadap kepatuhan wajib pajak yang menunjukkan bahwa semakin banyak
sosialisasi yang didapatkan khususnya mengenai E-Filing maka penerapannya akan
tinggi pula dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Kata Kunci: E-Filing, Sosialisasi Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak

ii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL………………………………………………………................. i
ABSTRAK………...……………………………………………............ ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………... iii
DAFTAR TABEL……………………………………………………... v
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian……………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah Penelitian………………………….. 4
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………. 4
1.4 Kegunaan Penelitian…………………………………… 4
1.5 Sistematika Penulisan………………………………….. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL


DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori………………………………………… 6
2.1.1 Pengertian Pajak………………………………….. 6
2.1.2 Fungsi Pajak……………………………...………. 6
2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak………………………... 7
2.1.4 Wajib Pajak………………………………………. 7
2.1.5 Kepatuhan Wajib Pajak…………………………... 8
2.1.6 Sistem E-Filing…………………………………... 9
2.1.7 Sosialisasi Perpajakan……………………………. 13
2.2 Kerangka Konseptual 14
2.3 Hipotesis Penelitian……………………………………. 14
2.3.1 Pengaruh Penerapan E-Filing terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak……………………………………………. 14
2.3.2 Sosialisasi Perpajakan Memoderasi Pengaruh
Penerapan E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak………………………………………………... 15

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Desain Penelitian………………………………………. 16
3.2 Lokasi Penelitian………………………………………. 17
3.3 Objek Penelitian……………………………………….. 17
3.4 Identifikasi Variabel…………………………………… 17
3.5 Definisi Operasional Variabel…………………………. 18
3.5.1 Penerapan E-Filing………………………………….. 18
3.5.2 Sosialisasi Perpajakan…………………………… 18
3.5.3 Kepatuhan Wajib Pajak………………………….. 19
3.6 Jenis dan Sumber Data………………………………… 19
3.6.1 Jenis Data………………………………………... 19
3.6.2 Sumber Data…………………………………… 20

iii
3.7 Poulasi dan Sampel…………………………………….. 20
3.7.1 Populasi………………………………………….. 20
3.7.2 Sampel…………………………………………… 20
3.8 Metode Pengumpulan Data……………………………. 21
3.9 Instrumen Penelitian………………………………….... 23
3.9.1 Uji Validitas……………………………………… 23
3.9.2 Uji Reliabilitas…………………………………… 25
3.10 Teknik Analisis Data…………………………………. 26
3.9.1 Intervalisasi Data………………………............... 26
3.9.2 Statistik Deskriptif………………………………. 26
3.9.3 Uji Asumsi Klasik………………………………. 27
3.9.4 Uji Hipotesis……………………………………. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian…………………... 31
4.2 Deskripsi Data Khusus………………………………… 32
4.2.1 Responden Penelitian……………………………. 32
4.2.2 Karakteristik Responden Penelitian……………... 32
4.3 Hasil Intervalisasi Data………………………………... 35
4.4 Hasil Statistik Deskriptif……………………………..... 35
4.5 Uji Asumsi Klasik……………………………………... 36
4.5.1 Uji Normalitas…………………………………… 36
4.5.2 Uji Multikolinearitas…………………………….. 37
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas…………………………... 38
4.5.4 Uji Linearitas……………………………………. 39
4.6 Uji Hipotesis…………………………………………… 39
4.6.1 Hipotesis 1……………………………………….. 39
4.6.2 Hipotesis 2……………………………………….. 40
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian…………………………... 42
4.7.1 Penerapan E-Filing Berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak………………………………. 42
4.7.2 Sosialisasi Perpajakan Memoderasi Pengaruh
Penerapan E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak……………………………………………….. 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


5.1 Simpulan……………………………………………….. 45
5.2 Saran………………………………………………….... 45

DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………. 47

LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………… 49

iv
DAFTAR TABEL
No. Halaman
3.1 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian…………………………….. 22
3.2 Hasil Uji Validitas………………………………………… 24
3.3 Hasil Uji Reliabilitas……………………………………… 25
4.1 Penyebaran dan Penggunaan Kuesioner…………………..... 32
4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif………………………… 36
4.3 Hasil Uji Normalitas……………….……………………… 37
4.4 Hasil Uji Multikolinearitas……………..…………………. 38
4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas………………..…………….. 38
4.6 Hasil Uji Linearitas………...…………………….………... 39
4.7 Hasil Uji Hipotesis 1………………….…………………… 39
4.8 Hasil Uji Hipotesis 2……………...……………….………. 41

v
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1 Kuesioner Penelitian………………………………............. 49
2 Tabulasi Jawaban Responden……………………………... 54
3 Tabulasi Data Interval….………………………………….. 63
4 Uji Validitas………….………………...………………….. 72
5 Uji Reliabilitas..…………………………………………… 77
6 Deskripsi Data Penelitian…………………………………. 79
7 Uji Asumsi Klasik………………………………………… 81
8 Uji Hipotesis Analisis Regresi Sederhana………………… 85
9 Uji Hipotesis Moderated Regression Analysis (MRA)…… 86
10 t Tabel……………………………………………………... 87

vi
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
2.1 Kerangka Konseptual.……………………………………... 14
3.1 Desain Penelitian………………………………………….. 16
4.1 Karakteristik Responden (Jenis Kelamin)………………… 33
4.2 Karakteristik Responden (Umur)…………………………. 33
4.3 Karakteristik Responden (Pendidikan)…………………… 34
4.4 Karakteristik Responden (Pekerjaan)…………………….. 34
4.5 Karakteristik Responden (Pengetahuan Pajak)…………… 35

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan nasional merupakan pembangunan yang dilakukan secara
berkesinambungan dan terus-menerus di seluruh wilayah Indonesia yang bertujuan
agar kehidupan masyarakatnya dapat merasakan pembangunan secara adil dan
merata. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selalu menjadi pusat
perhatian pemerintah karena dapat digunakan untuk membiayai pembangunan
nasional yang ingin diwujudkan. Sektor pajak dalam hal pembiayaan menjadi
penyumbang pendapatan nasional terbesar yaitu mencapai 74,6 persen dari total
penerimaan negara pada tahun 2016 (www.pajak.go.id). Menurut Undang-Undang
Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak
merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka dari itu, pajak merupakan salah satu
penerimaan negara yang sangat penting dalam membiayai pembangunan nasional
untuk menciptakan kemakmuran rakyat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Laporan Kinerja Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) tahun 2016, realisasi penerimaan pajak di Indonesia pada
tahun 2016 sebesar 1.105,81 triliun rupiah. Realisasi tersebut tidak mencapai target
yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 1.355,20 triliun rupiah. Sama
halnya dengan Provinsi Bali, pada akhir November tahun 2017 realisasi penerimaan
pajak masih belum mencapai targetnya yaitu masih sekitar 10,069 triliun rupiah
atau 71% dari target yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Bali. Target
penerimaan pajak yang tidak tercapai tersebut dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Salah satu faktor penyebab tidak tercapainya penerimaan pajak adalah tidak
patuhnya Wajib Pajak di negara tersebut (Chau & Leung, 2009). Kepatuhan Wajib
Pajak harus ditingkatkan agar tercapainya target yang diinginkan (Doran, 2009).
Kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana wajib
pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya (Rahayu, 2010:138). Kepatuhan wajib pajak diidentifikasi dari

1
kepatuhan dalam mendaftarkan diri, menyetor kembali Surat Pemberitahuan (SPT),
menghitung dan membayar pajak terutang serta membayar tunggakan pajak
(Rohmawati & Rasmini, 2012). Kepatuhan wajib pajak menjadi penting karena
ketidakpatuhan terhadap pajak secara bersamaan akan menimbulkan upaya
penghindaran pajak yang mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara.
Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pajak telah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan penerimaan negara melalui sektor pajak dimana dengan
meningkatnya penerimaan negara menandakan tingkat kepatuhan Wajib Pajak
termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) juga meningkat. Upaya tersebut
adalah dengan melakukan reformasi perpajakan. Reformasi dilakukan pada
Undang-Undang Perpajakan dan sistem administrasi perpajakan.
Reformasi pertama melalui kualitas pelayanan, yaitu penerapan sistem
pemungutan pajak dari Official Assessment System yang digantikan dengan Self
Assessment System. Self Assessment System yaitu suatu sistem yang memberikan
kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, membayar dan melaporkan
kewajiban perpajakannya sendiri. Tujuan Self Assessment System adalah untuk
meningkatkan kepatuhan, salah satunya meningkatkan kepatuhan pelaporan WPOP
dikarenakan pelaporan merupakan tahapan terakhir yang dilakukan sendiri oleh
WPOP sehingga dengan melaporkan pajaknya menandakan bahwa WPOP telah
menghitung dan membayar pajaknya.
Reformasi kedua yang dilakukan pemerintah adalah dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi yang semakin berkembang untuk meningkatkan kepatuhan
masyarakat dalam melaporkan pajaknya. Berdasarkan keputusan Direktorat Jendral
Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004 secara resmi meluncurkan produk E-Filing. E-Filing
merupakan layanan pengisian dan penyampaian Surat Pemberitahuan Wajib Pajak
yang dilakukan secara elektronik melalui sistem online dan real time pada website
Direktorat Jenderal Pajak atau melalui Penyedia Jasa Aplikasi yang telah ditunjuk
oleh Direktorat Jenderal Pajak. Sistem ini merupakan salah satu terobosan baru
pelaporan SPT yang dibuat oleh DJP untuk membuat Wajib Pajak semakin mudah
dan nyaman dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya (Ekamaulana &
Pusposari, 2016). Kanwil DJP Provinsi Bali menyatakan bahwa terdapat 53,03%
wajib pajak orang pribadi yang telah melaporkan SPT Tahunannya dengan

2
menggunakan e-Filing dengan tingkat pelaporan paling tinggi di kawasan Denpasar
Timur yang bahkan telah mencapai angka 78% dalam penggunaan e-Filing
tersebut. Namun penggunaan e-Filing belum mencapai 100% seperti yang
diharapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Maka Direktorat Jenderal Pajak sebagai
lembaga perpajakan tertinggi di Indonesia terus mengusahakan upaya-upaya
lainnya agar penggunaan e-Filing dapat ditingkatkan setiap tahunnya dan pada
akhirnya akan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Upaya lain dari Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan penggunaan
e-Filing dan kepatuhan wajib pajak adalah dengan melakukan sosialisasi
perpajakan. Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya untuk memberikan
pengertian, informasi, dan pembinaan kepada masyarakat mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan perpajakan dan perundang-undangannya (Megawangi &
Setiawan, 2017). Sosialisasi dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman wajib
pajak khususnya dalam menggunakan E-Filing sehingga penerapan E-Filing dapat
berjalan dengan baik serta dapat memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan
kewajiban perpajakannya.
Penelitian untuk mengetahui pengaruh E-Filing terhadap kepatuhan wajib
pajak telah banyak dilakukan dan saat ini semakin berkembang. Namun pada
penelitian-penelitian terdahulu terdapat banyak perbedaan hasil penelitian sehingga
menimbulkan adanya research gap. Menurut Yulitasari & Suprasto (2017) dalam
penelitiannya mengungkapkan bahwa penerapan sistem E-Filing berpengaruh
positif pada kepatuhan pelaporan WPOP (Wajib Pajak Orang Pribadi). Sedangkan
menurut Handayani & Tambun (2016) pengaruh penerapan sistem E-Filing
terhadap kepatuhan wajib pajak adalah tidak signifikan. Dengan adanya research
gap tersebut, maka peneliti ingin meneliti kembali mengenai pengaruh penerapan
E-Filing terhadap kepatuhan wajib pajak. Dan pada penelitian ini akan disertakan
variabel pemoderasi yaitu sosialisasi perpajakan sebagai variabel yang dapat
memberikan pengaruh terhadap penerapan E-Filing baik pengaruh positif
(memperkuat), pengaruh negatif (memperlemah), atau bahkan tidak berpengaruh
sama sekali.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai kepatuhan wajib pajak dengan judul “Pengaruh Penerapan E-

3
Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Sosialisasi
Perpajakan sebagai Variabel Pemoderasi”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan E-Filing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi?
2. Apakah sosialisasi perpajakan memoderasi pengaruh penerapan E-
Filing pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan E-Filing berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
2. Untuk mengetahui apakah sosialisasi perpajakan memoderasi pengaruh
penerapan E-Filing pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi.

1.4 Kegunaan Penelitian


Beberapa kegunaan dari penelitian ini antara lain:
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran serta wawasan
yang lebih luas mengenai bagaimana pengaruh penerapan E-Filing
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dengan sosialisasi
perpajakan sebagai variabel pemoderasi. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian diharapkan memiliki kegunaan praktis yaitu dapat
memberikan kontribusi dalam usaha meningkatkan kepatuhan wajib
pajak orang pribadi. Tujuan ini dimungkinkan karena faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak telah diketahui melalui penelitian
yang direncanakan di lokasi penelitian.

4
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan Hasil Penelitian ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan
antara bab yang satu dengan yang lain dan disusun secara terperinci serta sistematis.
Gambaran umum mengenai isi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini memuat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II: KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
Bab ini mengkaji mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan
pembahasan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan penelitian,
pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang relevan, kerangka konseptual dan
hipotesis penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai desain penelitian, lokasi penelitian, obyek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber
data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, instrument
penelitian serta teknik analisis data yang digunakan.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum organisasi atau daerah penelitian,
deskripsi sampel penelitian, hasil deskripsi statistik, hasil uji asumsi klasik, dan
hasil uji hipotesis.
BAB V: SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan pada
bab sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
PENELITIAN

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Pajak
Pengertian pajak menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Prof. Dr. P. J. A. Andriani dalam Abdul Rahman (2010) pajak
adalah iuran dari masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan dan terutang
oleh pihak yang wajib membayarnya berdasarkan peraturan perundang-undangan
dengan tidak mendapat prestasi kembali secara langsung yang digunakan untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang berhubungan dengan tugas
negara dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pajak
adalah kontribusi wajib, berupa uang atau barang kepada negara yang terutang oleh
Orang Pribadi atau Badan yang dapat dipaksakan sesuai peraturan perundang-
undangan dengan tidak mendapat imbalan secara langsung yang digunakan untuk
membiayai keperluan negara dalam menyelenggarakan pemerintahan untuk
mencapai kesejahteraan umum.

2.1.2 Fungsi Pajak


Pajak mempunyai beberapa fungsi seperti yang diungkapkan oleh Abdul
Rahman (2010), yaitu:
a. Fungsi Anggaran; sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungi untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Biaya tersebut digunakan untuk
menjalankan tugas rutin negara dan untuk melaksanakan pembangunan.
b. Fungsi Mengatur; melalui kebijaksanaan pajak, pemerintah dapat mengatur
pertumbuhan ekonomi. Dengan fungsi mengatur, pajak dapat digunakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan.

6
c. Fungsi Stabilitas; pemerintah memiliki dana yang berasal dari pajak untuk
menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga
inflasi dapat dikendalikan.
d. Fungsi Redistribusi Pendapatan; pajak yang sudah dipungut oleh negara dari
masyarakat akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum,
termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka
kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak


Menurut Mardiasmo (2016) terdapat tiga sistem pemungutan pajak, yaitu:
1. Official-Assessment System
Dalam sistem pemungutan ini fiskus diberi wewenang untuk menetapkan
besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak (WP).
2. Self-Assessment
Sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada wajib pajak
menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang dan menjadikan kepatuhan
wajib pajak menjadi faktor yang sangat penting dalam hal untuk mencapai
keberhasilan penerimaan pajak.
3. Withholding System,
Sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada pihak lain atau
pihak ketiga untuk memotong dan memungut besarnya pajak yang terhutang
oleh wajib pajak. Pihak ketiga disini adalah pihak lain selain pemerintah dan
wajib pajak.

2.1.4 Wajib Pajak


Menurut Pasal 1 UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan
Tata Cara Perpajakan, wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan
perpajakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa wajib pajak dapat dibagi menjadi dua,
yaitu wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan.

7
Namun sasaran dalam penelitian ini ditujukan pada wajib pajak orang
pribadi dalam negeri. Wajib pajak orang pribadi adalah wajib pajak yang telah
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan. Wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan
wajib mendaftarkan diri pada KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal
atau tempat kegiatan usaha wajib pajak, kemudian wajib pajak diberikan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP). Tempat tinggal atau tempat kedudukan merupakan
tempat tinggal atau tempat kedudukan menurut keadaan yang sebenarnya.
Syarat subjektif pajak dalam negeri adalah orang pribadi yang bertempat
tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak
berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia
(Mardiasmo, 2016:164). Sedangkan syarat objektif pajak untuk diri wajib pajak
orang pribadi adalah memiliki penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP), yaitu Rp.54.000.000,00 per tahun yang mulai berlaku pada tanggal 1
Januari 2016.

2.1.5 Kepatuhan Wajib Pajak


2.1.5.1 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak
Kepatuhan wajib pajak dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana
wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya (Rahayu, 2010:138). Kepatuhan wajib pajak diidentifikasi dari
kepatuhan dalam mendaftarkan diri, menyetor kembali Surat Pemberitahuan (SPT),
menghitung dan membayar pajak terutang serta membayar tunggakan pajak
(Rohmawati & Rasmini, 2012). Jadi, Kepatuhan Wajib Pajak adalah ketika Wajib
Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya, kewajiban perpajakan meliputi mendaftarkan diri, menghitung dan
membayar pajak terutang, membayar tunggakan dan menyetorkan kembali surat
pemberitahuan.
Terdapat dua macam kepatuhan wajib pajak yaitu:
1) Kepatuhan formal; keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi kewajiban
perpajakan secara formal sesuai dengan ketentuan formal dalam undang-

8
undang perpajakan.
2) Kepatuhan material; keadaan dimana Wajib Pajak secara substantif memenuhi
semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai dengan isi dan jiwa undang-
undang perpajakan. Kepatuhan material meliputi juga kepatuhan formal.

2.1.5.2 Syarat Menjadi Wajib Pajak Patuh


Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.03/2007
tentang Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu dalam Rangka Pengembalian
Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak, Wajib Pajak dengan kriteria tertentu
disebut sebagai Wajib Pajak Patuh apabila memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut:
1) Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan; tepat waktu dalam
penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan dalam tiga tahun terakhir yaitu
akhir bulan ketiga setelah tahun pajak.
2) Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
tunggakan pajak yang telah memperoleh izin menganggur atau menunda
pembayaran pajak. Tunggakan pajak adalah angsuran pajak yang belum
dilunasi pada saat atau setelah tanggal pengenaan denda.
3) Laporan keuangan harus diaudit oleh Akuntan Publik atau Lembaga
Pengawas Keuangan Pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian selama tiga tahun berturut-turut. Pendapat Wajar Tanpa
Pengecualian diberikan oleh auditor apabila tidak ditemukan kesalahan
material secara menyeluruh dalam laporan keuangan yang disajikan, dengan
kata lain laporan keuangan tersebut sudah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK).
4) Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan berdasarkan keputusan pengauditan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam jangka waktu lima tahun terakhir.

2.1.6 Sistem E-Filling


2.1.6.1 Pengertian E-Filling
Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-1/PJ/2014 E-

9
Filing adalah suatu cara penyampaian SPT atau pemberitahuan perpanjangan SPT
Tahunan yang dilakukan secara online dan realtime melalui website Direktorat
Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application
Service Provider (ASP) dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara
online dan real time, sehingga Wajib Pajak (WP) tidak perlu lagi melakukan
pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual.
Online berarti bahwa Wajib Pajak dapat melaporkan pajak melalui internet dimana
saja dan kapan saja, sedangkan kata realtime berarti bahwa konfirmasi dari
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat diperoleh saat itu juga apabila data-data Surat
Pemberitahuan (SPT) yang diisi dengan lengkap dan benar telah sampai dikirim
secara elektronik.
Beberapa perusahaan penyedia jasa aplikasi yang telah ditunjuk oleh DJP
adalah sebagai berikut:
1) http://www.pajakku.com
2) http://www.laporpajak.com
3) http://www.taxreport.web.id
4) http://www.layananpajak.com
5) http://www.onlinepajak.com
6) http://www.setorpajak.com
7) http://www.pajakmandiri.com
8) http://www.spt.co.id

2.1.6.2 Tujuan E-Filing


Berdasarkan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-1/PJ/2014,
E-Filing bertujuan untuk:
1. Mencapai transparansi dan bisa menghilangkan praktek-praktek Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Direktorat Jenderal Pajak telah mengeluarkan
sebuah peraturan mengenai E-Filing ini yaitu Peraturan Direktorat Jenderal
Pajak Nomor PER-47/PJ./2008 tentang Tata Cara Penyampaian Surat
Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat
Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (E-Filing) melalui Penyedia Jasa
Aplikasi (ASP).

10
2. Wajib Pajak tidak perlu lagi datang ke Kantor Pelayanan Pajak jika sudah
menggunakan fasilitas E-Filing sehingga penyampaian SPT menjadi lebih
mudah dan cepat. Hal ini karena pengiriman data SPT dapat dilakukan di mana
saja dan kapan saja serta dikirim langsung ke database Direktorat Jenderal
Pajak dengan fasilitas internet yang disalurkan melalui satu atau beberapa
perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang ditunjuk oleh Direktorat
Jenderal Pajak.
3. E-Filing mempermudah penyampaian SPT dan memberi keyakinan kepada
Wajib pajak bahwa SPT itu sudah benar diterima Direktorat Jenderal Pajak serta
keamanan jauh lebih terjamin.

2.1.6.3 Layanan E-Filing melalui Website Direktorat Jendral Pajak


E-Filing melalui situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang beralamatkan
di www.pajak.go.id, adalah sistem pelaporan SPT menggunakan sarana internet
tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun, yang dibuat oleh DJP untuk
memberikan kemudahan bagi WP dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT
kepada DJP secara lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Dengan E-Filing,
WP tidak perlu lagi menunggu antrian panjang di lokasi Dropbox maupun Kantor
Pelayanan Pajak (KPP).
Untuk saat ini dalam Peraturan Direktorat Jendral Pajak Nomor PER-
1/PJ/2014 E-Filing melayani penyampaian dua jenis SPT, yaitu:
1. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Formulir 1770S. Digunakan bagi WP
Orang Pribadi yang sumber penghasilannya diperoleh dari satu atau lebih
pemberi kerja dan memiliki penghasilan lainnya yang bukan dari kegiatan usaha
dan/atau pekerjaan bebas. Contohnya karyawan, Pegawai Negeri Sipil (PNS),
Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI),
serta pejabat Negara lainnya, yang memiliki penghasilan lainnya antara lain
sewa rumah, honor pembicara/pengajar/pelatih dan sebagainya;
2. SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi Formulir 1770SS. Formulir ini digunakan
oleh Wajib Pajak Orang Pribadi yang mempunyai penghasilan selain dari usaha
dan/atau pekerjaan bebas dengan jumlah penghasilan bruto tidak lebih dari
Rp60.000.000,00 setahun (pekerjaan dari satu atau lebih pemberi kerja).

11
2.1.6.4 Tata Cara Penggunaan E-Filing
Berikut ini merupakan tata cara penggunaan E-Filing berdasarkan Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak Nomor: PER - 01/PJ/2014 adalah:
1. WP yang akan menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui website
Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) harus memiliki eFIN.
2. Mengajukan permohonan e-FIN, dengan cara:
a. Datang langsung ke KPP terdekat, e-FIN akan diberikan langsung kepada
Wajib Pajak (1 hari kerja).
b. Secara online melalui www.pajak.go.id, e-FIN akan dikirim ke alamat
Wajib Pajak sesuai yang terdaftar di basis data DJP (3 hari kerja + waktu
pengiriman).
3. WP yang sudah mendapatkan e-FIN, harus mendaftarkan diri paling lama 30
hari kalender sejak diterbitkannya e-FIN untuk terdaftar sebagai Wajib Pajak E-
Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).
Pendaftaran dilakukan melalui website Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id) dengan mencantumkan alamat surat elektronik (e-mail
address); dan nomor telepon genggam (handphone), untuk pengiriman kode
verifikasi dan notifikasi dan Bukti Penerimaan Elektronik. e-FIN yang sudah
diperoleh tetapi WP yang sudah mendapatkan e-FIN tersebut tidak
mendaftarkan diri sebagai WP e-Filing melalui Website Direktorat Jenderal
Pajak (www.pajak.go.id) sampai batas waktu yang ditentukan, e-FIN tersebut
tidak dapat dipergunakan lagi, sehingga WP harus mendaftarkan diri lagi untuk
memperoleh e-FIN yang baru.
4. WP yang telah terdaftar sebagai WP E-Filing melalui website Direktorat
Jenderal Pajak (http://efiling.pajak.go.id) dapat menyampaikan SPT Tahunan
dengan cara mengisi e-SPT dengan benar, lengkap dan jelas. WP yang telah
mengisi e-SPT kemudian meminta kode verifikasi melalui website Direktorat
Jenderal Pajak (https://efiling.pajak.go.id). Kode verifikasi tersebut berlaku
sebagai tanda tangan elektronik atau tanda tangan digital. Hasil pengisian
aplikasi e-SPT dianggap lengkap apabila seluruh elemen data digitalnya telah
diisi.
5. Dalam hal e-SPT dinyatakan lengkap oleh Direktorat Jenderal Pajak, kepada

12
Wajib Pajak diberikan Bukti Penerimaan Elektronik sebagai tanda terima
penyampaian SPT Tahunan. Bukti Penerimaan Elektronik disampaikan kepada
Wajib Pajak melalui alamat surat elekronik (e-mail address).
6. WP mendapatkan notifikasi setiap menyampaikan SPT Tahunan secara E-
Filing melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id).
7. Keterangan dan/atau dokumen lain terkait SPT Tahunan tidak perlu
disampaikan pada saat penyampaian SPT Tahunan secara E-Filing tetapi wajib
disimpan sesuai ketentuan perundang-undangan perpajakan.
8. Penyampaian SPT Tahunan secara E-Filing melalui website DJP dapat
dilakukan setiap saat dengan standar Waktu Indonesia Barat.

2.1.7 Sosialisasi Perpajakan


Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya yang dilakukan Dirjen Pajak
untuk memberikan informasi, pengertian, dan pembinaan kepada masyarakat
khususnya wajib pajak mengenai perpajakan dan perundang-undangannya
(Megawangi & Setiawan, 2017). Setelah masyarakat memperoleh pemahaman
diharapkan akan memotivasi dan kemudian dapat meningkatkan kepatuhan wajib
pajak. Indikator sosialisasi oleh Dirjen Pajak antara lain penyuluhan, diskusi dengan
wajib pajak dan tokoh masyarakat, penyampaian informasi dari petugas pajak,
pemasangan billboard, dan pembuatan website.
Penyuluhan merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan melalui media
elektronik maupun cetak. Terkadang dilakukan langsung ke daerah-daerah yang
potensi pajaknya besar dan membutuhkan banyak informasi mengenai perpajakan.
Diskusi dengan wajib pajak dan tokoh masyarakat merupakan salah satu
bentuk sosialisasi yang dilakukan Dirjen Pajak, yang lebih menekankan komunikasi
dua arah dengan tokoh berpengaruh di masyarakat, dengan tujuan tokoh tersebut
akan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat sekitarnya.
Informasi langsung dari petugas pajak ke wajib pajak merupakan bentuk
penyampaian informasi langsung yang diterima wajib pajak dari petugas pajak
mengenai perpajakan. Selanjutnya sosialisasi dengan pemasangan billboard,
dilakukan dengan memasang spanduk di pinggir jalan atau di tempat-tempat
strategis yang berisi pesan singkat, pernyataan, kutipan perkataan, maupun slogan

13
yang menarik sehinggan mampu untuk menyampaikan tujuan dengan baik.
Website Dirjen Pajak dibuat untuk menyampaikan informasi yang dapat
diakses setiap saat, lengkap, dan terkini mengenai perpajakan dan perundangannya.
Dengan adanya informasi dari sosialisasi ini, akan memberikan pengetahuan
kepada masyarakat mengenai perpajakan, kemudahan apa saja yang bisa didapat,
manfaat apa yang akan dirasakan, dan bagaimana sanksi serta peraturan yang ada
di perpajakan. Pengetahuan yang diperoleh akan memberikan kesadaran dan
meningkatkan kepatuhan dari masyarakat.

2.2 Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual merupakan hubungan logis dari landasan teori dan
kajian empiris. Kerangka konseptual menunjukkan pengaruh antar variabel dalam
penelitian. Kerangka konseptual dalam penelitian ini disajikan pada gambar 2.1
sebagai berikut

H1 (+)
Variabel Independen Variabel Dependen
Penerapan E-Filing Kepatuhan WPOP
H2 (+)

Variabel Moderasi
Sosialisasi Perpajakan

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 mendeskripsikan pengaruh variabel independen yaitu


penerapan E-Filing terhadap variabel dependen yaitu kepatuhan wajib pajak orang
pribadi dengan variabel moderasi yaitu sosialisasi perpajakan.

2.3 Hipotesis Penelitian


2.3.1 Pengaruh Penerapan E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi
Penelitian yang dilakukan oleh Agustiningsih (2016) menunjukkan bahwa
semakin baik penerapan sistem e- Filing maka kepatuhan Wajib Pajak juga akan
semakin baik, ini dikarenakan Wajib Pajak dalam menggunakan sistem E-Filing
menganggap bahwa sistem E-Filing bermanfaat dan memudahkannya dalam

14
melaksanakan kewajiban perpajakan dan membuat Wajib Pajak merasa puas
menggunakan sistem E-Filing. Pada akhirnya membuat Wajib Pajak semakin
patuh, sehingga tingkat kepatuhan semakin tinggi.
Sistem E-Filing yang dapat memberikan kemudahan, kenyamanan serta
dapat memberikan manfaat bagi WPOP, maka akan membentuk sikap positif dan
membuat wajib pajak semakin patuh dalam melaporkan pajaknya. Berdasarkan hal
tersebut, maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah.
H1: Penerapan E-Filing berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi

2.3.2 Sosialisasi Perpajakan Memoderasi Pengaruh Penerapan E-Filing


terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang dilakukan oleh Dirjen Pajak untuk
memberikan sebuah pengetahuan kepada masyarakat dan khususnya wajib pajak
agar mengetahui tentang segala hal mengenai perpajakan baik peraturan maupun
tata cara perpajakan melalui metode-metode yang tepat. Kepatuhan wajib pajak
adalah kondisi dimana wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakannya dan
melaksanakan hak perpajakannya (Nurmantu, 2005 :148).
Menurut Wulandari (2015) sosialisasi perpajakan berpengaruh positif
terhadap kepatuhan wajib pajak. Artinya apabila terjadi peningkatan sosialisasi
yang dilakukan kantor pelayanan pajak maka akan meningkatkan kepatuhan wajib
pajak. Dengan sosialisasi perpajakan yang didapatkan oleh wajib pajak, maka wajib
pajak akan semakin memahami segala hal mengenai perpajakan terutama dalam hal
menggunakan E-Filing untuk melaporkan pajaknya.
Kesimpulan dari moderasi sosialisasi perpajakan atas pengaruh penerapan
E-Filing terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu sebelum penggunaan E-Filing
sebaiknya diberikan pedoman untuk wajib pajak agar saat pengisiannya tidak terjadi
kesalahan. Jika dengan adanya E-Filing dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak
maka petugas pajak harus menjalin hubungan yang baik dengan wajib pajak.
Berdasarkan uraian ini, maka ditetapkan hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu:
H2: Moderasi Sosialisasi Perpajakan dapat memperkuat Pengaruh Penerapan E-
Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian asosiatif. Menurut (Sugiyono,
2012) penelitian kuantitatif bertujuan untuk menunjukkan hubungan antar variabel,
menguji teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif sedangkan
berbentuk asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara
dua variabel atau lebih (Rahyuda et al, 2004). Maka secara sistematis, desain
penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Pengaruh Penerapan E-Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan Sosialisasi Perpajakan sebagai Variabel Pemoderasi

Pendekatan Kuantitatif

Hipotesis

Metode Penelitian (nonprobability sampling)

Instrumen Penelitian
1) Uji Validitas
2) Uji Reliabilitas
Intervalisasi Data
Statistik Deskriptif
Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
2) Uji Multikolinearitas
3) Uji Heteroskedastisitas
4) Uji Linearitas
Uji Regresi Linier Sederhana
Uji Moderated Regression Analysis (MRA)
Uji Kelayakan Model (Uji F)
Koefisien Determinasi (R2)
Uji Statistik t

Hasil dan Pembahasan

Simpulan dan Saran

16
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi pengamatan dalam penelitian ini adalah di Kota Denpasar. Alasan
peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena jumlah penggunaan E-Filing di Kota
Denpasar memadai untuk dilaksanakan penelitian. Kanwil DJP Provinsi Bali
menyatakan 53,03% wajib pajak orang pribadi telah melaporkan SPT Tahunannya
menggunakan E-Filing dengan pelaporan paling tinggi di kawasan Denpasar
khususnya Denpasar Timur yaitu mencapai 78% penggunaan E-Filing dengan
jumlah sebesar 11.028 orang.

3.3 Objek Penelitian


Objek penelitian adalah suatu sifat dari objek yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian memperoleh kesimpulan (Sugiyono, 2012). Objek
penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kota Denpasar,
khususnya mengenai penerapan E-Filing dan sosialisasi perpajakan.

3.4 Identifikasi Variabel


Variabel-variabel yang digunakan di dalam penelitian ini dapat
didefinisikan sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
adanya variabel independen (Sugiyono, 2012). Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak orang pribadi (Y).
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yan mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan variabel dependen (Sugiyono, 2012). Variabel independen
pada penelitian ini adalah penerapan E-Filing (X1)
3. Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah suatu variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen
(Sekaran & Bougie, 2013). Variabel moderasi dalam penelitian ini adalah
sosialisasi perpajakan.

17
3.5 Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan definisi yang diberikan kepada variabel
dengan tujuan untuk memberikan arti atau menspesifikasikannya. Berikut ini
adalah definisi variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitan ini, yaitu:
3.5.1 Penerapan E-Filing (X1)
E-Filing merupakan bagian dari sistem administrasi perpajakan modern
yang digunakan untuk menyampaikan surat pemberitahuan Wajib Pajak secara
elektronik kepada Direktorat Jenderal Pajak yang dilakukan melalui sistem on-line
yang realtime dengan memanfaatkan jaringan komunikasi internet.
Terdapat beberapa keuntungan diterapkannya sistem e- filing bagi Wajib
Pajak yaitu:
a. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat, aman, dan kapan saja (24 jam
dalam 7 hari).
b. Penghitungan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat karena
terkomputerisasi.
c. Mengisi SPT lebih mudah karena pengisian SPT dalam bentuk wizard.
d. Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap karena adanya validasi
pengisian SPT.
e. Lebih ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan kertas.
f. Tidak merepotkan karena dokumen pelengkap tidak perlu dikirim kembali
kecuali diminta oleh KPP melalui Account Representative (AR).

Keenam keuntungan tersebut digunakan sebagai indikator, sebagai dasar


untuk pengukuran Penerapan Sistem E-Filing. Indikator tersebut diukur dengan
menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang
berupa pernyataan sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju.

3.5.2 Sosialisasi Perpajakan (X2)


Sosialisasi perpajakan merupakan suatu upaya yang dilakukan Dirjen Pajak
untuk memberikan informasi, pengertian, dan pembinaan kepada masyarakat
khususnya wajib pajak mengenai perpajakan dan perundang-undangannya
(Megawangi & Setiawan, 2017). Setelah masyarakat memperoleh pemahaman
diharapkan akan memotivasi dan kemudian dapat meningkatkan kepatuhan wajib

18
pajak. Indikator sosialisasi oleh Dirjen Pajak antara lain penyuluhan, diskusi dengan
wajib pajak dan tokoh masyarakat, penyampaian informasi dari petugas pajak,
pemasangan billboard, dan pembuatan website.
Dari kelima indikator sosialisasi perpajakan oleh Dirjen Pajak tersebut,
maka hal tersebut akan dapat digunakan sebagai dasar dalam melihat pengaruh
moderasi variabel sosialisasi perpajakan. Indikator tersebut diukur dengan
menggunakan skala likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang
berupa pernyataan sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju.

3.5.3 Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Y)


Kepatuhan Wajib pajak adalah ketika Wajib Pajak memenuhi semua
kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya, kewajiban
perpajakan meliputi mendaftarkan diri, menghitung dan membayar pajak terutang,
membayar tunggakan dan menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan.
Indikator Kepatuhan Wajib Pajak menurut Rahayu & Lingga (2013) adalah
sebagai berikut:
1. Kepatuhan untuk mendaftarkan diri.
2. Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang.
3. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan pajak.
4. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan.

Keempat indikator tersebut digunakan sebagai indikator untuk pengukuran


Kepatuhan Wajib Pajak. Indikator tersebut diukur dengan menggunakan skala
likert 1-4 untuk mengukur jawaban dari responden yang berupa pernyataan sangat
tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju.

3.6 Jenis dan Sumber Data


3.6.1 Jenis Data
Rahyuda et al (2004) mengatakan bahwa sifat data dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu:
1. Data Kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angka dan tidak dapat
dihitung. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah seluruh bentuk pernyataan
wajib pajak di Kota Denpasar mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

19
penggunaan E-Filing.
2. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka yang dapat dihitung
secara sistematis dan statistic. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian
ini adalah tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Kota Denpasar yang
terdiri dari jawaban kuesioner yang telah disebarkan kepada responden
mengenai penerapan E-Filing dan sosialisasi perpajakan.

3.6.2 Sumber Data


Rahyuda et al (2004) mengatakan bahwa sumber data dapat dibagi menjadi
dua jenis yaitu:
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian, diamati
dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer pada penelitian ini adalah
jawaban kuesioner yang telah disebarkan kepada responden mengenai
penerapan E-Filing dan sosialisasi perpajakan.
2. Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya
oleh pihak peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data jumlah
wajib pajak orang pribadi baik secara keseluruhan atau yang menggunakan E-
Filing di Kota Denpasar.

3.7 Populasi dan Sampel Penelitian


3.7.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang
mempunyai karakteristik tertentu (Indrianto & Supomo, 2009: 115), sedangkan
menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang
menggunakan E-Filing dalam pelaporannya yang tersebar di seluruh Kota
Denpasar.

3.7.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2012) merupakan bagian dari jumlah dan

20
karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi, sedangkan menurut Bambang &
Lina (2005: 119) sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling
insidental. Menurut Sugiyono (2012) sampling insidental adalah teknik
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel apabila orang yang secara
kebetulan ditemui tersebut cocok sebagai sumber data terutama orang-orang yang
merupakan wajib pajak orang pribadi yang sudah menggunakan E-Filing.
Pada penelitian ini jumlah populasi terlalu besar dan tersebar di Kota
Denpasar serta identitas anggota populasi tidak diketahui dengan pasti, maka untuk
memudahkan penelitian, jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumus
sebagai berikut (Ridwan, 2004:66).
𝑍𝛼/2 2
𝑛 = (0,25)( )
𝜀

Dimana:
n = Jumlah sampel
𝑍𝛼/2 = Nilai yang didapat dari tabel normal atas tingkat keyakinan
𝜀 = Kesalahan penarikan sampel
Tingkat keyakinan dalam penelitian ini ditentukan sebesar 95% maka nilai
𝑍𝛼/2 adalah 1,96. Tingkat kesalahan penarikan sampel ditentukan sebesar 10%.
Maka perhitungan rumus tersebut dapat diperoleh sebagai berikut.
1,96
𝑛 = (0,25)( 0,1 )2

n = 96,04
Jadi berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang diambil sebanyak 96,04
orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 96 orang.

3.8 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner dan wawancara. Sugiyono (2012) mendefinisikan kuesioner sebagai
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Peneliti menyerahkan
kuesioner kepada wajib pajak orang pribadi yang menerapkan E-Filing. Kuesioner

21
penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu pilihan jawaban
responden diberi nilai dengan skala empat poin di mana:
1: Sangat Tidak Setuju (STS)
2: Tidak Setuju (TS)
3: Setuju (S)
4: Sangat Setuju (SS)

Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner yang akan diberikan kepada responden yang
tersaji dalam Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner


No.
No Variabel Indikator
Butir
a. Kepatuhan untuk mendaftarkan diri 1,2,
b. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali 3,4,5
Kepatuhan Surat Pemberitahuan (SPT)
1 Wajib Pajak c. Kepatuhan dalam penghitungan dan 6,7
pembayaran pajak terutang
d. Kepatuhan dalam pembayaran 8,9
tunggakan
a. Kecepatan pelaporan SPT 1,2
b. Lebih hemat 3,4
Penerapan Sistem c. Penghitungan lebih cepat 5,6
2 E-Filling d. Kemudahan pengisian SPT 7,8,9
e. Kelengkapan data pengisian SPT 10,11
f. Lebih ramah lingkungan 12,13
g. Tidak merepotkan 14,15
a. Penyampaian informasi dari petugas pajak 1,4,6
3 Sosialisasi b. Pemasangan billboard 4

Perpajakan c. Pembuatan website 3


d. Penyuluhan melalui media cetak (brosur) 2

22
Metode pengumpulan data yang digunakan selain kuesioner adalah
wawancara. Menurut Sugiyono (2012) wawancara merupakan studi pendahuluan
untuk menemukan masalah yang harus diteliti tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit atau kecil. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tambahan
terkait dengan penerapan E-Filing dalam penelitian ini.

3.9 Instrumen Penelitian


Hasil suatu penelitian seharusnya valid dan reliabel, maka untuk
mendapatkan hasil tersebut dibutuhkan instrumen yang valid dan reliabel. Untuk
menguji apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian valid dan reliabel
dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.9.1 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2011: 52-53) uji validitas digunakan untuk mengukur sah
atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.
Hasil analisis korelasi bivariate dapat diketahui dengan melihat output
Cronbach’s Alpha yang ada pada kolom Correlated Item – Total Correlation.
Pengujian menggunakan tingkat signifikasi 10% dengan kriteria pengujian apabila
nilai pearson correlation < t tabel maka butir pertanyaan dikatakan tidak valid,
sedangkan apabila nilai pearson correlation > t tabel maka butir pertanyaan dapat
dikatakan valid.
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat secara
tepat mengungkapkan variabel yang diukur. Kriteria yang digunakan untuk
menyatakan suatu instrumen dianggap valid atau layak digunakan dalam pengujian
hipotesis apabila Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0,30. Hasil uji
validitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini.

23
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas
Variabel Item Corrected Item-Total Correlation Kesimpulan
Kepatuhan Y.1 0,496 Valid
Wajib Pajak Y.2 0,429 Valid
Y.3 0,694 Valid
Y.4 0,842 Valid
Y.5 0,683 Valid
Y.6 0,533 Valid
Y.7 0,674 Valid
Y.8 0,457 Valid
Y.9 0,67 Valid
Penerapan E- X1.1 0,681 Valid
Filing X1.2 0,644 Valid
X1.3 0,586 Valid
X1.4 0,58 Valid
X1.5 0,554 Valid
X1.6 0,68 Valid
X1.7 0,508 Valid
X1.8 0,7 Valid
X1.9 0,687 Valid
X1.10 0,62 Valid
X1.11 0,518 Valid
X1.12 0,563 Valid
X1.13 0,603 Valid
X1.14 0,681 Valid
X1.15 0,538 Valid
Sosialisasi X2.1 0,604 Valid
Perpajakan X2.2 0,805 Valid
X2.3 0,652 Valid
X2.4 0,592 Valid
X2.5 0,532 Valid
X2.6 0,619 Valid

24
Berdasarkan Tabel 3.2 uji validitas, disimpulkan bahwa seluruh item
pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid, hal ini bisa dilihat
dari nilai masing-masing item pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total
Correlation yang lebih besar dari 0,30.

3.9.2 Uji Reliabilitas


Menurut Ghozali (2011: 47) Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan
reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu
ke waktu.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran one shot atau
pengukuran sekali saja: pengukuran hanya sekali dan hasilnya dibandingkan
dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan dengan
teknik Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha adalah tolak ukur atau patokan yang
digunakan untuk menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan semua skala
variabel yang ada.
Pengujian dilakukan pada setiap butir pernyataan pada tiap butir pertanyaan
yang variabel. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s
Alpha> 0,60 (Umar, 2011:173).
Reliabel berarti instrument tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten
apabila digunakan untuk mengukur berulangkali. Teknik yang digunakan untuk
menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus
koefisien Cronbach’s Alpha, dengan cara membandingkan nilai Alpha dengan
standarnya, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai
Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60. Hasil uji reliabilitas pada penelitian
ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas


No Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
1 Kepatuhan Wajib Pajak (Y) 0,794 Reliabel
2 Penerapan E- Filling (X1) 0,879 Reliabel
3 Sosialisasi Perpajakan (X2) 0,696 Reliabel

25
Berdasarkan Tabel 3.3 hasil uji reliabilitas di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel karena
keseluruhan variabel memiliki nilai Cronbach’s Alpha yang lebih besar dari 0,60
sehingga layak digunakan untuk menjadi alat ukur instrument kuesioner dalam
penelitian ini.

3.10 Teknik Analisis Data


3.10.1 Intervalisasi Data
Ridwan (2004) menyatakan bahwa data ordinal (skor kuesioner) harus
terlebih dahulu ditransformasi menjadi data interval dengan Method Successive of
Internal (MSI) sebelum dilakukan analisis regresi. Adapun langkah-langkah
perhitungan metode tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mengelompokkan data bersakala ordinal dalam masing-masing variabel
dihitung banyaknya pemilih pada tiap bobot yang diberikan pada masing-
masing variabel atau butir pertanyaan.
2. Untuk setiap butir pertanyaan tentukan berapa orang yang mendapat skor
1,2,3,4 yang disebut dengan frekuensi.
3. Membuat proporsi dengan cara membagi frekuensi dari setiap butir jawaban
dengan seluruh jumlah responden.
4. Membuat proporsi kumulatif.
5. Menentukan nilai Z untuk setiap butir berdasarkan nilai frekuensi yang telah
diperoleh dengan bantuan tabel Z riil.
6. Menghitung nilai skala dengan rumus:

𝑍𝑟𝑖𝑖𝑙 (1−𝑖)−𝑍𝑟𝑖𝑖𝑙 (𝑖)


Skala (i) = 𝑃𝑟𝑜𝑝.𝐾𝑢𝑚 (𝑖)−𝑃𝑟𝑜𝑝.𝐾𝑢𝑚(𝑖−1)

3.10.2 Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif menurut Sugiyono (2012:29) adalah statistik yang
berfungsi untuk memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data
sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan kemudian
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sedangkan menurut Imam
Ghozali (2011:19) statistik deskriptif dapat memberikan gambaran atau deskriptif

26
mengenai data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan swekness (kemiringan distribusi).
Dalam penelitian ini, analisis deskriptif menggunakan tabel distribusi frekuensi.
Tabel distribusi frekuensi disusun karena jumlah data yang disajikan banyak,
sehingga apabila disajikan dalam tabel biasa menjadi tidak efisien dan kurang
komunikatif (Sugiyono, 2012:32).

3.10.3 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik menurut Ghozali (2011: 105-166):
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, terdapat
variabel pengganggu atau residual yang memiliki distribusi normal. Untuk
mendeteksi normalitas data, pada penelitian ini akan dilakukan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov- Smirnov Test (K-S). Apabila sig (2-tailed) lebih besar dari
α = 0,1 maka data berdistribusi normal, sedangkan apabila sig (2-tailed) lebih kecil
dari α = 0,1 maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas
Uji multikoliniaritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas dengan menyelidiki besarnya inter kolerasi antar variabel
bebasnya. Hal itu dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance
Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance Value≥ 0,10 atau sama dengan nilai
VIF ≤ 10. Jika data mengandung gejala multikolinearitas, transformasi variabel
dapat dilakukan dalam bentuk logaritma natural.

3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang
lain. Apabila variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas sedangkan jika variance dari residual antara
pengamatan satu dengan lainnya berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah homoskesdatisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidak

27
adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara meregresi nilai absolute
residual dari model yang diestimasi terhadap variabel bebas, jika tidak ada satupun
variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap absolute residual atau nilai
signifikansinya lebih besar dari α = 0,1, maka tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas. Untuk mengatasi gejala ini, transformasi data dalam bentuk
logaritma sering mampu mengurangi heteroskedastisitas.

4. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua variabel yang
dianalisis mempunyai hubungan linier atau tidak secara signifikan. Linearitas
adalah sifat hubungan yang linier antar variabel, artinya setiap perubahan yang
terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada
variabel lainnya. Dalam penilaian uji linearitas yaitu dengan melihat dari nilai
signifikansi pada nilai Linearity, apabila kedua variabel memiliki nilai signifikansi
< 0,10 maka variabel tersebut bersifat linier.

3.10.4 Uji Hipotesis


1. Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal
dengan satu variabel independen dan satu variabel dependen. Berikut ini
persamaan regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2012: 261):
Ŷ = a + bX Keterangan:
Ŷ = subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = harga Ŷ ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan
variabel dependen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis
turun.
X = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

2. Moderated Regression Analysis (MRA)


MRA merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam

28
persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih
variabel independen) (Liana, 2009). Persamaan Moderated Regression Analysis
(MRA) yaitu:

Y = α + ß1Xi + ß2Zi + ß3Xi*Zi + e


Keterangan :
Y = Kepatuhan Wajib Pajak
α = Bilangan Konstanta
ß = Koefisien arah persamaan penelitian
X = Penerapan sistem E-Filing
Z = Variabel moderasi (Sosialisasi Perpajakan)
e = Standar eror (Nilai Residu)

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat diamati mengenai koefisien


determinasi (R2), uji kelayakan model (uji F), dan uji hipotesis (uji t).

3. Uji Kesesuaian Model (Uji F)


Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan dari model regresi linear berganda
sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Uji F dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel ANOVA
dengan program bantuan SPSS. Apabila nilai signifikansi pada tabel ANOVA < α
= 0,1, maka model dalam penelitian ini dikatakan layak digunakan untuk menguji
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam
uji F adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
H1: ß1 = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen.
H1: Setidaknya salah satu dari ß1≠0, artinya ada pengaruh variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen.
2) Menentukan taraf nyata sebesar 0,1; df = (k-1; n-k) kemudian menentukan
besarnya Ftabel.
3) Menentukan besarnya Fhitung yang diperoleh dari hasil pengujian dengan
program SPSS.

29
4) Kriterian pengujian:
H1 diterima jika Fhitung ≥ Ftabel atau tingkat signifikansi ≥ α = 0,1
H1 ditolak jika Fhitung > Ftabel atau tingkat signifikansi < α = 0,1

4. Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi adalah salah satu alat utama untuk mengukur
ketepatan/kesesuaian garis regresi terhadap sebaran datanya. Koefisien determinasi
pada regresi linear sering diartikan sebagai seberapa besar kemampuan semua
variabel bebas dalam menjelaskan varians dari variabel terikatnya. Nilai R2
besarnya antara 0 dan 1. Jika R2 = 1, berarti 100 persen total variasi variabel terikat
dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya. Namun jika R2 = 0, berarti tidak ada total
variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel bebasnya
(Wirawan, 2002).

5. Uji Statistik t
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah-langkah dalam uji t
adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
H0 : ßi = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel independen secara parsial
terhaap variabel dependen.
HA : ßi > 0, artinya ada pengaruh variabel independen secara parsial terhaap
variabel dependen.
2) Menentukan taraf nyata sebesar 0,1; df = (k-1; n-k) kemudian menentukan
besarnya ttabel.
3) Menentukan besarnya thitung yang diperoleh dari hasil pengujian dengan
program SPSS.
4) Kriteria pengujian:
H1 diterima jika thitung ≤ ttabel atau tingkat signifikansi ≥ α = 0,1
H1 ditolak jika thitung > ttabel atau tingkat signifikansi < α = 0,1

30
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian


Kota Denpasar merupakan ibu kota Provinsi Bali yang terdiri dari 4 (empat)
kecamatan yaitu, Kecamatan Denpasar Timur, Kecamatan Denpasar Barat,
Kecamatan Denpasar Selatan, dan Kecamatan Denpasar Utara. Denpasar
merupakan salah satu daerah di Bali yang menjadi pusat pemerintahan,
perdagangan, industri, pendidikan, dan pariwisata. Denpasar telah berkembang
sangat pesat jika dibandingkan dengan Denpasar beberapa tahun silam.
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk rata-rata semakin meningkat setiap
tahunnya yaitu sebesar 1,9% pada tahun 2016 (www.denpasarkota.bps.go.id) yang
disertai dengan peningkatan pembangunan di segala bidang.
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk tersebut secara tidak langsung
akan berpengaruh besar terhadap struktur perekonomian di Kota Denpasar seperti
halnya sektor perpajakan. Sektor perpajakan menjadi semakin penting karena pajak
merupakan salah satu alat dalam mewujudkan tujuan pembangunan Kota Denpasar.
Maka dari itu, pelayanan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) harus terus ditingkatkan
seiring dengan tingginya jumlah penduduk di Kota Denpasar. Kemudian E-Filing
hadir sebagai salah satu solusi yang diberikan DJP dalam hal meningkatkan
pelayanan perpajakan kepada wajib pajak yang akan melaksanakan kewajiban
perpajakannya tersebut. Kanwil DJP Provinsi Bali menyatakan bahwa terdapat
53,03% wajib pajak orang pribadi yang telah melaporkan SPT Tahunannya dengan
menggunakan E-Filing dengan tingkat pelaporan paling tinggi di kawasan
Denpasar Timur yang bahkan telah mencapai angka 78% dalam penggunaan E-
Filing. Pihak DJP selalu mengupayakan sosialisasi dalam pengisian SPT melalui
E-Filing tersebut. Misalkan dengan kegiatan yang dilakukan sebelumnya yaitu
mengumpulkan 1.000 bendaharawan seluruh Bali untuk mengisi SPT Tahunan
melalui E-Filing secara berturut-turut. Kegiatan tersebut dirasa efektif dalam
membantu masyarakat untuk cepat belajar dan memahami bagaimana cara
memasukan SPT Tahunan menggunakan E-Filing.
Kanwil DJP Bali terus menggencarkan sosialisasi penggunaan E-Filing
sehingga diharapkan penggunaannya akan meningkat setiap tahunnya. E-Filing

31
sendiri memiliki beberapa keuntungan bagi wajib pajak yaitu mudah, murah, cepat,
dan aman sementara DJP sangat terbantu dalam perekaman data atau administrasi
data perpajakan.

4.2 Deskripsi Data Khusus


4.2.1 Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penerapan E-Filing
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dengan sosialisasi perpajakan sebagai
variabel pemoderasi. Sebagai pengumpulan data, peneliti melakukan penyebaran
kuesioner kepada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Denpasar.
Peneliti melakukan penyebaran kuesioner mulai dari tanggal 29 Oktober
2017 sampai dengan tanggal 5 Desember 2017. Penyebaran kuesioner tersebut
dilakukan selama kurang lebih 5 minggu dengan intensitas tidak setiap hari namun
tetap berada pada rentang tanggal tersebut. Penyebaran kuesioner ini telah
disesuaikan dengan kriteria wajib pajak yang diharapkan menjadi responden di
dalam penelitian ini. Kriteria tersebut antara lain responden harus merupakan
seorang wajib pajak yang menggunakan E-Filing di dalam melaporkan SPT
Tahunannya.
Responden dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak yang terdapat di Kota
Denpasar sebanyak 96 Wajib Pajak. Peneliti menyebar 110 kuesioner, tetapi hanya
103 kuesioner (93,6%) yang bisa dijadikan data penelitian karena terdapat 7
kuesioner (6,4%) yang tidak diisi dengan lengkap dan tidak memenuhi ketentuan.

Tabel 4.1 Penyebaran dan Penggunaan Kuesioner


Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 110 100%
Kuesioner yang tidak diiisi dengan lengkap 7 6,4%
Kuesioner yang digunakan 103 93,6%

4.2.2 Karakteristik Responden Penelitian


Berdasarkan hasil survai dengan menggunakan kuesioner, karakteristik
responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa
kelompok yaitu menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan

32
pengetahuan pajak. Berikut ini disajikan karakteristik responden menurut jenis
kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan pajak.

Jenis Kelamin

Perempuan

Laki-laki 53% 47%

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini


sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 53% dan yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 47%.

Umur

0%
9% 22-30

29% 31-46

62% 47-64

65 ke atas

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa responden dalam


penelitian ini sebagian besar berumur antara 22-30 tahun yaitu sebanyak 62% (64
orang), dilanjutkan dengan umur 31-46 tahun yaitu sebanyak 29% (30 orang),
selanjutnya berumur 47-64 tahun yaitu sebanyak 9% (9 orang), dan yang berumur
>64 tahun tidak ada (0 orang).

33
Pendidikan
n

58%
0% 34%
Magister 8%
Sarjana
Diploma
SMA

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Gambar diatas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini


sebagian besar dalam jenjang pendidikan Sarjana yaitu sebanyak 58% (60 orang),
jenjang pendidikan Diploma sebanyak 34% (35 orang), jenjang pendidikan SMA
sebanyak 8% (8 orang) dan jenjang pendidikan Magister tidak ada (0 orang).

Pekerjaan
PNS Swasta Wirausaha Lainnya

Lainnya 33%

Wirausaha 3%

Swasta 23%

PNS 41%

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Gambar diatas menunjukkan bahwa pekerjaan responden dalam penelitian


paling banyak adalah PNS yaitu sebanyak 41% (42 orang), selanjutnya Lainnya
sebanyak 33% (34 orang), selanjutnya Swasta sebanyak 23% (24 orang) dan yang
paling rendah adalah Wirausaha yaitu sebanyak 3% (3 orang).

34
Brevet Pengetahuan Pajak
Penyuluhan Pajak

Tidak ada

Lainnya

30% 27%
20% 22%

Brevet Penyuluhan Tidak ada Lainnya


Pajak

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan Pajak

Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa responden memiliki


pengetahuan pajak terbanyak berasal dari penyuluhan pajak yaitu sebanyak 30%
(31 orang), selanjutnya dari lainnya yaitu sebanyak 27% (28 orang), selanjutnya
tidak ada sebanyak 22% ( 23 orang), dan yang terakhir berasal dari brevet yaitu
sebanyak 20% ( 21 orang).

4.3 Hasil Intervalisasi Data


Data hasil kuesioner merupakan data ordinal sehingga data ordinal tersebut
harus ditransformasikan menggunakan Method of Succesive Interval (MSI)
menjadi data interval sebelum data tersebut diolah menjadi analisis regresi. Hasil
transformasi data dari setiap item kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.4 Hasil Statistik Deskriptif


Untuk memperjelas dan mempermudah pemahaman atas hasil penelitian
ini, akan dideskrpsikan staistik dari masing-masing faktor yang menjadi variabel
dalam penelitian ini. Pengujian deskriptif bertujuan untuk menguji besarnya nilai
minimum, maksimum, mean, dan simpangan baku dengan N adalah banyaknya
responden penelitian. Hasil statistik deskriptif disajikan pada Tabel 4.2 berikut ini.

35
Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Penerapan E-Filing 103 40 60 51.60 5.102
Sosialisasi Perpajakan 103 18 24 20.89 2.288
Kepatuhan Wajib Pajak 103 23 36 29.86 3.447
Valid N (listwise) 103
Sumber: Lampiran 6

Tabel 4.2 menunjukkan statistik deskriptif dari variabel-variabel yang


diteliti, berikut merupakan pendeskripsian untuk masing-masing variabel.
1. Variabel penerapan E-Filing
Variabel penerapan E-Filing memiliki nilai minimum sebesar 40, nilai
maksimum sebesar 60, dan rata-rata sebesar 51,60. Standar deviasi untuk
penerapan E-Filing adalah 5,102, artinya terjadi penyimpangan nilai
penerapan E-Filing yang diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar 5,102.
2. Variabel sosialisasi perpajakan
Variabel sosialisasi perpajakan memiliki nilai minimum sebesar 18, nilai
maksimum sebesar 24, dan rata-rata sebesar 20,89. Standar deviasi untuk
sosialisasi perpajakan adalah 2,288, artinya terjadi penyimpangan nilai
sosialisasi perpajakan yang diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar 2,288.
3. Variabel kepatuhan wajib pajak
Variabel kepatuhan wajib pajak memiliki nilai minimum sebesar 23, nilai
maksimum sebesar 36, dan rata-rata sebesar 29,86. Standar deviasi untuk
kepatuhan wajib pajak adalah 3,447, artinya terjadi penyimpangan nilai
kepatuhan wajib pajak yang diteliti terhadap nilai rata-rata sebesar 3,447.

4.5 Uji Asumsi Klasik


4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
terdapat variabel pengganggu atau residual yang memiliki distribusi normal. Untuk
mendeteksi normalitas data, pada penelitian ini akan dilakukan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov Test (K-S). Apabila nilai probabilitas signifikan

36
K-S ≥ 5% atau 0.05, maka data berdistribusi normal. Hasil perhitungan nilai
Kolmogorov-Smirnov Test untuk model yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.3
berikut ini.

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual

N 103

Normal Parametersa Mean 0.0000000

Std. Deviation 2.83433265


Most Extreme Absolute 0.105
Differences
Positive 0.052
Negative -0.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.063
Asymp. Sig. (2-tailed) 0.208

Sumber: Lampiran 7

Berdasarkan Tabel 4.3 hasil uji normalitas, dapat diketahui nilai


signifikansinya 0,208 yang berarti lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan
data berdistribusi normal.

4.5.2 Uji Multikolinearitas


Uji multikoliniaritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas dengan menyelidiki besarnya inter kolerasi antar variabel
bebasnya. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance
Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance Value ≥ 0,10 atau
sama dengan nilai VIF ≤ 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.4
berikut ini.

37
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF Keterangan
Penerapan E-Filling 0,717 1,395 Tidak terjadi
multikolinearitas
Sosialisasi Perpajakan 0,717 1,395 Tidak terjadi
multikolinearitas
Sumber: Lampiran 7
Hasil nilai VIF yang diperoleh dari Tabel 4.4, menunjukkan variabel bebas
dalam model regresi tidak saling berkolerasi. Diperoleh nilai VIF untuk masing-
masing variabel bebas kurang dari 10 dan tolerance value berada diatas 0,10. Hal
ini menunjukkan tidak adanya korelasi antara sesama variabel bebas dalam model
regresi dan disimpulkan tidak terdapat masalah multikolinearitas diantara sesama
variabel bebas dalam model regresi.

4.5.3 Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji
statistik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Glejser. Pengujian
ini membandingkan signifikan dari uji ini apabila hasilnya sig > 0,05 atau 5%. Jika
signifikan di atas 5% maka disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas. Hasil perhitungan dapat dilihat dalam Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Keterangan


Penerapan E-Filling 0,086 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sosialisasi Perpajakan 0,448 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 7
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji heteroskedastisitas, didapatkan hasil
perhitungan bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai signifikansi lebih besar

38
dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi pada penelitian ini.

4.5.4 Uji Liniearitas


Uji liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas dengan
variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak secara signifikan. Pengujian
dalam penelitian menggunakan Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05.
Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansinya
kurang dari 0,05. Hasil dari uji liniearitas dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Hasil Uji Liniearitas


Variabel Linearity Keterangan
Penerapan E-Filling 0,000 Linier
Sosialisasi Perpajakan 0,000 Linier

Sumber: Lampiran 7
Dari hasil uji liniearitas pada tabel di atas menunjukkan bahwa Linearity
untuk dua variabel memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga hal ini
menunjukkan variabel penelitian memiliki hubungan linier.

4.6 Uji Hipotesis


4.6.1 Hipotesis 1
H1: Penerapan E-Filling Berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Untuk menguji H1 dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Hipotesis 1


Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig
Konstanta 8,999
Penerapan E-Filling 0,404 7,506 0,000
R : 0,598
R Square: 0,358
Sumber: Lampiran 8

39
1. Persamaan garis regresi
Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut dapat diketahui persamaan regresi
satu prediktor sebagai berikut:
Y = 8,999 + 0,404X1
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa konstanta sebesar 8,999; hal ini
menunjukkan bahwa apabila variabel X1 dianggap 0, maka nilai variabel kepatuhan
wajib pajak adalah sebesar 8,999 satuan. Koefisien regresi X1 sebesar 0,404
menunjukkan bahwa setiap kenaikan penerapan E-Filing sebesar 1 satuan akan
menaikkan kepatuhan wajib pajak sebesar 0,404 satuan. Berdasarkan hasil yang
didapatkan tersebut, arah model regresi menunjukkan arah yang positif.
2. Koefisien determinasi
Berdasarkan hasil dari Tabel 4.7 di atas, nilai koefisien korelasi (R) bernilai
positif sebesar 0,598 dan R square (R2) sebesar 0,358. Hal ini berarti penerapan E-
Filing memiliki pengaruh positif dan berpengaruh sebesar 35,8% terhadap
kepatuhan wajib pajak, sedangkan sisanya sebesar 64,2% dipengaruhi oleh variabel
lain di luar penelitian ini.
3. Pengujian signifikansi regresi sederhana
Pengujian signifikansi bertujuan untuk mengetahui signifikansi penerapan E-
Filing terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung 7,506 lebih besar dari t tabel
1,98326. Koefisien korelasi (R) memiliki arah positif sebesar 0,598 maka hipotesis
pertama yang menyatakan penerapan E-Filing berpengaruh terhadap kepatuhan
wajib pajak diterima.

4.6.2 Hipotesis 2
H2: Sosialisasi Perpajakan Memoderasi Pengaruh Penerapan E-Filling
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Untuk menguji H2 menggunakan Moderated Regression Analysis. Hasil
perhitungan hipotesis 2 dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut:

40
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Hipotesis 2
Variabel Koefisien Regresi
Konstanta 82,695
Penerapan E-Filling -1,124
Sosialisasi perpajakan -3,427
M 0,071
R 0,654
R Square 0,427
F Hitung 24,609
Sig F 0,000
Sig Penerapan E-Filling 0,030
Sig Sosialisasi perpajakan 0,009
Sig M 0,005
Sumber: Lampiran 9
1. Persamaan garis regresi
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas diperoleh persamaan untuk hipotesis 2 sebagai
berikut:
Y = 82,695 - 1,124 X1 – 3,427Z + 0,071 X1Z
Berdasarkan persamaan tersebut menunjukkan bahwa konstanta sebesar 82,695
hal ini dapat diartikan apabila variabel X1, Z dan X1Z tidak mengalami perubahan
maka kepatuhan wajib pajak sebesar 82,695. Nilai koefisien variabel penerapan E-
Filling sebesar -1,124 dengan signifikansi 0,030. Variabel sosialisasi perpajakan
memberikan nilai koefisien -3,427 dengan signifikansi 0,009. Variabel pemoderasi
(interaksi antara penerapan E-Filling dan sosialisasi perpajakan) memberikan nilai
koefisien 0,071 dengan signifikansi 0,005. Ketiga variabel ini dapat disimpulkan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, karena memiliki tingkat signifikansi
di bawah 0,05. Oleh karena itu, hipotesis 2 diterima atau dengan kata lain sosialisasi
perpajakan dapat digunakan sebagai variabel pemoderasi dalam penelitian ini.
2. Koefisien determinasi
Berdasarkan hasil dari Tabel 4.8 di atas, nilai koefisien korelasi (R) sebesar
0,654 dan nilai R square (R2) yang diperoleh bernilai 0,427. Hal ini berarti
sosialisasi perpajakan memoderasi pengaruh penerapan E-Filling sebesar 42,7%

41
terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan sisanya sebesar 57,3% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini.
3. Uji F
Berdasarkan hasil uji pada Tabel 4.8 di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar
24,609 dan lebih besar dari nilai F tabel 3.93. Tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil
dari 0,05. Nilai koefisien korelasi berarah positif sebesar 0,654, sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa sosialisasi perpajakan
memoderasi pengaruh penerapan E-Filling terhadap kepatuhan wajib pajak
diterima.

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian


4.7.1 Penerapan E-Filling Berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama yang menyatakan
penerapan E-Filling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai t hitung 7,506 yang lebih besar dari t
tabel 1,98326 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai
koefisien regresi sebesar 0,404 yang memiliki arah positif menunjukkan semakin
baik penerapan E-Filling maka kepatuhan wajib pajak juga akan baik. Selain itu,
berdasarkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,598 dan koefisien determinasi (R2)
0,358 menunjukkan penerapan E-Filling berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak dan mempengaruhi 35,8% terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan
sisanya sebesar 64,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Penerapan E-Filling memberikan pengaruh signifikan tetapi tidak dominan
terhadap kepatuhan wajib pajak karena penerapan E-Filling merupakan salah satu
dari beberapa upaya yang dilakukan Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan
kepatuhan wajib pajak.
E-Filing merupakan bagian dari reformasi administrasi perpajakan yang
bertujuan untuk memudahkan Wajib Pajak dalam pembuatan dan penyerahan
laporan SPT kepada Direktorat Jenderal Pajak. Penerapan E-filling diharapkan
dapat memberikan kenyaman dan kepuasan bagi Wajib Pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya sehingga dengan diterapkannya sistem e-filling
diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

42
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Irmayanti (2013)
berjudul “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara.”
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Irmayanti (2013) menunjukkan bahwa
modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dimana dalam penelitian tersebut modernisasi
sistem adminitrasi perpajakannya yang terdiri dari restrukturisasi organisasi,
penyempurnaan proses bisnis dan teknologi informasi, penyempurnaan sumber
daya manusia, dan pelaksanaan Good Governance.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa penerapan E-Filing
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Semakin baik penerapan E-
Filing maka kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat.

4.7.2 Sosialisasi Perpajakan Memoderasi Pengaruh Penerapan E-Filing


terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis kedua yang menyatakan
sosialisasi perpajakan dapat memoderasi pengaruh penerapan E-Filling terhadap
kepatuhan wajib pajak. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F hitung 24,609 yang
lebih besar dari F tabel 3,93 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05. Nilai koefisien regresi penerapan E-Filling sebesar - 1,124, koefisien regresi
sosialisasi perpajakan sebesar -1,327 dan koefisien regresi interaksi antara
penerapan E-Filling dan sosialisasi perpajakan. Jika interaksi antara penerapan E-
Filling dan sosialisasi perpajakan semakin tinggi maka kepatuhan wajib pajak akan
meningkat. Selain itu, berdasarkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,654 dan
koefisien determinasi (R2) 0,427 menunjukkan sosialisasi perpajakan memoderasi
pengaruh penerapan E-Filling sebesar 42,7% terhadap kepatuhan wajib pajak,
sedangkan sisanya sebesar 57,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian
ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan dapat memperkuat
pengaruh penerapan E- Filing terhadap kepatuhan wajib pajak karena terdapat
peningkatan pengaruh kepatuhan wajib pajak setelah dimoderasi oleh sosialisasi
perpajakan.
Sistem E-Filing merupakan layanan pengisian dan penyampaian Surat

43
Pemberitahuan Wajib Pajak secara elektronik kepada Direktorat Jenderal Pajak
yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi Wajib Pajak
dalam penyampaian Surat Pemberitahuan dengan memanfaatkan jaringan
komunikasi internet. Dalam penggunaannya, sistem ini tidak semudah jika Wajib
Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuannya dengan cara tradisional. Dibutuhkan
pengetahuan yang memadai agar mengerti bagaimana cara menggunakannya.
Maka sosialisasi perpajakan merupakan salah satu langkah awal bagi Wajib Pajak
yang tidak memahami cara menggunakan E-Filing agar dapat paham serta bisa
menggunakan E-Filing tersebut.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa sosialisasi perpajakan
memperkuat pengaruh penerapan E-Filling terhadap kepatuhan wajib pajak.
Semakin baik sosialisasi perpajakan yang didapatkan wajib pajak, maka akan
mendorong wajib pajak untuk menggunakan sistem E-Filing sehingga semakin
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

44
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan E-
Filing terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dengan sosialisasi perpajakan
sebagai variabel pemoderasi di Kota Denpasar. Berdasarkan hasil perhitungan dan
analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan E-Filing berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi
yang bernilai positif yaitu sebesar 0,404 dan R square sebesar 0,358
yang berarti penerapan E-Filing ini berpengaruh positif dan
berpengaruh sebesar 35,8% terhadap kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan hasil pengujian didapat pula nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05 serta nilai t hitung 7,506 lebih besar dari t tabel 1,98326
yang artinya bahwa hipotesis pertama diterima.
2. Sosialisasi perpajakan dapat memoderasi (memperkuat) pengaruh
penerapan E-Filing terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal tersebut
dibuktikan melalui Moderated Regression Analysis yang menghasilkan
nilai koefisien sebesar 0,071, yang dapat diartikan sosialisasi perpajakan
dapat memoderasi pengaruh penerapan E-Filing terhadap kepatuhan
wajib pajak sebesar 71%. Selain itu hasil uji t statistik menghasilkan
nilai signifikan lebih kecil dari level significant yaitu 0,005 < 0,05 yang
berarti hipotesis kedua diterima.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penerapan E-Filing
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Maka dari itu, Direktorat Jenderal Pajak sebaiknya lebih meningkatkan
upaya-upaya untuk memberikan sosialisasi perpajakan terutama
mengenai penggunaan E-Filing agar pengguna E-Filing bertambah dan

45
akan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak di kemudian hari.
2. Kepada Direktorat Jenderal Pajak, sebaiknya prosedur penggunaan E-
Filing lebih disederhanakan sehingga sistem ini dapat mudah dipahami
serta dipelajari oleh para wajib pajak yang belum pernah menggunakan
sistem ini sebelumnya. Sehingga diharapkan penggunaan E-Filing dapat
mencapai 100% di kemudian hari khususnya di wilayah Kota Denpasar.
3. Kepada wajib pajak, sebaiknya menggunakan E-Filing di dalam
melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunannya. Karena E-Filing
memiliki beragam manfaat yang akan dapat memudahkan wajib pajak
dalam melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunannya seperti praktis,
mudah, aman, dan cepat.
4. Kepada peneliti-peneliti selanjutnya, sebaiknya penelitian ini kembali
dilakukan dengan menambah variabel-variabel baru karena peraturan
perpajakan selalu berubah-ubah setiap tahunnya serta diharapkan
peneliti memperluas jangkauan penelitiannya ke daerah-daerah lain
yang belum terjamah. Sehingga akan diperoleh penelitian baru yang
dapat digunakan sebagai perbandingan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya.

46
DAFTAR RUJUKAN

Agustiningsih, W. (2016). Pengaruh Penerapan E-Filing, Tingkat Pemahaman


Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di
KPP Pratama Yogyakarta. Nominal, V(4).

Chau, G., & Leung, P. (2009). A critical review of Fischer tax compliance model :
A research synthesis. Journal of Accounting and Taxation, 1(2), 034–040.
https://doi.org/10.5897/JAT09.021

Doran, M. (2009). Tax penalties and tax compliance. Harvard Journal on


Legislation, 46(1), 111–162.

Ekamaulana, F. A., & Pusposari, D. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Minat Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menggunakan E-
Filing (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kota Banjarmasin).
E-Jurnal Universitas Brawijaya, 4(2).

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metode Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Handayani, K. R., & Tambun, S. (2016). Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing dan
Pengetahuan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Sosialisasi
sebagai Variabel Moderating. Journal UTA45JAKARTA, 1(2), 59–73.

Liana, L. (2009). Penggunaan MRA dengan SPSS untuk Menguji Pengaruh


Variabel Moderating terhadap Hubungan antara Variabel Independen dan
Variabel Dependen. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, 14(2), 90–97.

Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Terbaru 2016. Yogyakarta : ANDI.

Megawangi, C. A. M., & Setiawan, P. E. (2017). Sosialisasi Perpajakan


Memoderasi Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Pelayanan pada
Kepatuhan Wajib Pajak Badan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
19(3), 2348–2377.

Nurmantu, Safri. 2005. Pengantar Perpajakan Edisi Tiga. Jakarta : Jakarta Granit

Prasetyo, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Rahayu, S., & Lingga, I. S. (2013). Pengaruh Modernisasi Sistem Admnistrasi


Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Perpajakan, 1(2), 119–138.

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

47
Rahman, Abdul. 2010. Panduan Pelaksanaan Administrasi Perpajakan Untuk
Karyawan, Pelaku Bisnis dan Perusahaan. Jakarta : Nuansa Cendekia.

Rahyuda, I Ketut; I.G.W. Murjana Yasa dan N.N. Yuliarmi. 2004. Metodologi
Penelitian. Denpasar: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.

Ridwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti


Pemula. Bandung: Alfabeta

Rohmawati, A. N., & Rasmini, N. K. (2012). Pengaruh Kesadaran, Penyuluhan,


Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1(2), 1175–1188.

Sekaran, U., & Bougie, R. (2013). Research methods for business. In Research
methods for business (p. 436).
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:


Alfabeta. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.

Wirawan, Nata. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik 2 (Statistik Inpensia) untuk
Ekonomi dan Bisnis, Edisi Kedua. Denpasar: Keraras Emas.

Wulandari, T. (2015). Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Pengetahuan Perpajakan,


dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Kesadaran
Wajib Pajak sebagai Variabel Intervening (Studi pada KPP Pratama Pekanbaru
Senapelan). Jom Fekon, 2(2).

Yulitasari, A. . I., & Suprasto, H. B. (2017). Pengaruh Tanggung Jawab Moral ,


Sanksi Perpajakan dan Penerapan Sistem E-Filing pada Kepatuhan Pelaporan
Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 20(2), 1360–1389.

Peraturan Perundang-undangan:

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-1/PJ/2014.

Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER-47/PJ./2008 tentang Tata Cara


Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan
Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (E-Filing)
melalui Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192/PMK.03/2007 tentang Wajib Pajak


dengan Kriteria Tertentu dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan
Pembayaran Pajak.

UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

48
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
di
Tempat

Perihal : Permohonan menjadi responden


Lampiran : 1 (Satu) berkas

Dengan hormat,
Bersamaan dengan surat ini, saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i
bahwa saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Made Dika Diatmika
NIM : 1506305108
Program Studi : Akuntansi
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Dalam hal ini melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penerapan E-
Filing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Sosialisasi
Perpajakan sebagai Variabel Pemoderasi di Kota Denpasar”. Untuk itu, saya
mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini yang semata-
mata bertujuan untuk kepentingan ilmiah dan segala identitas yang diberikan akan
dijaga kerahasiaannya.
Atas kesediaan waktu dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i dalam pengisian
kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Made Dika Diatmika

49
Lampiran 1 (Lanjutan)

KUESIONER PENELITIAN

Petunjuk Pengisian Kuesioner


Pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penerapan
E-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Sosialisasi
Perpajakan sebagai Variabel Pemoderasi. Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk
dapat menjawab setiap pertanyaan dengan keyakinan tinggi serta tidak
mengosongkan satu jawaban pun dan tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban.
Pengisian dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu
jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
*Skala yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut:
Sangat tidak setuju (STS) Tidak setuju (TS) Setuju (S) Sangat setuju (SS)
1 2 3 4

Data Pribadi
1. Nama Bapak/Ibu : ( boleh diisi / tidak )
2. Jenis kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan
3. Umur : tahun
4. Pendidikan Terakhir :
a. SMA d. Magister (S2)
b. Diploma e. Lainnya ………
c. Sarjana
5. Jenis Pekerjaan :
a. PNS c. Wirausaha
b. Swasta d. Lainnya ..............
6. Pengetahuan Pajak :
a. Brevet c. Tidak ada

b. Penyuluhan Pajak d. Lainnya ……….


7. Pernah mencoba atau menggunakan e-filling:
a. Ya b. Tidak

50
KUESIONER MENGENAI PENERAPAN E-FILLING
Pertanyaan di bawah ini berisi mengenai beberapa keuntungan diterapkannya
sistem E-Filing bagi Wajib Pajak.
JAWABAN
No PERNYATAAN
SS S TS STS
1 Dengan diterapkannya sistem e-filling, saya dapat
melaporkan pajak kapan saja ketika saya memiliki
waktu luang.
2 Dengan diterapkan sistem e-filling saya dapat
menyampaikan SPT dimanapun saya berada asal
terhubung dengan internet.
3 Dengan diterapkannya sistem e-filling, saya dapat
menghemat biaya untuk melaporkan pajak saya.
4 Dengan diterapkannya sistem e-filling, saya tidak
perlu pergi ke kantor pajak untuk melaporkan pajak
saya.
5 Dengan diterapkannya sistem e-filling, memudahkan
saya dalam melakukan penghitungan pajak.
6 Dengan diterapkannya sistem e-filling, penghitungan
pajak saya lebih cepat dan akurat.
7 Dengan diterapkannya sistem e-filling,
mempermudah saya dalam melaksanakan kewajiban
perpajakan.
8 Sistem e-filling mudah untuk dipelajari bagi pemula
(pengguna yang belum pernah menggunakan e-
filling).
9 Sistem e-filling dapat memudahkan saya dalam
pengisian SPT.
10 Dengan diterapkannya e-filling data yang saya
sampaikan selalu lengkap.
11 Terdapat validasi pengisian SPT di dalam sistem e-
filling.

51
JAWABAN
No PERNYATAAN
SS S TS SS

12 Sistem e-filling lebih ramah lingkungan karena


meminimalisir penggunaan kertas.
13 Dengan diterapkannya sistem e-filling, saya tidak
perlu mencetak semua formulir Lampiran.
14 Dengan diterapkannya sistem e-filling, saya hanya
mengirimkan SPT induk saja.
15 Dengan diterapkannya sistem e-filling, dokumen
pelengkap tidak perlu dikirim lagi kecuali diminta
oleh Kantor Pajak.

KUESIONER MENGENAI SOSIALISASI PERPAJAKAN


Pertanyaan di bawah ini berisi mengenai manfaat sosialisasi perpajakan bagi Wajib
Pajak.
JAWABAN
No PERNYATAAN
SS S TS STS
1 Kegiatan sosialisasi yang diadakan Kantor
Pelayanan Pajak Pratama setempat memberikan
kemudahan dalam pengisian surat pemberitahuan
tahunan (SPT) khususnya melalui E-Filing.
2 Wajib pajak memperoleh kemudahan dalam
mendapat brosur tentang E-Filing dari Kantor
Pelayanan Pajak setempat.
3 Wajib pajak memperoleh informasi yang lengkap
mengenai E-Filing melalui website pajak.
4 Pemasangan billboard oleh Dirjen Pajak
berguna dalam meningkatkan pemahaman
wajib pajak mengenai E-Filing.

52
JAWABAN
No PERNYATAAN
SS S TS SS
5 Kegiatan seminar khususnya mengenai E-Filing
yang diadakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama
setempat bermanfaat bagi wajib pajak.
6 Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat
memberikan informasi terkini apabila terjadi
perubahan-perubahan dalam sistem perpajakan.

KUESIONER MENGENAI KEPATUHAN WAJIB PAJAK


Pertanyaan ini bawah ini terkait dengan kepatuhan Wajib Pajak.
JAWABAN
No PERNYATAAN
SS S TS STS
1 Saya mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak secara
sukarela ke KPP (Kantor Pelayanan Pajak).
2 Saya mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak untuk
memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
3 Saya selalu mengisi SPT saya sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan
4 Saya selalu melaporkan SPT saya
5 Saya menyampaikan SPT ke Kantor Pajak
tepat waktu sebelum batas akhir.
6 Saya selalu menghitung kewajiban angsuran pajak
penghasilan saya.
7 Saya selalu membayar kewajiban angsuran pajak
penghasilan saya.
8 Saya selalu menghitung pajak yang terutang dengan
benar dan membayarkannya dengan tepat waktu.
9 Saya selalu membayar kekurangan pajak yang ada
sebelum dilakukan pemeriksaan.

53
Lampiran 2
Tabulasi Jawaban Responden
Penerapan E-Filling
No
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 ∑X1
1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 52
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 50
4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 50
5 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 44
6 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 50
7 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 50
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59
9 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 52
10 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 56
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
12 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 49
13 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 51
14 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 3 46
15 2 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 2 4 46
16 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 50
17 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 50
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58
20 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 55
21 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 53
22 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58
23 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 40
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
26 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 42
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
28 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 54
29 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 53
30 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 49
31 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 52
32 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 51
33 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 54
34 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 53
35 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 55
36 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 52
37 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 58
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

54
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden
Penerapan E-Filling
No
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 ∑X1
39 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
41 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 51
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 56
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 55
44 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 46
46 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 57
47 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 48
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58
49 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 56
50 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 54
51 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
52 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 51
53 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 54
54 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 58
55 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 58
56 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
57 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 57
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 48
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
60 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 49
61 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47
62 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
63 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 56
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
65 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 51
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
67 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 47
68 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 58
69 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 54
70 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 48
71 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 52
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
73 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
74 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 57
75 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 55
76 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 51

55
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden
Penerapan E-Filling
No
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15 ∑X1
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59
78 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
79 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 48
80 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 55
81 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 53
82 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 57
83 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 40
84 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
86 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 42
87 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 47
88 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 55
89 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 53
90 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 49
91 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 52
92 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 51
93 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 54
94 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 53
95 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 55
96 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 52
97 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 58
98 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
99 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 46
101 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 52
102 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 54
103 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 52

56
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden
Sosialisasi Perpajakan
No
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 ∑X2
1 4 4 3 4 3 3 21
2 3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 4 3 4 20
4 3 3 3 3 3 3 18
5 3 3 4 3 4 2 19
6 3 3 4 3 4 3 20
7 3 3 3 3 3 3 18
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 3 3 3 3 3 19
10 4 3 3 3 2 3 18
11 3 3 3 3 3 3 18
12 3 3 3 4 4 3 20
13 4 4 4 4 4 4 24
14 3 3 3 4 3 3 19
15 4 4 4 3 3 4 22
16 4 4 4 3 3 3 21
17 3 3 3 3 4 4 20
18 3 3 3 3 4 4 20
19 3 3 4 3 3 4 20
20 4 4 4 3 4 3 22
21 3 3 3 4 3 4 20
22 3 3 4 3 3 3 19
23 3 3 3 3 3 3 18
24 4 4 4 4 3 4 23
25 4 4 3 3 3 3 20
26 4 3 3 3 3 3 19
27 3 3 3 3 3 3 18
28 3 3 3 4 4 4 21
29 4 4 4 4 4 4 24
30 3 3 3 3 3 3 18
31 3 3 3 3 3 3 18
32 4 4 4 4 4 4 24
33 3 4 3 4 3 4 21
34 3 4 3 4 3 4 21
35 4 4 4 4 4 4 24
36 3 3 3 3 3 3 18
37 4 4 4 4 4 4 24
38 4 4 4 4 4 4 24

57
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden

Sosialisasi Perpajakan
No
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 ∑X2
39 4 4 4 4 4 4 24
40 4 3 4 3 4 3 21
41 4 4 3 3 4 3 21
42 4 4 4 4 3 4 23
43 3 4 4 4 4 4 23
44 3 3 3 4 3 4 20
45 3 3 3 3 3 3 18
46 4 4 4 3 3 4 22
47 3 3 3 3 3 3 18
48 3 3 3 4 4 4 21
49 4 4 4 4 4 4 24
50 3 3 3 3 4 3 19
51 4 4 3 4 4 4 23
52 4 4 4 3 4 4 23
53 4 4 4 4 4 4 24
54 4 4 4 4 4 4 24
55 4 4 4 4 4 4 24
56 3 3 3 3 3 3 18
57 4 4 4 4 4 4 24
58 3 3 3 3 3 3 18
59 4 4 4 4 4 4 24
60 4 3 3 3 2 3 18
61 3 3 3 3 3 3 18
62 3 3 3 3 3 3 18
63 3 3 3 3 3 3 18
64 3 3 3 3 3 3 18
65 3 3 3 4 4 3 20
66 4 4 4 4 4 4 24
67 4 4 4 4 4 4 24
68 4 4 3 4 4 3 22
69 4 4 3 3 4 4 22
70 3 4 3 4 3 3 20
71 3 4 3 4 4 4 22
72 3 3 3 3 3 3 18
73 3 3 3 3 3 3 18
74 4 4 4 4 4 4 24
75 4 4 3 3 4 4 22
76 4 4 3 3 3 4 21

58
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden
Sosialisasi Perpajakan
No
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 ∑X2
77 4 4 4 3 4 3 22
78 4 4 3 3 4 4 22
79 3 3 4 3 3 4 20
80 4 4 4 3 4 3 22
81 3 3 3 4 3 4 20
82 3 3 4 3 3 3 19
83 3 3 3 3 3 3 18
84 4 4 4 4 3 4 23
85 4 4 3 3 3 3 20
86 4 3 3 3 3 3 19
87 3 3 3 3 3 3 18
88 3 3 3 4 4 4 21
89 4 4 4 4 4 4 24
90 3 3 3 3 3 3 18
91 3 3 3 3 3 3 18
92 4 4 4 4 4 4 24
93 3 4 3 4 3 4 21
94 3 4 3 4 3 4 21
95 4 4 4 4 4 4 24
96 3 3 3 3 3 3 18
97 4 4 4 4 4 4 24
98 4 4 4 4 4 4 24
99 4 4 4 4 4 4 24
100 4 3 4 3 4 3 21
101 3 4 4 4 3 4 22
102 4 4 4 4 3 4 23
103 4 4 4 4 4 4 24

59
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden
Kepatuhan Wajib Pajak
No
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 ∑Y
1 4 4 3 3 4 2 2 4 2 28
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 30
4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 27
5 3 3 3 3 3 4 3 3 2 27
6 3 3 3 3 3 4 3 3 2 27
7 4 3 3 3 3 3 3 3 2 27
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
9 2 3 3 2 2 3 3 3 3 24
10 3 3 3 2 2 3 2 3 2 23
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
12 3 3 3 3 3 4 4 3 4 30
13 4 3 4 4 3 3 4 3 4 32
14 3 4 2 2 2 3 3 4 2 25
15 4 3 4 3 3 3 3 3 4 30
16 3 3 3 4 4 4 4 4 3 32
17 4 4 3 3 3 4 4 4 4 33
18 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
19 3 3 4 3 4 4 4 3 4 32
20 4 4 3 4 3 4 3 4 3 32
21 3 3 4 4 4 4 3 4 3 32
22 4 4 3 4 3 4 3 3 4 32
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
24 3 3 2 2 3 3 3 3 2 24
25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
26 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
27 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28
28 3 3 2 3 2 3 3 4 3 26
29 4 3 4 4 3 2 4 3 4 31
30 4 3 4 4 3 4 3 4 3 32
31 3 4 3 3 2 3 4 3 3 28
32 3 4 4 3 3 4 3 4 3 31
33 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
34 3 4 4 3 4 3 4 3 4 32
35 3 4 4 3 4 4 4 3 4 33
36 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36

60
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden
Kepatuhan Wajib Pajak
No
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 ∑Y
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
40 3 4 4 3 3 4 3 4 3 31
41 4 3 4 3 4 3 3 3 3 30
42 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33
43 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
44 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
45 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
46 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
48 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
49 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29
50 4 4 4 3 4 4 4 4 3 34
51 3 4 4 3 3 3 3 3 2 28
52 3 4 4 3 3 3 3 3 2 28
53 4 4 4 3 4 4 3 4 4 34
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
57 4 4 4 3 4 3 3 4 2 31
58 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
59 3 3 3 3 2 2 2 3 3 24
60 3 4 4 3 3 3 3 3 3 29
61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
62 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
64 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
65 3 3 4 3 3 3 3 3 4 29
66 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
67 3 3 3 2 3 2 3 3 1 23
68 4 3 4 4 4 4 3 2 3 31
69 4 3 4 3 4 3 3 3 3 30
70 3 3 4 3 4 4 3 3 4 31
71 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31
72 3 3 4 3 3 3 3 4 3 29
73 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
74 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34

61
Lampiran 2 (Lanjutan)
Tabulasi Jawaban Responden
Kepatuhan Wajib Pajak
No
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 ∑Y
75 4 3 3 3 3 4 4 4 2 30
76 3 3 3 3 2 3 3 2 2 24
77 3 4 4 4 4 3 4 4 3 33
78 3 3 3 3 2 3 3 3 2 25
79 3 3 3 3 3 4 4 3 3 29
80 4 4 3 4 3 4 3 4 3 32
81 3 3 4 4 4 4 3 4 3 32
82 4 4 3 4 3 4 3 3 4 32
83 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
84 3 3 2 2 3 3 3 3 2 24
85 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
86 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
87 3 3 3 4 3 3 3 3 4 29
88 3 3 2 3 2 3 3 4 3 26
89 4 3 4 4 3 2 4 3 4 31
90 4 3 4 4 3 4 3 4 3 32
91 3 4 3 3 2 3 4 3 3 28
92 3 4 4 3 3 4 3 4 3 31
93 3 3 4 4 3 4 3 4 3 31
94 3 4 4 3 4 3 4 3 4 32
95 3 4 4 3 4 4 4 3 4 33
96 3 4 3 4 3 4 3 4 3 31
97 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
98 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
100 3 4 4 3 3 4 3 4 3 31
101 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
102 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
103 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28

62
Lampiran 3
Tabulasi Data Interval
Penerapan E-Filing
No
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15
1 3,94 2,61 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 4,03 4,42 2,49 4,35 2,60 2,62 3,83 2,55
2 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
3 3,94 1,00 2,65 1,00 4,13 2,61 1,00 2,55 2,86 3,95 2,81 1,00 4,13 3,83 2,55
4 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 2,55
5 1,00 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 3,95 4,35 1,00 2,62 1,00 1,00
6 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 2,55
7 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 2,55
8 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 2,55
9 3,94 2,61 4,18 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 2,60 4,13 3,83 4,03
10 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 2,86 2,49 4,35 2,60 4,13 3,83 2,55
11 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
12 2,46 1,00 2,65 2,60 4,13 2,61 2,60 2,55 2,86 2,49 4,35 1,00 2,62 2,40 2,55
13 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 2,60 2,62 3,83 2,55
14 2,46 1,00 4,18 1,00 4,13 4,12 1,00 1,00 1,00 2,49 2,81 2,60 1,00 2,40 2,55
15 1,00 1,00 2,65 2,60 4,13 4,12 2,60 1,00 1,00 1,00 1,00 2,60 4,13 1,00 4,03
16 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 1,00
17 3,94 2,61 2,65 1,00 2,62 2,61 2,60 4,03 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 2,55
18 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
19 3,94 2,61 2,65 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 2,81 2,60 4,13 3,83 4,03
20 2,46 2,61 2,65 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 2,49 4,35 1,00 4,13 2,40 4,03
21 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 1,00 4,03 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 2,55
22 3,94 1,00 4,18 2,60 4,13 4,12 1,00 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
23 2,46 1,00 1,00 1,00 2,62 1,00 1,00 1,00 2,86 1,00 2,81 1,00 2,62 2,40 1,00
24 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
25 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
26 1,00 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 1,00 2,81 1,00 2,62 1,00 2,55
27 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
28 2,46 2,61 4,18 1,00 4,13 4,12 1,00 4,03 4,42 2,49 4,35 2,60 2,62 2,40 4,03
29 3,94 1,00 4,18 1,00 4,13 2,61 2,60 2,55 4,42 2,49 4,35 1,00 4,13 3,83 2,55
30 2,46 1,00 4,18 1,00 1,00 2,61 1,00 4,03 2,86 2,49 4,35 1,00 4,13 2,40 4,03
31 2,46 1,00 4,18 2,60 4,13 2,61 2,60 2,55 4,42 3,95 2,81 1,00 4,13 2,40 2,55
32 2,46 1,00 2,65 2,60 2,62 4,12 1,00 4,03 2,86 3,95 2,81 1,00 4,13 2,40 4,03
33 2,46 2,61 4,18 1,00 4,13 2,61 2,60 2,55 4,42 3,95 2,81 2,60 4,13 2,40 4,03
34 2,46 2,61 2,65 2,60 2,62 4,12 1,00 4,03 2,86 3,95 2,81 2,60 2,62 3,83 4,03
35 2,46 2,61 4,18 1,00 4,13 4,12 2,60 2,55 4,42 3,95 4,35 1,00 4,13 3,83 2,55

63
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval

Penerapan E-Filing
No
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15
36 3,94 2,61 2,65 1,00 4,13 2,61 1,00 4,03 2,86 3,95 2,81 2,60 2,62 3,83 2,55
37 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 2,40 4,03
38 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
39 3,94 2,61 2,65 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
40 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
41 3,94 2,61 4,18 1,00 2,62 4,12 1,00 4,03 2,86 3,95 2,81 2,60 2,62 1,00 2,55
42 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 1,00 2,81 2,60 4,13 2,40 4,03
43 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 2,49 4,35 2,60 1,00 2,40 2,55
44 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 4,12 1,00 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
45 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 4,13 1,00 4,03
46 3,94 2,61 2,65 2,60 2,62 4,12 2,60 2,55 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
47 2,46 2,61 2,65 1,00 2,62 2,61 2,60 2,55 2,86 2,49 2,81 2,60 2,62 2,40 2,55
48 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 2,40 2,55
49 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 2,81 2,60 4,13 2,40 2,55
50 3,94 2,61 2,65 2,60 2,62 2,61 2,60 4,03 2,86 2,49 2,81 2,60 4,13 3,83 4,03
51 3,94 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
52 2,46 2,61 2,65 2,60 2,62 4,12 2,60 2,55 2,86 2,49 2,81 2,60 2,62 2,40 4,03
53 2,46 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 1,00 2,86 2,49 4,35 2,60 2,62 3,83 4,03
54 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 2,86 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
55 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 2,86 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
56 3,94 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
57 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 1,00 4,03
58 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 4,35 2,60 4,13 2,40 2,55
59 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
60 2,46 2,61 4,18 2,60 1,00 1,00 1,00 2,55 2,86 3,95 2,81 1,00 2,62 3,83 4,03
61 3,94 2,61 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
62 3,94 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
63 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 2,86 3,95 4,35 2,60 2,62 2,40 2,55
64 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
65 2,46 1,00 4,18 1,00 2,62 4,12 1,00 4,03 2,86 2,49 4,35 1,00 4,13 3,83 2,55
66 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
67 2,46 1,00 4,18 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 4,03
68 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 2,40 4,03
69 2,46 2,61 2,65 2,60 4,13 2,61 2,60 4,03 4,42 2,49 4,35 2,60 2,62 3,83 2,55

64
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval
Penerapan E-Filing
No
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1.13 X1.14 X1.15
70 2,46 2,61 2,65 2,60 2,62 4,12 2,60 2,55 2,86 2,49 1,00 2,60 2,62 2,40 1,00
71 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 2,61 1,00 4,03 4,42 3,95 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
72 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
73 2,46 1,00 4,18 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
74 3,94 2,61 4,18 1,00 2,62 4,12 2,60 4,03 4,42 2,49 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
75 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 4,13 3,83 4,03
76 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 2,61 2,60 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 2,55
77 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 2,55
78 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
79 2,46 1,00 2,65 2,60 4,13 2,61 1,00 2,55 2,86 3,95 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
80 2,46 2,61 2,65 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 2,49 4,35 1,00 4,13 2,40 4,03
81 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 1,00 4,03 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 3,83 2,55
82 3,94 1,00 4,18 2,60 4,13 4,12 1,00 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 2,40 4,03
83 2,46 1,00 1,00 1,00 2,62 1,00 1,00 1,00 2,86 1,00 2,81 1,00 2,62 2,40 1,00
84 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
85 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
86 1,00 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 1,00 2,81 1,00 2,62 1,00 2,55
87 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 2,60 2,55 2,86 3,95 2,81 1,00 2,62 2,40 2,55
88 2,46 2,61 4,18 1,00 4,13 4,12 1,00 4,03 4,42 2,49 4,35 2,60 2,62 3,83 4,03
89 3,94 1,00 4,18 1,00 4,13 2,61 2,60 2,55 4,42 2,49 4,35 1,00 4,13 3,83 2,55
90 2,46 1,00 4,18 1,00 1,00 2,61 1,00 4,03 2,86 2,49 4,35 1,00 4,13 2,40 4,03
91 2,46 1,00 4,18 2,60 4,13 2,61 2,60 2,55 4,42 3,95 2,81 1,00 4,13 2,40 2,55
92 2,46 1,00 2,65 2,60 2,62 4,12 1,00 4,03 2,86 3,95 2,81 1,00 4,13 2,40 4,03
93 2,46 2,61 4,18 1,00 4,13 2,61 2,60 2,55 4,42 3,95 2,81 2,60 4,13 2,40 4,03
94 2,46 2,61 2,65 2,60 2,62 4,12 1,00 4,03 2,86 3,95 2,81 2,60 2,62 3,83 4,03
95 2,46 2,61 4,18 1,00 4,13 4,12 2,60 2,55 4,42 3,95 4,35 1,00 4,13 3,83 2,55
96 3,94 2,61 2,65 1,00 4,13 2,61 1,00 4,03 2,86 3,95 2,81 2,60 2,62 3,83 2,55
97 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 2,55 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 2,40 4,03
98 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
99 3,94 2,61 2,65 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 4,42 3,95 4,35 2,60 4,13 3,83 4,03
100 2,46 1,00 2,65 1,00 2,62 2,61 1,00 2,55 2,86 2,49 4,35 1,00 2,62 2,40 2,55
101 3,94 2,61 4,18 2,60 4,13 4,12 2,60 4,03 2,86 2,49 2,81 1,00 1,00 2,40 2,55
102 3,94 2,61 4,18 2,60 2,62 4,12 1,00 4,03 4,42 2,49 4,35 1,00 2,62 3,83 2,55
103 2,46 1,00 2,65 2,60 2,62 2,61 2,60 2,55 4,42 2,49 4,35 2,60 4,13 2,40 4,03

65
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval
Sosialisasi Perpajakan
No
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
1 2,60 2,60 1,00 2,60 2,75 2,88
2 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
3 1,00 1,00 1,00 2,60 2,75 4,43
4 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
5 1,00 1,00 2,60 1,00 4,28 1,00
6 1,00 1,00 2,60 1,00 4,28 2,88
7 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
8 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
9 2,60 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
10 2,60 1,00 1,00 1,00 1,00 2,88
11 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
12 1,00 1,00 1,00 2,60 4,28 2,88
13 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
14 1,00 1,00 1,00 2,60 2,75 2,88
15 2,60 2,60 2,60 1,00 2,75 4,43
16 2,60 2,60 2,60 1,00 2,75 2,88
17 1,00 1,00 1,00 1,00 4,28 4,43
18 1,00 1,00 1,00 1,00 4,28 4,43
19 1,00 1,00 2,60 1,00 2,75 4,43
20 2,60 2,60 2,60 1,00 4,28 2,88
21 1,00 1,00 1,00 2,60 2,75 4,43
22 1,00 1,00 2,60 1,00 2,75 2,88
23 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
24 2,60 2,60 2,60 2,60 2,75 4,43
25 2,60 2,60 1,00 1,00 2,75 2,88
26 2,60 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
27 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
28 1,00 1,00 1,00 2,60 4,28 4,43
29 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
30 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
31 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
32 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
33 1,00 2,60 1,00 2,60 2,75 4,43
34 1,00 2,60 1,00 2,60 2,75 4,43
35 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43

66
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval
Sosialisasi Perpajakan
No
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
36 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
37 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
38 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
39 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
40 2,60 1,00 2,60 1,00 4,28 2,88
41 2,60 2,60 1,00 1,00 4,28 2,88
42 2,60 2,60 2,60 2,60 2,75 4,43
43 1,00 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
44 1,00 1,00 1,00 2,60 2,75 4,43
45 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
46 2,60 2,60 2,60 1,00 2,75 4,43
47 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
48 1,00 1,00 1,00 2,60 4,28 4,43
49 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
50 1,00 1,00 1,00 1,00 4,28 2,88
51 2,60 2,60 1,00 2,60 4,28 4,43
52 2,60 2,60 2,60 1,00 4,28 4,43
53 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
54 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
55 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
56 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
57 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
58 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
59 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
60 2,60 1,00 1,00 1,00 1,00 2,88
61 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
62 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
63 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
64 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
65 1,00 1,00 1,00 2,60 4,28 2,88
66 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
67 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
68 2,60 2,60 1,00 2,60 4,28 2,88
69 2,60 2,60 1,00 1,00 4,28 4,43

67
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval
Sosialisasi Perpajakan
No
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
70 1,00 2,60 1,00 2,60 2,75 2,88
71 1,00 2,60 1,00 2,60 4,28 4,43
72 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
73 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
74 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
75 2,60 2,60 1,00 1,00 4,28 4,43
76 2,60 2,60 1,00 1,00 2,75 4,43
77 2,60 2,60 2,60 1,00 4,28 2,88
78 2,60 2,60 1,00 1,00 4,28 4,43
79 1,00 1,00 2,60 1,00 2,75 4,43
80 2,60 2,60 2,60 1,00 4,28 2,88
81 1,00 1,00 1,00 2,60 2,75 4,43
82 1,00 1,00 2,60 1,00 2,75 2,88
83 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
84 2,60 2,60 2,60 2,60 2,75 4,43
85 2,60 2,60 1,00 1,00 2,75 2,88
86 2,60 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
87 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
88 1,00 1,00 1,00 2,60 4,28 4,43
89 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
90 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
91 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
92 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
93 1,00 2,60 1,00 2,60 2,75 4,43
94 1,00 2,60 1,00 2,60 2,75 4,43
95 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
96 1,00 1,00 1,00 1,00 2,75 2,88
97 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
98 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
99 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43
100 2,60 1,00 2,60 1,00 4,28 2,88
101 1,00 2,60 2,60 2,60 2,75 4,43
102 2,60 2,60 2,60 2,60 2,75 4,43
103 2,60 2,60 2,60 2,60 4,28 4,43

68
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval
Kepatuhan Wajib Pajak
No
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9
1 4,79 2,60 2,42 2,57 3,89 1,00 1,00 4,35 2,37
2 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
3 3,18 1,00 3,88 4,06 2,45 2,51 4,38 2,81 3,57
4 4,79 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
5 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 3,98 2,82 2,81 2,37
6 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 3,98 2,82 2,81 2,37
7 4,79 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
8 3,18 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
9 1,00 1,00 2,42 1,00 1,00 2,51 2,82 2,81 3,57
10 3,18 1,00 2,42 1,00 1,00 2,51 1,00 2,81 2,37
11 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
12 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 3,98 4,38 2,81 4,85
13 4,79 1,00 3,88 4,06 2,45 2,51 4,38 2,81 4,85
14 3,18 2,60 1,00 1,00 1,00 2,51 2,82 4,35 2,37
15 4,79 1,00 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 4,85
16 3,18 1,00 2,42 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 3,57
17 4,79 2,60 2,42 2,57 2,45 3,98 4,38 4,35 4,85
18 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 3,57
19 3,18 1,00 3,88 2,57 3,89 3,98 4,38 2,81 4,85
20 4,79 2,60 2,42 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
21 3,18 1,00 3,88 4,06 3,89 3,98 2,82 4,35 3,57
22 4,79 2,60 2,42 4,06 2,45 3,98 2,82 2,81 4,85
23 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
24 3,18 1,00 1,00 1,00 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
25 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
26 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
27 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 4,85
28 3,18 1,00 1,00 2,57 1,00 2,51 2,82 4,35 3,57
29 4,79 1,00 3,88 4,06 2,45 1,00 4,38 2,81 4,85
30 4,79 1,00 3,88 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
31 3,18 2,60 2,42 2,57 1,00 2,51 4,38 2,81 3,57
32 3,18 2,60 3,88 2,57 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
33 3,18 1,00 3,88 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
34 3,18 2,60 3,88 2,57 3,89 2,51 4,38 2,81 4,85

69
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval
Kepatuhan Wajib Pajak
No
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9
35 3,18 2,60 3,88 2,57 3,89 3,98 4,38 2,81 4,85
36 3,18 2,60 2,42 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
37 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
38 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
39 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
40 3,18 2,60 3,88 2,57 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
41 4,79 1,00 3,88 2,57 3,89 2,51 2,82 2,81 3,57
42 3,18 2,60 3,88 2,57 3,89 3,98 4,38 4,35 3,57
43 3,18 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
44 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
45 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 4,35 3,57
46 3,18 1,00 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
47 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
48 3,18 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
49 4,79 2,60 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
50 4,79 2,60 3,88 2,57 3,89 3,98 4,38 4,35 3,57
51 3,18 2,60 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
52 3,18 2,60 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
53 4,79 2,60 3,88 2,57 3,89 3,98 2,82 4,35 4,85
54 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
55 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
56 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
57 4,79 2,60 3,88 2,57 3,89 2,51 2,82 4,35 2,37
58 3,18 1,00 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
59 3,18 1,00 2,42 2,57 1,00 1,00 1,00 2,81 3,57
60 3,18 2,60 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
61 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
62 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
63 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
64 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
65 3,18 1,00 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 4,85
66 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 3,57
67 3,18 1,00 2,42 1,00 2,45 1,00 2,82 2,81 1,00
68 4,79 1,00 3,88 4,06 3,89 3,98 2,82 1,00 3,57

70
Lampiran 3 (Lanjutan)
Tabulasi Data Interval

Kepatuhan Wajib Pajak


No
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9
69 4,79 1,00 3,88 2,57 3,89 2,51 2,82 2,81 3,57
70 3,18 1,00 3,88 2,57 3,89 3,98 2,82 2,81 4,85
71 3,18 2,60 3,88 4,06 3,89 2,51 2,82 2,81 3,57
72 3,18 1,00 3,88 2,57 2,45 2,51 2,82 4,35 3,57
73 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
74 4,79 2,60 3,88 4,06 2,45 3,98 4,38 4,35 3,57
75 4,79 1,00 2,42 2,57 2,45 3,98 4,38 4,35 2,37
76 3,18 1,00 2,42 2,57 1,00 2,51 2,82 1,00 2,37
77 3,18 2,60 3,88 4,06 3,89 2,51 4,38 4,35 3,57
78 3,18 1,00 2,42 2,57 1,00 2,51 2,82 2,81 2,37
79 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 3,98 4,38 2,81 3,57
80 4,79 2,60 2,42 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
81 3,18 1,00 3,88 4,06 3,89 3,98 2,82 4,35 3,57
82 4,79 2,60 2,42 4,06 2,45 3,98 2,82 2,81 4,85
83 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 3,57
84 3,18 1,00 1,00 1,00 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
85 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
86 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
87 3,18 1,00 2,42 4,06 2,45 2,51 2,82 2,81 4,85
88 3,18 1,00 1,00 2,57 1,00 2,51 2,82 4,35 3,57
89 4,79 1,00 3,88 4,06 2,45 1,00 4,38 2,81 4,85
90 4,79 1,00 3,88 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
91 3,18 2,60 2,42 2,57 1,00 2,51 4,38 2,81 3,57
92 3,18 2,60 3,88 2,57 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
93 3,18 1,00 3,88 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
94 3,18 2,60 3,88 2,57 3,89 2,51 4,38 2,81 4,85
95 3,18 2,60 3,88 2,57 3,89 3,98 4,38 2,81 4,85
96 3,18 2,60 2,42 4,06 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
97 4,79 2,60 2,42 4,06 3,89 2,51 4,38 4,35 4,85
98 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
99 4,79 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
100 3,18 2,60 3,88 2,57 2,45 3,98 2,82 4,35 3,57
101 3,18 2,60 3,88 4,06 3,89 3,98 4,38 4,35 4,85
102 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 2,81 2,37
103 3,18 1,00 2,42 2,57 2,45 2,51 2,82 4,35 3,57

71
Lampiran 4
Uji Validitas
Kepatuhan Wajib Pajak

Correlations

KWP1 KWP2 KWP3 KWP4 KWP5 KWP6 KWP7 KWP8 KWP9 Jumlah
KWP1 Pearson Correlation 1 .391* .310 .475** .252 -.035 .074 .219 .182 .496**
Sig. (2-tailed) .033 .095 .008 .179 .856 .698 .244 .336 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP2 Pearson Correlation .391* 1 -.053 .193 .211 .220 .052 .613** .122 .429*
Sig. (2-tailed) .033 .783 .307 .264 .242 .786 .000 .520 .018
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP3 Pearson Correlation .310 -.053 1 .663** .542** .186 .457* .000 .503** .694**
Sig. (2-tailed) .095 .783 .000 .002 .324 .011 1.000 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP4 Pearson Correlation .475** .193 .663** 1 .587** .342 .511** .325 .462* .842**
Sig. (2-tailed) .008 .307 .000 .001 .064 .004 .080 .010 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP5 Pearson Correlation .252 .211 .542** .587** 1 .325 .368* .288 .224 .683**
Sig. (2-tailed) .179 .264 .002 .001 .080 .046 .123 .234 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP6 Pearson Correlation -.035 .220 .186 .342 .325 1 .367* .316 .234 .533**
Sig. (2-tailed) .856 .242 .324 .064 .080 .046 .089 .213 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP7 Pearson Correlation .074 .052 .457* .511** .368* .367* 1 .084 .618** .674**
Sig. (2-tailed) .698 .786 .011 .004 .046 .046 .658 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

72
KWP8 Pearson Correlation .219 .613** .000 .325 .288 .316 .084 1 .030 .457*
Sig. (2-tailed) .244 .000 1.000 .080 .123 .089 .658 .876 .011
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KWP9 Pearson Correlation .182 .122 .503** .462* .224 .234 .618** .030 1 .670**
Sig. (2-tailed) .336 .520 .005 .010 .234 .213 .000 .876 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .496** .429* .694** .842** .683** .533** .674** .457* .670** 1
Sig. (2-tailed) .005 .018 .000 .000 .000 .002 .000 .011 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

73
Lampiran 4 (Lanjutan)
Uji Validitas

Penerapan E-Filing
Correlations

PE1 PE2 PE3 PE4 PE5 PE6 PE7 PE8 PE9 PE10 PE11 PE12 PE13 PE14 PE15 Jumlah
PE1 Pearson Correlation 1 .649** .527** .394* .212 .104 .120 .403* .406* .436* .155 .231 .248 1.000** .071 .681**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .031 .262 .583 .528 .027 .026 .016 .414 .218 .187 .000 .707 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE2 Pearson Correlation .649** 1 .475** .535** .179 .317 .218 .487** .369* .186 .124 .346 .124 .649** .172 .644**
Sig. (2-tailed) .000 .008 .002 .344 .088 .247 .006 .045 .326 .514 .061 .514 .000 .364 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE3 Pearson Correlation .527** .475** 1 .412* .205 .429* -.026 .263 .131 .286 .258 .353 .147 .527** .272 .586**
Sig. (2-tailed) .003 .008 .024 .276 .018 .892 .159 .489 .125 .169 .056 .438 .003 .146 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE4 Pearson Correlation .394* .535** .412* 1 .470** .483** .408* .188 .148 .199 .041 .259 .290 .394* .191 .580**
Sig. (2-tailed) .031 .002 .024 .009 .007 .025 .319 .435 .293 .828 .167 .120 .031 .311 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE5 Pearson Correlation .212 .179 .205 .470** 1 .692** .534** .094 .264 .299 .185 .400* .296 .212 .188 .554**
Sig. (2-tailed) .262 .344 .276 .009 .000 .002 .622 .158 .108 .328 .028 .112 .262 .320 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE6 Pearson Correlation .104 .317 .429* .483** .692** 1 .456* .402* .257 .365* .236 .618** .354 .104 .599** .680**
Sig. (2-tailed) .583 .088 .018 .007 .000 .011 .028 .170 .047 .210 .000 .055 .583 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE7 Pearson Correlation .120 .218 -.026 .408* .534** .456* 1 .225 .295 .149 .271 .257 .541** .120 .312 .508**
Sig. (2-tailed) .528 .247 .892 .025 .002 .011 .233 .113 .433 .148 .171 .002 .528 .093 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE8 Pearson Correlation .403* .487** .263 .188 .094 .402* .225 1 .760** .533** .571** .161 .369* .403* .450* .700**
Sig. (2-tailed) .027 .006 .159 .319 .622 .028 .233 .000 .002 .001 .395 .045 .027 .013 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

74
PE9 Pearson Correlation .406* .369* .131 .148 .264 .257 .295 .760** 1 .503** .687** .230 .458* .406* .317 .687**
Sig. (2-tailed) .026 .045 .489 .435 .158 .170 .113 .000 .005 .000 .222 .011 .026 .088 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE10 Pearson Correlation .436* .186 .286 .199 .299 .365* .149 .533** .503** 1 .461* .244 .345 .436* .159 .620**
Sig. (2-tailed) .016 .326 .125 .293 .108 .047 .433 .002 .005 .010 .194 .061 .016 .400 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE11 Pearson Correlation .155 .124 .258 .041 .185 .236 .271 .571** .687** .461* 1 .172 .308 .155 .142 .518**
Sig. (2-tailed) .414 .514 .169 .828 .328 .210 .148 .001 .000 .010 .365 .098 .414 .454 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE12 Pearson Correlation .231 .346 .353 .259 .400* .618** .257 .161 .230 .244 .172 1 .300 .231 .495** .563**
Sig. (2-tailed) .218 .061 .056 .167 .028 .000 .171 .395 .222 .194 .365 .107 .218 .005 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE13 Pearson Correlation .248 .124 .147 .290 .296 .354 .541** .369* .458* .345 .308 .300 1 .248 .568** .603**
Sig. (2-tailed) .187 .514 .438 .120 .112 .055 .002 .045 .011 .061 .098 .107 .187 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE14 Pearson Correlation 1.000** .649** .527** .394* .212 .104 .120 .403* .406* .436* .155 .231 .248 1 .071 .681**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .031 .262 .583 .528 .027 .026 .016 .414 .218 .187 .707 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PE15 Pearson Correlation .071 .172 .272 .191 .188 .599** .312 .450* .317 .159 .142 .495** .568** .071 1 .538**
Sig. (2-tailed) .707 .364 .146 .311 .320 .000 .093 .013 .088 .400 .454 .005 .001 .707 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Jumlah Pearson Correlation .681** .644** .586** .580** .554** .680** .508** .700** .687** .620** .518** .563** .603** .681** .538** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .001 .001 .000 .004 .000 .000 .000 .003 .001 .000 .000 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

75
Lampiran 4 (Lanjutan)
Uji Validitas
Sosialisasi Perpajakan
Correlations

SP1 SP2 SP3 SP4 SP5 SP6 Jumlah

SP1 Pearson Correlation 1 .802** .367* .144 -.078 .127 .604**

Sig. (2-tailed) .000 .046 .447 .684 .505 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

SP2 Pearson Correlation .802** 1 .558** .309 .180 .271 .805**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .097 .342 .148 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

SP3 Pearson Correlation .367* .558** 1 .049 .355 .172 .652**

Sig. (2-tailed) .046 .001 .797 .054 .365 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

SP4 Pearson Correlation .144 .309 .049 1 .269 .482** .592**

Sig. (2-tailed) .447 .097 .797 .151 .007 .001

N 30 30 30 30 30 30 30

SP5 Pearson Correlation -.078 .180 .355 .269 1 .236 .532**

Sig. (2-tailed) .684 .342 .054 .151 .210 .002

N 30 30 30 30 30 30 30

SP6 Pearson Correlation .127 .271 .172 .482** .236 1 .619**

Sig. (2-tailed) .505 .148 .365 .007 .210 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Jumlah Pearson Correlation .604** .805** .652** .592** .532** .619** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

76
Lampiran 5
Uji Reliabilitas
Kepatuhan Wajib Pajak

Reliability statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.794 .791 9
Sumber: Data Primer yang diolah, 2017

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

KWP1 25.57 9.426 .356 .422 .790

KWP2 25.67 9.885 .314 .513 .793

KWP3 25.70 8.493 .578 .599 .761

KWP4 25.70 7.666 .765 .679 .730

KWP5 25.83 8.626 .570 .463 .762

KWP6 25.57 9.151 .382 .285 .788

KWP7 25.67 8.713 .562 .503 .764

KWP8 25.57 9.702 .331 .487 .792

KWP9 25.93 7.995 .497 .494 .777


Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Penerapan E-Filing

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.879 15

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

77
Lampiran 5 (Lanjutan)
Uji Reliabilitas
Item-Total Statistics
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
PE1 46.63 22.309 .600 .869
PE2 46.57 23.495 .581 .870
PE3 46.60 23.490 .506 .873
PE4 46.60 23.834 .509 .873
PE5 46.63 23.689 .471 .875
PE6 46.77 23.151 .618 .868
PE7 46.77 24.392 .436 .876
PE8 46.83 22.489 .629 .867
PE9 46.87 23.016 .624 .868
PE10 46.97 23.413 .548 .871
PE11 46.73 23.995 .434 .876
PE12 46.70 24.010 .492 .874
PE13 46.73 23.513 .529 .872
PE14 46.63 22.309 .600 .869
PE15 46.90 23.679 .449 .876

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Sosialisasi Perpajakan

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.696 6

Sumber: Data primer yang diolah, 2017


Item-Total Statistics

Corrected Item- Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted

SP1 16.63 2.723 .394 .700 .666

SP2 16.73 2.409 .686 .770 .574

SP3 16.67 2.644 .462 .423 .645

SP4 16.70 2.769 .389 .337 .667

SP5 16.73 2.823 .284 .280 .703

SP6 16.70 2.631 .389 .264 .670

Sumber: Data primer yang diolah, 2017


78
Lampiran 6
Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi Statistik Variabel

Statistics

Kepatuhan Sosialisasi Perpajakan


Wajib Pajak E-Filling
N Valid 103 103 103
Missing 0 0 0
Mean 29.86 51.60 20.89
Std. Error of Mean .340 .503 .225
Median 30.00 52.00 21.00
Mode 27 45 18
Std. Deviation 3.447 5.102 2.288
Variance 11.883 26.026 5.234
Range 13 20 6
Minimum 23 40 18
Maximum 36 60 24
Sum 3076 5315 2152
Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Deskripsi Statistik Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan Wajib Pajak


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 23 2 1.9 1.9 1.9
24 5 4.9 4.9 6.8
25 2 1.9 1.9 8.7
26 8 7.8 7.8 16.5
27 15 14.6 14.6 31.1
28 10 9.7 9.7 40.8
29 6 5.8 5.8 46.6
30 6 5.8 5.8 52.4
31 14 13.6 13.6 66.0
32 13 12.6 12.6 78.6
33 5 4.9 4.9 83.5
34 4 3.9 3.9 87.4
35 6 5.8 5.8 93.2
36 7 6.8 6.8 100.0
Total 103 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

79
Deskripsi Statistik Variabel Penerapan E-Filling

E-Filling

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 40 2 1.9 1.9 1.9
42 2 1.9 1.9 3.9
44 1 1.0 1.0 4.9
45 11 10.7 10.7 15.5
46 8 7.8 7.8 23.3
47 3 2.9 2.9 26.2
48 4 3.9 3.9 30.1
49 4 3.9 3.9 34.0
50 6 5.8 5.8 39.8
51 7 6.8 6.8 46.6
52 9 8.7 8.7 55.3
53 6 5.8 5.8 61.2
54 7 6.8 6.8 68.0
55 7 6.8 6.8 74.8
56 4 3.9 3.9 78.6
57 4 3.9 3.9 82.5
58 9 8.7 8.7 91.3
59 5 4.9 4.9 96.1
60 4 3.9 3.9 100.0
Total 103 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Deskripsi Statistik Sosialisasi Perpajakan


Sosialisasi Perpajakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18 26 25.2 25.2 25.2
19 8 7.8 7.8 33.0
20 14 13.6 13.6 46.6
21 13 12.6 12.6 59.2
22 11 10.7 10.7 69.9
23 7 6.8 6.8 76.7
24 24 23.3 23.3 100.0
Total 103 100.0 100.0

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

80
Lampiran 7
Pengujian Asumsi Klasik

Hasil Uji Multikolinieritas


Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Sosialisasi
Perpajakan, . Enter
E-
Fillinga

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .615a .379 .366 2.745

a. Predictors: (Constant), Sosialisasi Perpajakan, E-Filling

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 458.788 2 229.394 30.451 .000a

Residual 753.310 100 7.533

Total 1212.097 102

a. Predictors: (Constant), Sosialisasi Perpajakan, E-Filling

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 6.817 3.013 2.263 .026

E-Filling .344 .063 .509 5.461 .000 .717 1.395

Sosialisasi
.254 .140 .169 1.812 .073 .717 1.395
Perpajakan

a. Dependent Variable: Kepatuhan


Wajib Pajak

81
Collinearity Diagnosticsa

Variance Proportions

Dimens Sosialisasi
Model ion Eigenvalue Condition Index (Constant) E-Filling Perpajaka
n

1 1 2.990 1.000 .00 .00 .00

2 .006 22.519 .61 .01 .79

3 .005 25.565 .39 .99 .21

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Hasil Uji Heteroskedastisitas

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 20.817 2 10.408 3.489 .034a

Residual 298.312 100 2.983

Total 319.129 102

a. Predictors: (Constant), Sosialisasi Perpajakan, E-Filling

b. Dependent Variable: RES2

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -2.899 1.896 -1.529 .129

E-Filling .069 .040 .198 1.735 .086

Sosialisasi Perpajakan .067 .088 .087 .762 .448

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

82
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 103
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.83433265
Most Extreme Differences Absolute .105
Positive .052
Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z 1.063
Asymp. Sig. (2-tailed) .208
a. Test distribution is Normal.

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

Hasil Uji Linearitas

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Kepatuhan Wajib Pajak * E-Filling 103 100.0% 0 .0% 103 100.0%

Kepatuhan Wajib Pajak *


103 100.0% 0 .0% 103 100.0%
Sosialisasi Perpajakan

83
ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Kepatuhan Wajib Pajak * E- Between Groups (Combined) 574.197 18 31.900 4.201 .000
Filling
Linearity 434.043 1 434.043 57.156 .000

Deviation from Linearity 140.153 17 8.244 1.086 .381

Within Groups 637.900 84 7.594

Total 1212.097 102

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Kepatuhan Wajib Pajak * Between Groups (Combined) 311.066 6 51.844 5.524 .000
Sosialisasi Perpajakan
Linearity 234.095 1 234.095 24.942 .000

Deviation from Linearity 76.971 5 15.394 1.640 .157

Within Groups 901.031 96 9.386

Total 1212.097 102

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

84
Lampiran 8
Hasil Uji Hipotesis Analisis Regresi Sederhana

Hasil Uji Hipotesis Penerapan Sistem E-Filling terhadap


Kepatuhan Wajib Pajak

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method

E-Fillinga . Enter
1

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .598a .358 .352 2.776

a. Predictors: (Constant), E-Filling

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 434.043 1 434.043 56.344 .000a

Residual 778.054 101 7.704

Total 1212.097 102

a. Predictors: (Constant), E-Filling

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 8.999 2.793 3.222 .002

E-Filling .404 .054 .598 7.506 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: Data primer yang diolah, 2017


85
Lampiran 9
Hasil Uji Hipotesis Moderated Regression Analysis

Hasil Uji Hipotesis Sosialisasi Perpajakan Memoderasi Pengaruh Penerapan E-


Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .654a .427 .410 2.648

a. Predictors: (Constant), M, E-Filling, Sosialisasi Perpajakan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 517.774 3 172.591 24.609 .000a

Residual 694.323 99 7.013

Total 1212.097 102

a. Predictors: (Constant), M, E-Filling, Sosialisasi Perpajakan

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 82.695 26.325 3.141 .002

E-Filling -1.124 .510 -1.664 -2.205 .030

Sosialisasi Perpajakan -3.427 1.277 -2.275 -2.685 .009

M .071 .024 4.048 2.900 .005

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: Data primer yang diolah, 2017

86
Lampiran 10
t Tabel

87

Anda mungkin juga menyukai