BAB I Tomat PDF
BAB I Tomat PDF
PENDAHULUAN
Faktor resiko hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu hipertensi yang tidak
bisa diubah dan hipertensi yang dapat diubah. Hipertensi yang dapat diubah
meliputi merokok, obesitas, gaya hidup yang monoton dan stres. Hipertensi
yang tidak dapat diubah meliputi usia, jenis kelamin, suku bangsa, faktor
keturunan (Agustina, 2014).
Pada keseluruhan insiden, hipertensi lebih banyak terjadi pada pria
dibandingkan wanita sampai kira-kira usia 55 tahun. Risiko pada pria dan
wanita hampir sama antara usia 55 sampai 74 tahun, kemudian setelah usia 74
tahun wanita berisiko lebih besar (Black, 2015).
Hasil data survey Word Health Organization (WHO) pada tahun 2012, jumlah
penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar 26,6% dan wanita
sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan meningkat
menjadi 29,2% (Rahayu, 2017). WHO menyebutkan negara ekonomi
berkembang memiliki penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan negara
maju hanya 35%, kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita
hipertensi, yaitu sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia
Tenggara 36% (Tarigan, 2018).
Data kunjungan pasien pada puskesmas kelurahan Slipi 1 bulan Januari sampai
Oktober 2018 sebanyak 154.864 jiwa dengan 10 penyakit terbanyak salah
satunya adalah hipertensi sebanyak 615 jiwa. Data hasil survey mahasiswa
Akademi Keperawatan Pelni yang dimulai pada bulan November sampai
Desember 2018 dengan jumlah 144 kepala keluarga didapatkan data distribusi
penyakit tertinggi yang pertama adalah hipertensi dengan jumlah penderita 46
jiwa (25,8%) (Hasil Survey AKPER PELNI Jakarta, 2018).
Dalam hal ini, mengingat begitu banyaknya penderita hipertensi yang terus
meningkat terutama salah satu kelompok yang paling rentan terkena adalah
lansia maka perawat komunitas sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan
yang berada paling depan dimasyarakat dan berperan utama dalam pemberian
pelayanan perawatan kesehatan dirumah memiliki peranan yang sangat penting
untuk ikut serta mengatasi penyakit hipertensi.
Selain itu, menurut Azwar Agoes (2007) dalam Handayani (2013), ekstrak
tomat mempunyai kandungan seperti likopen yang efektif untuk menurunkan
kolesterol, betakarotin dan vitamin E sebagai anti oksidan yang dapat
mencegah aglutinasi darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Kadar
likopen yang terkandung dalam tomat merupakan salah satu alasan tomat
digunakan sebagai alternatif untuk mengurangi gejala hipertensi.
Menurut Ismalia (2016) kandungan dalam buah tomat yang telah diketahui
berperan dalam menurunkan tekanan darah adalah likopen, bioflavonoid dan
kalium. Likopen merupakan senyawa karotenoid yang terdapat pada sayuran
dan buah-buahan berwarna merah kekuningan. Likopen banyak terdapat pada
tomat, anggur, semangka, jambu biji dan pepaya. Likopen pada tomat
berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat melumpuhkan radikal bebas,
menyeimbangkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah, serta melenturkan
sel-sel saraf jantung yang kaku akibat endapan kolesterol dan gula darah
dengan cara menghambat penyerapan oksigen reaktif terhadap endotel yang
mengganggu dilatasi pembuluh darah.
Bioflavonoid yang terdapat dalam tomat dapat mengurangi bahaya kolesterol
dan mencegah penggumpalan darah. Bioflavonoid mudah larut dalam air
sehingga dapat melancarkan keluarnya air seni sehingga menyebabkan
antihipertensi. Hal ini sangat berhubungan dengan ACE sehingga angiotensin I
tidak dapat diubah menjadi angiotensin II. Akibatnya jumlah angiotensin II
berkurang dan menyebabkan vasokonstriksi dan sekresi aldosteron untuk
reabsorbsi natrium dan air secara otomatis akan menjadi berkurang sehingga
tekanan darah akan menurun (Ismalia, 2016).
Hasil penelitian lain yang dilakukan Lestari dan Rahayuningsih tahun 2012 di
Semarang (Ismalia, 2016) sebanyak 34 subyek penelitian diberikan jus tomat
200 ml terbuat dari 150 gram tomat, 5 gram gula pasir dan 50 ml air per hari
diberikan selama 7 hari berturut-turut, hasilnya terdapat penurunan tekanan
darah sistolik sebesar 11.76±7,276 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar
8,82±3,321 mmHg.