Anda di halaman 1dari 11

JURNAL

SURVEI TINGKAT KESEGARAAN JASMANI TERHADAP


KEMAMPUAN MENGIRING BOLA PADA PERMAINAN
FUTSAL 87 CLUB TANA TORAJA

WIRYANENGSI ALLOLAYUK

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN
MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN FUTSAL 87 CLUB TANA
TORAJA

OLEH

WIRYANENGSI ALLOLAYUK

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk


menggambarkan dan mengungkapkan tingkat Kesegaran Jasmani pada pemain futsal
87 club Tana Toraja. Populasi dalam penelitian ini adalah tim Club futsal Tana Toraja
yang berjumlah 30 orang dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah
berjumlah 30 orang, sampel ini disebut sampel jenuh. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik total sampling . Dalam
penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah bagaimana tingkat kesegaran
jasmani pemain futsal 87 club Tana Toraja. Teknik Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 5 item tes Kesegaran Jasmani yaitu tes lari
cepat 50 meter, tes pull up, tes sit up, tes vertical jump, tes lari 1000 meter dan tes
menggiring bola. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan statistik deskriptif (tabulasi frekuensi) .
Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa, rata-rata tingkat
Kesegaran Jasmani pada pemain futsal 87 club Tana Toraja berada pada kategori
sedang sebanyak 11 orang (63,33 %), yang termasuk ke dalam kategori baik sekali
tidak ada, yang memiliki kategori baik sebanyak 11 orang (36,67%), sedangkan yang
termasuk ke dalam kategori kurang dan kurang sekali tidak ada. Berdasarkan dari
hasil penelitian, kategori tingkat kemampuan menggiring bola pada permainan futsal
di kategori baik, maka kesimpulan ada hubungan antara tingkat kesegaran jasmani
dan data hasil kemampuan menggiring bola pada permainan futsal dengan kategori
sedang dengan nilai (0,564).

Kata kunci: Tingkat Kesegaran Jasmani, Menggiring Bola .


PENDAHULUAN Maka dari itu dengan
Kesegaraan jasmani adalah suatu meningkatnya peminat olahraga futsal ini
keadaan saat tubuh saat tubuh mampu dikarenakan olahraga futsal sangatlah
menuaikan tugas harinya dengan efisien, mudah dimainkan oleh siapa saja dan
tanpa kelelahan yang berarti , dan tubuh mudah ditemukannya sarana yang
masih memiliki tenaga cadangan, baik disediakan untuk olahraga tersebut.
untuk mengatasi keadaan darurat yang Permainan futsal sangat mewadah, dari
mendadak, maupun untuk menikmati orang tua, muda,anak-anak juga suka akan
waktu yang senggang dengan rekreasi olahraga ini, tak hanya kalangan
yang aktif (Sudarno dalam Setyawan, mahasiswa olahraga futsal juga
2010: 2-3). Kesegaraan jasmani sangat mempengaruhi kalangan pelajar.
mutlak diperlukan untuk melakukan Permainan olahraga ini mudah
aktifitas olahraga. Juga disebutkan dalam dimainkan oleh siapa saja, permainan ini
undang-undang sistem keolahragaan bisa dilakukan di dalam dan di luar
Nasional. Keolahragaan Nasional ruangan dengan membutuhkan lapangan
bertujuan untuk memelihara dan tidak terlalu besar. Permainan futsal
meningkatkan kesehatan dan kebugaraan, sejauh ini sangatlah berkembang dengan
prestasi, kualitas manusia, menanamakan pesat dengan banyaknya event-event
nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, turnamen antara pelajar dan antara club
displin, memperetat dan membina futsal. Permaian olahraga futsal
persatuan dan kesatuaan bangsa, dimainkan oleh dua regu atau
memperokoh ketahaan nasional,serta tim,olahraga ini sangat mirip dengan
mengangkat harkat, martabat, da olahraga sepakbola dari segi teknik aturan
kehormatan bangsa. pemain. pemain futsal harus dituntut
Ada banyak manfaat dari mempunyai kondisi fisik yang baik
kesegaraan jasmani bagi tubuh. Manfaat dengan tingkat kebugaran yang tinggi
kesegaraan jasmani bagi tubuh antar lain agar dapat bermain futsal 2 × 20 menit.
dapat mencegah berbagai penyakit seperti Pemain futsal juga bisa mengambil
jantung, pembuluh darah, dan paru-paru keuntungan yang positif dari permainan
sehingga meningkatkan kualitas hidup ini, yaitu dari segi social, hiburan, mental,
secara keseluruhan. Dengan kesegaraan dan emosional.
jasmani, hidup menjadi semangat dan Karna futsal merupakancabang
menyenangkan. Kesegaraan jasmani tidak olahraga yang asal mulanya dari cabang
hanya menggambarkan kesehatan,tetapi olahraga sepakbola, maka teknik dasar
lebih merupakan cara mengukur individu permainan futsal hampir sama dengan
melakukan kegiatan sehari-hari khususnya teknik dasar sepakbola. Maka teknik dasar
dalam belajar. Untuk dapat mengatahui permainan futsal hampir sama dengan
dan menilai tingkat kesegaraan jasmani teknik dasar sepakbola.teknik dasar futsal
seseorang dapat dilakukan dengan yaitu: “mengumpang (passing), menahan
melaksanakan pengukuran dan kesegaraan bola (control), mengumpang lambung
jasmani berhubungan dengan permainan (chipping), menggiring bola (dribbling),
futsal terutama dalam menggiring bola. dan menembak ( shooting). Teknik dasar
inilah yang menjadi karateristik cabang
olahraga ini. Apabila dari kelima dari 1. Bagaimana tingkat kesegaran jasmani
teknik dasar futsal diatas telah pada pemain futsal 87 club Tana
dikuasai,maka pemain dapat bermain Toraja ?
futsal secara baik dan dapat mencapai 2. Bagaimana kemampuan menggiring
prestasi yang maksimal. Untuk bola pada pemain futsal 87 club
pencapaian prestasi maksimal, tidak Tana Toraja?
hanya aspek teknik saja yang di latih. 3. Bagaimanakah keterkaitan tingkat
Namun diperlukan beberapa aspek yang kesegaran jasmani terhadap
wajib di berikan kepada pemain saat kemampuan mengiring bola pada
latihan seperti fisik,taktik,dan mental. permainan futsal di club 87 futsal
Salah satu teknik dasar yang perlu tana toraja ?
dikuasai oleh seoarang pemain futsal
adalah kemampuan menggiring bola. Kesegaran Jasmani
Kemampuan menggiring bola dalam Ada beberapa pendapat tentang
permaian futsal merupakan suatu pengertian kesegaran jasmani. Kesegaran
kemampuan dasar yang harus bisa jasmani adalah kondisi tes jasmani yang
dikuasai oleh pemain futsal. Dengan bersangkut paut dengan kemampuan dan
demikian menggiring bola yang kesanggupannya berfungsi dalam
baik,seorang pemain dapat melewati pekerjaan secara optimal dan efisien.
lawan dengan mudah kemudian (Setyawan, 2010: 8).
memberikan umpan atau melakukan Pengertian mengenai kesegaran
tembakan ke gawang lawan sehingga jasmani juga dikemukakan oleh para ahli.
peluang terciptanya gol akan semakin Menurut Sumosardjono (dalam Rhestu,
banyak. Hal ini berarti bahwa kemampuan 2013:9) menyatakan bahwa: “Kesegaran
menggiring bola dapat dilihat kelak jasmani adalah kemampuan seseorang
seseorang tersebut masuk dalam posisi untuk menunaikan tugasnya sehari-hari
bagian yang berada dalam Tim. dengan gampang, tanpa merasa lelah yang
Di Tana Toraja banyak pengemar berlebihan, dan masih mempunyai sisa
futsal oleh kalangan masyarakat atau cadangan tenaga untuk menikmati
khususnya kalangan remaja. Hasil waktu senggangnya dan untuk keperluan
pengamatan peneliti banyak pemain futsal yang mendadak”. Sedangkan menurut
di Tana Toraja yang kurang teknik Iryanto (2004:2) mengemukakan
menggiring bola secara khusus pada pengertian kesegaran jasmani sebagai
kalangan pelajar. Apakah kurangnya berikut: “Kesegaran jasmani adalah
tingkat kesegaraan jasmani sehingga cara kemampuan seseorang melakukan kerja
menggiring bolanya kurang baik dan sehari-hari secara efisien tanpa
kondisi fisiknya sangat mudah kelelahan menimbulkan kelelahan yang berlebihan
di lihat dari ketika melakukan suatu sehingga masih dapat menikmati waktu
pertandingan, serangan balik hampir rata- luangnya.” Lebih lanjut Iskandar (dalam
rata pemain futsal pelajar di Tana Toraja Setyawan, 2010:9) mengemukakan
kurang dalam menggiring bola. tentang pengertian kesegaran jasmani
sebagai berikut: “Kesegaran jasmani
Rumusan Masalah disebut sebagai orang yang fit yaitu orang
sehat yang mempunyai kemampuan untuk tanpa disertai jasmani yang segar dalam
mengatasi pekerjaan sehari-hari dan masih semua aktivitas untuk mewujudkan suatu
mempunyai tenaga cadangan yang cukup hasil yang memuaskan. Fungsi kesegaran
tidak hanya untuk menghadapi keadaan jasmani dapat dikelompokkan menjadi
darurat, tetapi untuk mengasi waktu dua golongan, (Pusat Kesegaran Jasmani
terluang. Kesegaran jasmani merupakan dan Rekreasi dalam Setyawan, 2010: 10-
kemampuan tubuh seseorang untuk 11) yaitu: “1) Golongan yang
melakukan tugas dan pekerjaan sehari- dihubungkan dengan pekerjaan, yaitu : a)
hari tanpa menimbulkan kelelahan yang Kesegaran jasmani bagi olahragawan
berarti, sehingga tubuh masih memiliki untuk meningkatkan prestasi, b)
simpanan tenaga untuk mengatasi beban Kesegaran jasmani bagi karyawan atau
kerja tambahan”. pekerja untuk meningkatkan efisiensi dan
Hal yang sama dikemukakan oleh produktivitas kerja, c) Kesegaran jasmani
Soegiyono. Menurut Soegiyono (dalam bagi pelajar dan para atlet untuk
Setyawan, 2010:9) kesegaran jasmani meningkatkan kemampuan belajar. 2)
adalah sebagai berikut: “Kesegaran Golongan yang dihubungkan dengan
jasmani adalah kemampuan seseorang keadaan, yaitu : a) Kesegaran jasmani
untuk mengerjakan sesuatu sehari-hari untuk anak-anak untuk menjamin
tanpa menimbulkan kelelahan dan sisa pertumbuhan dan perkembangan yang
tenaganya masih dapat untuk menikmati baik, b) Kesegaran jasmani bagi orang tua
waktu luang, serta siap untuk menghadapi adalah untuk mempertahankan kondisi
kesukaran atau bahaya yang mungkin fisik terhadap serangan penyakit”. Agar
timbul dimana orang-orang yang tidak fit seseorang dikatakan kesegaran
tidak akan mampu melakukan”. jasmaninya baik, maka status setiap
Lebih jauh Dinata dalam Arridho komponennya harus dalam keadaan baik.
(2011:7) menyatakan bahwa: “Kesegaran Menurut Sajoto dalam Rhestu (2013: 11-
jasmani adalah kemampuan seseorang 14) menyebutkan bahwa terdapat sepuluh
untuk melaksanakan tugas sehari-hari macam komponen kesegaran jasmani,
tanpa mengalami kelelahan yang berarti yaitu: “1) kekuatan, 2) daya tahan, 3) daya
dan masih memiliki cadangan tenaga otot, 4) kecepatan, 5) daya lentur, 6)
untuk melaksanakan kegiatan itu”. kelincahan, 7) koordinasi, 8)
Kesegaran jasmani sangat penting keseimbangan, 9) ketepatan, 10) reaksi”.
bagi segala sendi kehidupan manusia. Latihan kesegaran jasmani dilakukan
Kesegaran jasmani mempunyai fungsi secara tepat dan benar dapat memberikan
yang sangat penting dalam mensukseskan manfaat bagi tubuh (Setyawan, 2010: 37)
pembangunan. Menurut Priambodo yaitu :
(2013:15) kesegaran jasmani berfungsi 1. Memperkuat sendi ligamen-ligamen.
sebagai berikut: “Mengembangkan 2. Meningkatkan kemampuan jantung
kesanggupan kerja bagi siapapun, dan paru-paru.
sehingga dapat menyelesaikan tugas 3. Memperkuat tekanan darah.
dengan baik tanpa mengalami kelelahan”. 4. Mengurangi lemak tubuh.
Berdasarkan pendapat di atas, 5. Memperbaiki bentuk tubuh
sangat sulit mencapai prestasi yang baik 6. Mengurangi kadar gula
7. Mengurangi resiko terhadap penyakit sepakbola, sedangkan sala (salon) berarti
jantung koroner ruangan. Asal mula futsal ada pada tahun
8. Memperlancar pertukaran gas 1930 di montevido, Uruguay dan di
perkenalkan oleh seorang pelatih sepak
Permainan futsal bola bernama juan carlos ceriani, awalnya
Futsal merupakan satu diantara ceriani hanya ingin memindahkan latihan
sekian banyak permainan yang di gemari kedalam ruangan karena kondisi lapangan
oleh penduduk diseluruh belahan dunia. yang licin setela diguyur hujan. Futsal
Ada keasyikan tersendiri yang di rasakan berkembang pesat di Amerika Selatan
oleh mereka yang memainkan olahraga khususnya brasil, dan terus menyebar
jenis bola besar ini. Selain menciptakan keseluruh dunia. Bahkan menembus ke
suasana kebersamaan antara individu Eropa, Amerika selatan, Afrika, Asia dan
dalam satu tim, olahraga ini mampu Oseania.
menciptakan Suasana kebersamaan antara Dribbling merupakan cara
individu dalam satu tim, olahraga ini membawa bola dari satu tempat ke tempat
mampu menciptakan suasana kompetisi lain dengan menggunakan kaki kita
antara tim yang bertanding. sebagai pengontrol. Lionel Messi saat ini
Secara sederhana, futsal dapat disebut-sebut sebagai pemain dengan
diartikan sebagai suatu permainan kemampuan dribbling luar biasa. Sikap
olahraga yang dimainkan oleh dua tim tubuh saat pertandingan sangat
yang berbeda. Masing-masing tim menentukan permainan kita tak bisa
beranggotakan lima orang pemain yang memantau peluang yang sangat kecil jika
memainkan pertandingan dalam dua tak mengarahkan pandangan ke sekitar.
babak. Olahraga futsal ditujukan untuk Peluang ruang yang terbuka,posisi lawan
membentuk perpaduan individu – individu yang renggang dan rekan yang lowong ,
pemain yang tergabung dalam sebuah tim serta posisi kita sendiri, akan mudah
demi mencapai kemenangan.kebersamaan terpantau dalam sikap look up (melihat ke
dan kerjasama tim sangat diperlukan atas).lakukan sebagaimana berikut:
dalam mencapai tujuan tersebut. Tri Septa Agung Pamugkas
Sebagai sebuah olahraga (2009:74) bahwa menggiring (dribbling)
permainan, futsal di harapkan menjadi adalah teknik dan seni membawa dan
wadah bagi para pemainnya dalam meraih menggiring bola yang membutuhkan
kesenangan yang di balut kompetisi dan keseimbangan dan penguasaan bola yang
persaingan, baik antara pemain maupun baik serta kepercayaan diriya yang besar.
tim. Sehingga dengan permainan ini, akan Menurut Benny Badaru (2017: 15) teknik
tercipta suasana pertandingan yang lebih dribbling merupakan keterampilan
seru, fair play, dan sebagai sarana dalam penting dan mutlak harus dikuasai oleh
memasyarakatakan olahraga permainan setiap pemain futsal.
bola di seluruh dunia.
Burns (2003:6) mengemukakan Profil 87 Club Futsal Tana Toraja
bahwa futsal berasal dari bahasa Delapan Tujuh futsal club (87 FC)
portugis,futebol de salao”,dan bahasa Tana Toraja merupakan salah satu club
spanyol, futbol sala, futebal berarti futsal di Tana Toraja yang di rintis dari
kalangan pelajar saat itu kemudian waktu-waktu luangnya, tanpa
terbentuklah Tim atas inisiatif beberapa memerlukan waktu istirahat yang
pemain pendahulu club 87 yang dibawahi terlalu lama. Adapun tes yang di
oleh Jepri Boro Padang S.Pd sekaligus gunakan untu mengukur tingkat
pelatih, pada tanggal 19 Februari 2015. kesegaran jasmani adalah: a)
Nama club 87 itu sendiri diambil dari Kecepatan : Lari 50 meter, b) Daya
nama kelas pemain pada saat itu mereka Tahan Otot : Gantung angkat tubuh,
duduk di kelas VII dan VIII di SMP. club 50 detik; c) Kekuatan Otot: Baring
ini mempunyai 2 Tim yang beranggota duduk , 50 detik; d) Daya Ledak:
kurang lebih 30 orang yang di seleksi dari Loncat tegak (Vertical Jump) dan e)
berbagai sekolah dari jenjang SMP hingga Daya Tahan Jantung : Lari menegah
SMA di Kabupaten Tana Toraja. Tim ini 1000 meter
telah meraih berbagai prestasi di berbagai 2. Kemampuan mengiring bola dalam
kejuaraan futsal antar pelajar maupun permainan futsal adalah salah satu
umum yang diadakan oleh Kabupaten teknik dasar dari permainan futsal
Tana Toraja seperti BRI Cup, Turnamen dengan menggunakan punggung kaki
Telkomsel, Star Cup 1, JJM Cup 2017, dalam penguasaan bola secara
Smansa Cup 3, Stigma Competation, baik,dicatat dalam satuan detik dan
Lebah Ganteng Cup 1,Competation menit.
Malango Utara Cup 1 dan telah mengikuti
Turnamen tingkat umum dan berhasil Populasi adalah keseluruhan
sampai ke tahap delapan (8) Besar. individu yang menjadi obyek penelitian.
Sebagian besar pemain dari tim ini telah Sebagaimana yang dikatakan oleh
memperkuat futsal Tana Toraja di ajang Sutrisno Hadi (1989:220) bahwa: Populasi
PRAPORDA 2017. adalah seluruh penduduk yang
dimaksudkan untuk diselidiki disebut
METODOLOGI populasi atau universum. Sesuai dengan
Variabel penelitian dalam skripsi pengertian populasi di atas, maka sebagai
ini yaitu: a) Variabel Bebas yaitu: Tingkat populasi dalam penelitian ini adalah
Kesegaran Jasmani; b) Variabel Terikat seluruh pemain futsal 87 club Tana
yaitu Kemampuan mengiring bola Toraja. Sampel adalah bagian dari
Variabel yang diteliti perlu didefenisikan populasi atau sebagai individu yang
dalam bentuk oprasional agar lebih pasti diwakili untuk mewakili populasi. Dalam
dan tidak membingungkan. Untuk maksud memilih individu sebagai sampel harus
tersebut diberikan defenisi opersional menggunakan teknik tertentu sehingga
variabel penelitian sebagai berikut: betul-betul sesuai dengan karakteristik
1. Tingkat Kesegaran jasmani adalah dari pada populasi, yang dapat terpenuhi
suatu kesanggupan atau kemampuan melalui sampel. Populasi sekaligus
tubuh seseorang untuk melakukan sampel sebanyak 30 orang pemain futsal
sesuatu pekerjaan dengan efisien dan pada club bersangkutan.
efektif tanpa menimbulkan kelelahan
yang berarti bagi dirinya dan
sesudahnya masih dapat menikmati
HASIL PENELITIAN DAN atau pada interval nilai 11 – 15
PEMBAHASAN memperoleh nilai presentase sebesar
70%, tidak ada sampel berada pada
a) Persentasi frekuensi klarifikasi kategori sedang atau pada interval
hasil data lari 50 meter nilai 6 – 10 memperoleh nilai
presentase sebesar 0 %, tidak ada
Berdasarkan hasil analisis dapat sampel berada pada kategori kurang
dikategorikan bahwa untuk lari 50 atau pada interval nilai 2 – 5
meter pemain futsal 87 club Tana memperoleh nilai presentase sebesar
Toraja, dari 30 sampel diketahui ada 0 % dan tidak ada sampel berada
2 sampel berada pada kategori baik pada kategori kurang sekali atau pada
sekali atau pada interval nilai s.d – interval nilai 0 – 1 memperoleh nilai
6,67 detik memperoleh nilai presentase sebesar 0%.
presentase sebesar 6,7%, 4 sampel
berada pada kategori baik atau pada c) Persentasi frekuensi klasifikasi
interval 6,8 - 7,6 detik memperoleh hasil data baring duduk 50 detik
nilai presentase sebesar 13,33%, 11 (sit up)
sampel berada pada kategori sedang
atau pada interval nilai 7,7 - 8,7 detik Berdasarkan hasil analisis dapat
memperoleh nilai presentase sebesar dikategorikan bahwa untuk baring
36,67%, 13 sampel berada pada duduk 60 detik pemain futsal 87 club
kategori kurang atau pada interval Tana Toraja, dari 30 sampel
nilai 8,8 - 10,3 detik memperoleh diketahui bahwa 15 sampel berada
nilai presentase sebesar 43,33% dan pada kategori baik sekali atau pada
tidak ada sampel yang berada pada interval nilai 38 keatas memperoleh
kategori kurang sekali atau pada nilai presentase sebesar 50 %, 13
interval nilai 10,4 dst dan sampel berada pada kategori baik
memperoleh nilai presentase sebesar atau pada interval nilai 28 – 37
0%. memperoleh nilai presentase sebesar
43,33%, 2 sampel berada pada
b) Persentasi frekuensi klasifikasi kategori sedang atau pada interval
hasil data gantung angkat tubuh 50 nilai 19 – 27 memperoleh nilai
detik (pull up) presentase sebesar 6,67%, tidak ada
sampel berada pada kategori kurang
Berdasarkan hasil analisis dapat atau pada interval nilai 8 – 18
dikategorikan bahwa untuk gantung memperoleh nilai presentase sebesar
angkat tubuh pemain futsal 87 club 0% dan tidak ada sampel berada pada
Tana Toraja, dari 30 sampel kategori kurang sekali atau pada
diketahui bahwa 9 sampel berada interval nilai 0 – 7 memperoleh nilai
pada kategori baik sekali atau pada presentase sebesar 0%.
interval nilai 16 keatas memperoleh
nilai presentase sebesar 30 %, 21
sampel berada pada kategori baik
d) Persentasi frekuensi klasifikasi 4’46’’ memperoleh nilai presentase
hasil data loncat tegak (vertical sebesar 36.7%, 19 sampel berada
jump) pada kategori kurang atau pada
interval 4’47’’– 6’04’’ memperoleh
Berdasarkan hasil dikategorikan nilai presentase sebesar 63.3% dan
bahwa untuk loncat tegak pemain tidak ada sampel berada pada
futsal 87 club Tana Toraja, dari 30 kategori kurang sekali atau pada
sampel diketahui bahwa tidak ada interval 6’04’’ dst. memperoleh nilai
sampel berada pada kategori baik presentase sebesar 0%.
sekali atau pada interval nilai 66 cm
keatas memperoleh nilai presentase f) Persentasi Frekuensi Data Hasil
sebesar 0%, 8 sampel berada pada Tes Tingkat Kesegaran Jasmani
kategori baik atau pada interval nilai
53 – 65 cm memperoleh nilai Berdasarkan hasil analisis dapat
presentase sebesar 26.7%, 18 sampel dikategorikan bahwa untuk tingkat
berada pada kategori sedang atau kesegaran jasmani pemain futsal 87
pada interval nilai 42 – 52 cm club Tana Toraja, dari 30 sampel
memperoleh nilai presentase sebesar diketahui bahwa tidak ada sampel
60%, 4 sampel berada pada kategori berada pada kategori baik sekali atau
kurang atau pada interval nilai 31 – pada interval nilai 22-25 memperoleh
41 cm memperoleh nilai presentase nilai presentase sebesar 0%, 11
sebesar 13.3% dan tidak ada sampel sampel berada pada kategori baik
berada pada kategori kurang sekali atau pada interval nilai 18 - 21
atau pada interval nilai dibawah 31 memperoleh nilai presentase sebesar
cm memperoleh nilai presentase 36,67%, 19 sampel berada pada
sebesar 0%. kategori sedang atau pada interval
nilai 14 - 17 memperoleh nilai
e) Persentase frekuensi klasifikasi presentase sebesar 63,33%, tidak ada
hasil data lari 1000 meter sampel berada pada kategori kurang
atau pada interval nilai 10-13
Berdasarkan hasil analisis dapat memperoleh nilai presentase sebesar
dikategorikan bahwa untuk lari 1000 0% dan tidak ada sampel berada pada
meter pemain futsal 87 club Tana kategori kurang sekali atau pada
Toraja, dari 30 sampel diketahui interval 5 - 9 memperoleh nilai
bahwa tidak ada sampel berada pada presentase sebesar 0%.
kategori baik sekali atau pada
interval nilai s.d. 3’04’’ memperoleh
nilai presentase sebesar 0%, tidak ada
sampel berada pada kategori baik
atau pada interval 3’05’’ – 3’53’’
memperoleh nilai presentase sebesar
0%, 11 sampel berada pada kategori
sedang atau pada interval 3’54’’ –
g) Uji hopotesis Tingkat Kesegaran Badaru,Benny, 2017. Latihan Taktik Beyb
Jasmani Terhadap Kemampuan Bermain Futsal Modern. Kota
Menggiring Bola pada Permainan Bekasi: Penerbit Cakrawala
Futsal
cendekia
Untuk menerima dan menolak H0 Iriyanto, Djoko Pekik. 2004. Pedoman
dengan bantuan nilai signifikan, jika nilai Praktis Berolahraga untuk
sig kurang 5% maka Ho ditolak, Kebugaraan dan Kesehatan.
sebaliknya diterima. Dari tabel output Yogyakarta: Andi Offeset
diatas terlihat sig. = 0,001 kurang dari Mulyon, Asriady, 2014. Buku Pintar
0,05 berarti H0 ditolak dan H1 menerima. Panduan Futsal. Kota Jakarta:
Jadi ada korelasi atau hubungan antara
Penerbit laksar Aksara.
tingkat kesegaran jasmani dan
kemampuan menggiring bola pada Pamungkas, Asriady, 2009. Kamus Pintar
permainan futsal. Sepak Bola. Malang, DIOMA.
Dengan melihat nilai korelasi 2017/04.www.landasan
kedua variabel tersebut r = 0,564. Hal ini Pamungkas Agung Septa Tri.2009.
menunjukkan tingkat hubungan yang Kamus Pintar sepakbola.DIOMA
sedang. Jadi, ada hubungan antara antara edisi.
data hasil tingkat kesegaran jasmani dan
Pusat Kesegaran Jasmani dan
data hasil kemampuan menggiring bola
pada permainan futsal dengan kategori Rekreasi.2000, Tes Kesegaraan
sedang. Indonesia Untuk Remaja Umur
16-19 Tahun.Jakarta: Pusat
Kesegaran Jasmani dan Rekreasi
PENUTUP
1. Tingkat Kesegaran Jasmani pemain Rhestu, Huta Hen. 2013. Hubungan
Futsal 87 club Tana Toraja berada Kesegaraan Jasmani Terhadap
dalam kategori Sedang dengan Hasil Belajar Atlet Putra Kelas
jumlah pemain sebanyak 19 orang VIII SMP Negeri 3 Temanggung
(63,33 %). Tahun 2013.( Skripsi: Pendidikan
2. Kemampuan Menggiring Bola Kepelatihan Olahraga, Fakultas
pemain Futsal 87 club Tana Toraja
Ilmu Keolahragaan, Universitas
berada dalam kategori Baik dengan
nilai (14,60) Negeri Semarang
3. Ada Keterkaitan Tingkat Kesegaran Setyawan, Beny. 2010.Survey Tingkat
Jasmani terhadap Kemampuan Kesegaraan Jasmani Atlet SD
Menggiring Bola pemain Futsal 87 Putra Kelas IV dan V Gugus
club Tana Toraja dengan kategori Kartika UPTD Kecamatan Bawen
sedang dengan nilai (0,564) Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010. (Skripsi:
DAFTAR PUSTAKA
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang)
Sucipto dkk. 2000. Sepak Bola. Jakarta.
Depdiknas. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah.
2017/04.www.landasan
teori/2017/04/pengertian-
menggiring-bola-zig-zug.html?m=1
(diaskes 13 Februari 2018).
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Penelitian.Bandung:Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai