Anda di halaman 1dari 7

RESUME PENGANTAR ILMU

PERTANIAN

Disusun Oleh :

Hanada Yogia Tama (134170145)

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN ” YOGYAKARTA
2017
A. Pendahuluan

Pengantar ilmu pertanian merupakan ilmu pengetahuan dasar mengenai


kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati untuk dapat
menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri dan untuk
mengelola lingkungannya. Itulah arti dari pertanian secara umum. Arti
pertanian secara luas yaitu pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan
oleh manusia dengan cara menanam tanaman produktif yang dapat
menghasilkan dan dipergunakan untuk kehidupan. Atau Seluruh kegiatan yang
mencangkup pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan
yang hasilnya dapat digunakan untuk kehidupan manusia. Sedangkan arti
pertanian secara sempit yaitu proses budidaya tanaman pada suatu lahan yang
hasilnya dapat mencukupi kebutuhan manusia. Atau proses bercocok tanam
yang dilakukan di lahan yang telah di siapkan sebelumnya dan dikelola
menggunakan cara manual tanpa terlalu banyak menggunakan manajemen.

B. Pembahasan

a. Ilmu Pengetahuan

Kata sains berasal dari kata Inggris science. Kata ini diturunkan dari kata
Yunani sciere yang memiliki makna harafiah ialah mengetahui. Karena itu
sains sebagai suatu kegiatan dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan
yang telah mengalami penggolongan dan pendefenisian atau kumpulan
pengetahuan yang telah ditata dengan aturan tertentu untuk menemukan
berbagai keteraturan hubungan di antara berbagai butir pengetahuan di
dalamnya yang berlaku secara umum. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa ilmu pengetahuan dapat disebut juga dengan sains. Sedangkan
pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui.
b. Pengantar Ilmu Pertanian

Pengantar ilmu pertanian merupakan ilmu pengetahuan dasar mengenai


kegiatan manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati untuk dapat
menghasilkan bahan pangan, sumber energi, bahan baku industri dan untuk
mengelola lingkungannya. Kumpulan ilmu pengetahuan ini yang kemudian
dapat pula digunakan mengembangkan pengetahuan baru berkat daya-
ramalnya yang kemudian dinamakan sains atau imu pengetahuan. Dalam
usaha bercocok tanam dan pemeliharaan hewan pun manusia mengumpulkan
pengetahuan dan pengalaman. Salah satu pengalaman manusia pertama
mengenai bercocok tanam yang tercatat dalam sejarah ialah mengenai
pengetahuan ditemukannya pengetahuan tentang perkembangbiakan pohon
kurma. Tampaklah bahwa pengetahuan muncul karena pengalaman. Bahwa
dalam pengembangan pengetahuan, pengalaman diperlukan untuk
mendukung. Sehingga mempelajari pengantar ilmu pertanian sangat
diperluakan agar didapat pengetahuan dan pengalaman dalam upaya bercocok
tanam, pembudidayaan tanaman, dan usaha tani yang baik dan benar.

c. Ekologi

Ekologi merupakan hubungan timbal balik antara manusia dengan


lingkungan biotik dan abiotik. Diibaratkan seperti akuarium, kita tentunya
pernah melihat atau bahkan pernah memilikinya. Pada keadaan yang pertama
seluruh kehidupan di dalam akuarium itu ada dalam kesetimbangan,
sedangkan pada keadaan kedua kesetimbangan hanya dapat dicapai dengan
masukan energi berupa aliran udara yang menimbulkan peredcaran air dari
dasar akuarium ke permukaan dan sebaliknya. Air, pasir, dan garam serta gas
yang terlarut di dalam air akuarium itu dapat disebut sebagai komponen bukan
makhluk hidup atau komponen tidak hidup yang biasanya disebut abiotik.
Ikan, tumbuhan air, udang, dan kura-kura yang berada di dalam akuarium
dapat disebut sebagai komponen makhluk hidup atau komponen hidup yang
biasanya disebut biotik.
d. Sejarah Pertanian

Sistem pertanian bersifat dinamis, yaitu berubah-ubah dari waktu ke


waktu. Hal ini dipengaruhi oleh populasi manusia yang semakin meningkat
sehingga kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan juga meningkat. Di
dalam kepustakaan kuno terdapat cerita bahwa penemu kegiatan pertanian
ialah Kaisar Cina Shen Nung. Ketika ia melihat rakyatnya senang makan
daging sapi dan ayam, ia menetuskan gagasan membuat suatu alat pengolah
tanah dari sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat.
Itulah model bajak pertama dan dengan bajak itu Kaisar memerintahkan
rakyatnya mengolah tanah dan menanam jawawut. Jawawut itu dapat
digunakan untuk bahan makanan bagi manusia dan bahan makanan ternak. Di
seluruh dunia terjadi suatu tahap dalam peradaban kuno bahwa manusia akan
beralih dari usaha berburu dan mengumpulkan hasil alam ke usaha bercocok
tanam. Dengan usaha bercocok tanam keperluan akan bahan makanan dapat
diperoleh sewaktu-waktu dari tempat yang letaknya dekat ke tempat
bermukim, sedangkan sabagai akibatnya juga setiap hari selama keadaan
cuaca memungkinkan tersedia bahan makanan segar yang didapat dari usaha
becocok tanam.

a) HEIA (High External Input Agriculture)

Penggunaan input secara besar-besaran berorientasi utama pada


pasar fokus pada komoditas unggulan. Manifestasi HEIA merupakan
revolusi hijau. Namun sistem pertanian HEIA memiliki kelemahan di
antaranya ketergantungan terhadap bahan kimia dengan tingkat
penggunaan yang semakin tinggi atau meningkat dan produk pertanian
yang mengandung residu bahan kimia berupa pestisida.
b) Sistem Pertanian LEISA (Low External Input and Sustainable
Agricultural )

LEISA adalah pertanian berkelanjutan dengan input luar yang


rendah yang mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam (tanah,
air, tumbuhan, tanaman, dan hewan) dan manusia (tenaga,
pengetahuan, dan ketrampilan) yang tersedia di tempat dan layak
secara ekonomis, mantap secara ekologis, adil secara sosial, dan sesuai
dengan budaya. Menurut Winkelmann (1995), LEISA tidak bertujuan
untuk mencapai produksi maksimal dalam jangka pendek, melainkan
untuk mencapai tingkat produksi yang stabil dan memadai dalam
jangka panjang. Sistem Leisa mengacu pada ciri-ciri :

 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dengan


mengkombinasikan berbagai komponen sistem usaha tani.
Sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang
besar.
 Mencari cara pemanfaatan input luar hanya bila diperlukan untuk
melengkapi unsur-unsur yang kurang dalam ekosistem dan
meningkatkan sumber daya biologi, fisik, dan manusia.

Konsep LEISA sebagai arah baru bagi pertanian konvensional, HEIA


(High External Input Agriculture), sangat cocok dilaksanakan pada sistem
pertanian negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini
dikarenakan negara kita memiliki kekayaan dan keanekaragamansumber daya
alam.

e. Revolusi Hijau dan Revolusi Biru

Revolusi hijau secara harafiah adalah perubahan secara cepat dalam


memproduksi bahan makanan. Asumsinya berasal dari hipotesa produksi
bahan makanan tidak akan mencukupi yang dibutuhkan manusia jika
hanya mengandalkan cara berproduksi tradisional. Namun revolusi hijau
memiliki pengertian lain, yaitu usaha pengembangan teknologi pertanian
untuk meningkatkan produksi pangan. Peningkatan tersebut dengan cara
mengubah dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern, yakni
pertanian dengan memanfaatkan atau menggunakan teknologi lebih maju
dari waktu sebelumnya. Adapun latar belakang munculnya revolusi hijau
karena hancurnya lahan pertanian akibat perang dunia, adanya lahan tidur,
upaya peningkayan produksi pangan, lahan pertanian sempit, dan lain-
lain.

Revolusi biru merupakan upaya manusia dalam memanfaatkan


sumber daya hayati laut untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia
terutama sumber protein. Revolusi merupakan pengembangan teknologi
pemanfaatan kekayaan laut terutama dalam pemenuhan kebutuhan pangan
berupa protein. Adapun latar belakang dari revolusi biru adalah belajar
dari keberhasilan dan kegagalan revolusi hijau dan faktor lingkungan
strategis saat ini. Usaha- usaha atau tindakan yang dilakukan dalam
upaya revolusi biru, yaitu menghindari penangkapan ikan dengan bahan
peledak, melarang penggunaan alat yang dpat membahayakan organisme
di laut, dan melarang pembuangan limbah ke laut, dan lain-lain.

C. Kesimpulan

Dari pendahuluan sampai pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa


ilmu pengantar pertanian sangat diperlukan dalam kegiatan bercocok tanam.
Namun perlu dilandasi dengan ilmu pengetahuan sebab ilmu pengetahuan
dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan yang telah ditata dengan aturan
tertentu untuk menemukan berbagai keteraturan hubungan pengetahuan yang
berlaku secara umum. Sehingga ilmu pengetahuan yang didapat dari ilmu
pengantar pertanian menghantarkan kita menjadi mengetahui dan tidak hanya
sebatas mengetahui namun mendapat pengalaman dari apa yang kita ketahui.
D. Daftar Pustaka
Nasoetion, Andi. 1996. Pengantar ke Ilmu-Ilmu Pertanian. Bogor. Litera
AntarNusa.
Sridianti, 2010. Pengertian Lingkungan. www.Sridianti.com. Diakses pada
tanggal 13 September 2017. Pukul 08.00 WIB
Lissa, 2011. Sistem Pertanian. http://lissa-blogku.blogspot.co.id. Diakses
pada tanggal 13 September 2017. Pukul 08.18 WIB
Soeharti, Lilies. 2012. Revolusi Hijau dan Revolusi Biru.
http://lilies.soeharti.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 13 September
2017. Pukul 08.21 WIB

Anda mungkin juga menyukai