Anda di halaman 1dari 25

MANAJEMEN

AGRIBISNIS
PROFIL MATA KULIAH

 Nama Mata Kuliah: Manajemen Agribisnis

 Jumlah SKS: 2 SKS

 Kode Mata Kuliah: 131 072

 Program Studi: Agribisnis

 Dosen: PROF. SOEHARTO, DR, MS,IR


SITI SYAMSIAR, DR, MS, IR
SITI HAMIDAH, DR, MP,IR
WULANDARI DWI ETIKA RINI, MP, SP
SEJARAH PERKEMBANGAN
AGRIBISNIS DAN PERANNYA
DALAM PEREKONOMIAN
NASIONAL
PEMBANGUNAN PERTANIAN
SELAMA INI
1. Apabila diamati secara cermat, maka dapat disimpulkan
bahwa pembangunan pertanian selama ini dilaksanakan
dengan pendekatan komoditas (Kasrino dan Suryana,
1992).
Pendekatan ini dicirikan oleh pelaksanaan
pembangunan berdasarkan pengembangan komoditas
secara sendiri-sendiri ( parsial) dan berorentasi pada
peningkatan produksi.
2. Tidak dapat disangkal lagi, bahwa pembangunan sektor
pertanian selama ini memberikan hasil yang sangat
menakjubkan, terutama dalam memacu pertumbuhan
produksi yang dibuktikan dengan tercapainya
swasembada beras.
CONTOH LAIN
Keberhasilan program peningkatan produksi pertanian,
kelapa sawit, kakao, udang, ayam buras dan pedaging
serta telur antara lain disebabkan oleh:
• keadaan pasar berbagai komoditas tersebut dalam
situasi exees demand,
• dukungan paket teknologi maju,
• sumber daya alam yang tersedia,
• sumber dana tersedia dengan tingkat bunga
disubsidi dan
• dana untuk investasi prasarana dan sarana
ekonomi oleh pemerintah dan komitmen
pemerintah.
Namun pendekatan komodite untuk masa yang akan
datang kurang memadahi lagi, karena adanya indikasi:

a. kejenuhan atau keterbatasan pengembangan pasar


(permintaan),
b. keterbatasan ketersediaan sumber pertanian, dan
c. investasi dan mulai melandainya kenaikan
produktivitas.

diperlukan reorentasi pembangunan pertanian dimasa


mendatang. Hal ini diperkuat lagi dengan pelaksanaan
desentralisasi dan pemerataan pembangunan
berkelanjutan yang lebih dimatangkan.
BERDASARKAN URAIAN DIATAS,
a. komoditas sudah tidak lagi cocok diterapkan dalam pembangunan
pertanian selama ini, hal ini merupakan konskwensi logis masuknya
globalisasi yang dicirikan oleh persaingan perdagangan
international yang sangat ketat dan bebas.
b. Perekonomian nasional akan semakin diregulasi melalui
pengurangan subsidi, dukungan harga dan berbagai prestasi
lainnya.
c. Kemampuan bersaing melalui proses produksi yang efisien
merupakan pijakan utana bagi kelangsungan hidup usahatani.
d. Sehubungan dengan itu partisipasi dan kemampuan wirausaha
petani merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian.
e. Disamping itu usahatani dan petani semakin tergantung dengan
usaha lainnya maupun dengan berbagai kegiatan ekonomi lainnya.
Dengan kata lain persaingan dengan berbagai komoditas terhadap
penggunaan sumberdaya pertanian akan semakin tinggi.
MENYADARI HAL ITU PEMERINTAH TELAH
MENETAPKAN PERUBAHAN PENDEKATAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN

1. dari pendekatan komoditas menjadi pendekatan


optimalisasi kegiatan sumber daya pertanian dengan
penerapan teknologi maju dan sistem agribisnis
terpadu.
2. Seiring dengan itu, orientasi pembangunan
pertanianpun akan mengalami perubahan, dari
orientasi produksi KE peningkatan pendapatan petani
dan kesejahteraan serta nilai-nilai gizi meningkat.

AGRIBISNIS
PERAN AGRIBISNIS DI ERA
PEMBANGUNAN
 Memberikan sumbangan nyata sistem
agribisnis bagi perekonomian Indonesia
dalam bentuk :
 Hasil produksi pertanian
 Pasar
 Faktor produksi
 Kesempatan kerja
PENGERTIAN AGRIBISNIS
PENGERTIAN

Agriculture (Pertanian)
Agribisnis
Bussines (usaha /bisnis)

Agribisnis :
Usaha (bisnis) di bidang pertanian
Pengertian Definisi Agribisnis
Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang
mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan
"hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis
bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain).
Agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan
mengelola aspek budidaya, pascapanen, proses pengolahan, hingga
tahap pemasaran.
Pengertian Agribisnis Menurut Sjarkowi dan Sufri (2004): Agribisnis adalah
setiap usaha yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian,
yang meliputi pengusahaan input pertanian dan atau pengusahaan
produksi itu sendiri atau pun juga pengusahaan pengelolaan hasil
pertanian.
Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi
usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis
mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola
aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses
pengolahan, hingga tahap pemasaran.
Pengertian Agribisnis menurut John H. Davis dan Ray A. Goldberg (1957):
The sum total of all operations involved in the manufacture and
distribution of farm supplies; production operations on the farm; and
the storage, processing, and distribution of farm commodities and
items made from them.
Definisi Agribisnis menurut Drilon Jr. dalam Saragih (1998): Agribisnis
adalah mega sektor yang mencakup “… the sum total of operations
involved in the manufacture and distribution of farm supplies,
production activities on the farm, storage, processing and distribution
of farm commodities and items for them …”
Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1987) dalam Saragih
(1998): Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan
penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah
satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan
dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran
pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud
dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan
pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Pengertian Agribisnis menurut Arsyad dkk: Agribisnis adalah kesatuan
kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari
matarantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk
yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas.
Pengertian Agribisnis Menurut Wibowo dkk, (1994): Pengertian agribisnis
mengacu kepada semua aktivitas mulai dari pengadaan, prosesing,
penyaluran sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan oleh suatu
usaha tani atau agroindustri yang saling terkait satu sama lain.
Dengan demikian agribisnis dapat dipandang sebagai suatu sistim pertanian
yang memiliki beberapa komponen sub sistim yaitu, sub sistim usaha
tani/yang memproduksi bahan baku; sub sistim pengolahan hasil
pertanian, dan sub sistim pemasaran hasil pertanian.
Pengertian Agribisnis menurut Austin: Agribisnis adalah kesatuan kegiatan
usaha yang meliputi kegiatan usahatani, pengolahan bahan makanan,
usaha sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi,
perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk
distribusi bahan pangan dan serat-seratan kepada konsumen.
AGRIBISNIS SEBAGAI SISTEM
DALAM BIDANG
USAHA/PERUSAHAAN
AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM

Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis


merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini
dapat diartikan bahwa agribisnis terdiri dari dari
berbagai sub sistem yang tergabung dalam rangkaian
interaksi dan interpedensi secara reguler, serta
terorganisir sebagai suatu totalitas.
AGRIBISNIS SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem agribisnis :
 Rangkaian kegiatan dari beberapa subsistem yg saling
terkait dan mempengaruhi satu sama lain

 Sub-sistem agribisnis :
1. Sub-sistem faktor input pertanian (input factor sub-system) =
pengadaan saprotan
2. Sub-sistem produksi pertanian (production sub-system) =
budidaya pertanian/usahatani
3. Sub-sistem pengolahan hasil pertanian (processing sub-system)
= agroindustri hasil pertanian
4. Sub-sistem pemasaran (marketing sub-system) faktor produksi,
hasil produksi dan hasil olahan
5. Sub-sistem kelembagaan penunjang (supporting institution sub-
system) = subsistem jasa (service sub-system)
BEBERAPA PENGERTIAN AGRIBISNIS
1. Pengertian fungsional
 Rangkaian fungsi-fungsi kegiatan untuk memenuhi
kegiatan manusia
 Sistem agribisnis mencakup 3 aspek utama :
 aspek pengolahan usaha (produksi) pertanian : pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan
 aspek produk penunjang keg. pra-pasca panen : industri
penghasil pupuk, bibit unggul, dll
 aspek sarana penunjang : perbankan, pemasaran,
penyuluhan, penelitian
2. Pengertian struktural
 Kumpulan unit usaha atau basis yg melaksanakan
fungsi-fungsi dari masing-masing sub-sistem
 Tidak hanya mencakup bisnis pertanian yang besar,
tetapi skala kecil dan lemah (pertanian rakyat)
Ruang lingkup Agribisnis

Agribisnis

Penanganan
Penyediaan Input Usahatani Distribusi
Pasca
Dan (Produksi komoditi Dan
Panen dan
Sarana Produksi Pertanian) Pemasaran
Pengolahan

SUB-SISTEM JASA PENUNJANG (SUPPORTING INSTITUTION; IDENTIK DENGAN


AGRISERVIS).
Diagram Sistem Agribisnis
INPUT – PROSES - OUTPUT

Dua komponen sistem agribisnis yang menghasilkan nilai tambah (added value) Akan tetapi keduanya berbeda ialah
1. riindustri hulu agriindustri hulu pada input.
2. agriindustri hilir. yaitu bahwa agriindustri hilir menghasilkan nilai tambah pada produk (output) agribisnis,
Atas dasar ini maka agriindustri hilir disebut sebagai added value generator (pembangkit nilai tambah) dalam sistem
agribisnis.
Konsep Agribisnis
Koordinasi Vertikal

Penyedia Produksi Pasar


Produksi Produksi
Sarana Kemi- Kemi- Kemi- Tersier Kemi- (Konsumen)
Primer Sekunder
traan traan traan (Jasa dan traan Domestik dan
Produksi (On-Farm) (Pengolahan)
Pemasaran) Luar Negeri

R&D R&D R&D R&D


PERLINDUNGAN
TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI TEKNOLOGI KONSUMEN

PENDIDIKAN & PENDIDIKAN & PENDIDIKAN & PENDIDIKAN &


PELATIHAN (P & P) PELATIHAN (P & P) PELATIHAN (P & P) PELATIHAN (P & P) STAKE HOLDER

(“System Koordinator”)
PEMBINA DAN PEMADU SISTEM AGRIBISNIS

1. KELOMPOK BIROKRASI
PELAYANAN, PEMBINAAN, PRASARANA, FASILITAS/SARANA 2. KADIN, ASOSIASI, LSM
3. DUNIA PERGURUAN TINGGI, LEMBAGA DIKLAT
4. LEMBAGA KEUANGAN, BANK & NON BANK
JEJARING TIGA PILAR : PELAYANAN, PEMBINAAN, PENDAMPINGAN 5. LEMBAGA ASURANSI
Dimensi Strategis Agribisnis
Pemerintah

Lembaga
Lembaga Pendukung Lembaga
Swadaya
dan Perdagangan Penelitian
Masayarakat

Berbagi Sumberdaya

Pemasok Industri Distributor dan


Petani
Input Produksi Pengolahan Konsumen

Berbagi Tujuan

Kualitas dan Kemampuan Respon Konsumen Keamanan dan


Produktifitas Berinovasi yang Effisien Reliabilitas

Sumber: Wilk and Fensterseifer


PENGEMBANGAN SISTEM AGRIBISNIS
 Pengembangan sistem agribisnis menjadi tuntutan logis dalam
perkembangan keadaan perekonomian

 Perkembangan permintaan thd produk pertanian tidak


hanya dlm jumlah, tapi juga dlm hal :

Anda mungkin juga menyukai