Anda di halaman 1dari 7

2.

5 APLIKASI KARBOHIDRAT

2.5.1 Sebagai Sumber Pangan

A. Tepung
1. Tepung Gandum
Tepung gandum (wheat flour) merupakan tepung yang terbuat dari hasil
penggilingan gandum untuk dikonsumsi manusia. Pada wheat flour yang kadar
karbohidratnya cukup tinggi yaitu sekitar 72.57 gram per 100 g wheat flour.
Jenis karbohidrat yang terdapat pada wheat flour adalah pati(starch) yang
merupakan polisakarida.Selain itu juga terdapat Dextrine, malt sugar
anddextrose amylase enzyme yang menyusun jenis-jenis karbohidrat pada wheat
flour. Tepung gandum diklasifikasikan dalam dua jenis :
- Wheat hard flour (mengandung gluten kadar tinggi)
- Wheat soft flour (mengandung gluten kadar rendah)

Adapun proses pembuatan tepung gandum secara umum di industri adalah


sebagai berikut:

Wheat flour biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan pasta atau
roti, tergantung dari jenis wheat flour yang digunakan. Pasta biasanya dibuat dari
wheat flour yang mengandung gluten tinggi, karena gluten biasanya dapat
meningkatkan elastisitas adonan dan memudahkan pembentukan dari pasta itu
sendiri. Sedangkan untuk pembuatan roti tepung wheat flour yang digunakan
biasanya disebut bread flour, yang dibentuk dari hard wheat, mengandung
protein dengan kadar tinggi (sekitar 10%-13%), untuk membantu
pengembangan ragi saat pembuatan roti.

2. Tepung Jagung
Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung
kering yang dihancurkan. Secara umum, karakteristik tepung jagung adalah tidak
cepat menyerap air, tidak keras dan tidak mudah hancur sehingga cocok untuk
membuat adonan yang renyah.Tepung jagung memiliki tekstur agak kasar,
kandungan gluten relatif rendah (<1%) dengan sifat amilograf tergolong viskositas
dingin (240−620 BU).
Adapun proses pembuatan tepung jagung adalah sebagai berikut:

Pada prinsipnya penggilingan biji jagung menjadi tepung adalah proses


pemisahan perikarp, endosperm dan lembaga dan dilanjutkan dengan proses
pengecilan ukuran. Pada pembuatan tepung, endosperm merupakan bagian yang
digiling menjadi tepung.
3. Tepung Beras

Tepung beras merupakan butiran putih halus yang dibuat dari beras yang
ditumbuk. Beras yang dipakai bisa berbagai macam beras, bisa beras putih biasa
ataupun beras merah dan beras hitam. Masing-masing jenis beras nantinya akan
mempengaruhi kandungan nilai gizinya.
CARA PEMBUATAN:
1) Beras diayak atau ditampi untuk menghilangkan kotoran seperti
kerikil,sekam, dan gabah.
2) Beras yang sudah bersih, kemudian digiling sampai halus dengan
menggunakan penggiling hammer mill yang berpenyaring 80 mesh.

Beras dapat dicuci terlebih dahulu sampai bersih, kemudian direndam didalam air
yang mengandung natrium bisulfit, 1 ppm (1 g natrium bisulfit di dalam 1 m3 air)
selama 6 jam. Setelah itu beras ditiriskan dan dikeringkan sehingga dihasilkan
beras lembab. Selanjutnya beras lembab ini digiling sampai halus. Beras lembab
ini lebih mudah dihaluskan sehingga penggilingannya lebih cepat dan hemat
energi. Setelah digiling, tepung beras perlu dijemur atau dikeringkan sampai kadar
air dibawah 14%.
Tepung beras atau tepung adalah bahan secara luas dikenal untuk mengobati
noda, keriput dan pigmentasi. Bahkan, bahan ini telah digunakan sebagai
perawatan kulit anti-penuaan di banyak negara Asia selama berabad-abad. Para
gadis di Jepang, menggunakan bubuk beras dalam rutinitas kecantikan mereka dan
meskipun riasan tebal mereka, kulit mereka tetap porselen halus.
Tepung beras memiliki sifat exfoliating dan sehingga dapat membantu menjaga
kulit tampak cerah. Selain itu, bubuk beras memiliki struktur kimia yang mirip
dengan ceramide, dan meningkatkan produksi kolagen ceramide untuk membuat
kulit lebih kenyal. Tepung beras termasuk pada tepung gluten-free. Banyak
dipakai untuk membuat kue tradisional (kue mangkuk), atau pelapis gorengan
karena sifatnya renyah.

B. Pemanis Alami
Zat pemanis alami berfungsi sebagai sumber energi. Pemanis ini dapat diperoleh
dari tumbuhan sepeti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu zat pemanis alami dapat pula
diperoleh dari buah-buahan dan madu.

 Sukrosa
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara
komersial gulapasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari kedua macam bahan
makanan tersebutmelalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang
banayk digunakan diIndonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses
penyulingan tidaksempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan
madu. Adapun contoh karbohidrat yang terkandung dalam pemanis alami adalah:
 Glukosa
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam
dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan
bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat
penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa,
maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa
merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel
merupakan sumber energi.
 Fruktosa
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling
manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C 6H12O6,
namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot
kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis
 Galaktosa
Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa,
akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.

 Karbohidrat lainnya seperti: manosa, pentosa, maltosa, laktosa, sorbitol, sukralosa,


inositol, trehalosa, palatinit, leukrosa, xylitol, dan lain-lain.

2.5.2 Bidang Biomedical

A. Biopolimer
Biopolimer adalah polimer yang secara alami ditemukan di alam.Seperti polimer,
biopolimer atau polimer organik adalah rantai molekul yang terdiri darikomposisi
kimia tepat dimana unit-unit disusun dan bisa sangat panjang. Awalan bio berarti
bahwa mereka diproduksi oleh organisme hidup dan dengan demikian dapat terurai
secara alami. Biopolimer dapat disintesis dari monomer-monomer organik diperoleh
dari bahan-bahan non migas seperti biomassa, serat alam, atau bahan selulosa lainnya.
Aplikasi biopolimer sangat luas, terutama digunakan pada pada aplikasi farmasi
danbiomedis biopolimer. Misalnya, banyak aplikasi dari asam hyaluronic. Suntikan
intra-artikular solusi hyaluronic atau gel di lutut bisa menghilangkan rasa sakit pada
pasien rematik hingga 6 bulan yang mengarah ke perbaikan serius mobilitas mereka.
Secara umum, biopolimer adalah eksipien yang ideal, fondasi, operator dan agen
pelindung yang digunakan untuk meningkatkan kinerja molekul biologis aktif lainnya
dalam suatu produk. Mereka juga dapatdimodifikasi untuk melayani tujuan tertentu
yang menjelaskan banyak aplikasi potensial.Tidak seperti polimer sintetis yang bahan
baku bisa berasal dari petrokimia atau proseskimia, biopolimer yang dihasilkan dari
sumber daya terbarukan seperti tanaman dan atau organisme hidup. Mereka dapat
terdegradasi oleh proses alam, mikroorganisme dan enzim ke entitas unsur yang dapat
diserap di lingkungan. Sehingga biopolimer menawarkan kemungkinan untuk
menciptakan industri yang berkelanjutan dan mengurangi emisi CO2.

B. Dendrimers
Dendrimer merupakan polimer yang bercabang banyak, terdiri dari inti, kulit dalam
dan kulit luar. Struktur dendrimer sangat unik dengan cabang yang tersusun rapi
menjadikannya lebih stabil dibanding polimer biasa dan dapat diaplikasinya diberbagai
bidang seperti farmasi. Trigliserida dengan gugus hydroxyl berpotensi diolah menjadi
dendrimer.

Proses sintesa dendrimer dilakukan melalui empat tahap, yaitu proses


hidrolisis/esterifikasi, amidasi, polimerisasi dan aktivasi katalis atau uap hydrogen
pada suhu tinggi. Untuk mengetahui gugus fungsi, struktur dan karakteristik setiap
proses, dilakukan analisis dan evaluasi secara spektrofotometri, scattering teknik, dan
mikroskopi (SEM).
Penggunaan dendrimer pada sistem biologi berkembang pesat selama dekade
terakhir ini. Hal ini memberi harapan dalam pengantaran obat yang spesisfik dan sistem
diagnosa yang lebih baik. Teknologi dendrimer yang saat ini tengah dikembangkan
oleh berbagai grup riset, diharapkan menjadi wahana pengangkut obat sampai ke
sasarannya. Pengiriman senyawa toksik langsung ke target sel yang diinginkan yaitu
sel kanker merupakan model pengobatan kanker yang ideal. Dengan tersedianya
teknologi penghantaran obat yang baik (targetted drug delivery), maka obat secara
cerdas dapat menemukan targetnya, yaitu sel kanker sehingga meningkatkan efek anti
kankernya serta menurunkan efek toksiknya terhadap sel yang sehat.
Dendrimer akan membawa muatan berupa obat, pengenal, dan pengait (linker).
Sebagai pengenal, asam folat yang diikatkan pada dendrimer, akan berjabat tangan
dengan reseptor pada sel kanker. Hasil dari jabat tangan ini maka dendrimer beserta
muatannya akan diijinkan masuk ke dalam sel yang sulit ditembus dengan cara biasa.
Suasana cairan diluar dan didalam sel berbeda tingkat keasamannya, maka pengait akan
mudah terlepas sehingga obat berada dalam posisi bebas dan siap melakukan tugasnya
untuk menghantam seluruh isi sel.
C. Hydrogel
Hidrogel adalah sebuah contoh dari material pintar yang dapat mengubah
strukturnya sendiri sebagai respon dari konsentrasi garam, pH, dan temperatur. Struktur
dari Hidrogel adalah polimer garis bersilang yang mempunyai kelompok hidrofilik.
Biasanya, polimer tersebut mengandung gugus karboksilat dan asam. Salah satu
polimer yang umum digunakan untuk membuat hidrogel adalah natrium poliakrilat atau
tata nama yang resminya adalah poli (natrium propenoat).
Hidrogel disentesis untuk memperpanjang masa tahanan gel pada terapi sebagai
sistem pengantara obat. Bahan utama dari polimer seperti yang terkandung dalam
polimer karbohidrat dapat dimanfaatkan yaitu, κ-carrageenan telah banyak digunakan
untuk hidrogel. Kalsium karbonat dan natrium bikarbonat ditambah sebagai agen
pengampungan ke dalam setiap formulasi κ-carrageenan untuk memberi kesan
terapung. Hidrogel ini berpotensi untuk diaplikasikan dalam industri farmaseutikal.

2.5.3 Bahan Polimer Biodegradable


Plastik biodegradabel adalah plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik
konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir
air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke lingkungan. Secara umum,
kemasan biodegradabel diartikan sebagai film kemasan yang dapat didaur ulang dan dapat
dihancurkan secara alami. Plastik biodegradabel atau disebut juga bioplastik, adalah plastik
yang seluruh atau hampir seluruh komponennya berasal dari bahan baku yang dapat
diperbaharui. Plastik biodegradabel mengandung satu atau lebih biopolimer sebagai
ingridien yang esensial.
Pati singkong, kentang dan bahan yang mengandung karbohidrat ataupun protein dapat
menjadi salah satu alternatif bahan baku plastik biodegradabel. Proses pembuatannya
hampir sama dengan proses pembuatan plastik dengan bahan baku polimer sintetis.
Kesimpulan
Aplikasi dari karbohirat dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh apliksi ini
dapat dilihat di bidang pangan, obat-obatan, dan industri. Dalam bidang pangan, karbohidrat
merupakan sumber alami sebagai bahan pembuatan berbagai jenis tepung dan pemanis alami.
Selanjutnya bahan pangan ini akan menjadi dasar pembuatan makanan lainnya. Dalam bidang
obat-obatan, karbohidrat dikembangkan sebagai pengangkut obat ke sasarannya misalnya pada
obat kanker. Dalam bidang industri, karbohidrat digunakn sebagai bahan baku polimer yang ramah
lingkungan. Salah satu produk nyata dari aplikasi karbohidrat adalah plastik biodegradable yang
ramah lingkungan.

Daftar Pustaka
• Alamsyah, Budi. Dendrimers. Avaiable at: [www.news-medical.net] Diakses pada 17
Maret 2019.
• Anonim. Hydrogel: Preparation, characterization. Avaiable at: [www.mhhe.com/wardlawpers6]
Diakses pada 17 Maret 2019.
• Isma, Wulandari. Carbohidrates, Avaiable at: [www.gcsescience.com] Diakses pada 23
Maret 2019.

Anda mungkin juga menyukai