Anda di halaman 1dari 20

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

KAIDAH TEKNIS CARA PENULISAN- METODE  –PERHITUNGAN/ANALISI S SUMBER DATA


PENYUSUNAN SPAM
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Studi/Perencanaan SPAM
1.1. Latar Belakang Infrastruktur SPAM terbatas………>Jumlah dan akti vitas penduduk terdahulu
1.2. Tujuan Penulisan meningkat………> kebutuhan air mrp kebutuhan dasar…….> tantangan SPAM ke - Studi RISPAM
1.3. Refrensi/Dasar Hukum depan. Kota/Kabupaten
SPAM 1.2. Tujuan Penulisan - PP maupun Permen PU
1.4. Uraian SPAM Kewajiban dan aplikasi SPAM tentang SPAM
a. Unit Air Baku 1.3. Dasar Hukum SPAM
 b. Unit Produksi Peraturan Pemerintah dan Permen PU t entang pengembangan, perencanaan,
c. Unit Distribusi  pelaksanaan dan pengelolaan SPAM
d. Unit Pelayanan 1.4. Uraian SPAM
e. Unit Bangunan Penunj ang Uraikan secara ringkas materi pendukung penyusunan sistem penyediaan air
minum (SPAM) :
1. Unit Air baku
- Sumber Air baku
- Pipa Transmisi
2. Unit Produksi
- Perhitungan Kebutuhan Air
- Pengolahan Air
- Reservoir
3. Unit Distribusi
- Jaringan Pipa Distribusi
- Persamaan Dasar
- Analisis Hidraulis Pemipaan (Aplikasi Program)
4. Unit pelayanan
- Sambungan Rumah
- Hidran / Kran
5. Unit Bangunan Penunjang
- Bak Pelepas Tekan (BPT)
- Booster Station
- Jembatan Pipa
- Aksesories Pipa (gate valve, check valve, air valve dan wash out)
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN SPAM
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertia / definisi SPAM
2.1 Pengertian / Definisi 2.2 Persyaratan Penyediaan Air Minum - Studi/Perencanaan
SPAM 2.3 Kriteria Teknis SPAM SPAM terdahulu
2.2 Persyaratan Penyediaan 2.4 Standar Kebutuhan Air - Studi RISPAM
Air Minum  Berisi standar dan kriteria yang akan digun akan dalam pengembangan SPAM Kota/Kabupaten
2.3 Kriteria Teknis SPAM  Parameter yang perlu diperhatikan : - PP maupun Permen
- Umum  kondisi eksisting PU tentang SPAM
- Teknis  Arah pengembangan kota - Jurnal Ilmiah
2.4 Standar Kebutuhan Air  Cara menentukan Standar kebutuhan Domestik
2.4.1 Kebutuhan  Konsumsi Jaringan Perpipaan Domestik (KJPD)
Domestik Adalah air yang terdistribusikan (Qd) oleh pengelola SPAM (m 3/bln dijadikan
2.4.2 Kebutuhan non- m3/hari ), dikurangi volume kebocoran (prosentase kebocoran (A%)xQd), dibagi
domestik dengan jumlah jiwa
jiwa terlayani (Pt).
(Pt).
2.5 Kriteria Perencanaan (Pt yang terkait dengan sambungan
sambungan rumah (SR) diasumsikan 1 SR= …. Orang,
Orang,
2.5.1 Unit air Baku sesuaikan data BPS setempat; Pt terkait hidran umum diasumsikan 1 HU=
2.5.2 Unit Transmisi ±100 Orang atau sesuaikan data eksisting pemanfaatan HU )
2.5.3 Unit Produksi
2.5.4 Unit Distribusi Contoh :
2.5.5 Unit Pelayanan KJPD = ( Qd  –   (A%xQd)) /Pt ; didapat kebutuhan domestik (KJPD) dalam
3
2.6 Periode Perencanaan M /Orang/hari dijadikan dalam l/orang/hari.
2.7 Kriteria dan Standar
Pelayanan Jika tidak ada sistem
2.8 Tahapan Penyusunan Kebutuhan air dilakukan perbandingan dengan wilayah tingkat karakteristik yang
SPAM sama.
2.9 Analisa Hidraulka  BJP Domestik (Kbjpd)
- Persamaan Dasar Disamakan dengan perhitungan kebutuhan JP Domestik
- Aplikasi Waternet Kbjpd=Kjpd dalam l/orang/hari.
 Cara menentukan Standar kebutuhan non-domestik
 JP Non Domestik
Standar kebutuhan JP Non Domestik , yaitu tambahan 15% dari kebutuhan air
domestik sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 atau sesuai dengan
kebutuhan non-domestik yang direncanakan.
Standar kebutuhan air domestik dan non-domestik.
 Domestik perkotaan: 120 - 150 l/o/h (liter per orang per hari) sesuai dengan
Permen PU No. 18/2007(Dicek lagi  )
 domestik perdesaan: minimal 60 l/o/h sesuai dengan Permen PU No.
18/2007(Dicek lagi 
)
  Non-domestik: Tambahan 15% x kebutuhan domestik sesuai dengan Permen
PU No. 18/2007 (Dicek lagi )disesuaikan kebutuhan spesifik lokasi/daerah.

2.5. Kriteria Perencanaan


2.5.1 Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas.
Parameter untuk kualitas bisa mengacu pada Permenkes No 492 tahun
2010),sedangkan untuk parameter kuantitas adalah debit yang memenuhi
kebutuhan proyeksi 15-20 tahun yaitu dengan cara mengkaji neraca air dari
sumber air yang akan diambil.(Mata air,Danau,Embung,Bendung,waduk dan
Sungai).

2.5.2 Transmisi air baku dan transmisi air olahan (menggunakan saluran tertutup
dengan pipa kecuali air baku boleh dengan saluran terbuka yang terlindungi).
Buatkan rencana jalur pipa transmisi, plotkan pada Peta Rupa Bumi atau Peta
Citra Satelit, perkirakan panjang dan elevasinya, kemudian perkiraan
diameter pipa transmisinya.

Contoh untuk memperkirakan diameter pipa transmisi :


Tentukan titik awal(intake) dan akhirnya(titik awal Reservoir Distribusi)
dari peta BAKOSURTANAL atau Citra Satelit, perkirakan diameter pipa
dengan menggunakan rumus Hazen-William atau Darcy-Weisbach.
 Rumus Hazen-William :
2.63 0,54
Q = 0,27853 C.D S
2.63 1.85
S =[Q/(0,27853.C.D )]
Hf = S x L
0,54 0.38
D = [Q/(0,27853.C.S )]
C = Koefisien kekasaran dalam pipa
v = Q/A (m/dt)
2
A = 0.25xπxD
D = Diameter pipa (m)
3
Q = Debit pengaliran (m /dt)
S = Slope/kemiringan hidrolis
Hf= Kehilangan Tekanan kerena friksi dalam pipa (m).
L = Jarak/Panjang pipa (m)
v = Kecepatan pengaliran (m/dt)
2
A = Luas permukaan pipa (m )
π = 3.14

Ambil dari proyeksi kebutuhan penduduk debit hari maksimum (1,2 x Debit
3
rerata), misalkan : Debit (Q) = 200 l/dt = 0.2 m /dt
Koefisien (C) =120 (PVC)
Jarak (L) = 3000 m
Dari Peta dapat diidentifikasi :
Elevasi titik awal = +200 dpl
Elevasi titik akhir= +174 dpl
Beda tinggi (ΔH) = 200-174 = 26 m
Tentukan sisa tekanan yang diinginkan misalnya :Sisa Tekan = 10 m
Sehingga Hf = 26 -10 = 16 m
Lihat gambar berikut :
Buat di dalam spread sheet tabel sebagai berikut :
KEHILANGAN DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE DIAMETER KECEPATAN
TEKANAN HAZEN- PENGALIRAN
WILLIAM
Hf Q C L S D V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7)
Turunkan formula
Hazen-William Masukan rumus
untuk persamaan Kecepatan
diameter(D)

KEHILANGAN DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE DIAMETER KECEPATAN


TEKANAN HAZEN- PENGALIRAN
WILLIAM
Hf Q C L S D V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7)

16 0.2 120 3000 0.005333333 0.418257657 1.456372731

Diameter pipa (D) = 0.418 m= 418 mm, pembulatan tergantung


 pertimbangan terhadap kebutuhan.( dibulatkan ke 400 mm untuk
memperkecil investasi, ke diameter 450 mm untuk keamanan sisa tekan)---
misalnya di ambil D = 450 mm atau 0.45 m---  masukan ke dalam tabel
 berikut ini :
DIAMETER DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN
HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 6)

Masukan formula
Hazen-William
Masukan rumus
turunkan ke (6)=(4)x(5)
Kecepatan
dalam rumus
slope (S)

Akan dihasilkan nilai-nilai sebagai berikut :

DIAMETER DEBIT KOEFISIE JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN


HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf v
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 6)
0.45 0.2 120 3000 0.003734856 11.20456675 1.258158371
Dikontrol terhadap kecepatan pengaliran (v) = 0.35 –  1 m/dt untuk pipa
transmisi jenis pipa PVC dan diameter (D) = 0.45 m atau 450 mm bisa
dipakai.

2.5.3 Sistem pengolahan air: (1) Pengolahan Lengkap yaitu pengolahan yang
diperlukan untuk air baku yang mempunyai turbidity (kekeruhan) antara >5
sampai 50 NTU (net turbidity unit) misal Instalasi Pengolahan Air lengkap
dengan pembubuhan kimia penurun kekeruhan contoh: Alum,PAC dll,
 pembubuhan bahan kim ia pengontrol Ph: Soda Ash dll, pembubuhan b ahan
kimia untuk suci hama (desinfektan) ; (2) Pengolahan Parsial yaitu
 pengolahan untuk air baku dengan kekeruhan < 5 NTU misal Saringan Pasir
Lambat tanpa pembubuhan kimia kecuali desinfektan.

2.5.4 Pola sistem distribusi: (1) Pola Cabang, (2) Pola Cincin, terkait dengan
 penyusunan RI SPAM, SPAM perpipaan jaringan distribusi tidak perlu
terlalu rinci cukup mengasumsi biayanya saja, yaitu dengan mengalikan
 jumlah SR yang akan di pasang dengan perkiraan harga pemasangan SR
lengkap + 100 m pipa pelayanan atau 2,5 jt  –   3 jt IDR tergantung harga
satuan wilayah. Hal ini di perlukan untuk memperkirakan biaya investasi
untuk distribusi.

2.6 Periode perencanaan antara 15 –  20 tahun dan dievaluasi setiap 5 tahun.
2.7 Kriteria Dan Standar Daerah Pelayanan
2.8 Tahapan Penyusunan SPAM
2.9 Analisis Hidraulika
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN SPAM
III.PROYEKSI KEBUTUHAN
AIR MINUM 3.1 Jelaskan rencana daerah pelayanan untuk masing reservoir distribusi (RD) serta
3.1 Rencana Daerah Pelayanan tingkat pelayanannya samapai 15-20 tahun kedepan.
3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk 3.2 Proyeksi Jumlah Penduduk.
a. Tingkat pertumbuhan a. Hitung tingkat pertumbuhan penduduk berdasarkan data yang tersedia
 penduduk  b. Hitung simpangan baku terkecil dari persamaan Aritmatika, Geometrik, Lest
 b. Simpangan baku terkecil Square
dari persamaan Aritmatika, c. Pemilihan persamaan proyeksi penduduk berdasarkan simpangan baku terkecil.
Geometrik, Lest Square d. Hitung proyeksi jumlah penduduk sampai 15  –   20 tahun kedepan dan
c. Pemilihan persamaan  perlihatkan jumlah proyeksi penduduk 5 tahun I sampai 5 tahun berikutnya
 proyeksi penduduk TABEL 1. STANDAR DEVIASI DARI HASIL PERHITUNGAN ARITMATIK
 berdasarkan simpangan TAHUN TAHUN KE i JML PDD HASIL ARITMATIK Yi -Ymean (Yi - Ymean)^2
 baku terkecil. X (Y) (Yi)
3.3 Proyeksi Kebutuhan Air 2004 0 1859 1859 -84 7056
2005 1 1886 1893.93891 -49.06109027 2406.990578
Minum
2006 2 1910 1931 -12 144
2007 3 1932 1967 24 576
2008 4 2032 2003 60 3600
2009 5 2039 2039 96 9216
JUMLAH 11658 22998.99058
Ymean 1943
S 61.9
TABEL 2. STANDAR DEVIASI DARI HASIL PERHITUNGAN GEOMETRIK
TAHUN TAHUN KE i JML PDD HASIL GEOMETRIK Yi -Ymean (Yi - Ymean)^2
X (Y) (Yi)
0 0 1859   1,859   (84) 7,056
1 1 1886   1,894   (49) 2,407
2 2 1910   1,930 (13) 181
3 3 1932 1,966 23 520
4 4 2032 2,003   60 3,569
5 5 2039 2,040   97 9,484
JUMLAH 11658 23,218
Ymean 1943
S 62.2
TABEL 3. STANDAR DEVIASI DARI HASIL PERHITUNGAN LEAST SQUARE
TAHUN TAHUN KE i JML PDD ASIL LEAST SQUAR Yi -Ymean (Yi - Ymean)^2
X (Y) (Yi)
0 0 1859   1,807   (136) 18,496
1 1 1886   1,846   (97) 9,437
2 2 1910   1,885   (58) 3,397
3 3 1932   1,924 (19) 377
4 4 2032 1,962 19 377
5 5 2039 2,001   58 3,397
JUMLAH 11658 35,482
Ymean 1943
S 76.9
3.3 Hitung proyeksi kebutuhan air sesuai tahapan pada hasil proyeksi jumlah
 penduduk 5 tahun I sampai 5 tahun berikutnya. Hasil peroyeksi kebutuhan air
minum sangat tergantung dari cakupan pelayanan. Asumsikan cakupan pelayanan
air minum dari 5 tahun pertama sampai berikutnya berkisar 60 % sampai 90 %.

Kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat pelayanan, (2) tingkat
konsumsi air, (3) penurunan kehilangan air dengan perhitungan dan analisis
sebagai mana pada pada butir IV tentang KAIDAH TEKNIS PENYUSUNAN
RISPAM dan proyeksi jumlah penduduk pertahun (Pn) yang telah dilakukan.
Berikut contoh perhitungan proyeksi kebutuhan air minum PAM Desa Asah Duren
dengan cakupan pelayanan 60 % sampai 70 %.

Tabel 4. Perhitungan Kapasitas SPAM Desa Asah Duren Tahun 2014


No Uraian Jumlah Satuan

1 Jumlah Penduduk tahun 2014 280.50 Jiwa


2 Tingkat Pelayanan 60 %
3 Jumlah Penduduk Terlayani tahun 2014   168.30 Jiwa
4 Tingkat Konsumsi Pelayanan Domestik 
  SR 130 L/or/hr  
  HU 60 L/or/hr  
5 Perbandingan SR : HU 90/10
6 Jumlah Kebutuhan Air untuk SR   0.23 L/dt
7 Jumlah Kebutuhan Air untuk HU   0.01 L/dt

8 Total Kebutuhan Air untuk Domestik   0.24 L/dt

9 Prosentase Kebutuhan Non Domestik 20 %


10 Total Kebutuhan Air non Domestik   0.05 L/dt

11 Tota l Ke butuha n Air Dome stik + non Dome stik   0. 29 L/dt

12 Tingkat Kebocoran 20 %
13 Jumlah Kebocoran   0.06 L/dt

14 Kebutuhan Air Rata - rata   0.35 L/dt

15 Faktor Hari Maksimum 1.15


16 Kapasitas Hari Maksimum   0.40 L/dt

17 Faktor Jam Puncak 1.5


18 Kapasitas Jam Puncak   0.60 L/dt
Tabel 5. Perhitungan Kapasitas SPAM Desa Asah Duren Tahun 2019
No Uraian Jumlah Satuan

1 Jumlah Penduduk tahun 2019 498.77 Jiwa


2 Tingkat Pelayanan 65 %
3 Jumlah Penduduk Terlayani tahun 2019   324.20 Jiwa
4 Tingkat Konsumsi Pelayanan Domestik 
  SR 130 L/or/hr  
  HU 60 L/or/hr  
5 Perbandingan SR : HU 90/10
6 Jumlah Kebutuhan Air untuk SR   0.44 L/dt
7 Jumlah Kebutuhan Air untuk HU   0.02 L/dt

8 Total Kebutuhan Air untuk Domestik   0.46 L/dt

9 Prosentase Kebutuhan Non Domestik 20 %


10 Total Kebutuhan Air non Domestik   0.09 L/dt

11 Total Ke butuha n Air Domestik + non Dome stik   0.55 L/dt

12 Tingkat Kebocoran 20 %
13 Jumlah Kebocoran   0.11 L/dt

14 Kebutuhan Air Rata - rata   0.66 L/dt

15 Faktor Hari Maksimum 1.15


16 Kapasitas Hari Maksimum   0.76 L/dt

17 Faktor Jam Puncak 1.5


18 Kapasitas Jam Puncak   1.15 L/dt
Tabel 6. Perhitungan Kapasitas PAM Desa Asah Duren Tahun 2024
No Uraian Jumlah Satuan

1 Jumlah Penduduk tahun 2024 886.87 Jiwa


2 Tingkat Pelayanan 70 %
3 Jumlah Penduduk Terlayani tahun 2024   620.81 Jiwa
4 Tingkat Konsumsi Pelayanan Domestik 
  SR 130 L/or/hr  
  HU 60 L/or/hr  
5 Perbandingan SR : HU 90/10
6 Jumlah Kebutuhan Air untuk SR   0.84 L/dt
7 Jumlah Kebutuhan Air untuk HU   0.04 L/dt

8 Total Kebutuhan Air untuk Domestik   0.88 L/dt

9 Prosentase Kebutuhan Non Domestik 20 %


10 Total Kebutuhan Air non Domestik   0.18 L/dt

11 Tota l Ke butuha n Air Dome stik + non Dome stik   1.06 L/dt

12 Tingkat Kebocoran 20 %
13 Jumlah Kebocoran   0.21 L/dt

14 Kebutuhan Air Rata - rata   1.27 L/dt

15 Faktor Hari Maksimum 1.15


16 Kapasitas Hari Maksimum   1.46 L/dt

17 Faktor Jam Puncak 1.5


18 Kapasitas Jam Puncak   2.20 L/dt
Tabel 7. Perhitungan Kapasitas SPAM di Kecamatan Sele madeg Tahun 2029
No Uraian Jumlah Satuan

1 Jumlah Penduduk tahun 2029 1,576.98 Jiwa


2 Tingkat Pelayanan 70 %
3 Jumlah Penduduk Terlayani tahun 2029  1,103.88 Jiwa
4 Tingkat Konsumsi Pelayanan Domestik 
  SR 130 L/or/hr  
  HU 60 L/or/hr  
5 Perbandingan SR : HU 90/10
6 Jumlah Kebutuhan Air untuk SR   1.49 L/dt
7 Jumlah Kebutuhan Air untuk HU   0.08 L/dt

8 Total Kebutuhan Air untuk Domestik   1.57 L/dt

9 Prosentase Kebutuhan Non Domestik 20 %


10 Total Kebutuhan Air non Domestik   0.31 L/dt

11 Tota l K ebutuha n A ir D ome stik + non D ome stik   1. 89 L/dt

12 Tingkat Kebocoran 20 %
13 Jumlah Kebocoran   0.38 L/dt

14 Kebutuhan Air Rata - rata   2.26 L/dt

15 Faktor Hari Maksimum 1.15


16 Kapasitas Hari Maksimum   2.60 L/dt

17 Faktor Jam Puncak 1.5


18 Kapasitas Jam Puncak   3.90 L/dt
KAIDAH TEKNIS CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN SPAM
Tabel 8. Proyeks i Kebutuhan Air Minum SPAM Des a Asah D uren
No Uraian Satuan 2014 2019 2024 2029

1 Jumlah Penduduk Jiwa 280.50 498.77 886.87 1,576.98


2 Tingkat Pelayanan % 60.00 65.00 70.00 70.00
3 Jumlah Penduduk Terlayani tahun 2019 Jiwa 168.30 324.20 620.81 1,103.88
4 Tingkat Konsumsi Pelayanan Domestik 
SR L/or/hr 130.00 130.00 130.00 130.00
HU L/or/hr 60.00 60.00 60.00 60.00
5 Perbandingan SR : HU 90/10 90/10 90/10 90/10
6 Jumlah Kebutuhan Air untuk SR L/dt 0.23 0.44 0.84 1.49
7 Jumlah Kebutuhan Air untuk HU L/dt 0.01 0.02 0.04 0.08

8 Total Kebutuhan Air untuk Domestik L/dt 0.24 0.46 0.88 1.57

9 Prosentase Kebutuhan Non Domestik % 20.00 20.00 20.00 20.00


10 Total Kebutuhan Air non Domestik L/dt 0.05 0.09 0.18 0.31

11 Total Kebutuhan Air Domestik + non Domestik L/dt 0.29 0.55 1.06 1.89

12 Tingkat Kebocoran % 20.00 20.00 20.00 20.00


13 Jumlah Kebocoran L/dt 0.06 0.11 0.21 0.38

14 Kebutuhan Air Rata - rata L/dt 0.35 0.66 1.27 2.26

15 Faktor Hari Maksimum 1.15 1.15 1.15 1.15


16 Kapasitas Hari Maksimum L/dt 0.40 0.76 1.46 2.60

17 Faktor Jam Puncak 1.50 1.50 1.50 1.50


18 Kapasitas Jam Puncak L/dt 0.60 1.15 2.20 3.90
IV. ANALISIS HIDRAULIS 4.1 Volume Reservoar
(APLIKASI PROGRAM 4.2 Bak Pelepas Tekan / BPT
WATERNET) 4.3 Kebutuhan Aksesories (Air Valve, Gate Valve, Wash Out)
4.1 Volume Reservoar 4.4 Analisis Hidraulika
4.2 Bak Pelepas Tekan / BPT a. Persamaan Energi
4.3 Kebutuhan Aksesories (Air Pada aliran air dikenal persamaan energi (persamaan Bernoully) dan persamaan
Valve, Gate Valve, Wash kontinuitas. Persamaan bernoully (2.4) secara umum ditulis kembali sebagai
Out)  berikut:
4.4 Hasil Analisa Hidraulika    
               2.4
dengan:
 P  = tekanan
 z  = tinggi datum
V  = kecepatan rerata aliran dalam pipa
 g = percepatan gravitasi bumi
he = kehilangan tinggi tenaga
γ = berat per unit volume
h f  = kehilangan tinggi tenaga karena gesekan
h s = kehilangan tinggi tenaga sekunder (turbulensi lokal)

 b. Kehilangan Energi Utama (Mayor)


1. Persamaan Darcy Weisbach
Persamaan matematis persamaan Darcy Weisbach ditulis sebagai:

      2.5
atau

      2.6
dengan:
h f  = kehilangan energi atau tekanan (mayor atau utama) (m)
3
Q = debit air dalam pipa (m /s)
 f  = koefisien gesek (Darcy Weisbach)
 L = panjang pipa (m)
 D = diameter pipa (m)
2
 g  = percepatan gravitasi bumi (m/s )
Tabel 1. Diameter kekasaran (e) beberapa bahan (material) pipa baru
(ε) mm (ε) mm (ε) mm
Material
(Haestad) (Dougherty) (Walski dkk)

Asbestos Cement (Asbes semen) 0,0015

Brass (tembaga) 0,0015 0,0015


Brick (batu bata) 0,6
Cast Iron, New (Besi tuang, baru) 0,26 0,25 0,2 ~ 5,5
Concrete 0,3 ~ 3,0 0,3 ~ 3,0
Steel forms (dicetek dengan baja) 0,18
Wooden forms (dicetak dengan kayu) 0,6
Centrifugally spun 0,36
Cement 0,4 ~ 1,2
Copper 0,0015 0,03~ 0,9
Corrugated metal 45
Galvanized iron 0,15 0,15 0,10 ~ 4,6
Glass 0,0015
Lead 0,0015
Plastic (PVC) 0,0015 0,0015
Steel
Coal-tar enamel 0,0048
 New unlined 0,045
Riveted 0,9 0,9 ~ 9
Wood stave 0,18 0,18 ~ 0,9 0,2 ~ 0,9
Sumber: Haestad, 2000; Dougherty, Walsky dkk, 2006.

2. Persamaan Hazen Williams


Persamaan Hazen Williams dapat ditulis sebagai (Giles, 1977):
    
    2.7
dengan Cu= 0,2785, atau persamaan dapat ditulis sebagai:
   
      2.8
dengan:
C  HW  = koefisien Hazen Williams
i = kemiringan atau slope garis tenaga (  )
 D = diameter pipa
Q = debit aliran
Koefisien kehilangan energi untuk persamaan Hazen Williams diberikan p ada tabel 2

(ε) dalam mm
Material CHW (*)
(*)

Asbestos Cement (Asbes semen) 0,0015 140


Brass (tembaga) 0,0015 135
Brick (batu bata) 0,6 100
Cast Iron, New (Besi tuang, baru) 0,26 130
Concrete
Steel forms (dicetek dengan baja) 0,18 140
Wooden forms (dicetak dengan kayu) 0,6 120
Centrifugally spun 0,36 135
Cement
Copper 0,0015 135
Corrugated metal 45 -
Galvanized iron 0,15 120
Glass 0,0015 140
Lead 0,0015 135
Plastic (PVC) 0,0015 150
Steel
Coal-tar enamel 0,0048 148
 New unlined 0,045 145
Riveted 0,9 110
Wood stave 0,18 120
Sumber: Haestad, 2000.

c. Kehilangan Energi Sekunder Akibat Sambungan dan Fitting


Walaupun disebut minor, kehilangan di tempat-tempat tersebut mungkin saja jauh
lebih besar dibandingkan dengan kehilangan energi akibat gesekan dengan pipa.
Kehilangan energi minor dalam bahasa matematika ditulis sebagai berikut:

     2.9
atau

     2.10
dengan:
k   = koefisien kehilangan energi minor
V = kecepatan aliran
Koefisien k tergantung pada bentuk fisik belokan, penyempitan, katup dan
sebagainya. Harga k ini (selain katup) biasanya berkisar antara 0 sampai dengan
1.

d. Analisis Hidraulika Pada Sistem Jaringan Pipa Dengan WaterNet


Membuat jaringan pipa pada titik-titik elevasi yang diketahui dan yang sesuai dengan
 perencanaan seperti :
- Dimensi pipa yang digunakan
- Mengetahui berapa besar kehilangan energi pada jaringan pipa yang direncanakan.
- Mengetahui berapa banyak penggunaan pompa, katup.
- Mengetahui fluktuasi air pada reservoir pada jam pelayanan
Pengujian Jaringan Pipa
Proses pengujian jaringan pipa, apakah sudah dapat berfungsi maksimal seperti tujuan
 pembuatannya. Hal yang diperhatikan pada proses ini adalah :
“Apakah jaringan pipa sudah cukup mendistribusikan air ke masyarakat setempat”.
Mulai

Persiapan dan Perijinan

Pengumpulan Data

Data Topografi Kebutuhan Air Ketersediaan Air

Estimasi kebutuhan air


masa datang

Perencanaan Sistem Jaringan


Distribusi Air menggunakan
Software WaterNet

Tidak

Tekanan Relatif
memenuhi syarat

Ya

Jaringan bekerja
dengan baik

Selesai

Anda mungkin juga menyukai