Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara popular dapat dikatakan bahwa mengambil atau membuat
keputusan berarti memilih satu di antara sekian banyak alternatif. Pada
umumnya suatu keputusan dibuat dalam rangka untuk memecahkan
permasalahan atau persoalan (problem solving), setiap keputusan dibuat pasti
ada tujuan yang akan dicapai. Dari banyak situasi keputusan, tanggung jawab
untuk memilih antara alternatif terletak pada perorangan (individual) yang
mengambil keputusan untuk kepentinganya sendiri atau atas kepentingan
organisasi yang diwakilinya. Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak
dalam perumusan berbagai alternatif tindakan yang sesuai dalam kondisi
Di dalam pembahasan yang sangat menarik ini adalah untuk mengenal
lebih jauh, dalam artian definisi Teknik Pengambilan Keputusan, agar para
pihak yang ingin mengambil sebuah keputusan bisa lebih tepat dari
banyaknya keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Teknik dalam pengambilan keputusan ?
2. Apa yang dimaksud dengan keputusan terpogram dan tidak terpogram ?
3. Bagaimana cara pengambilan keputusan dengan tepat dan benar ?
C. Tujuan
Mengetahui definisi di dalam pengambilan sebuah keputusan ada Teknik
yang harus diperhatikan. Karena keputusan yang dihadapi mungkin bisa
serupa dengan situasi yang telah dialami di masa lampau. Dan menjadikan
keputusan menjadi tepat dalam pengambilan keputusan.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Keputusan
Keputusan adalah proses penyeluruhan masalah yang berawal dari latar
belakang masalah, identifikasi masalah hinnga kepada terbentuknya
kesimpulan atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai
dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan. Oleh
karena itu, begitu besarnya pengaruh yang akan terjadi jika seadainya
rekomendasi yang dihasilkan tersebut terdapat kekeliruan atau adanya
kesalahan-kesalahan yang tersembunyi karena faktor ketidakhati-hatian
dalam melakukan pengkajian masalah.
Beberapa definisi keputusan yang dikemukakan para ahli dijelaskan
sebagai berikut :
1. Menurut Ralph C. Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan
tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu
pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa
yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan
dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat
menyimpang dari rencana semula.
2. Menurut Mary Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi. Apabila semua
fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik
pengawas maupun pelaksana mau mentaati hukumnya atau
ketentuannya, maka tidak sama dengan mentaati perintah. Wewenang
tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi.
3. Menurut James A.F.Stoner
Keputusan adalah pemilihan diantar alternatif-alternatif. Definisi ini
mengandung tiga pengertian, yaitu: a. Ada pilihan atas dasar logika
atau pertimbangan. b. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih
salah satu yang terbaik. c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan
keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tertentu.
4. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH
Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran
tentang suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa
yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan
menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif. Dari pengertian-pengertian
keputusan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keputusan
merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa
alternatif1.

pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Namun kalau kita coba lihat pendapat para ahli, maka dapat
kita temukan ada begitu banyak definisi atau pengertian pengambilan keputusan
diantaranya definisi pengambilan keputusan dikemukakan oleh para Ahli :

1. G.R. Terry. Menurut G.R. Terry pengambilan keputusan


adalah pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih
alternatif yang mungkin.
2. Menurut Claude S. George, JR, pengambilan keputusan merupakan
proses yang dikerjakan oleh kebanyakan manajer yang berupa suatu
kesadaran, kegiatan pemikiran, pertimbangan, penilaian dan pemilihan
diantara sejumlah alternatif.
3. Horold dan Cyril O’Donnell berpendapat pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara
bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat
dikatakan tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya,
petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

1
https://www.jurnal+definisi+pengambilan+keputusan&oq=jurnal+definisi+pengambilan+k
eputusan, tanggal 7 maret 2019 12:10.
4. P. Siagan berpandangan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu
pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan
data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan2.
B. Tahap-tahap Pengambilan Keputusan
Guna memudahkan pengambilan keputusan maka perlu dibuat tahap-tahap
yang mendorong kepada terciptanya keputusan yang diinginkan.

Adapun tahap-tahap tersebut adalah :

1. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gambling, atau mudah


untuk dimengerti.
2. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan, dan menyusunya secara
prioritas dengan maksud agar adanya sistematika yang lebih terarah dan
terkendali.
3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan tujuan untuk
lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan terarah secara leih
spesifik.
4. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya masing-
masing yang kemudian selanjutnya diberangi dengan menggunakan model
atau alat uji yang akan dipakai
5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang dipergunakan tersebut telah
sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang berlaku pada
umumnya.
Di sisi lain Simon (1960) mengatakan, pengambilan keputusan
berlangsung melalui empat tahap, yaitu :
a. intelligence,
b. design
c. choice, dan
d. implementasi
Secara lebih dalam beliau menegaskan bahwa, “intelligence adalah proses
pengumpulan informasi yang bertujuan mengidentifikasi permasalahan.

2
https://sites.google.com/site/teoridecision/proses-pengambilan-keputusan diakses 11Maret 19
Design adalah tahap perancangansolusi terhadap masalah. Biasanya pada
tahap ini dikaji berbagai macam alternative pemecahan masalah. Choice
adalah tahap pengkaji kelebihan dan kekurangan dari berbagai macam
alternatif yang ada dan memilih yang terbaik. Implementation adalah tahap
pengambilan keputusan dan melaksanakannya”.

C. Keputusan Terprogram dan Tidak Terprogram


Dalam teori pengambilan keputusan dilakukan pengklasifikasian
keputusan pada dua jenis, yaitu keputusan yang terprogram dan tidak
terprogram. Setiap keputusan tersebut memiliki perbedaannya masing-
masing. Untuk lebih detailnya dapat dijelaskan dibawah ini.
1. Keputusan terprogram
Keputusan yang terpogram dianggap suatu keputusan yang dijalankan
secara rutin saja, tanpa ada persoalan-persoalan yang bersifat krusial.
Karena setiap pengambilan keputusan yang dilakukan hanya berusaha
membuat pekerjaan yang terkerjakan berlangsung secara baik dan stabil.
Dalam realita keputusan terrprogram mampu diselasaikan di tingkat lini
paling rendah tnpa harus membutuhkan masukan keputusan dari pihak
sangat terkait, seperti para middle dan top management. Jika dibutuhkan
keterlibatan middle management ini hanya pada pelurusan beberapa bagian
teknis. Contoh keputusan yang terprogram adalah pekerjaan yang
dilaksanakan dengan rencana SOP (Standard Operating Procedure) yang
sudaah dibuat sedemikian rupa. Sehingga dalam pekerjaan di lapangan
para bawahan sudah dapat mengerjakannya secara baik apalagi jika
disertai dengan buku panduan operasionalnya, adapun yang menjadi
persoalan jika para bawahan belum mengerti secara benar, misalnya ada
beberapa bagian yang tidak terjelaskan pada buku panduan tersebut maka
di waktu yang akan datang akan dilakukan revisi atau semacam
penyempurnaan konsep. Pada dasarnya suatu keputusan yang terprogram
akan dapat terlaksana dengan baik jika memenuhi beberapa syarat di
bawah ini, yaitu:
a. Termilikinya sumber daya manusia yang memenuhi syarat sesuai
standar yang diinginkan.
b. Sumber informasi baik yang bersifat kuaalitatif dan kuantitatif
adalah lengkap tersedia. Serta informasi yang diterima adalah
dapat dipercaya.
c. Pihak organisasi menjamin dari segi ketersediaan dana selama
keputusan yang terprogram tersebut dilaksanakan.
d. Aturan dan kondisi eksternal organisasi mendukung terlaksananya
keputusan terprogram ini hingga tuntas. Seperti peraturan dan
berbagai ketentuan lainnya tidak ikut menghalangi, bahkan
sebaliknya turut mendukung.
e. Dan lain-lain.
2. Keputusan yang tidak terprogram
Berbeda dengan keputusan yang terprogram, keputusan yang tidak
terprogram biasanya diambil dalam usaha memecahkan masalah-masalah
baru yang belum pernah dialami sebelumnya, tidak bersifat repetitif,
tidak terstruktur, dan sukar mengenali bentuk, hakikat, dan dampaknya.
Karena itu Ricky W. Griffin mendefinisikan keputusan tidak terprogram
adalah keputusan yang secara relatif tidak terstruktur dan muncul lebih
jarang daripada suatu keputusan yang terprogram. Pada pengambilan
keputusan yang tidak terprogram adalah kebanyakan keputusan yang
bersifat lebih rumit dan membutuhkan kompetensi khusus untuk
mnyelesaikannya, seperti top manajemen dan para konsultan dengan
tingkat skill tinggi. Contoh keputusan yang tidak terprogram adalah
kasus-kasus, kajian strategis, dan berbagai masalah yang membawa
dampak besar bagi organisasi.
D. Proses Pengambilan Keputusan
Lahirnya suatu keputusan tidak serta merta berlangsung secara sederhana
begitu, sebab sebuah keputusan itu selalu saja lahir berdasarkan dari proses
yang memakan waktu, tenaga dan pikiran hingga akhirnya terjadinya suatu
pengkristalan dan lahirlah keputusan tersebut. Saat pengambilan keputusan
adalah saat di mana kita sepenuhnya memilih kendali dalam bertindak
sedangkan saat kejadian tak pasti adalah saat di mana sesuatu di luar diri
kitalah yang menentukan apa yang akan terjadi artinya kendali di luar
kemampuan kita. Selaanjutnya yang dianggap penting adalah
pertanggungjawaban dari keputusan itu sendiri kepada pihak yang
berkepentingan.
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter proses pengambilan
keputusan merupakan serangkaian tahap yang terdiri dari delapang langkah
yang meliputi: mengidentifikasi masalah, mengidentifikasi criteria keputusan,
member bobot pada criteria, mengembangkan alternative, dan mengevaluasi
efektivitas keputusan, adapun proses pengambilan keputusan itu dapat dilihat
pada gambar (lihat gambar proses pengambilan keputusan).
Mengidentifikasi Masalah

Mengidentifikasi Kriteria Keputusan

Memberi Bobot pada Kriteria

Mengembangkan Alternatif-alternatif

Menganalisis Alternatif

Memilih Suatu Alternatif

Melaksanakan Alternatif tersebut

Mengevaluasi Efektivitas Keputusan

Untuk memahami lebih dalam tentang proses pengambilan


keputusan ada baiknya kita lihat dua padangan mengenai proses
pengambilan keputusan yang disajikan pada table 1.1 berikut ini
Tabel 1.1 Dua Pandangan Memgenai Proses Pengambilan Keputusan

Langkah Rasionalitas Sempurna Rasionalitas Terbatas


Pengambilan
Keputusan
1. Perumusan Telah teridentifikasi suatu Suatu masalah yang
masalah masalah organisasi yang penting tampak mencerminkan
dan relevan. kepentingan-kepentingan
dan latar belakang
manajer itu telah
terindentifikasi.
2. Identifikasi Semua kriterianya Telah teridentifikasi
kriteria terindentifikasi. serangkaian terbatas
keputusan kriteria.
3. Alokasi Semua kriterianya dievaluasi dan Telah dibangun suatu
bobot pada diberi angka dalam rangka model sederhana untuk
kriteria pentingnya bagi tujuan organisasi menilai dan
tersebut. memeringkatkan kriteria
tadi; kepentingan diri
pengambil keputusan itu
sangat memengaruhi
penilaian-penilaian tadi.
4. Pengembang Telah dikembangkan secara Telah teridentifikasi
an alternatif kreatif suatu daftar lengkap serangkaian terbatas
segala alternatif. alternatif yang serupa.
5. Analisis Segala alternatif dinilai dengan Mulai dengan suatu
alternatif kriteria keputusan tersebut serta kepeutusan yang lebih
bobot-bobotnya; konsekuensi disukai, alternatif-
setiap alternatif itu diketahui. alternatif tadi dinilai, satu
demi satu, dengan kriteria
keputusan itu.
6. Pemilihan Memaksimalkan keputusan: Keputusan yang
salah satu Keputusan dengan hasil memadai: pencarian
alternatif ekonomis paling tinggi dari segi tersebut berlanjut sampai
tujuan organisasi tersebut itulah ditemukan sesuatu yang
yang dipilih. memuaskan dan
mencukupi, pada waktu
itu usaha pencarian
berhenti.
7. Implementasi Karena keputusan tersebut Pertimbangan politik dan
alternatif memaksimalkan peluang kekuasaan akan
mencapai satu-satunya tujuan memengaruhi sambutan,
yang telah dirumuskan dengan dan keterlibatan dengan
baik, semua anggota organisasi keputusan tadi.
akan menerima pemecahan itu.
8. Evaluasi Hasil keputusan tadi secara Pengukuran hasil-hasil
objektif dinilai dengan masalah keputusan itu jarang
aslinya. sedemikian objektif
sehingga menghilangkan
kepentingan diri
penilainya; kemungkinan
eskalasi sumber-sumber
pada komitmen-
komitmen terdahulu
kendati ada kegagalan
sebelumnya dan bukti
nyata bahwa alokasi
tambahan sumber itu
tidak terjamin.
E. Perubahan dalam Keputusan

Dalam proses berlangsungnya suatu keputusan tentu tidak selamanya


berlangsung sesuai dengan rencana yang diharapkan. Secara umum dampak
perubahan keputusan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
perubahan, yaitu:

1. Incremental changes
Incremental change merupakan dampak perubahan keputusan yang dapat
diperkirakan atau ditaksir berapa persentase perubahan yang akan terjadi
ke depannya tentu berdasarkan data-data yang terjadi di masa lalu
(historis).
2. Turbulence change
Turbulence change merupakan pengambilan keputusan dalam kondisi
perubahan yang sulit untuk diperkirakan. Contohnya bencana alam,
perubahan kondisi politik, demonstrasi buruh, dan sebagainya. Walaupun
data-data tersebut ada, namun kejadian seperti itu belum tentu memiliki
kesamaan kondisi dan situasi seperti dulu. Seperti jatuh dan bergantinya
presiden di Irak baik sebelum Saddam Hussein maupun pada saat Saddam
Hussein ditangkap atau diturunkan posisinya dari Presiden Irak secara
paksa oleh tentara Amerika dan sekutunya.
Perlu kita pahami bahwa data keputusan yang terlalu lama sulit untuk
dijadikan sebagai data prediksi ke depan, dan jika ke depan terlalu jauh untuk
diprediksi maka ketepatan atau tingkat akurat prediksi juga menjadi bagian
yang diragukan hasilnya.
F. Kualitas Keputusan

Kualitas merupakan mutu dari pekerjaan atau hasil yang telah dicapai
dengan proses yang dilakukan. Sehingga kualitas keputusan merupakan mutu
yang dihasilkan dari hasil keputusan tersebut yang telah diaplikasikan atau
telah diuji secara maksimal dan terlihat hasilnya secara maksimal serta dinilai
secara maksimal juga.

Penilaian secara maksimal tentunya akan menjadi lebih jelas dan lebih bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya daripada penilaian secara tidak
maksimal tentunya. Maka dari itu untuk menilai suatu kualitas keputusan
yang dibuat haruslah diuji secara pendekatan yang bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Pendekatan keilmuan yang dipakai di sini haruslah berdasarkan pada ruang


lingkup di mana asal mula proses awal berdirinya keputusan tersebut. Jika
keputusan tersebut adalah dipakai untuk bidang ilmu ekonomi, teknik,
kedokteran dan sosiologi maka itu harus berlandaskan pada asas-asas dan
aturan-aturan pada bidang ilmu yang bersangkutan, dengan maksud nantinya
selalu saja keputusan tersebut berpatokan dan tetap berada pada koridor ilmu
yang bersangkutan. Ini ditujukan dengan maksud guna menghindari
terjadinya tumpang tindih atau kekacauan dalam aplikasi keputusan itu
nantinya.

Di mana kita mengetahui bahwa kekacauan yang sering timbul adalah pada
saat setiap bidang tersebut tidak bergerak atau juga tidak diberikan
keleluasaan bergerak secara “independent” sesuai dengan garisnya. Dan ini
berdampak pada pembentukan keputusan yang tidak berlangsung secara
profesionalisme.

G. Solusi dalam Menyelesaikan Berbagai Masalah di Bidang Pengambilan


Keputusan
Ada beberapa solusi secara umum yang dapat dilaksanakan untuk
menyelesaikan persoalan atau membuat suatu keputusan menjadi jauh lebih
baik, yaitu:
1. Menerapkan konsep keputusan yang cenderung hati-hati dan memikirkan
setiap dampak yang akan timbul secara jangka pendek dan panjang.
2. Menempatkan setiap keputusan berdasarkan alasan-alasan yang bersifat
representatif. Artinya keputusan yang dibuat tidak dilandaskan karena
keinginan satu pihak saja, namun berdasarkan keinginan berbagai pihak.
Sehingga pertanggungjawaban keputusan tersebut bersifat perlibatan yang
menyeluruh.
3. Menghindari pengambilan keputusan yang bersifat ambigu. Keputusan
yang bersifat ambigu artinya keputusan bersifat tidak jelas dan tidak tegas.
Sehingga para pihak baik karyawan dan lainnya sulit untuk memahami
maksud dari keputusan tersebut.
4. Setiap keputusan yang dibuat oleh seorang pimpinan di sebuah
perusahaan berdasarkan pada pertimbangan 4 (empat) fungsi manajemen.
Dengan pertimbangan empat fungsi manajemen ini diharapkan keputusan
yang dibuat menjadi lebih seimbang (balance).3

Tabel 1.2 Metode Ilmiah dan Pengambilan Keputusan Manajemen

1. Metode Ilmiah 1. Pengambilan Keputusan Manajemen


2. Rumuskan/definisikan persoalan 2. Rumuskan persoalan keputusan
3. Lakukan penelitian 3. Kumpulkan informasi
4. Kembangkan hipotesis 4. Cari alternatif tindakan
5. Uji hipotesis 5. Lakukan analisis alternatif yang fisibel
6. Analisa hasil 6. Pilih alternatif terbaik
7. Tarik kesimpulan 7. Laksanakan keputusan dan evaluasi
hasil

Istilah Penting dalam Bab Ini


Choice
Implementation
Kualitas Keputusan

3
Irham Fahmi, Teori Dan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif dan
Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016) hlm. 2-9
Probability
Risk management
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan

Keputusan adalah proses penyeluruhan masalah yang berawal dari latar


belakang masalah. identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan
atau rekomendasi. Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan
sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan. Sehingga banyak
keputusan yang terecana dan juga tidak terencana.
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham., 2016. Teori Dan Teknik Pengambilan Keputusan Kualitatif


dan Kuantitatif, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada ).

https://www.jurnal+definisi+pengambilan+keputusan&oq=jurnal+definisi+
pengambilan+keputusan, tanggal 7 maret 2019 12:10.

https://sites.google.com/site/teoridecision/proses-pengambilan-keputusan
diakses 11 Mar. 19

Anda mungkin juga menyukai