BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFENISI IDENTITAS NASIONAL
Secara terminologi, Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa yang lain. Dengan demikian, setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas
sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,ciri-ciri serta karakter dari
bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagai
mana dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat
dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut dengan
kepribadian suatu bangsa.
- Identitas (harfiah) : ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada
seseorang,kelompok, atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
- Kata nasional berasal dari bahasa Inggris yang berarti bangsa.Bangsa
menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih
besar dari sekedar pengelompokkan berdasar ras, agama, budaya, bahasa,
dansebagainya.Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari kemunculan
konsep nasionalisme.
IdentitasNasional pada hakikatnya merupakan “manifestasinilai-
nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu
nation (bangsa)denganciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan
bangsa lain dalamhidupdankehidupannya”.(WibisonoKoento : 2005)
Bila dilihat dalam konteks Indonesia, Identitas Nasional itu merupakan
manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai
aspek kehidupan dari ratusan suku yang “dihimpun” dalam satu kesatuan
Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan roh
“Bhinneka Tunggal Ika” sebagai dasar dan arah pengembangannya.Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa hakikat Identitas Nasional kita sebagai
bangsa di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan dalam arti luas.
Misalnya, dalam aturan perundang-undangan atau hukum, system
pemerintahan yang diharapkan, serta dalam nilai-nilai etik dan moral yang
secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional
maupun internasional.
BAB III
PEMBAHASAN
Sipadan ligitan merupakan salah satu pulau Indonesia yang masuk dalam zona rawan intervensi. Walaupun pulau ini bukanlah pulau yang luas,
sipadan ligitan, kerapkali menimbulkan intervensi dan pengklaiman sepeihak terhadap kepemilikian pulau tersebut.Hal ini dikarenakan masih sangat
lemahnya sistem hukum, dan pertahanan dan keamanan Negara.Pada kekade 2000 lalu, sipadan ligitan kembali mengundang polemik terhadap Negara lain.
Kali ini adalah negeri jiran malaysia yang mengklaim, atas kepemilikan dua pulau tersebut. Mereka mengeluarkan sebuah pernyataan yang sangat
menyakitkan bangsa Indonesia. Kepemilikan Indonesia atas sipadan ligitan tidak diakui malahan mereka mengakui bahwa merekalah yang berhak atas
kepemilikan sipadan dan ligitan.Hal ini mengundang reaksi keras dari pihak Indonesia maupun pihak luar. Berbagai bentuk protes dan upaya telah di
lancarkan sebagai upaya Indonesia mempertahankan hak dan kedaulatanya. Namun upaya-upaya tersebut harus terhenti ketika PBB menyatakan
kepemilikan sipadan dan ligitan sebagai bagian dari wilayah Malaysia.
Ada puluhan budaya yg telah diklaim oleh negara sebelah. Dan berikut
ini daftarnya :
Naskah Kuno dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sulawesi Selatan oleh Pemerintah Malaysia
Naskah Kuno dari Sulawesi Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
Rendang dari Sumatera Barat oleh Oknum WN Malaysia
Lagu Rasa Sayang Sayange dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
Tari Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Soleram dari Riau oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Injit-injit Semut dari Jambi oleh Pemerintah Malaysia
Alat Musik Gamelan dari Jawa oleh Pemerintah Malaysia
Tari Kuda Lumping dari Jawa Timur oleh Pemerintah Malaysia
Tari Piring dari Sumatera Barat oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Kakak Tua dari Maluku oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara oleh Pemerintah Malaysia
Motif Batik Parang dari Yogyakarta oleh Pemerintah Malaysia
Badik Tumbuk Lada oleh Pemerintah Malaysia
Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat oleh Malaysia
Kain Ulos oleh Malaysia
Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia
Lagu Jali-Jali oleh Pemerintah Malaysia
Tari Pendet dari Bali oleh Pemerintah Malaysia
5. Kecenderungan memakai produk luar negeri dibandingkan dalam negeri
3.3.1 Upaya yang dilakukan sebagai warga Negara yang baik dalam menghadapi permasalahan
yang mengancam identitas nasional:
1. Berusaha menemukan kembali dan membangun jati
diri yang berarti membangun karakter yaitu dengan
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari
2. Mengembangkan jati diri dan siap menjadi pemimpin
yang berkarakter,Dn siap menggemakan semangat bangkit
dari keterpurukan
3. Mencintai dan menggunakan produk dalam
negeri,dan mengurangi konsumsi dan ketergantungan
terhadap produk luar negeri
4. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar sesuai dengan kaidah kebahasaan,dan menghindari
pencampuradukan bahasa
Mencintai,menjaga,mengembangkan dan
5.
melestarikan kebudayaan daerahSemoga dengan upaya-
upaya tersebut kita bisa meningkatkan nasionalisme.
3.3.2 Upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia
menghadapi permasalahan-permasalahan yang mengancam
identitas nasional Indonesia :
Menghadapi kasus pengklaiman terhadap pulau terluar
Indonesia
Kasus Ambalat tentu harus diselesaikan secara damai. Pengerahan angkatan perang AL telah menunjukkan keseriusan Indonesia dalam
menjaga wilayahnya. Setidaknya terdapat beberapa langkah lain yang dipandang perlu dilakukan antara lain:
1. diplomasi langsung antarpemerintah, kalau perlu antarkepala negara tanpa harusmerasa rendah diri. Hal ini penting segera dilakukan karena peluang
Malaysiamendapatkan Ambalat terbuka lebar, belajar dari skema penyelesaian Sipadan-Ligitan.Diplomasi dilakukan dengan tetap menggunakan landasan
internasional. Langkah pertama ini harus dengan tegas dan kalau perlu Indonesia harus ngotot mempertahankannya.
2. pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil Perbatasan. Tugas ini menjadi kewajibanDepartemen Kelautan dan Perikanan. Sampai saat ini pemberdayaan PPKT
belumoptimal dan masih banyak yang berupa profil pulau-pulau kecil.
3. pengawasan dan pengamanan kawasan laut terpadu. Pengerahan satuan keamanan laut harus dilakukansecara terpadu dengan sistem yang terkoordinir
secara terpusat. Dengan keterbatasankapal pengaman diperlukan strategi yang efektif. Penempatan kapal-kapal TNI AL di laut perbatasan dan koordinasi
antarpihak dapat menjadi solusi untuk efektifitas pengamananlaut Indonesia.
3. Memberikan keterampilan atau skill kepada mereka, para TKI. Sehingga dengan bekal keterampilan tersebut
mereka akan bisa bekerja secara profesional dan pekerjaannya akan dihargai juga secara profesional.Dengan demikian, para pengguna
juga tidak bisa seenaknya berbuat kekerasan karena kerja para TKI tersebut memang bagus dan professional.
Menghadapi pencampuradukan bahasa asing dengan bahasa Indonesia
Setiap daerah memiliki bahasa daerah yang sudah mereka gunakan sebelum Indonesia merdeka. Agama yang berkembang di setiap daerah juga
berbeda-beda. Ada daerah yang masyarakatnya dominan menganut agama Islam atau Kristen. Kebudayaan masing-masing daerah juga berbeda-beda sesuai
dengan adat yang masyarakat setempat anut. Indonesia memiliki banyak suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah negara. Suku bangsa itu kebanyakan
identik dengan suatu daerah.Adanya identitas nasional menyatukan identitas daerah yang bermacam-macam tersebut.Pembangunan politik juga
memperkuat keberadaan identitas nasional.
Pembangunan bangsa mengacu pada proses membangun atau penataan identitas nasional dengan menggunakan kekuasaan negara. Proses ini
bertujuan pada penyatuan orang-orang atau orang-orang dalam Negara sehingga tetap stabil dan layak secara politik dalam jangka panjang. Pembangunan
bangsa dapat melibatkan penggunaan propaganda atau pembangunan infrastruktur utama untuk mengembangkan harmoni sosial dan pertumbuhan
ekonomi.Salah satu upaya paling mendasar untuk melakukan pembangunan bangsa adalah dengan menciptakan perlengkapan nasional seperti bendera,
lagu kebangsaan, hari nasional, stadion nasional, dan maskapai penerbangan nasional.
Sedangkan Lucian Pye melihat pembangunan bangsa lebih kepada pembangunan politik. Menurutnya pembangunan politik diidentifikasikan antara
lain: (1) sebagai prasyarat untuk pembangunan ekonomi, (2) sebagai khas politikmasyarakat industri, (3) modernisasi politik, (4) administrasi dan
pembangunan hukum ,(5) sebagai mobilisasi massa dan partisipasi, (6) sebagai pembangunan demokrasi, (7) sebagai perubahan stabilitas dan ketertiban
nasionalnya.
Identitas kebangsaan (political unity) merujuk pada bangsa dalam pengertian politik, yaitu bangsanegara. Bisa saja dalam negara hanya ada satu bangs
a
(homogen), tetapi umumnya terdiri dari banyak bangsa (heterogen). Karena itu negara perlu menciptakan identitas kebangsaan atau identitas nas
ional,
yangmerupakan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya. Identitas nasional dapat berasal dari identitas satu bangsa yang kemudian disepakati
oleh bangsa-bangsa lainnya yang ada dalam negara itu, atau juga dari identitas beberapa bangsa yang ada kemudian disepakati untuk dijadikan
identitas bersama sebagai identitas bangsa-negara.
Identitas nasional tidak terlepas dari pengembangan budaya yang ada di indonesia yang bisa mengganggu/menghambat ataupun bisa
mendukung pembsngunan politik.seputar
identitas di tengah serbuan globalisasi memang
sangat valid. Namun hal lain yang kerap menantang hidup publik yang
makin global adalah isu seputar budaya dan pengembangan masyarakat.
Itulah sebabnya di tengah kemajemukan budaya, dunia tampak memasuki
sebuah ajang politik identitas dengan pertanyaan besar seputar identitas
dan bagaimana identitas itu terus dipegang atau dibiarkan beradaptasi
dengan konteks hidup tertentu.Adakah hubungan antara identitas nasional dan
pembangunan politik? Perlukah identitas dipertimbangkan dalam sebuah proses
pembangunan politik? Apakah yang bakal terjadi bila identitas dilekatkan pada
kebijakan-kebijakan penting menyangkut pembangunan dan pengembangan
masyarakat? Apakah yang terjadi bila pembangunan politik menelantarkan
aspekidentitas nasional sebuah masyarakat? Pertanyaan-pertanyaan ini selalu saja
menarik perhatian para pengamat, peminat dan pengambil keputusan dalam
pembangunan masyarakat.
Dengan demikian dalam makalah ini kami dapat mengambil suatu pernyataan bahwa dalam suatu Negara identitas nasional itu sangat diperlukan
dalam pengembangan budaya,karana secara tidak langsung akan berkaitan dengan pembangunan politik.
Identitas nasional suatu bangsa dikatakan mendukung pembangunan politik di suatu Negara jika tetap utuh dan terjaga karena menyatukan orang-
orang atau orang-orang dalam Negara sehingga tetap stabil dan layak secara politik dalam jangka panjang.Identitas nasional dikatakan dapat mengganggu
pembangunan politik jika timbul berbagai permasalahan yang mengancam identitas nasional dengan kata lain identitas nasional yang melambangkan jati
diri bangsa sudah mulai terkikis dari kehidupan masyarakat Indonesia dengan demikian akan mengganggu pembangunan politik Indonesia.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu dan perjuangan panjang di antara warga bangsa-negara yang bersangkutan.
Hal ini disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Setiap kelompok bangsa di dalam negara, umumnya menginginkan
identitasnya dijadikan atau diangkat sebagai identitas nasional yang tentu saja belum tentu diterima oleh kelompok bangsa lain.
Menghadapi berbagai kasus-kasus yang mengancam identitas nasional tersebut dapat menjadi pelajaran bagi kita, tentang pentingnya semangat
nasionalisme, cinta tanah air dan patriotisme. Kita tentunya berharap tidak akan lagi terjadi kasus-kasus yang merugikan Indonesia. Hal ini dapat kita
siasati dengan peningkatan semua aspek kehidupan dan kenegaraan.
Pembangunan politik mengacu pada proses membangun atau penataan identitas nasional dengan menggunakan kekuasaan negara. Proses ini
bertujuan pada penyatuan orang-orang atau orang-orang dalam Negara sehingga tetap stabil dan layak secara politik dalam jangka panjang. Identitas
nasional itu sangat diperlukan dalam pengembangan budaya,karana secara tidak langsung akan berkaitan dengan pembangunan politik.
Identitas nasional suatu bangsa dikatakan mendukung pembangunan politik di suatu Negara jika tetap utuh dan terjaga karena menyatukan orang-
orang atau orang-orang dalam Negara sehingga tetap stabil dan layak secara politik dalam jangka panjang.Identitas nasional dikatakan dapat mengganggu
pembangunan politik jika timbul berbagai permasalahan yang mengancam identitas nasional dengan kata lain identitas nasional yang melambangkan jati
diri bangsa sudah mulai terkikis dari kehidupan masyarakat Indonesia dengan demikian akan mengganggu pembangunan politik Indonesia.
4.2 SARAN
Dengan membaca makalah ini, pembaca disarankan agar bisa mengambil manfaat tentang pentingnya identitas nasional bagi bangsa dan negara
Indonesia dan diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://ipdn-artikelgratis.blogspot.com/2008/09/ketrekaitan-identitas-
nasional-dengan.html
http://cetak.bangkapos.com/opini/read/235/Pembangunan+Politik+.html
https://www.google.co.id/search?hl=id&output=search&sclient=psyabq=pencampuran+bahasa+i
ndonesia+dengan+bahasa+asing&btnG
www.geocities.com/apii-berlin/aktual/identitas_0600.html
2 komentar:
1.
Anonim7 Maret 2013 19.52
2.
mifta mahardhika13 Februari 2014 08.39
masih brooo,
hahha