Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Syok merupakan suatu keadaan gawat darurat yang sering terjadi pada
anak akibat adanya kegagalan sirkulasi dalam memenuhi kebutuhan oksigen
dan nutrisi jaringan. Apabila syok tidak ditangani segera akan menimbulkan
kerusakan permanen dan bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu pemahaman
yang baik mengenai syok dan penanganannya guna menghindari kerusakan
organ lebih lanjut. Manifestasi klinis syok diawali dengan penurunan isi
sekuncup (stroke volume) yang disebabkan oleh berkurangnya preload,
meningkatnya afterload, atau gangguan kontraksi dan laju jantung. Pada
populasi anak, biasanya isi sekuncup dinyatakan sebagai nilai indeks terhadap
luas permukaan tubuh yaitu indeks isi sekuncup (stroke volume index).
Secara patofisiologi syok merupakan gangguan sirkulasi yang diartikan
sebagai kondisi tidak adekuatnya transport oksigen ke jaringan atau perfusi
yang diakibatkan oleh gangguan hemodinamik. Gangguan hemodinamik
tersebut dapat berupa penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di arteri,
berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan sangat kecilnya
curah jantung.
Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan dalam waktu singkat dari
ruang intravaskular (syok hipovolemik), kegagalan pompa jantung (syok
kardiogenik), infeksi sistemik berat (syok septik), reaksi imun yang
berlebihan (syok anafilakis) dan reaksi vasovagal (syok neurogenik).
Diseluruh dunia terdapat 6-20 juta kematian tiap tahun, meskipun
penyebabnya berbeda-beda tiap negara. Jumlah insiden syok semakin semakin
meningkat di Indonesia. Tidak jarang kita temui insiden seperti ini. Dinegara
maju penyebab terbanyak hipovolemik adalah perdarahan akibat trauma.

1
Sebuah studi menyebutkan bahwa prevalensi insiden trauma di Amerika
diperkirakan mencapai 700 hingga 900 kasus tiap satu juta penduduk
(200.000 hingga 250.000 orang). Enam puluh persen yang cedera berusia
antara 16 sampai 30 tahun dan 80% berusia antara 16 sampai 45 tahun. Laki-
laki mengalami cedera empat kali lebih banyak daripada perempuan.
Syok hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah dimana terjadi
kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ,
disebabkan oleh volume sirkulasi yang tidak adekuat dan berakibat pada
perfusi yang tidak adekuat. Paling sering, syok hipovolemik merupakan akibat
kehilangan darah yang cepat (syok hemoragik). Kehilangan darah dari luar
yang akut akibat trauma tembus dan perdarahan gastrointestinal yang berat
merupakan dua penyebab yang paling sering pada syok hemoragik.
Berdasarkan hal tersebut, pada makalah ini akan dibahas secara lebih
rinci mengenai algoritma syok hivopolumik, terutama dalam hal perawatan
intensive di ruang intensive care.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi syok hivopolumik?
2. Apa etiologi syok hivopolumik?
3. Apa saja manifestasi klinis syok hivopolumik?
4. Bagaiamana patofisiologi syok hivopolumik?
5. Apa saja komplikasi syok hivopolumik?
6. Bagaimana penatalaksanaan syok hivopolumik?
7. Bagaimana algoritma syok hipovolumik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi syok hivopolumik.
2. Untuk mengetahui etiologi syok hivopolumik.
3. Untuk mengetahui saja manifestasi klinis syok hivopolumik.
4. Untuk mengetahui bagaiamana patofisiologi syok hivopolumik.

2
5. Untuk mengetahui apa saja komplikasi syok hivopolumik.
6. Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan syok hivopolumik.
7. Untuk mengetahui bagaimana algoritma syok hipovolumik.

Anda mungkin juga menyukai