Disusun oleh :
Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat
yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Meskipun istilah polimer lebih
populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material
alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Sekarang ini utamanya ada enam
komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka adalah polyethylene, polypropylene,
polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Mereka
membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam makalah ini akan dijelaskan menegenai polikarbonat sebagai bahan pembuat
casing laptop. Polikarbonat telah tersedia secara komersial sejak 1960-an dan aplikasinya juga
berkembang hingga sekarang. Dengan sifat-sifat fisik yang memiliki rentang lebar,
polikarbonat dapat dijadikan pengganti gelas atau logam sebagai bahan baku banyak produk.
Polikarbonat menawarkan kombinasi yang tidak biasa dalam hal kekuatan, kepadatan, dan
ketangguhan sehingga dapat mencegah kegagalan material yang potensial.
Plastik yang terbuat dari polikarbonat sangat ringan dan keseimbangan unik antara
ketangguhan, stabilitas dimensi, dan transparansi secara optikal. Ketahanan plastik
polikarbonat meliputi ketahanan terhadap panas dan listrik. Oleh karena itu, polikarbonat
banyak digunakan secara luas dalam produk-produk dan dibutuhkan sehari-hari. Produk-
produk tersebut meliputi media digital (CD, DVD, dll.), peralatan elektronik, bahan
konstruksi, dan perlengkapan keselamatan olah raga.
Polikarbonat telah banyak digunakan sebagai casing laptop menggantikan aluminium.
Berbagai laptop dengan merk tertentu menggunakan bahan yang berbeda-beda sebagai casing
laptop, diantaranya campuran polikarbonat dengan acrilonitril butadien stirene (ABS),
campuran polikarbonat dengan fiberglass, atau menggunakan Carbon Fibre Reinforced
Polymer (CFRP). Penggunaan polikarbonat ini menghasilkan casing laptop dengan desain
yang lebih menarik, tahan benturan, serta transparan.
Polikarbonat dapat diproses dengan peralatan cetakan dengan injeksi biasa dan dapat
dibentuk menjadi film, lembaran, atau tubular tebal maupun tipis. Lembaran dan film
polikarbonat sangat mudah dibentuk dengan pengolahan termal dan mekanik menjadi
berbagai bentuk yang kompleks, salah satunya adalah casing laptop.
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Polikarbonat
Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer dengan
gugus karbonat (-O-(C=O)-O-) dalam rantai molekuler yang panjang. Tipe polikarbonat
yang paling umum adalah bisfenol A (BPA). Polikarbonat adalah material yang tahan
lama dan dapat dilaminasi menjadi kaca anti peluru. Meski memiliki ketahanan yang
tinggi terhadap benturan, namun polikarbonat cukup mudah tergores sehingga dibutuhkan
pelapisan keras (hard coating) untuk membuat lensa kaca mata dan eksterior otomotif
menggunakan polikarbonat dan material optis lainnya karena polikarbonat sangat bening
dan memiliki kemampuan mentransmisikan cahaya yang sangat baik dibandingkan
dengan jenis kaca lainnya. Sifat polikarbonat mirip dengan polimetil metakrilat (akrilik),
namun polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi, meskipun lebih
mahal.
Polikarbonat akan mengalami transisi gelas pada temperatur 150 oC sehingga
polikarbonat akan menjadi lembek secara bertahap di atas temperatur ini, dan mulai
mencair pada temperatur 300 oC. Secara umum, polikarbonat memiliki sifat-sifat
kekuatan yang lebih baik daripada polimer plastik lainnya.
Berikut adalah sifat fisik dan mekanik dari polikarbonat:
Sifat Fisik
Densitas = 1,2-1,22 g/cm3
Nomor Abbe = 34
Index Bias = 1,584
Kesetimbangan Absorpsi Air = 0,16-0,35 %
Titik Leleh = 265 - 267oC
Glass transition temperature (Tg) = 150 oC
Linear thermal expansion coefficient (α) = 65-70 × 10−6/K
Specific heat capacity (c) = 1.2-1.3 kJ/kg·K
Thermal conductivity (k) at 23 °C = 0.19-0.22 W/(m·K)
Heat transfer coefficient (h) = 0.21 W/(m2·K)
Sifat Mekanik
Poisson’s Ratio = 0,37
Coefficient of friction (μ) = 0,31
Young's modulus (E) = 2,38 Gpa
Specific Gravity = 1,2
Tensile strength (σt) = 62,8 – 72,4 Mpa
Yield Strength = 62,1 Mpa
Elongation (ε) at break = 110 – 150 %
Notch test = 20 – 35 kJ/m2
- Kelebihan Polikarbonat :
Kekuatannya yang tinggi
Kekakuan tinggi yang tinggi
Ketangguhan tinggi
Tahan panas yang baik
Transparan.
Penggunaan Polikarbonat dibanding polimer yang lainya dapat dilihat pada Gambar
2.1. Dari gambar, terlihat bahwa jumlah penggunaan polikarbonat ditinjau dari impact
strength nya memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan polimer lainnya.
Proses Produksi
1. Persiapan Produksi
Sebelum polikarbonat dicetak, diperlukan proses persiapan bahan dengan tujuan agar
bahan dapat diproduksi dengan baik. Proses tersebut meliputi :
- Pengeringan
Jika lelehan polimer memiliki kadar air yang terlalu tinggi, maka dapat
mengakibatkan cacat permukaan (garis-garis) dan gangguan dalam pembentukan
bagian bahan (degradasi hidrolitik). Hal ini disebabkan, sebagian besar plastik
menyerap air yang berlebihan melalui kemasan tidak-tahan lembab, penyimpanan
dan transportasi, bahan-bahan ini harus dikeringkan sebelum pengolahan.
Kandungan uap dapat diuji menggunakan metode Karl-Fischer. Berikut adalah
kondisi pengeringan yang disarankan oleh Bayer MaterialScience :
- Pembersihan
2. Produksi
Termoplastik dalam bentuk butiran (pellet) atau bubuk ditampung dalam
sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi)
dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan
akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup
injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari
cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya
diambil oleh manusia atau menggunakan mesin robot. Pada saat proses pendinginan
produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga
begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa
langsung diinjeksikan.
Gambar 2.2 Injection Molding
III.1 Kesimpulan
1. Jenis polimer yang digunakan sebagai bahan pembuatan casing laptop merupakan
polimer jenis polikarbonat.
2. Polikarbonat atau yang dikenal dengan nama merek dagang Lexan, Makrolon,
Makroclear dan lain-lain, adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah
dibentuk dengan menggunakan panas. Sifat polikarbonat sangat bening dan memiliki
kemampuan mentransmisikan cahaya yang sangat baik, kuat serta dapat digunakan
pada suhu tinggi.
3. Mekanisme reaksi pembentukan polikarbonat mengikuti mekanisme reaksi step-
growth polymerization atau polimerisasi kondensasi. Polikarbonat dapat dibuat dengan
menggunakan bisfenol A dan fosgen (karbonil diklorida, COCl2).
4. Proses produksi casing laptop dari pellet hingga menjadi cetakan menggunakan teknik
injection molding.
5. Injection molding merupakan teknik pembentukan produk berbahan plastik dengan
cara menginjeksikan atau menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang
kemudian didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak.
DAFTAR PUSTAKA