Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI POLIMER

PRODUKSI CASING LAPTOP

Disusun oleh :

Sella Kurnia Putri NIM.21030111120039


Intan Prihutami A. NIM.21030111130080

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN

Suatu polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat
yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik
(memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Meskipun istilah polimer lebih
populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material
alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Sekarang ini utamanya ada enam
komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka adalah polyethylene, polypropylene,
polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Mereka
membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam makalah ini akan dijelaskan menegenai polikarbonat sebagai bahan pembuat
casing laptop. Polikarbonat telah tersedia secara komersial sejak 1960-an dan aplikasinya juga
berkembang hingga sekarang. Dengan sifat-sifat fisik yang memiliki rentang lebar,
polikarbonat dapat dijadikan pengganti gelas atau logam sebagai bahan baku banyak produk.
Polikarbonat menawarkan kombinasi yang tidak biasa dalam hal kekuatan, kepadatan, dan
ketangguhan sehingga dapat mencegah kegagalan material yang potensial.
Plastik yang terbuat dari polikarbonat sangat ringan dan keseimbangan unik antara
ketangguhan, stabilitas dimensi, dan transparansi secara optikal. Ketahanan plastik
polikarbonat meliputi ketahanan terhadap panas dan listrik. Oleh karena itu, polikarbonat
banyak digunakan secara luas dalam produk-produk dan dibutuhkan sehari-hari. Produk-
produk tersebut meliputi media digital (CD, DVD, dll.), peralatan elektronik, bahan
konstruksi, dan perlengkapan keselamatan olah raga.
Polikarbonat telah banyak digunakan sebagai casing laptop menggantikan aluminium.
Berbagai laptop dengan merk tertentu menggunakan bahan yang berbeda-beda sebagai casing
laptop, diantaranya campuran polikarbonat dengan acrilonitril butadien stirene (ABS),
campuran polikarbonat dengan fiberglass, atau menggunakan Carbon Fibre Reinforced
Polymer (CFRP). Penggunaan polikarbonat ini menghasilkan casing laptop dengan desain
yang lebih menarik, tahan benturan, serta transparan.
Polikarbonat dapat diproses dengan peralatan cetakan dengan injeksi biasa dan dapat
dibentuk menjadi film, lembaran, atau tubular tebal maupun tipis. Lembaran dan film
polikarbonat sangat mudah dibentuk dengan pengolahan termal dan mekanik menjadi
berbagai bentuk yang kompleks, salah satunya adalah casing laptop.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Sejarah Polikarbonat


Sejarah penemuan polikarbonat bermula pada abad XIX. Polikarbonat ditemukan
oleh Alfred Einhorn, kimiawan Jerman, tahun 1898. Pada waktu itu beliau bekerja di
Universitas Munich. Saat beliau melakukan penelitiaannya dengan eter, beliau
menemukan reaksi antara fosgen dengan tiga isomer dihidroksi-benzena, dan diperoleh
polieter dari karbon dioksida yang berwujud transparan, tahan panas, dan zat yang tidak
larut.
Pada tahun 1953, seorang pekerja di perusahaan Jerman, Bayer Hermann Schnell
memperoleh polikarbonat untuk percobaan pertamanya. Pada tahun yang sama,
polikarbonat dipatenkan dengan nama dagang “Macrolon”.
Pada tahun yang sama, 1953, tetapi seminggu kemudian, material ini disintesis oleh
pekerja perusahaan Amerika, General Electric Daniel Fox. Dua industri raksasa di dunia
mengadakan negosiasi berhubungan dengan siapa yang akan memperoleh hak untuk
menjadi penemu polikarbonat. Permasalahan diselesaikan dan pada tahun 1955 General
Electric menetapkan material dibawah merek dagang Lexan. Berpuluh-puluh tahun telah
berlalu dan pada tahun 1958 Bayer Company dan tahun 1960 General Electric
memperoleh polikarbonat yang cocok dan memulai industri mereka.

II.2 Deskripsi Polikarbonat


Polikarbonat atau yang dikenal dengan nama merek dagang Lexan, Makrolon,
Makroclear dan lain-lain, adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah dibentuk
dengan menggunakan panas. Plastik jenis ini digunakan secara luas dalam industri
kimia saat ini. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal
dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan, dan sangat bening.
Dalam identifikasi plastik, polikarbonat berada pada nomor 7.

Gambar 1. Polikarbonat
Polikarbonat disebut demikian karena plastik ini terdiri dari polimer dengan
gugus karbonat (-O-(C=O)-O-) dalam rantai molekuler yang panjang. Tipe polikarbonat
yang paling umum adalah bisfenol A (BPA). Polikarbonat adalah material yang tahan
lama dan dapat dilaminasi menjadi kaca anti peluru. Meski memiliki ketahanan yang
tinggi terhadap benturan, namun polikarbonat cukup mudah tergores sehingga dibutuhkan
pelapisan keras (hard coating) untuk membuat lensa kaca mata dan eksterior otomotif
menggunakan polikarbonat dan material optis lainnya karena polikarbonat sangat bening
dan memiliki kemampuan mentransmisikan cahaya yang sangat baik dibandingkan
dengan jenis kaca lainnya. Sifat polikarbonat mirip dengan polimetil metakrilat (akrilik),
namun polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi, meskipun lebih
mahal.
Polikarbonat akan mengalami transisi gelas pada temperatur 150 oC sehingga
polikarbonat akan menjadi lembek secara bertahap di atas temperatur ini, dan mulai
mencair pada temperatur 300 oC. Secara umum, polikarbonat memiliki sifat-sifat
kekuatan yang lebih baik daripada polimer plastik lainnya.
Berikut adalah sifat fisik dan mekanik dari polikarbonat:
 Sifat Fisik
Densitas = 1,2-1,22 g/cm3
Nomor Abbe = 34
Index Bias = 1,584
Kesetimbangan Absorpsi Air = 0,16-0,35 %
Titik Leleh = 265 - 267oC
Glass transition temperature (Tg) = 150 oC
Linear thermal expansion coefficient (α) = 65-70 × 10−6/K
Specific heat capacity (c) = 1.2-1.3 kJ/kg·K
Thermal conductivity (k) at 23 °C = 0.19-0.22 W/(m·K)
Heat transfer coefficient (h) = 0.21 W/(m2·K)
 Sifat Mekanik
Poisson’s Ratio = 0,37
Coefficient of friction (μ) = 0,31
Young's modulus (E) = 2,38 Gpa
Specific Gravity = 1,2
Tensile strength (σt) = 62,8 – 72,4 Mpa
Yield Strength = 62,1 Mpa
Elongation (ε) at break = 110 – 150 %
Notch test = 20 – 35 kJ/m2

- Kelebihan Polikarbonat :
 Kekuatannya yang tinggi
 Kekakuan tinggi yang tinggi
 Ketangguhan tinggi
 Tahan panas yang baik
 Transparan.

Penggunaan Polikarbonat dibanding polimer yang lainya dapat dilihat pada Gambar
2.1. Dari gambar, terlihat bahwa jumlah penggunaan polikarbonat ditinjau dari impact
strength nya memiliki jumlah paling tinggi dibandingkan polimer lainnya.

Gambar 2.1 Penggunaan polikarbonat dibandingkan polimer lainnya

II.3 Sintesis Polikarbonat


Mekanisme reaksi pembentukan polikarbonat mengikuti mekanisme reaksi step-
growth polymerization atau polimerisasi kondensasi. Polimer kondensasi terjadi dari
reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam
polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil
seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam reaksi polimerisasi, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk
membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan
dengan dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-atom monomer.
Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga
dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi
polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.
Polikarbonat terdiri dari bisphenol A (BPA). Dalam struktur molekul polikarbonat,
terdapat dua gugus fenil dan dua gugus metil. Kehadiran gugus fenil dalam rantai
molekul dan dua gugus metil berkontribusi terhadap kekekaran polikarbonat. Kekekaran
ini memiliki pengaruh yang besar terhadap sifat-sifat polikarbonat. Pertama, ketertarikan
antar gugus fenil antara molekul yang satu dengan yang lain membuat kebebasan molekul
individual berkurang. Ini menyebabkan polikarbonat memiliki ketahanan termal yang
baik tapi kental atau berviskositas tinggi. Kebebasan yang sedikit membuat molekul-
molekul polikarbonat tidak fleksibel dan mencegah polikarbonat menjadi struktur
crystalline. Oleh karena itu, polikarbonat bersifat transparan.
Polikarbonat dapat dibuat dengan menggunakan bisfenol A dan fosgen (karbonil
diklorida, COCl2). Reaksi keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2. Reaksi Sintesis Polikarbonat

Langkah awal dalam sintesis polikarbonat adalah dengan


melakukan deprotonisasi bisfenol A dengan natrium hidroksida sehingga terbentuk air.
Reaksinya adalah sebagai berikut:
(CH3)2-C-(C6H6)2-(OH)2 + 2 NaOH ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + 2 Na+ + 2 H2O

Molekul oksigen pada bisfenol yang terdeprotonisasi bereaksi dengan fosgen


melalui adisikarbonil dan menghasilkan ion Cl-. Reaksinya adalah sebagai berikut:

(CH3)2-C-(C6H6)2-O2- + Cl-(C=O)-Cl ---> (CH3)2-C-(C6H6)2-(O-(C=O)-Cl)(O-) + Cl-

Lalu gugus kloroformat (O-(C=O)-Cl) yang terbentuk menempel pada gugus


bisfenol yang lainnya sehingga rantai panjang polikarbonat terbentuk dan meninggalkan
ion Cl-.
II.4 Produksi Casing Laptop
Proses produksi polimer dalam teknik pencetakan bergantung pada klasifikasi bahan
dan produk akhir tertentu yang diinginkan, produsen memiliki beberapa pilihan untuk
pengolahan polikarbonat, termasuk injection molding, ekstrusi, thermoforming dan blow
molding. Namun teknik yang banyak digunakan dalam produksi casing laptop adalah proses
injection molding.
Injection molding merupakan teknik pembentukan produk berbahan plastik dengan
cara menginjeksikan atau menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang
kemudian didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak. Teknik ini sering digunakan untuk
memproses bagian polikarbonat untuk pasar yang berbeda, termasuk otomotif, peralatan
medis, elektronik, LED dan media optik.
Pada injection molding, pelet berupa polikarbonat termoplastik dimasukkan ke tong,
dipanaskan, dicampur serta diinjeksikan ke dalam cetakan pada tekanan tinggi. Pelet
dipanaskan agar meleleh dan berbentuk cair sehingga dapat dialirkan dengan bantuan tekanan,
kemudian lelehan tersebut diinjeksikan kedalam cetakan casing laptop sesuai spesifikasi yang
diinginkan, kemudian cetakan didinginkan dan akan mengeras, setelah itu mengambil plastic
tersebut sehingga diperoleh bentuk sesuai cetakan.

Beberapa keuntungan utama dari proses injection molding adalah :


 Waktu siklus yang cepat
 Kemampuan untuk menghasilkan bagian dalam jumlah besar
 Kemampuan untuk mengakomodasi berbagai bagian ukuran
 Baik bagian - ke-bagian pengulangan
 Penciptaan bagian dengan toleransi ketat

Proses Produksi

1. Persiapan Produksi
Sebelum polikarbonat dicetak, diperlukan proses persiapan bahan dengan tujuan agar
bahan dapat diproduksi dengan baik. Proses tersebut meliputi :
- Pengeringan
Jika lelehan polimer memiliki kadar air yang terlalu tinggi, maka dapat
mengakibatkan cacat permukaan (garis-garis) dan gangguan dalam pembentukan
bagian bahan (degradasi hidrolitik). Hal ini disebabkan, sebagian besar plastik
menyerap air yang berlebihan melalui kemasan tidak-tahan lembab, penyimpanan
dan transportasi, bahan-bahan ini harus dikeringkan sebelum pengolahan.
Kandungan uap dapat diuji menggunakan metode Karl-Fischer. Berikut adalah
kondisi pengeringan yang disarankan oleh Bayer MaterialScience :

- Pembersihan
2. Produksi
Termoplastik dalam bentuk butiran (pellet) atau bubuk ditampung dalam
sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi)
dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan
akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup
injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari
cetakan oleh pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya
diambil oleh manusia atau menggunakan mesin robot. Pada saat proses pendinginan
produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga
begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa
langsung diinjeksikan.
Gambar 2.2 Injection Molding

a. Injection unit terdiri dari beberapa bagian, yaitu :


- motor dan transmission gear unit
bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar
screw pada barel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya
dari putaran motor ke dalam secrew, selain itu transmission unit juga berfungsi
untuk mengatur tenaga yang di salurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu
besar.
- Cylinder screw ram
bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan
momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan, sehingga di
dapat di hasilkan kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik
dilakukan.
- Hopper
adalah tempat untuk menempatkan material plastik, sebelum masuk ke barel,
biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik, digunakan tempat
penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan, sebab apabila kandungan
air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
- Barrel
adalah tempat screw, dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika di panasi
oleh heater, pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik
sebelum masuk ke nozzle.
- Screw
reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle,
ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang
selanjutnya di panasi lalu di dorong ke arah nozzle.
- Nonreturn valve
valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak
kembali saat screw berhenti berputar.
- Injection Process Mechanism
perhatikan Gambar 2.2 diatas, bahan baku untuk plastik injeksi berupa plastik raw
material yang berupa butiran – butiran kecil plastik tersebut di masukkan dalam
hopper, setelah pressure, kecepatan dan parameter lainya di setting, plastik raw
material (material kasar) akan di panaskan dalam barrel, selanjutnya screw
berputar dan mengalirkan plastik yang mulai meleleh, saat plastic akan di
injeksikan oleh nozzle, molding unit di tutup oleh clamping unit, setelah di tutup
dan di tekan oleh clamping unit plastik di masukkan ke dalam mold unit melalui
nozzle.
Setelah plastik di masukkan ke dalam molding unit, screw berhenti berputar, lalu
clamping unit menarik core mold, sehingga mold terbuka, di lanjutkan dengan
melepas produk plastik yang telah di cetak dengan menekan ejektor pada molding
unit.
- Mold Unit
mold unit adalah bagian terpenting untuk mencetak plastik, bentuk benda plastik
sangat tergantung dari bentuk mold, karena setelah plastik masuk ke dalam mold,
di dinginkan maka terbentuklah bentuk plastik sesuai dengan bentuk mold, ada
berbagai tipe mold, di sesuaikan dengan bentuk benda yang akan dibuat, untuk
mengenal lebih jauh tentang mold perlu pembahasan tersendiri.
b. Mold yang paling simple atau biasa disebut dengan stadrad mold, secara umum
terdiri dari :
- Sprue dan runner system
bagian ini yang menerima plastik dari nozzle lalu oleh runner akan di masukkan ke
dalam cavity mold.
- Cavity side
bagian ini merupakan salah satu sisi yang membentuk bentuk plastik, cavity side
terletak pada stationary plate, yaitu plate yang tidak bergerak saat prosses ejecting
produk plastik.
- Core side
bagian ini juga merupakan bagian yang ikut andil memberikan bentuk pada produk
plastik yang di cetak, bedanya core side berada pada moving plate, dan bagian ini
selalu di hubungkan dengan ejektor. Secara umum dua bagian inilah yang
membentuk produk plastik.
- Ejector system
setiap jenis mold selalu mempunyai sistem untuk melepas produk yang selesai di
cetak dari cavity mold, bagian inilah yang disebut dengan ejektor, walau jenis
ejektor bermacam-macam.
Gambar 2.2 Mesin Injection Molding

c. Kontrol suhu cetakan


Suhu cetakan memiliki pengaruh yang menentukan kualitas pada bagian
dibentuk. Hal ini berlaku terutama untuk sifat-sifat seperti yang melekat tekanan,
melenting, toleransi dimensi, berat dan penyelesain permukaan. Waktu pendinginan
juga sebagian besar ditentukan oleh suhu permukaan cetakan .
Sebagai aturan, alat pemanasan atau pendinginan yang digunakan untuk tujuan
ini hanya dapat memastikan cetakan berada pada suhu yang konstan, pada tingkat
tertentu, dengan batas tertentu . Pertama, permukaan rongga dipanaskan dari 5 sampai
15 ° C selama fase injeksi saat datang ke dalam kontak dengan lelehan. Pada saat
siklus injeksi berikutnya dimulai, kenaikan suhu ini akan diimbangi sekali lagi melalui
penghilangan panas. Dengan siklus steady-state, maka, fluktuasi suhu periodik akan
menghasilkan (" profil gigi gergaji "). Selama start- up produksi, bagaimanapun, suhu
cetakan akan meningkat untuk jangka waktu tertentu, sampai keadaan keseimbangan
telah dicapai antara pasokan dan penghapusan panas. Suhu ini bisa mencapai 10
sampai 30 °C lebih tinggi dari nilai setpoint pada unit kontrol suhu. Ini juga memiliki
fluktuasi kontrol dari unit kontrol suhu ditumpangkan di atasnya, yang dapat cukup
besar di kali.
d. Waktu Pendinginan (Cooling Time)
Waktu pendinginan cetakan injeksi merupakan fungsi dari jenis bahan,
ketebalan dinding, suhu cetakan (θW), suhu mencair (θM).
Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pendinginan adalah ketebalan
dinding dan suhu cetakan. Suhu mencair hanya memiliki sedikit pengaruh pada waktu
pendinginan.
Gambar 2.3 Contoh Casing Laptop
3. Produk
Perusahaan laptop yang menggunakan polimer jenis polikarbonat pada produknya
adalah Apple Inc. Apple pertama kali mengeluarkan jenis produknya yaitu Macbook
menggunakan bahan dari polikarbonat yang dirilis pada tanggal 16 Mei 2006.

Gambar 2.4 Macbook dari Apple Inc


BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1. Jenis polimer yang digunakan sebagai bahan pembuatan casing laptop merupakan
polimer jenis polikarbonat.
2. Polikarbonat atau yang dikenal dengan nama merek dagang Lexan, Makrolon,
Makroclear dan lain-lain, adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah
dibentuk dengan menggunakan panas. Sifat polikarbonat sangat bening dan memiliki
kemampuan mentransmisikan cahaya yang sangat baik, kuat serta dapat digunakan
pada suhu tinggi.
3. Mekanisme reaksi pembentukan polikarbonat mengikuti mekanisme reaksi step-
growth polymerization atau polimerisasi kondensasi. Polikarbonat dapat dibuat dengan
menggunakan bisfenol A dan fosgen (karbonil diklorida, COCl2).
4. Proses produksi casing laptop dari pellet hingga menjadi cetakan menggunakan teknik
injection molding.
5. Injection molding merupakan teknik pembentukan produk berbahan plastik dengan
cara menginjeksikan atau menyuntikan plastik cair kedalam sebuah rongga cetak yang
kemudian didinginkan dan dikeluarkan dari rongga cetak.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. MacBook. http://en.wikipedia.org/wiki/MacBook. Diakses pada 15 Januari


2014.
Anonim. 2013. Polikarbonat. http://id.wikipedia.org/wiki/Polikarbonat. Diakses pada 15
Januari 2014.
Anonim. 2013. Polimer. http://id.wikipedia.org/wiki/Polimer. Diakses pada 15 Januari 2014.
Anonim. 2013. A GUIDE TO POLYCARBONATE IN GENERAL.
http://www.ptsllc.com/intro/polycarb_intro.aspx Diakses pada 16 Januari 2014.
Anonim, 2013. (http://mould-technology.blogspot.com/2007/12/injection-molds-
classification.html). Diakses pada 16 Januari 2014.
Bayer MaterialScience. 2013. Processing Data for The Injection Molder.
Budi, Rahman. 2011. Notebook Tenaga Surya Dengan Casing Polikarbonat.
http://www.planethijau.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=57&artid
=1634. Diakses pada 16 Januari 2014.
Getgreg. 2007. Polycarbonate vs Aluminum for Laptops.
http://www.theyshoulddothat.com/2007/02/polycarbonate_vs_aluminum_for.html.
Diakses pada 16 Januari 2014.
Rimbualam, Ivan Hadinata. 2010. Polikarbonat.
http://ivanhadinata.blogspot.com/2010/01/polikarbonat.html. Diakses pada 16 Januari
2014.

Anda mungkin juga menyukai