Takimetri PDF
Takimetri PDF
Geometri teropong
v u
B’
A
bC Y
C’
B lensa
A’
c
titik api
J
poros alat
Y u
b v
1 1 1
f u v
1
Perhatikan rumus di atas, masing-masing suku (kiri-kanan) kalikan dengan fu,
fu fu fu
= +
f u v
atau,
u
u f f
v
Jarak OC’ = u, merupakan jarak horisontal dari prisma sampai ke rambu, tetapi yang
diperlukan adalah jarak J – jarak dari sumbu alat ke rambu. Oleh karena itu diperlukan faktor
penambah, yakni sebesar c, sehingga rumusnya menjadi :
Y
u f f
b
fY
u+c f c+
b atau,
f
J Y f c
b
Perbandingan antara f/b merupakan konstanta yang sudah ditentukan dari pabrik (pembuat
alat), sedangkan (f + c) merupakan nilai penambah yang harus ditambahkan pada setiap
pengukuran. Umumnya perbandingan antara f/b oleh pabrik ditentukan 50 atau 100 (lebih
banyak 100), sedangkan (f+c) untuk masing-masing alat tidak sama, tetapi sebagai
pegangan dapat digunakan angka 375 mm untuk nilai fokus 250 mm. Untuk keperluan
praktis (misalnya jarak yang tidak mensyaratkan ketelitain tinggi atau untuk pengukuran
situasi), (f+c) dapat diabaikan atau dianggap sama dengan nol, sehingga rumus di atas
dapat ditulis kembali :
J = AY + k, atau
J = AY
J = jarak datar,
A = konstanta pengali (100), dan
Y = (ba – bb), pembacaan benang atas dikurang pembancaan benang bawah,
K = faktor penambah.
2
Pengukuran jarak dan beda tinggi metode takimetri dengan sudut miring
bt
bt
HAB
h
J
ta
Jm = AY’ + k
Jm = jarak miring,
Y’ = panjang bagian rambu (miring).
T' M
cos h
TM
3
begitu juga untuk LL’M,
T' M TM cos h
L' M LM cos h
kedua persamaan di atas jika digabung dapat ditulis lagi sebagai berikut :
T’L’ sama dengan Y’, maka rumus jarak miring berubah menjadi :
Jm = AY cos h + k
IP
cos h
IM
IP IM cos h
J = Jm cos h
J = AY cos2 h
MP
sin h
IM
MP = IM sin h, atau
V = IM sin h
4
V = Jm sin h
V = AY sin 2h
MP
tg h
IM
MP = IM tg h
V = J tg h
Beda tinggi antara titik A dan B (HAB) dapat dihitung dengan rumus :
(HAB) = V + ta – bt