Anda di halaman 1dari 14

PERATURAN INTERNAL (HOSPITAL BYLAWS)

RUMAH SAKIT UMUM MOHAMAD NASIR ( RSUMN ) BANDUNG

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian

Dalam Peraturan Internal (Hospital Bylaws) ini, yang dimaksud dengan :

1. Peraturan Internal (Hospital Bylaws) adalah aturan dasar yang mengatur


tata cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal
korporasi dan peraturan internal staf medis.
2. Peraturan internal korporasi (Corporate bylaws) adalah aturan yang
mengatur agar tata kelola korporasi (corporate governance) terselenggara
dengan baik melalui pengaturan hubungan antara pemilik, pengelola, dan
komite medik di rumah sakit.
3. Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) adalah aturan yang
mengatur tata kelola klinis (clinical governance) untuk mejaga
profesionalisme staf medis di rumah sakit.
4. Pemilik Rumah Sakit Umum Mohamad Nasir (RSUMN) Bogor
merupakan Badan Usaha Milik Yayasan Mohamad Nasir dan
berkedudukan di jalan Gajah Mada no 23 dan dipimpin oleh Direktur yang
menyediakan saran dan fasilitasnya untuk dimanfaatkan oleh dokter atau
profesi dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
5. Pemilik dan Pendiri adalah Yayasan Mohamad Nasir
6. Pengelola rumah sakit adalah Direktur Rumah Sakit Umum Mohamad
Nasir Bandung beserta pejabat struktural Rumah Sakit.
7. Dewan pengawas adalah Direktur Rumah Sakit Umum Nuraini Halim
Bogor yang terdiri dari sekolompok orang yang ditunjuk oleh Rapat Pleno
Anggota Yayasan Mohamad Nasir untuk membina, mengawasi dan
memberikan masukan kepada Direktur Rumah Sakit.
8. Direktur adalah seseorang yang ditunjuk oleh Yayasan Mohamad Nasir
untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan tertinggi Direktur Rumah
Sakit Umum Mohamad Nasir Bogor sebagai pengelola rumah sakit dan
bertanggung jawab kepada Yayasan Mohamad Nasir serta mewakili rumah
sakit di dalam maupun di luar pengadilan.
9. Staf medis adalah dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dokter gigi spesialis
dan Ahli Teknologi Laboratorium Medis yang telah terikat perjanjian
dengan rumah sakit dan memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan
medis di rumah sakit termasuk tindakan medis diagnostik maupun
terapeutik.
10. Rapat rutin adalah setiap rapat terjadwal yang diselenggarakan oleh
Dewan Pengawas yang bukan termasuk rapat tahunan dan rapat khusus.
11. Rapat tahunan adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas
setiap bulan.
12. Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Pengawas di
luar jadwal rapat rutin untuk mengambil putusan hal-hal yang dianggap
khusus.
13. Pelaksana rumah sakit adalah seluruh karyawan RSU Mohamad Nasir
Bandung.
BAB II
IDENTITAS
Pasal 2
Nama dan Kedudukan Rumah Sakit

1. Nama : Rumah Sakit Umum Mohamad Nasir (RSUMN)


Bandung
2. Alamat : Jalan Gajah Mada no 23
3. Tipe :C
4. Pembiayaan : Swasta
5. Tanggal berdiri : 01 Juli 2018
6. Tanggal diresmikan : 25 Juli 2019 (ijin tetap penyelenggaraan RSUNH)
7. Ijin penyelenggaraan : Keputusan Kepala Badan Perijinan Terpadu KAB:
Bandung
8. nomor : 4402968/KES.4/416-207.2/2010
Tanggal 23 Desember 2019

Pasal 3
Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan

Visi
Rumah Sakit swasta pilihan masyarakat Bandung dan sekitarnya termasuk
di luar kota Bandung pada tahun 2025.
Misi
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau, bermutu dan
memuaskan masyarakat, serta memberikan pelayanan kesehatan gratis
bagi masyarakat yang tidak mampu.
2. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang mudah, cepat dan tepat.
3. Menciptakan hubungan kemitraan yang baik dengan pihak luar baik
profesional medis maupun bidang kemasyarakatan.
4. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan keterampilan serta penelitian di
bidang kesehatan.
1. Tujuan Umum RSU Mohamad Nasir adalah mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal bagi semua lapisan masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan berkeadilan sehingga terwujud
masyarakat yang makmur melalui pendekatan promotif, peventif, kuratif,
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh dan tindakan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Tujuan Khusus RSU Mohamad Nasir adalah :
a. Meningkatakan loyalitas SDM terhadap RSU Mohamad Nasir Bandung
b. Meningkatkan profesionalisme SDM sesuai standar profesi
c. Menyelenggarakan penerimaan karyawan baru (lowongan kerja) bagi
masyarakat yang memerlukan pekerjaan.
d. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, berkualitas dan
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
e. Memenuhi kebutuhan pelanggan
f. Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan
g. Meningkatkan pengembangan fisik rumah sakit sehingga mampu bersaing
di era globalisasi

Pasal 3
Nilai-nilai, Motto, Logo

Nilai dasar
 Spiritual : sikap dan prilaku menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan
universal, hukum alam dan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
 Profesional : sikap dan prilaku yang menjunjung tinggi etika dan standar-
standar profesi.
 Peduli : memiliki sikap peduli terhadap siapa pun secara adil tanpa
diskiriminasi.
 Kasih sayang : sikap dan prilaku yang senantiasa memberi bantuan dan
bersedia melayani dengan ramah dan bersahabat.
 Ikhlas : sikap dan prilaku tulus, tampa pamrih, dapat menerima kelebihan
dan kekurangan.
 Berlapang dada dan pembelajar : dapat menerima saran dan kritik dari
semua teknisi kesehatan dan pelanggan serta selalu belajar dari kegagalan
atau kesuksesan, dan berusaha untuk mempebaikinya.
 Semangat dan Integritas : dapat bekerja sama dengan tim, menghargai
perbedaan, jujur dan terbuka serta utuh dan satu antara pikiran, ucapan dan
perbuatan.

Motto

Melakukan pelayanan dengan ikhlas dan tanpa pamrih dan mengutamakan


pelayanan pasien dengan ramah, salam, sopan, santun serta bertanggung jawab.

Logo

Logo RSU Mohamad Nasir memiliki logo sebagai berkut :


BAB III
DEWAN PENGAWAS
Pasal 1
Kedudukan dan Keanggotaan

A. Syarat Keanggotaan dan Pengurus Dewan Pengawas


1. Dewan Pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Pemilik serta
bertanggung jawab kepada pemilik.
2. Yang dapat diangkat sebagai Dewan Pengurus adalah sebagai berikut :
 Memiliki dedikasi, pemahaman terhadap masalah-masalah
manajemen rumah sakit.
 Memiliki pengetahuan di bidang hukum kesehatan .
 Sehat jasmani dan rohani.
3. Dewan Pengawas terdiri dari :
 Kalangan masyarakat yang ditunjuk oleh pemilik
 Kalangan profesioanl kesehatan, diutamakan perumasakitan
4. Jumlah anggota Dewan Pengawas maksimal 5 orang dengan ketua
merangkap anggota dan masa jabatan dalah 5 tahun.

Pasal 2
Tugas Pokok, Kewajiban, Hak dan Wewenang Dewan

1. Tugas pokok Dewan Pengawas


a. Memberikan masukan dan nasihat kepada Direksi.
b. Mengarahkan kepengurusan Direksi dalam hal :
 Pelaksanaan fungsi Rumah sakit
 Rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek
 Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Kewajiban Dewan Pengawas :
a. Mengikuti perkembangan kegiatan di Rumah Sakit
b. Memberikan pendapat dan saran kepada pemilik tentang
pelaksanaan fungsi-fungsi rumah sakit
c. Melaporkan dengan segera kepada pemilik bila terjadi penuruna
kinerja rumah sakit
d. Menghormati otonomi profesi yang ada di rumah sakit
3. Wewenang Dewan Pengawas :
a. Meminta penjelasan Direktur atau pejabat struktural lain mengenai
persoalan rumah sakit
b. Menghadiri rapat direksi dan memberikan pendapat atau saran
c. Memberikan persetujuan atau bantuan dalam pembuatan hukum
d. Mengajukan anggaran untuk keperluan tugas-tugas Dewan
Pengawas

Pasal 3
Rapat – rapat

A. Rapat rutin
a. Rapat rutin intern Dewan Pengawas dilaksanakan paling sedikit 1
bulan sekali.
b. Dewan Pengawas menyampaikan undangan kepada peserta rapat
paling lambat 3 hari sebelum rapat dilaksanakan.
c. Rapat koordinasi dengan Direktur paling sedikit dilaksanakan 1
bulan sekali.
B. Rapat Khusus
Dewan Pengawas mengundang rapat khusus dalam hal : diperintahkan
oleh yayasan, membahas masalah yang perlu penangana segera, permintaan yang
diajukan oleh paling sedikit tiga anggota Dewan Pengawas.
C. Rapat Tahunan
Diselenggarakan sekali dalam satu tahun. Membahas materi utama yaitu
laporan tentang hasil kegiatan RSU Mohamad Nasir selama satu tahun termasuk
laporan keuangan.

BAB IV
DIREKTUR RUMAH SAKIT
Pasal 1
Pengangkatan, Persyaratan Direktur

A. Pengangkatan
1. Pengelola Rumah Sakit adalah Direktur Rumah Sakit yang diangkat oleh
Ketua Yayasan Mohamad Nasir Bandung sebagai pimpinan tertinggi
dalam pengelolaan rumah sakit yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh
jajaran pejabat struktural.
2. Direktur bertugas melaksanakan kebijakan pengolaan RS yang disetujui
oleh Dewan Pengawas serta diangkat dan diberhentikan oleh Ketua
Yayasan Nuraini Bogor sebagai pemilik.
3. Lama masa jabatan Direktur adalah 3 tahun.
B. Persyaratan Direktur
a. Warga negara Indonesia yang tidak tersangkut hukum
b. Berahlak baik
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Dokter umum/dokter gigi/dokter spesialis
e. Diutamakan S2 Administrasi RS (M.Kes/MARS)
f. Berstatus karyawan tetap/kontrak
g. Telah berpengalaman memimpin RS dan memiliki pengalaman
berorganisasi
h. Mampu mengoperasikan komputer, minimal microsoft offiice
Pasal 2

Tugas dan wewenang Direktur

Tugas dan wewenang Direktur adalah :

1. Memimpin dan mengelola Rumah Sakit sesuai dengan visi dan misi dan
tujuan RS dan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil
guna.
2. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen RS secara efektif, efisien dan
amanah.
3. Melaksanakan pelayanan kesehatan secara komprehensip sesuai dengan
standar pelayanan RS.
4. Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja RS lengkap dengan rincian
tugasnya.
5. Mengelola, mengawasi dan mengendalikan seluruh aset RS khususnya
keuangan sehingga sesuai dengan RAPB yang telah ditetapkan.
6. Memberikan laporan secara tertib dan berkala kepada pihak-pihak yang
terkait sesuai dengan peraturan dan pedoman yang berlaku.
7. Memelihara hubunga baik dengan instansi yang berwenang, organisasi
perumasakitan dan organisasi lainnya atas dasar kemanusiaan.
MEDICAL STAFF BY LAWS
RUMAH SAKIT UMUM MOHAMAD NASIR ( RSUMN ) BANDUNG

BAB V
PENGORGANISASIAN STAF MEDIS FUNGSIONAL
Pasal 1
Kedudukan dan Keanggotaan Staf Medis Fungsional

A. Secara administratif, SMF berada di bawah Direktur namun secara


fungsional sebagai profesi bertanggung jawab kepada Komite Medik.
1. SMF dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih oleh anggotanya
2. SMF paling sedikit terdiri dari 2 orang dokter
3. SMF ditetapkan berdasarkan surat keputusan Direktur dengan masa kerja 3
tahun
4. Tugas ketua SMF adalah menyusun uraian tugas, wewenang, dan tata
kerja SMF yang dipimpinya.
B. Staf Medis Fungsional RSU Mohamad Nasir Bandung
Staf medis fungsional adalah kelompok-kelompok yang beranggotakan
para tenaga profesional medik yang memberikan pelayanan langsung secara
mandiri dalam jabatan fungsional, seperti dokter umum, dokter spesialis, dokter
gigi, apoteker dan psikolog klinis.

Pasal 2
Kewajiban dan Kewenangan Kelompok Staf Medis Fungsional (SMF)
Semua dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis dan apoteker yang
memiliki izin praktek dan bekerja di RSU Mohamad Nasir dalam jabatan
fungsional, baik sebagai dokter tetap atau dokter organik, dokter tamu maupun
dokter paruh waktu wajib menjadi anggota Staf Medik Fungsional Mohamad
Nasir.
Pasal 3
Tugas, Fungsi, Wewenang dan Tanggung Jawab Staf Medis

1. Melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit,


peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan
dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
2. Menyusun prosdur tetap (PROTAP) pelayanan medik bidang
administrasi/manajerial.
3. Menyusun PROTAP pelayanan medik di bidang keilmuan / keprofesian.

Pasal 4
Kewajiban dan Hak Staf Medis

A. Kewajiban Staf Medis :


1. Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku
2. Mentaati semua peraturan internal rumah sakit (Hospital by laws)
3. Menyusun standar prosedur operasioanal pelayanan medik
B. Hak staf Medis
1. Penghasilan yang layak berupa gaji, tunjangan dan penghasilan lain yang
sah.
2. Kenaikan pangkat, pengembangan karir, cuti tahunan, cuti sakit, cuti
hamil, lingkungan kerja yang sehat serta perlindungan terhadap kecelakaan
kerja.
3. Pemeriksaan kesehatan berkala.
4. Penghasilan setelah pensiun.
5. Menggunakan fasilitas yang dimiliki rumh sakit untuk melakukan layanan
kesehatan berdasarkan standar mutu layanan yang optimal.
BAB VI
KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILAGE)

1. Pelayanan medis di RSU Mohamad Nasir hanya dilaksanakan oleh staf


medis yang telah diberikan kewenangan klinis yaitu izin dan hak khusus
untuk melakukan pelayanan medis tertentu atas rekomendasi dari komite
medik setelah dikredensial.
2. Pemberian rekomendasi kewenangan klinis kepada setiap staf medis ssuai
dengan kompetensinya yang nyata dan harus melibatkan komite medik
yang dibantu oleh mitra bestarinya (peer group) sebagai pihak yang paling
mengetahui masalah keprofesian yang bersangkutan.
3. Komite medik wajib menetapkan dan merekomendasika syarat-syarat yang
terkait dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan setiap jenis
pelayanan medis sesuai dengan ketetapan kolegium setiap spesialisasi ilmu
kedokteran ( Buku Putih ).

BAB VII
KOMITE MEDIK
Pasal 1
Nama dan Susunan Organisasi

1. Komite medik dibentuk oleh Direktur RS Umum Mohamad Nasir


Bandung.
2. Susuan organisasi komite medik sekurang-kurangnya terdiri dari : ketua,
sekretaris, dan subkomite.
3. Ketua komite medik ditetapkan oleh direktur rumah sakit dengan
mempertimbangkan masukan dari staf medis yang bekerja di rumah sakit.
4. Sekretaris dan ketua subkomite ditetapkan oleh direktur rumah sakit
berdasarkan rekomendasi dari ketua komite medik.
5. Subkomite terdiri dari :
a. Subkomite kredensial yang bertugas menapis profesionalisme staf
medis.
b. Subkomite mutu profesi yang bertugas mempertahankan
kompetensi dan profesionalisme staf medis.
c. Subkomite etika dan disiplin profesi yang bertugas menjaga
disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

Pasal 2

Tugas dan Fungsi

Meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di rumah sakit


dengan cara melakuka kredensial bagi seluruh staf medis, memelihara mutu
profesi staf medis dan menjaga disiplin, etika, dan prilaku profesi staf medis.

Pasal 3
Kewenangan Komite Medik

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik berwenang :


1. Memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis
2. Memberikan rekomendasi surat penugasan klinis
3. Memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis
4. Memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan
klinis
5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis
6. Meberika rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan
7. Memberikan rekomendasi pendampingan
8. Memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin
BAB VIII
PEMBINAAN PROFESIONALISME DAN ETIKA

Pembinaan Profesionalisme Kedokteran


1. Subkomite etika dan disiplin profesi menyusun materi kegiatan pembinaan
profesionalisme kedokteran
2. Pelaksanaan pembinaan profesionalisme kedokteran dapat diselenggarakan
dalam bentuk ceramah, diskusi, simposium, lokakarya dsb. Yang
dilakukan oleh unit kerja rumah sakit terkait seperti unit pendidikan dan
latihan, komite medik, dsb.
a. Pertimbangan Keputusan Etis
1. Staf medis dapat meminta pertimbangan pengambilan keputusan etis pada
suatu kasus pengobatan di rumah sakit melalui kelompok profesinya
kepada komite medik.
2. Subkomite etika dan disiplin profesi mengadakan pertemuan pembahasan
kasus dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang kompeten untuk
memberikan pertimbangan pengambilan keputusan etis tersebut.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

1. Hospital By Laws dan Medical Staff By Laws ini berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
2. Semua peraturan Rumah Sakit yang ditetap sebelum berlakunya Hospital
By Laws dan Medical Staff By Laws ini dinyatakan tetap berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan internal ini.

Ditetapkan di : Bandung

Pada tanggal : 21 Mei 2023

Anda mungkin juga menyukai