Anda di halaman 1dari 1

Bila kondisi jantung, jalan nafas, dan respirasi dapat dipertahankan tindakan selanjutnya adalah

menghentikan trauma penyebab pendarahan dengan melakukan resusitasi cairan secepat


mungkin, selanjutnya dibawa ke tempat pelayanan kesehatan dengan teknik mobilisasi dan
pemantauan selama perjalanan yang membantu mencegah kondisi syok menjadi lebih buruk.
Pada pelayanan kesehatan cairan resusitasi yang digunakan adalah cairan isotonic NaCl 0,9%
atau riger laktat dengan tetesan sekitar 1-2 liter pada orang dewasa, dilanjutkan pemantauan
tanda vital dan hemodinamik. Jika membaik pemberian kristaloid terus diberikan sekitar 5 kali
lipat perkiraan volume darah yang hilang dalam waktu per jam, jika sebaliknya maka pilihannya
adalah dengan pemberian kiloid dan mempersiapan pemberian darah segera.

Stadium syok dibagi berdasarkan persentase kehilangan darah sama halnya dengan
perhitungan skor tenis lapangan, yaitu 15, 15-30, 30-40, >40%. Setiap stadium syok
hipovelemik ini dapatdibedakan dengan pemeriksaan klinis tersebut:

1. Stadium I adalah syok hipovolemik yang terjadi pada kehilangan darah hingga 15% dari
total volume darah.
2. Syok hipovolemik stadium II adalah jika pendarahan skitar 15-30%.
3. Syok hipovolemik stadium III bila terjadi pendarahan sebanyak 30-40%.
4. Stadium IV adalah syok hipovolemik pada kehilangan darah lebih dari 40%.

Anda mungkin juga menyukai