Disusun oleh :
Galang Septian Bayu Aji 1001100025
Widias Rahayuni 1001100034
Yunita Ukhtiana 1001100041
Irawan Ardhi Susetyo 1001100049
Nur Ali Aziz Adetia 1001100035
Semester/Kelas : III/A
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Bilangan Romawi, Bangun Datar, dan Bangun Ruang”. Penulisan
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Matematika Kelas
Tinggi. Penyusunan Makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bimbingan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
Penyusun
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL................................................................................. 1
KATA PENGANTAR................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG.......................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH..................................................... 5
C. TUJUAN.............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 6
A. BILANGAN ROMAWI....................................................... 6
A. KESIMPULAN.................................................................... 17
B. SARAN................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 18
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran matematika mempunyai kompleksitas tersendiri dalam
praktik penyelenggaraan pembelajarannya. Penanaman konsep, teori,
pemahaman, dan penalaran perlu disampaikan kepada peserta didik sehingga
siswa secara bertahap dapat memaknai materi yang disampaikan. Perlu
diperhatikan pula bahwa dalam lingkup materi pembelajaran matematika
tersebut selalu berkaitan dengan kasus-kasus yang sifatnya abstrak Hal ini
dapat menjadi problema bagi tenaga pendidik terutama dalam menyiapkan
materi pembelajaran serta bagi siswa dalam upaya memahami materi yang
disampaikan.
Untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi yang menunjang seperti
komputer, alat peraga, atau media lainnya. Sementara itu, dalam Permendiknas
RI No. 41 (2007:6) disebutkan bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan
pendidikan dasar harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yanng
cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
perkembangan fisik serta psiklogis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang
sesuai dengan situasi mengajar dan sekaligus melibatkan peran aktif siswa
dalam proses pembelajarannya. Selain itu, dalam proses pembelajarannya
diubahlah cara belajar “teacher active teaching” menjadi “student active
learning”. Maksudnya adalah perubahan orientasi pembelajaran yang berpusat
pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Untuk dapat merealisasikan program-program pembelajaran pada uraian
di atas, maka perlu kita perhatikan tentang materi, cara dan metode
pembelajarannya. Dalam makalah ini, akan kami bahas seputar materi dan cara
4
pembelajaran yang diperluka bagi pembelajaran matematika khususnya materi
yang akan kami bahas yaitu bilangan romawi, bangun datar, dan bangun ruang.
B. RUMUSAN MASALAH
Pembelajaran matematika mempunyai kadar kesulitannya sendiri
tergantung dari tingkatan materi yang diberikan. Guru hendaknya mempunyai
strategi atau cara belajar yang menunjang bagi pembelajaran yang dilakukan di
kelas. Guru juga hendaknya mengoptimalkan media atau alat peraga yang
tersedia sehingga dapat menunjang pemahaman dan penalaran konsep
matematika pada diri peserta didik. Dalam hal ini, untuk dapat mencapai tujuan
pembelajaran tergantung bagaimana guru menggunakan media dan cara belajar
serta bagaimana siswa menerima dan memahami informasi dari materi yang
disampaikan oleh guru.
C. TUJUAN
c. Seorang pendidik dapat menemukan cara atau solusi yang terbaik untuk
membantu peserta didik memahami konsep matematika.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. BILANGAN ROMAWI
6
1). Marbun tinggal bersama orang tuanya di Jalan Nuri III
nomor 9.
2). Daerah Istimewa Jogjakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku
Buwono X.
3). Memasuki abad XXI, kita dituntut untuk lebih menguasa
teknologi.
b. VIII =V+I+I+I
=5+1+1+1
=8
Jadi, VIII dibaca 8
7
c. LXXVI = L + X + X + V + I
= 50 + 10 + 10 + 5 + 1
= 76
Jadi, LXXVI dibaca 76
b. IX = X – I
= 10 – 1
=9
Jadi, IX dibaca 9
c. XL = L – X
= 50 – 10
= 40
Jadi, XL dibaca 40
8
Aturan-aturan dalam menuliskan lambang bilangan
Romawi sama dengan yang telah kalian pelajari di depan. Mari kita
perhatikan contoh berikut ini.
Contoh:
1. 24 = 20 + 4
= (10 + 10) + (5 – 1)
= XX + IV
= XXIV
Jadi, lambang bilangan Romawi 24 adalah XXIV
2. 48 = 40 + 8
= (50 – 10) + (5 + 3)
= XL + VIII
= XLVIII
Jadi, lambang bilangan Romawi 48 adalah XLVIII
3. 139 = 100 + 30 + 9
= 100 + (10 + 10 + 10) + (10 – 1)
= C + XXX + IX
= CXXXIX
Jadi, lambang bilangan Romawi 139 adalah CXXXIX
9
B. BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR
10
Dalam bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut. Mari
kita perhatikan bangun ruang berikut ini.
a. Kubus
b. Balok
11
c. Kerucut
d. Tabung
e. Bola
12
disebut jaring-jaring kubus. Sedangkan jaring-jaring balok adalah
gabungan dari beberapa persegi panjang yang membentuk balok.
13
Dari gambar di atas, dapat kita tuliskan sifat bayangan benda
yang dibentuk oleh cermin sebagai berikut.
1. Bentuk dan ukuran bayangan sama persis dengan benda.
2. Jarak bayangan dari cermin sama dengan jarak benda dari cermin.
3. Bayangan dan benda saling berkebalikan sisi (kanan kiri atau
depan belakang), sehingga dikatakan bayangan simetris dengan
benda (cermin sebagai sumbu simetri).
14
C. Pembelajaran Materi Ajar
1. Bilangan Romawi
15
terkait dengan materi bilangan Siswa mengerjakan soal yang
romawi, kemudian menunjuk dibuat oleh guru, kemudian
menjawabnya di papan tulis
beberapa siswa untuk
mengerjakan di papan tulis
Siswa mengidentifikasi
- Guru mengenalkan dan
bangun datar dan bangun
menggambar jenis-jenis bangun
ruang
datar dan bangun ruang
Siswa mengerjakan soal
- Guru membuat beberapa
soal yang diberikan oleh guru
terkait dengan materi bangun datar
16
dan bangun ruang
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bilangan Romawi berasal dari bangsa Romawi yang ditulis dengan
angka Romawi. Bilangan Romawi digunakan dalam kehidupan sehari-hari
seperti pada alamat rumah, nama tingkatan atau derajat dan sebagainya.
Bangun datar merupakan pertemuan dari garis-garis yang berpotongan.
Bangun datar terdiri dari dua dimensi. Sedangkan bangun ruang adalah suatu
bangun yang dibatasi oleh bidang-bidang yang saling berhubungan, yang
berwujud 3 dimensi dan memiliki volume.
B. SARAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Mustaqim, Burhan, dan Ary Astuti. 2008. Ayo Belajar Matematika SD Kelas IV.
Jakarta : CV. Buana Raya.
Indriyastuti. 2008. Matematika Idolaku SD Kelas IV. Solo : PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
18