Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

CA MAMMAE

A. Definisi
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel
kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk
kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan
payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,
jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)
Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal
mammae dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan pembuluh darah. (Sofian,2012)

B. Etiologi
Factor resiko terjadi kanker payudara:
1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara
2. Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga
langsung) dari wanita dengan kanker payudara
3. Menarke dini
4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama
5. Menopous pada usia lanjut
6. Riwayat penyakit payudara jinak
7. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum
usia 30 tahun beresiko hamper 2 kali lipat
8. Obesitas-resiko terendah diantara wanita pascamenopouse
9. Kontrasepsi oral
10. Terapi pergantian hormone
11. Masukan alcohol

Tipe kanker payudara: (Smelzer, 2002)


1. Karsinoma duktal menginfiltrasi (75%)
karsinoma duktal berasal dari sel-sel yang melapisi saluran yang
menuju puting susu.
2. Karsinoma lobular menginfiltrasi (5-10%)
karsinoma lobuler mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, biasanya
terjadi setelah menopause
3. Karsinoma medular (6%)
kanker ini berasal dari kelenjar susu
4. Kanker musinus (3%)

1
5. Karsinoma inflamatori (1-2%)
6. Penyakit paget payudara (jarang Terjadi)

C. Manifestasi klinik
Tanda carsinoma Kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas,
mirip pada tumor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan
elips, Gejala carsinoma Kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari
puting susu, puting eritema, mengeras, asimetik, inversi, gejala lain nyeri
tulang, berat badan turun dapat sebagai petunjuk adanya metastase. (Price dan
Sylvia, 2006)

D. Pathway
Faktor predisposisi dan
resiko tinggi hiperplasi Mendesak sel saraf Interupsi sel saraf
pada sel mamae

nyeri

Mendesak jaringan Mensuplai nutrisi ke Mendesak pembuluh darah


sekitar jaringan ca

Aliran darah terhambat

Menekan jaringan Hipermetabolisme


pada mammae ke jaringan
hipoksia

Peningkatan konsistensi  hipermetabolisme


mammae jar lain BB turun Necrosis jaringan

Ketidakseimbangan Bakteri patogen


nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Resiko Infeksi

Ukuran mammae
Mammae membengkak
abnormal

Massa tumor Mammae asimetrik


Defisiensi pengetahuan
mendesak ke jar luar ansietas

Gangguan citra
tubuh

Perfusi jaringan Infiltrasi pleura


terganggu perietale

ulkus
Ekspansi paru
menurun

Kerusakan integritas Ketidakefektifan pola


kulit/ jaringan nafas

2
E. Komplikasi
Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah limfederma. Hal ini terjadi
jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak
berfungsi dengan adekuat. Jika nodus eksilaris dan sistem limfe diangkat, maka
sistem kolateral dan aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Apabila
mereka diinstruksikan dengan cermat dan didorong untuk meninggikan,
memasase dan melatih lengan yang sakit selama 3-4 bulan. Dengan melakukan
hal ini akan membantu mencegah perubahan bentuk tubuh dan mencegah
kemungkinan terbukanya pembengkakan yang menyulitkan.

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium meliputi:
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c. Tes faal hati
d. Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum
atau plasma
e. Pemeriksaan sitologik
f. Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan
yang keluar spontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan
yang keluar dari ekskoriasi
2. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi
secara dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi
kanker yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal.
Mammografi pada masa menopause kurang bermanfaat karean gambaran
kanker diantara jaringan kelenjar kurang tampak.

3. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada
mammae ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan
kista. kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.

4. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal; dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplay darah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.

5. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara
pembuluh-pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan
peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.

3
6. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas,
dengan cara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap
massa dan berguna klasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi.

7. CT. Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada
organ lain

8. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran
darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.

G. Penatalaksanaan Medis
1. Pembedahan
a. Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun
otot pectoralis minor bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.
b. Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan
lapisan otot pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan
lapisan otot dinding dada tidak diangkat.
c. Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak
turut diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan
payudara normal yang berada di sekitar tumor tersebut.

d. Wide excision/mastektomy parsial.


Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
e. Ouadranectomy.
Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan
otot pectoralis mayor.
2. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula
merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di
sekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot
pectoralis, radang tenggorokan.
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran
darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan
membuat, mudah terserang penyakit.

4
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat
juga digabung dengan terapi endokrin lainnya.

H. Pencegahan
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya
benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri.
Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum
menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan.
Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :

1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada


payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak
terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput,
lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau
keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.

2. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua


payudara.

3. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.

4. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala,


dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan
telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara.
Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada
ketiak kiri.

5. Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar
susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan
mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat
digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada
sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin
dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara
sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan

I. Asuhan Keperawatan Ca Mammae

a. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan Sekarang

2. Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan


yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mengeras, bengkak dan nyeri.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

5
4. Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada
sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

6. Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada


kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah
mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker
serviks.

7. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat


dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian
posterior.

b. Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu


berminyak.

c. Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata
anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.

d. Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-


tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.

e. Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.

f. Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.

g. Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.

h. Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling,


ulserasi atau tanda-tanda radang.

i. Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.

j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

8. Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon

a. Persepsi dan Manajemen

Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada


payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan
biasa.

b. Nutrisi – Metabolik

Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia,


muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
mengkonsumsi makanan mengandung MSG.

6
c. Eliminasi

Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami


melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.

d. Aktivitas dan Latihan

Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien
terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.

e. Kognitif dan Persepsi

Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga


kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.

b. Istirahat dan Tidur

Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.

c. Persepsi dan Konsep Diri

Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan


akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan
kehilangan haknya sebagai wanita normal.

d. Peran dan Hubungan

Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam


melakukan perannya dalam berinteraksi social.

e. Reproduksi dan Seksual

Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada


tingkat kepuasan.

f. Koping dan Toleransi Stress

Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan


keputus asaan.

g. Nilai dan Keyakinan

Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya


dengan lapang dada.

a. Diagnosa
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan,
mis; anoreksia
2. Nyeri akut berhubungan dengan proses pembedahan
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah
jaringan

7
4. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya .
5. Kurang pengetahuan tentang Kanker mammae berhubungan dengan
kurang pemajanan informasi
6. Gangguan body image berhubungan dengan kehilangan bagian dan fungsi
tubuh
7. Potensial disfungsi seksual berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh,
perubahan dalam citra diri

8
b. Intervensi

DIAGNOSA KEP. NOC NIC

Nutrisi kurang dari NOC : NIC :


kebutuhan tubuh v Nutritional Status : food Nutrition Management
berhubungan dengan and Fluid Intake § Kaji adanya alergi makanan
pembedahan, mis; anoreksia Kriteria Hasil : § Kolaborasi dengan ahli gizi
v Adanya peningkatan berat untuk menentukan jumlah
badan sesuai dengan tujuan kalori dan nutrisi yang
v Berat badan ideal sesuai dibutuhkan pasien.
dengan tinggi badan § Anjurkan pasien untuk
v Mampu mengidentifikasi meningkatkan intake Fe
kebutuhan nutrisi § Anjurkan pasien untuk
v Tidak ada tanda tanda meningkatkan protein dan
malnutrisi vitamin C
v Tidak terjadi penurunan § Berikan substansi gula
berat badan yang berarti § Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
§ Berikan makanan yang
terpilih ( sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
§ Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
§ Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
§ Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
§ Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring
§ BB pasien dalam batas
normal
§ Monitor adanya penurunan
berat badan
§ Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
§ Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan

9
§ Monitor lingkungan selama
makan
§ Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
§ Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
§ Monitor turgor kulit
§ Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
§ Monitor mual dan muntah
§ Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
§ Monitor makanan kesukaan
§ Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
§ Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
§ Monitor kalori dan intake
nuntrisi
§ Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
§ Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengan proses pembedahan v Pain Level, Pain Management
v Pain control, § Lakukan pengkajian nyeri
v Comfort level secara komprehensif termasuk
Kriteria Hasil : lokasi, karakteristik, durasi,
v Mampu mengontrol nyeri frekuensi, kualitas dan faktor
(tahu penyebab nyeri, presipitasi
mampu menggunakan tehnik § Observasi reaksi nonverbal
nonfarmakologi untuk dari ketidaknyamanan
mengurangi nyeri, mencari § Gunakan teknik komunikasi
bantuan) terapeutik untuk mengetahui
v Melaporkan bahwa nyeri pengalaman nyeri pasien
berkurang dengan § Kaji kultur yang
menggunakan manajemen mempengaruhi respon nyeri
nyeri § Evaluasi pengalaman nyeri
v Mampu mengenali nyeri masa lampau
(skala, intensitas, frekuensi § Evaluasi bersama pasien dan
dan tanda nyeri) tim kesehatan lain tentang

10
v Menyatakan rasa nyaman ketidakefektifan kontrol nyeri
setelah nyeri berkurang masa lampau
v Tanda vital § Bantu pasien dan keluarga
dalam rentang normal untuk mencari dan menemukan
dukungan
§ Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
§ Kurangi faktor presipitasi
nyeri
§ Pilih dan lakukan
penanganan nyeri (farmakologi,
non farmakologi dan inter
personal)
§ Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
§ Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
§ Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
§ Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
§ Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
§ Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
§ Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
§ Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
§ Cek riwayat alergi
§ Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi dari
analgesik ketika pemberian
lebih dari satu

11
§ Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
§ Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
§ Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
§ Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
§ Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri hebat
§ Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
(efek samping)
Kerusakan integritas kulit NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management
berhubungan dengan Skin and Mucous Anjurkan pasien untuk
pengangkatan bedah jaringan Membranes menggunakan pakaian yang
Kriteria Hasil : longgar
v Integritas kulit yang baik Hindari kerutan padaa tempat
bisa dipertahankan (sensasi, tidur
elastisitas, temperatur, Jaga kebersihan kulit agar tetap
hidrasi, pigmentasi) bersih dan kering
v Tidak ada luka/lesi pada Mobilisasi pasien (ubah posisi
kulit pasien) setiap dua jam sekali
v Perfusi jaringan baik Monitor kulit akan adanya
v Menunjukkan pemahaman kemerahan
dalam proses perbaikan kulit Oleskan lotion atau
dan mencegah terjadinya minyak/baby oil pada derah
sedera berulang yang tertekan
v Mampu melindungi kulit Monitor aktivitas dan
dan mempertahankan mobilisasi pasien
kelembaban kulit dan Monitor status nutrisi pasien
perawatan alami
Ansietas berhubungan NOC : NIC :
dengan diagnosa, v Anxiety control Anxiety Reduction
pengobatan, dan v Coping (penurunan kecemasan)
prognosanya . Kriteria Hasil : · Gunakan pendekatan
v Klien mampu yang menenangkan
mengidentifikasi dan · Nyatakan dengan jelas
mengungkapkan gejala harapan terhadap pelaku pasien
cemas

12
v Mengidentifikasi, · Jelaskan semua prosedur
mengungkapkan dan dan apa yang dirasakan selama
menunjukkan tehnik untuk prosedur
mengontol cemas · Temani pasien untuk
v Vital sign dalam batas memberikan keamanan dan
normal mengurangi takut
v Postur tubuh, ekspresi · Berikan informasi faktual
wajah, bahasa tubuh dan mengenai diagnosis, tindakan
tingkat aktivitas prognosis
menunjukkan berkurangnya · Dorong keluarga untuk
kecemasan menemani anak
· Lakukan back / neck rub
· Dengarkan dengan penuh
perhatian
· Identifikasi tingkat
kecemasan
· Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
· Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
· Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
· Barikan obat untuk
mengurangi kecemasan
Kurang pengetahuan tentang NOC : Teaching : Dissease Process
penyakit, v Kowlwdge : disease- Kaji tingkat pengetahuan klien
perawatan,pengobatan process dan keluarga tentang proses
kurang paparan terhadap v Kowledge : health penyakit
informasi Behavior -Jelaskan tentang patofisiologi
Kriteria Hasil : penyakit, tanda dan gejala serta
v Pasien dan keluarga penyebabnya
menyatakan pemahaman-Sediakan informasi tentang
tentang penyakit, kondisi, kondisi klien
prognosis dan program-Berikan informasi tentang
pengobatan perkembangan klien
v Pasien dan keluarga-Diskusikan perubahan gaya hidup
mampu melaksanakan yang mungkin diperlukan untuk
prosedur yang dijelaskan mencegah komplikasi di masa
secara benar yang akan datang dan atau
v Pasien dan keluarga kontrol proses penyakit
mampu menjelaskan-Jelaskan alasan dilaksanakannya
kembali apa yang dijelaskan tindakan atau terapi

13
perawat/tim kesehatan-Gambarkan komplikasi yang
lainnya mungkin terjadi
-Anjurkan klien untuk mencegah
efek samping dari penyakit
-Gali sumber-sumber atau
dukungan yang ada
-Anjurkan klien untuk melaporkan
tanda dan gejala yang muncul
pada petugas kesehatan
Gangguan body image 1) Klien tidak malu Diskusikan dengan klien
berhubungan dengan dengan keadaan dirinya. atau orang terdekat respon klien
kehilangan bagian dan fungsi 2) Klien dapat menerima terhadap penyakitnya.
tubuh efek pembedahan. Rasional : membantu dalam
memastikan masalah untuk
memulai proses pemecahan
masalah
Tinjau ulang efek
pembedahan
Rasional : bimbingan antisipasi
dapat membantu pasien
memulai proses adaptasi.
Berikan dukungan emosi
klien.
Rasional : klien bisa menerima
keadaan dirinya.
Anjurkan keluarga klien
untuk selalu mendampingi
klien.
Rasional : klien dapat merasa
masih ada orang yang
memperhatikannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz H, 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. Jakarta
: Salemba Medika
Bylander, A., dkk. 2007. Journal of Children Microbiology
Djaafar, Z.A., Helmi, Restuti, R.D., 2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok Kepala & Leher. Edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Revai, R, et al. 2007. Incidence of Acute Otitis Media and Sinusitis Complicating Upper
Respiratory Tract Infection. Journal of The American Academy Pediatrics
Rahajoe, N. 2012. Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: Balai Penerbit IDAI

15

Anda mungkin juga menyukai