DEFINISI
Sakit perut berulang (SPB)adalah sakit perut yang cukup berat sampai mengganggu aktifitas
sehari hari yang diderita anak paling sedikit 3 kali dalam rentang waktu 3 bulan (Apley, 1958)
Semua anak dengan sakit perut tanpa kelainan organik
Semua anak dengan sakit perut termasuk kelainan saluran cerna fungsional seperti dispepsia
non ulkus, IBS (irritable bowel syndrome), atau migren abdomen
Sakit perut khronik: sakit perut dengan minimal durasi 3 bulan.
Kadang ada yang menyebutkan yang disebut khronik jika lebih dari 1-2 bulan
Rome II: sakit perut minimal 12 minggu, yang berhubungan dengan IBS, dispepsia fungsional
dan sakit perut fungsional
Sakit perut fungsional: sakit perut yang terjadi tanpa kelainan anatomi, inflammasi, dan
kerusakan jaringan
Sakit perut non organik: sakit perut fungsional
Sakit perut psikogenik: sakit perut fungsional
EPIDEMIOLOGI
Tidak pasti
2-4% dari klinik pediatri (Starfield B, 1984) Insidensi
13% pada anak sekolah dasar (Hyams JS, 35
1996) 30
SUB-TIPE GEJALA
(1999) Rasquin-weber, (Roma II), (J pediatr Gastroenterol Nutr, 40, 2005)
1. Dispepsia fungsional
2. Irritable Bowel Syndrome ( IBS)
3. Nyeri perut fungsional
4. Migren abdominal
5. Aerofagia
DISPEPSIA FUNGSIONAL
Anak yang cukup handal mengutarakan rasa nyeri selama 12 minggu
Sakit berulang atau menetap atau rasa tak nyaman di atas umbilikus
Tak ada bukti adanya kelainan organik (endoskopi)
Tak ada bukti sakit akan sembuh setelah defekasi, perubahan bentuk dan frekuensi tinja
2. Tidak didapat kelainan organ atau metabolik, gejala dibawah ini menyokong IBS
frekuensi tinja tak normal
gerakan usus > 3/hari
bentuk tinja tak normal (keras atau cair)
terburu buru, merasa tak puas
keluarnya tinja dengan mukus
kembung
MIGREN ABDOMEN
1. Tiga atau lebih episod nyeri perut selama 2 jam sampai beberapa hari
2. Tak terdapat kelainan metabolik, gastointestinal, sistem syaraf sentral, biokimia,
3. Dua dari gambaran berikut:
sakit kepala selama sakit perut
fotofobia selama sakit perut
riwayat famili dengan migren
sakit kepala hanya sebelah
aura: gangguan penglihatan, gejala sensori dan
gangguan motorik
penyebab:
a. ???? (gk jelas penyebab utamanya)
b. Organik
c. Fungsional
Penyebab...
Tidak jelas
Alergi makanan (Poley 1973),
Reaksi terhadap makanan addiktif ( Anonymous 1984)
Intoleransi susu dan laktosa (Bayless 1971;Bain 1974)
Diet rendah serat (Feldman 1985)
Infeksi seperti Helicobacter pylori (Heldenberg 1995)
Infeksi parasit (Primelles 1990; Wardhan 1993)
Psikis (Wyllie 1933, Cullen 1963, Apley 1958, etc)
Non gastrointestinal
Ren: infeksi, urolitiasis, obstruksi T. genital: kista ovarii, tumor kista, PID,
dismenore, hamil tuba, mittelschmerz
syndrome
PATOGENESIS
Neuropeptida dan neurotransmitter dibuat di saluran cerna mengatur motilitas usus, aliran
darah, sekresi dan absorbsi
Sistem syaraf usus dan sistem syaraf pusat mempunyai efek saling berpengaruh satu sama lain
Misal: stress akan berpengaruh ke saluran cerna dengan pacuan keluarnya neuropeptida dan
neurotransmitter menyebabkan berbagai macam respon di saluran cerna
• Hubungan antara otak dan usus merupakan mekanisme yang erat antara keadaan psiko-
emosional dengan disfungsi saluran cerna
DIAGNOSIS
a. Riwayat
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN FISIK
• Nyeri tekan pada abdomen dilaporkan karakteristik untuk organik SPB
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah lengkap, laju endap darah, panel metabolit, analisa urin, analisa parasit
tinja merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan tapi tidak ada penelitian yang bisa
membedakan antara organik dan fungsional (pediatrics, 115, 2005)
Peningkatan kholesistokinin plasma, penurunan oksitosin, kortisol merupakan marker spesifik
pada anak dengan SPB (pediatrics, 115 2005)
IMAGING
USG:
Jika dikerjakan pada nyeri perut tanpa gejala alarm didapatkan ada kelainan hanya pada 1%
patients (pediatrics 115, 2005)
Jika dikerjakan pada patients dengan gejala ikterik, gejala saluran kemih, nyeri punggung,
muntah dan ada kelainan pada pemeriksaan fisik maka didapatkan kelainan 10%
PSIKOSOSIAL
Ada bukti bahwa riwayat gangguan negatif psikis tidak bisa membedakan sakit perut
fungsional dari lainnya
Stress tiap hari berhubungan dengan kenaikan gejala yang menetap
Tidak ada bukti bahwa stress mempengaruhi beratnya gejala dan respon pengobatan
TERAPI
Hasil meta-analisis (pediatrics 111, 2003):
Famotidine:
Effektif pada anak SPB terutama dengan gejala dispepsia, ada perbedaan bermakna dibanding
placebo
Pizotifen:
Dari 2 penelitian (Lebenthal 1981, Dearlove 1983) disimpulkan tidak ada hubungan antara
SPB dan intoleransi jadi free laktosa tidak menyembuhkan sakit perut
Terapi kognitif lingkungan (Sanders, 1994 et al)
Terapi kognitif lingkungan mempunyai nilai untuk menurunkan nyeri pada SPB, apalagi
keikut sertaan orang tuanya
Intervensi lingkungan + diet serat
Hasil penelitian menyebutkan bahwa terapi self regulation dan cognitive behaviour
bersama diet serat lebih effektif dibanding terapi diet serat sendiri (Humprey PA, Gevirtz,
2000)
Minyak peppermint (Kline RM, et al, 2001)
pH dependent peppermint oil capsul terlihat mengurangi nyeri selama fase aku SPB
Mekanisme kerjanya adalah komponent mentol dari peppermint menghambat kontraksi
otot polos dengan mem blok reseptor kalsium. Juga peppermint punya effek anestesi
topikal.
Prognosis
PROGNOSIS
___________________________________________
Belum ada studi prospektif Faktor Prognosis Prognosis
lebih baik lebih buruk
Nyeri hilang 2-6 minggu setelah ------------------------------------------------------------------
terdiagnosis, 30-60% dari pasien Keluarga normal keluarga sakit
Sex perempuan laki laki
30-50% yang SPB pada anak akan berlanjut Umur onset > 6 tahun < 6 tahun
Period se < 6 bulan > 6 bulan
ke dewasa belum terapi
SIMPULAN
1. Definisi SPB banyak, sinonim banyak
2. Insiden cukup tinggi
3. Penyebab organik/non organik ?
4. Patogenesis masih hipotesis
5. Klinis banyak kriteria
6. Terapi cukup memadai
7. Prognosis cukup baik
Gudluck!!! (o_o)