Anda di halaman 1dari 7

Sakit Perut Berulang Pada Anak

Senin, 10 Januari 2010


Dr. M. Jufrie
Sakit Perut Berulang
Pada Anak

SAKIT PERUT BERULANG PADA ANAK


Pemirsa MISC yang GahoLL abieezz ^o^.. dipertengahan kuliah kemaren mati lampu alhasil
audacitynya mogok, tapi Alhamdulillah dari slide saja InsyaAllah sudah cukup jelas untuk dijelaskan
(okeke :p).. jadii selamat membaca (o_o)

DEFINISI
Sakit perut berulang (SPB)adalah sakit perut yang cukup berat sampai mengganggu aktifitas
sehari hari yang diderita anak paling sedikit 3 kali dalam rentang waktu 3 bulan (Apley, 1958)
Semua anak dengan sakit perut tanpa kelainan organik
Semua anak dengan sakit perut termasuk kelainan saluran cerna fungsional seperti dispepsia
non ulkus, IBS (irritable bowel syndrome), atau migren abdomen
Sakit perut khronik: sakit perut dengan minimal durasi 3 bulan.
Kadang ada yang menyebutkan yang disebut khronik jika lebih dari 1-2 bulan
Rome II: sakit perut minimal 12 minggu, yang berhubungan dengan IBS, dispepsia fungsional
dan sakit perut fungsional
Sakit perut fungsional: sakit perut yang terjadi tanpa kelainan anatomi, inflammasi, dan
kerusakan jaringan
Sakit perut non organik: sakit perut fungsional
Sakit perut psikogenik: sakit perut fungsional

EPIDEMIOLOGI
Tidak pasti
2-4% dari klinik pediatri (Starfield B, 1984) Insidensi
13% pada anak sekolah dasar (Hyams JS, 35
1996) 30

17% pada anak sekolah menengah 25


20
8% pada seluruh anak sekolah (Frank L, 2002) 15 laki
perempuan
5-10% dengan penyebab organik 10
5
Berhubungan dengan meningkatnya angka 0
absensi sekolah 3
tahun
6
tahun
9
tahun
12
tahun
15
tahun
Berhubungan dengan kunjungan ke dokter
Gangguan pada keluarga
Kelainan kecemasan dan depresi

Block 9 Alimentary System | 5nd Chapter | Editor : Julie


13
Sakit Perut Berulang Pada Anak

SUB-TIPE GEJALA
(1999) Rasquin-weber, (Roma II), (J pediatr Gastroenterol Nutr, 40, 2005)
1. Dispepsia fungsional
2. Irritable Bowel Syndrome ( IBS)
3. Nyeri perut fungsional
4. Migren abdominal
5. Aerofagia

DISPEPSIA FUNGSIONAL
Anak yang cukup handal mengutarakan rasa nyeri selama 12 minggu
 Sakit berulang atau menetap atau rasa tak nyaman di atas umbilikus
 Tak ada bukti adanya kelainan organik (endoskopi)
 Tak ada bukti sakit akan sembuh setelah defekasi, perubahan bentuk dan frekuensi tinja

IRRITABLE BOWEL SYNDROME


• Anak yang cukup besar yang bisa mengeluh nyeri (12 minggu )
1. Rasa tidak enak di perut atau nyeri yang mempunyai 2 diantara 3 gejala berikut:
 sembuh setelah defekasi
 serangan berhubungan dengan frekuensi tinja
 serangan berhubungan dengan perubahan bentuk tinja

2. Tidak didapat kelainan organ atau metabolik, gejala dibawah ini menyokong IBS
 frekuensi tinja tak normal
 gerakan usus > 3/hari
 bentuk tinja tak normal (keras atau cair)
 terburu buru, merasa tak puas
 keluarnya tinja dengan mukus
 kembung

NYERI PERUT FUNGSIONAL


• Paling sedikit 12 minggu:
 Hampir selalu sakit perut pada masa sekolah
 Tanpa atau kadang kadang sakit berhubungan dengan kegiatan fisiologis seperti makan, mens atau
defekasi
 Kadang kehilangan situasi enak sehari hari
 Nyeri yang tidak tentu (malingering)

Block 9 Alimentary System | 5nd Chapter | Editor : Julie


14
Sakit Perut Berulang Pada Anak

MIGREN ABDOMEN
1. Tiga atau lebih episod nyeri perut selama 2 jam sampai beberapa hari
2. Tak terdapat kelainan metabolik, gastointestinal, sistem syaraf sentral, biokimia,
3. Dua dari gambaran berikut:
 sakit kepala selama sakit perut
 fotofobia selama sakit perut
 riwayat famili dengan migren
 sakit kepala hanya sebelah
 aura: gangguan penglihatan, gejala sensori dan
gangguan motorik

penyebab:
a. ???? (gk jelas penyebab utamanya)
b. Organik
c. Fungsional

Penyebab...
 Tidak jelas
 Alergi makanan (Poley 1973),
 Reaksi terhadap makanan addiktif ( Anonymous 1984)
 Intoleransi susu dan laktosa (Bayless 1971;Bain 1974)
 Diet rendah serat (Feldman 1985)
 Infeksi seperti Helicobacter pylori (Heldenberg 1995)
 Infeksi parasit (Primelles 1990; Wardhan 1993)
 Psikis (Wyllie 1933, Cullen 1963, Apley 1958, etc)

Penyebab ...(Julie E Bain 1996)


Gastrointestinal
 Mekanik: malrotasi, hernia, diverticulum, kistik fibrotik, adesi, intussussepsi, konstipasi,
hematom
 Inflamasi: giardia, yersinia, c jejuni, salmonella, shigella, tuberculosis, cacing, IBD, ulcer, Henoch
SP, eosinofilia, edem angio, appendik
 Vaskular: iskemik, migrain
 Intoleransi, porfiria, neoplasma, demam mediteran
 Hepatitis, abses hati, kongestif, iskemia, kholelithiasis, kistik fibrosis, cholangitis
 Pankreatitis, divisum pankreas

Non gastrointestinal
 Ren: infeksi, urolitiasis, obstruksi  T. genital: kista ovarii, tumor kista, PID,
dismenore, hamil tuba, mittelschmerz
syndrome

Block 9 Alimentary System | 5nd Chapter | Editor : Julie


15
Sakit Perut Berulang Pada Anak

 Lien: iskhemia, kongesti, neoplasma  Peritonitis


 Limfatik: infeksi, inflammasi, limfoma  Trauma abdomen
 Metabolik: ketoasidosis, keracunan  Herpes zozter, lesi spinal
logam
 Tumor spinal, osteomyelitis
 Tumor: neural crest, embrional
 Pneumonia

PATOGENESIS Patogenesis (Pediatrics, 111, 2003)


Gastrointestinal disability Embriogenesis
Hiperalgesia visceral Berasal dari jaringan
Yang sama
Dismotilitas perut
Stress Sistem syaraf Saluran cerna
Ketidakmampuan coping
Sistem syaraf saluran cerna membangun
Sensor neuron, interneuron, dan
Motor neuron

Hubungan antara abdominal pain dan sistem syaraf

PATOGENESIS
Neuropeptida dan neurotransmitter dibuat di saluran cerna mengatur motilitas usus, aliran
darah, sekresi dan absorbsi
Sistem syaraf usus dan sistem syaraf pusat mempunyai efek saling berpengaruh satu sama lain
Misal: stress akan berpengaruh ke saluran cerna dengan pacuan keluarnya neuropeptida dan
neurotransmitter menyebabkan berbagai macam respon di saluran cerna
• Hubungan antara otak dan usus merupakan mekanisme yang erat antara keadaan psiko-
emosional dengan disfungsi saluran cerna

Block 9 Alimentary System | 5nd Chapter | Editor : Julie


14
Sakit Perut Berulang Pada Anak

DIAGNOSIS
a. Riwayat
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang

NILAI NORMAL (meta-analisis, pediatrics, 115, 3, 2005)


Riwayat:
 Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa frekquensi, beratnya dan lokasi nyeri yang bisa
membedakan antara fungsional dan organik sakit perut berulang
 Pada SPB lebih cenderung menderita sakit kepala, anoreksia, muntah, nausea dan kembung
dibanding non SPB
 Adanya gejala dan tanda ALARM: penurunan berat badan, hambatan pertumbuhan,
hematoschezia, muntah yang berat, diare khronik, sakit perut di kanan atas dan bawah,
demam tanpa sebab, merupakan alarm lebih kearah sakit perut organik

PEMERIKSAAN FISIK
• Nyeri tekan pada abdomen dilaporkan karakteristik untuk organik SPB

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Pemeriksaan darah lengkap, laju endap darah, panel metabolit, analisa urin, analisa parasit
tinja merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan tapi tidak ada penelitian yang bisa
membedakan antara organik dan fungsional (pediatrics, 115, 2005)
 Peningkatan kholesistokinin plasma, penurunan oksitosin, kortisol merupakan marker spesifik
pada anak dengan SPB (pediatrics, 115 2005)

IMAGING
 USG:
 Jika dikerjakan pada nyeri perut tanpa gejala alarm didapatkan ada kelainan hanya pada 1%
patients (pediatrics 115, 2005)
 Jika dikerjakan pada patients dengan gejala ikterik, gejala saluran kemih, nyeri punggung,
muntah dan ada kelainan pada pemeriksaan fisik maka didapatkan kelainan 10%

PSIKOSOSIAL
 Ada bukti bahwa riwayat gangguan negatif psikis tidak bisa membedakan sakit perut
fungsional dari lainnya
 Stress tiap hari berhubungan dengan kenaikan gejala yang menetap
 Tidak ada bukti bahwa stress mempengaruhi beratnya gejala dan respon pengobatan

Block 9 Alimentary System | 5nd Chapter | Editor : Julie


14
Sakit Perut Berulang Pada Anak

TERAPI
Hasil meta-analisis (pediatrics 111, 2003):
Famotidine:
Effektif pada anak SPB terutama dengan gejala dispepsia, ada perbedaan bermakna dibanding
placebo

 Pizotifen:

Effektif untuk profilaksi pada SPB yang spesifik migren perut


Pasien dengan pizotifen lebih pendek hari mendapat sakit perut dibanding placebo (4.29 vs
12.5) p:0.001
 Diet serat:

Sereal, bran muffin, whole grain, buah buahan, sayuran


Pemakaian diet tinggi serat pada SPB mempunyai bukti beragam dari beberapa
penelitian,mulai dari baik, lemah dan jelek
Walaupun begitu pemakaian diet ini cukup murah untuk anak anak tertentu
 Hindari laktosa:

Dari 2 penelitian (Lebenthal 1981, Dearlove 1983) disimpulkan tidak ada hubungan antara
SPB dan intoleransi jadi free laktosa tidak menyembuhkan sakit perut
 Terapi kognitif lingkungan (Sanders, 1994 et al)

Terapi kognitif lingkungan mempunyai nilai untuk menurunkan nyeri pada SPB, apalagi
keikut sertaan orang tuanya
 Intervensi lingkungan + diet serat

Hasil penelitian menyebutkan bahwa terapi self regulation dan cognitive behaviour
bersama diet serat lebih effektif dibanding terapi diet serat sendiri (Humprey PA, Gevirtz,
2000)
 Minyak peppermint (Kline RM, et al, 2001)

pH dependent peppermint oil capsul terlihat mengurangi nyeri selama fase aku SPB
Mekanisme kerjanya adalah komponent mentol dari peppermint menghambat kontraksi
otot polos dengan mem blok reseptor kalsium. Juga peppermint punya effek anestesi
topikal.

Prognosis
PROGNOSIS
___________________________________________
Belum ada studi prospektif Faktor Prognosis Prognosis
lebih baik lebih buruk
Nyeri hilang 2-6 minggu setelah ------------------------------------------------------------------
terdiagnosis, 30-60% dari pasien Keluarga normal keluarga sakit
Sex perempuan laki laki
30-50% yang SPB pada anak akan berlanjut Umur onset > 6 tahun < 6 tahun
Period se < 6 bulan > 6 bulan
ke dewasa belum terapi

Block 9 Alimentary System | 5nd Chapter | Editor : Julie


15
Sakit Perut Berulang Pada Anak

70% yang menderita SPB mengatakan tak mengganggu aktifitas


30% SPB berkembang jadi nyeri kepala, punggung dan dismenore

SIMPULAN
1. Definisi SPB banyak, sinonim banyak
2. Insiden cukup tinggi
3. Penyebab organik/non organik ?
4. Patogenesis masih hipotesis
5. Klinis banyak kriteria
6. Terapi cukup memadai
7. Prognosis cukup baik

Gudluck!!! (o_o)

Block 9 Alimentary System | 5nd Chapter | Editor : Julie


16

Anda mungkin juga menyukai