Oleh:
Septian (1507115138)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair dengan driving
force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati lapisan suport pada medium
filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan tertahan pada medium penyaring.
Sedangkan fasa cair yang melewati medium filter berupa limbah/hasil sampingnya. Prosedur
filtrasi sederhana dapat diterapkan langsung pada benda padat yang bentuknya tetap.
Sebaliknya, diperlukan perlakuan-perlakuan khusus sebelum dan sesudah proses filtrasi jika
padatan yang akan dipisahkan berupa cairan yang mudah terdeformasi atau berukuran kecil
dan relatif sulit diambil dari suspensi cair. Filtrasi sering diterapkan pada proses-proses
biologis seperti memisahkan ekstrak juice atau memisahkan mikroorganisme dari medium
fermentasinya. Pada proses-proses pemisahan yang sulit, proses filtrasi konvesional harus
didukung dengan teknologi lain agar filtrasi lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak
terdegradasi.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang salah satu proses pemisahan solid dan liquid
yaitu proses filtrasi yang dilandaskan pada prinsip aliran yang melewati unggun
berpori.
2 Mahasiswa mengetahui karakteristik filtrasi (penyaringan), khususnya hubungan
waktu dengan perolehan filtrate.
2
BAB II
ISI
Proses filtrasi merupakan suatu metode pemisahan partikel padatan tersuspensi dalam
sebuah campuran tertentu dengan melewatkan campuran tersebut pada suatu medium filter
yang memiliki pori-pori dengan ukuran tertentu. Proses pemisahan dengan filtrasi dapat
dilakukan karena memiliki driving force yaitu perbedaan tekanan antara tekanan di dalam
tangki dengan tekanan ruangan. Perbedaan tekanan ini akan mendorong campuran tersebut
melewati lapisan medium filter sehingga padatannya akan tertahan pada medium filter.
Pelaksanaan praktikum filtrasi ini bertujuan untuk menentukan besarnya tahanan bahan jeans
dan katun sebagai medium penyaring, menentukan tahanan spesifik cake, dan menentukan
parameter uji t-test antara tahanan medium jeans dan katun.
Filtrasi adalah pemisahan bahan secara mekanis berdasarkan ukuran partikelnya yang
berbeda-beda. Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas,
misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk membuang
fraksi padat yang tidak dikehendaki. Dengan kata lain Filtrasi adalah pembersihan partikel
padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang
di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan
sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau
gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat
justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang Filtrasi
adalah proses penyaringan air melalui media pasir atau bahan sejenis untuk memisahkan
partikel flok atau gumpalan yang tidak dapat mengendap, agar diperoleh air yang jernih.
Penyaringan adalah pengurangan lumpur tercampur dan partikel koloid dari air limbah
dengan melewatkan pada media yang porous. Kedalaman penyaringan menentukan derajat
kebersihan air yang disaringnya pada pengolahan air untuk minum. Mekanisme yang dilalui
pada filtrasi:
a. Air mengalir melalui penyaring glanular.
b. Partikel-partikel tertahan di media penyaring.
c. Terjadi reaksi-reaksi kimia dan biologis (Envist, 2009).
3
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui
media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,
Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,
Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam
suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal.
Penyaring sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen)
kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi
penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum,
dan pengolahan limbah cair.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake),
penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue
memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur.
Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk
membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan
sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel
padat terperangkap didalam medium penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring
penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring
lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan
suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring. Lapisan tipis dari
padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi
mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau
4
polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi.
Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi
pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran
dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloid
dan molekul besar.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Filtrasi
1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya
filter secara efisien.)
3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan menyebabkan
massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan
memepengaruhi daya tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjaid perbedaan
dalam ukuran besar partikel yang akan disaring.
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi muka air di atas
media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya
muka air yang cukup tinggi di atas media akan meningkatkan daya tekan air untuk
masuk ke dalam pori. Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatnkan laju filtrasi).
1. Sand Filter
Peralatan filtrasi ini digunakan pada saat dimana sejumlah kecil dari padatan akan
dipisahkan dari cairan dalam jumlah besar. Medium filter ini terdiri dari batu kerikil kasar
serta pasir halus yang bertindak sebagai medium filter yang sebenarnya. Filtrasi berlangsung
sampai endapan partikel dari saringan penyumbat pasir dan laju alirnya menurun.
5
2. Leaf Filter
Leaf filter dirancang untuk sejumlah besar slurry dengan pencucian yang lebih efisien.
Pada alat filtrasi ini slurry memasuki tangki dan ditekan sehinggga menerobos filter cloth
dimana cake akan terdeposit ke sisi luar dari leaf.
5. Media Filter
Media filter untuk filtrasi sering digunakan untuk memisahkan padatan yang akan
tersaring dari slurry dan menghasilkan filtrat yang jernih. Porosnya juga tidak mudah
tersumbat sehingga laju filtrat cepat.
Pada makalah ini akan dibahas lebih mendalam tentang alat filrasi yaitu Plate and
Frame Filter. Berikut adalah ulasannya:
Sebuah filter terdiri dari sejumlah plat dan bingkai yang dipasang sedemikian rupa
sehingga diantara dua plat terdapat sebuah bingkai yang membentuk sebuah ruang kosong
untuk menampung slurry. Plat yang permukaannya beralur-alur yang dibungkus dengan
6
bahan penyaring seperti kain atau kanvas yang diapit oleh bingkai-bingkai memungkinkan
proses filtrasi terjadi.
Pada masing-masing plat dan bingkai terdapat empat buah lubang yaitu dua lubang lurus
dan dua lubang bercabang. Dua buah lubang bercabang pada bagian atas bingkai masing-
masingnya diberi lubang untuk slurry masuk ke dalam rongga kosong dan dua buah lubang
bercabang pada bagian bawah plat dihubungkan dengan alur-alur permukaan plat untuk
mengumpulkan dan mengalirkan filtrat. Dua buah lubang lurus atau tidak bercabang pada
bagian atas plat gunanya untuk mendistribusikan slurry ke masing-masing ruang kosong di
antara dua buah plat dan satu bingkai. Sedangkan dua buah lubang lurus atau tidak bercabang
pada bagian bawah bingkai gunanya untuk mengumpulkan filtrat dari alur-alur permukaan
plat-plat yang satu dan lainnya. Jumlah plat dan bingkai yang dipasang dapat disesuaikan
dengan jumlah slurry yang akan diolah. Jumlah plat berbanding lurus dengan luas medium
filter demikian pula dengan volum filtrat.
Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat ini
dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi
platenya. Plate and frame filterdigunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media
berpori yang meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi,
dilakukan bila jumlah padatan dalam suspense relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga ruang
kosong dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar dan proses
filtrasi semakin sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan. Pada
kenyataanya kelompok ini hampir tidak ada. Tetapi tekanan yang digunakan kecil
maka cake dapat dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya
terjadi pada beda tekanan tetap. Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan
filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah sampai maksimum. Diperlukan
waktu yang optimum untuk melakukan satu kali siklus.Waktu filtrasi optimum adalah
waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan waktu
maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang
diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
Ts = tf + tw + tp
dengan:
ts = waktu siklus
tw = waktu pencucian
2.4 Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat warna
yang mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya, sehingga
mudah dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian yang keluar dari filter
dianalisa untuk mengetahui seberapa jauh operasi pencucian dilakukan. Pencucian dihentikan
jika kadar warna dalam air cucian sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai
volume optimum.
8
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini
pelat-pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah
berkebalikan pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan
gaya mekanik (oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai. Yang
paling sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada pencucian
dan pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman
terbuka). Tipe yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air
pencucian tetapi ada juga yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi
dan air pencucian (pada pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di
tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok
kanan atas antara pelat dan bingkai. Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju
ruang di antara pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk
menghasilkan filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui
kain-kain dari kedua sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang
dibentuk oleh lubang-lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang
didukung oleh pelat-pelat tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui
keran atau klep dan pelat dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi
pelat.
9
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-pelat.
Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan
umpan dimatikan. Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi
atau masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai,
dan lewat menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang
menahan pelat dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau
dibuang ke dalam lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup
lagi dengan memberikan gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan
sebuah siklus baru filtrasi dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran
bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan
yang sama seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing”
membutuhkan penggunaan dua tipe pelat yang berbeda. Pelat yang bukan pencuci (satu
tombol) dan pelat pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua
tombol). Umpan memasuki bingkai seperti sebelumnya. Pencucian memasuki setiap pelat dan
melewati dua cake pada bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan
pencuci (satu tombol). Metode ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga
tombol) ke dalam masukan pencuci.
Semua tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup
dengan menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah
pelat dan bingkai. Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan
menggunakan pengiriman tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian.
Umpan suspensi masuk ke setiap bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan
dari saluran ini ke pelat manapun). Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri
bawah bingkai penuh dengan cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat
menuju cake ganda di antara bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan
bawah pada pelat pengganti (satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada keluaran
dan masukan pencucian tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat
berharga dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan
bingkai untuk banyak operasi berskala besar.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Proses filtrasi merupakan suatu metode pemisahan partikel padatan tersuspensi dalam
sebuah campuran tertentu dengan melewatkan campuran tersebut pada suatu medium
filter yang memiliki pori-pori dengan ukuran tertentu.
2. Plate and Frame Filter adalah sebuah filter terdiri dari sejumlah plat dan bingkai yang
dipasang sedemikian rupa sehingga diantara dua plat terdapat sebuah bingkai yang
membentuk sebuah ruang kosong untuk menampung slurry.
3. Faktor yang mempengaruhi proses filtrasi :
a. Sifat fisik fluida: densitas, viskositas,sifat korosif fluida.
b. Keadaan partikel: ukuran,bentuk,dan distribusi partikel.
c. Konsentrasi slurry : Laju alir slurry serta Gaya dorong yang diakibatkan oleh
gravitasi, beda tekanan, gaya sentrifugal.