ABSTRACT
The Purpose of this research is to find the best treatment from the production of sweet
orange and jackfruit combination Fruit Leather. This research using Completely Randomized
Design with 4 treatment and 4 repetition. This treatment are combining 85 grams sweet
orange mush and 15 grams jackfruit (JD1); 65 grams sweet orange mush and 35 grams
jackfruit (JD2); 45 grams sweet oranges mush and 55 grams jackfruit (JD3); 25 grams sweet
oranges mush and 75 grams jackfruit (JD4). This research using Analysis of Variace
(ANOVA) and Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) with significance level (α) 5%.
The result of this research refers that there is a significance differences of each treatment
towards Water Content, Acidic Properties (pH), Ash Content, Pectin Content, Sugar
Reduction and Organoleptic Test. This research conclude that the best treatment according to
Proksimate and Hedonic test is fruit leather product made by combination of 45 grams sweet
oranges mush and 55 grams jackfruit mush (JD3) which have Water Content 14.612%, Acidic
Properties (pH) 4.87, Ash Content 0.773%, Pectin Content 2.409%, Sugar Reduction
47.637%, And according to Hedonic test for Colour, Taste, Aromatic, Texture Atribute, and
whole rating of Fruit Leather liked by Panelis.
BRata – rata kadar air pada perlakuan JD2 bahan pangan, karena kandungan air pada
berbeda tidak nyata terhadap perlakuan bahan pangan dapat mempengaruhi
JD3 namun berbeda nyata terhadap kadar penampakan, tekstur pada bahan pangan
air pada perlakuan JD1 dan JD4. Semakin (Winarno, 2008). Berdasarkan hasil
banyak jumlah bubur buah jeruk manis analisis kadar air fruit leather buah jeruk
yang digunakan dan semakin sedikit manis dan dami nangka berkisar antara
jumlah bubur dami nangka yang digunakan 13,063-16,295%. Kadar air fruit leather
maka semakin tinggi kadar air yang pada penelitian ini masih memenuhi
dihasilkan. Kadar air buah jeruk manis batasan maksimal kadar air manisan kering
lebih tinggi dibandingkan dengan dami buah-buahan menurut SNI 01-1718-1996
nangka. Menurut Pracaya (2000) dimana maksimal 25%.
kandungan air buah jeruk manis berkisar
70-92% dan dami nangka memiliki Derajat keasaman (pH)
kandungan air sebesar 76,24% Hasil sidik ragam menunjukkan
(Nisa, 1998). bahwa perlakuan bubur buah jeruk dan
Kadar air merupakan salah satu bubur dami nangka memberikan pengaruh
karakteristik yang sangat penting bagi nyata terhadap derajat keasaman. Rata-rata
5
Kadar abu pada perlakuan JD2 bubur jeruk dan 75 gram bubur dami
berbeda tidak nyata terhadap semua nangka.
perlakuan, kadar abu perlakuan JD1 Tingginya kadar abu suatu bahan
berbeda nyata terhadap perlakuan JD3 dan menunjukkan bahwa kualitas bahan atau
JD4. Perbedaan yang nyata terhadap kadar produk semakin kurang baik, karena
abu tersebut dipengaruhi oleh kandungan kandungan mineralnya cukup tinggi. Kadar
mineral yang terdapat pada kedua bahan abu adalah unsur mineral atau zat
baku yang digunakan. Kadar abu tertinggi anorganik yang tidak terbakar pada saat
pada perlakuan yang menggunakan 85 pembakaran. Hasil proses pembakaran atau
gram bubur jeruk dan 15 gram bubur dami pengabuan yang dilakukan menyebabkan
nangka. Kadar abu terendah pada zat organik pada produk terbakar, namun
perlakuan yang menggunakan 25 gram zat anorganik atau unsur mineral yang ada
Rata-rata kadar gula reduksi sedikit bubur buah jeruk dan semakin
berkisar antara 16,833% - 24,548%. banyak bubur dami nangka yang
Perbandingan bubur buah jeruk manis dan digunakan pada pembuatan fruit leather
bubur dami nangka sangat berpengaruh mengakibatkan kadar gula reduksi semakin
nyata terhadap peningkatan kadar gula meningkat. Hal ini disebabkan oleh kadar
reduksi produk yang dihasilkan. Semakin karbohidrat yang tinggi pada dami nangka
Tabel tersebut menunjukan bahwa sangat kuat dan khas sehingga aromanya
hasil uji hedonik aroma yang dilakukan dapat mendominasi pada produk yang
panelis memberikan penilaian 3,74 - 4,4 dihasilkan dan para paenelis menyukai
(antara suka dan tidak suka hingga suka) aroma dari fruit leather yang dihasilkan.
terhadap atribut aroma fruit leather. Uji
hedonik aroma pada perlakuan JD1 Tekstur
berbeda tidak nyata terhadap perlakuan Hasil sidik ragam menunjukkan
JD2 dan JD3 namun berbeda nyata bahwa perlakuan bubur buah jeruk dan
terhadap JD4. Hal ini dikarenakan adanya bubur dami nangka memberikan pengaruh
pencampuran bahan baku yang digunakan nyata terhadap uji hedonik tekstur. Rata-
antara bubur buah jeruk manis dengan rata penilaian uji hedonik tekstur setelah
bubur dami nangka. Dimana bubur dami diuji lanjut dengan DNMRT pada taraf 5%
nangka sendiri memiliki aroma yang dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel diatas menunjukan bahwa hasil pada produk yang dihasilkan kompak dan
uji hedonik tekstur yang dilakukan panelis memiliki plastisitas yang baik sehingga
memberikan penilaian 2,46-3,72 (antara dapat digulung (tidak mudah patah).
tidak suka hingga suka) terhadap atribut Karena pada dami nangka terdapat
tekstur fruit leather. Uji hedonik tekstur kandungan pektin yang cukup tinggi yaitu
pada perlakuan JD2 berbeda tidak nyata sekitar 2,38% (Tarmizi, 2011).
terhadap perlakuan JD3 dan JD4 namun
berbeda nyata terhadap perlakuan JD1.. Penilaian Keseluruhan
Para panelis menyukai tekstur pada Rata-rata penilaian uji hedonik
perlakuan JD3. Hal ini disebabkan adanya terhadap penilaian keseluruhan fruit
penambahan bubur dami nangka pada leather yang dihasilkan disajikan pada
bahan baku pembuatan sehingga tekstur Tabel 11.
Data pada Tabel tersebut menunjukkan suka disebabkan karena panelis masih
bahwa hasil uji hedonik terhadap penilaian merasa asing dan belum terbiasa
keseluruhan fruit leather berbeda untuk mengkonsumsi fruit leather yang terbuat
masing-masing perlakuan, antara skor dari bubur buah jeruk dan bubur dami
2,94-4,02 (antara suka dan tidak suka nangka. Hal ini terlihat pada tekstur yang
hingga suka). Uji hedonik terhadap dihasilkan dari fruit leather yang kurang
penilaian keseluruhan pada perlakuan JD2 menarik pada perlakuan 85 gram bubur
berbeda tidak nyata terhadap perlakuan buah jeruk dan 15 gram bubur dami
JD4 namun berbeda nyata terhadap JD1 nangka yang disebabkan karena sedikitnya
dan JD3. Fruit leather yang paling disukai kandungan pektin yang terdapat pada fruit
panelis adalah perlakuan bubur buah jeruk leather tersebut sehingga teksturnya
45 gram dan bubur dami nangka 55 gram kurang begitu kompak dan agak disukai
dengan skor 4,02 (suka) yang berbeda panelis.
nyata pada semua perlakuan.
Penilaian secara keseluruhan dapat Perlakuan Terbaik
dikatakan gabungan dari yang dilihat, Berdasarkan analisis kimia atau
dirasa dan dicium seperti warna, aroma, proksimat fruit leather terbaik yaitu pada
rasa dan tekstur. Penilaian panelis kurang perlakuan JD3 (Fruit leather 45 gram
10
11
12
13