TENTANG
“PERILAKU BUDAYA”
DISUSUN OLEH :
1|Page
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Management ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini,baik dari
segi informasi,dokumentasi dan lain lain.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari Bu Rika selaku Dosen Pendamping dan pembaca tentunya
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Akuntansi Management ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk
menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output. Biaya-biaya
bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara yaitu:
1. Biaya tetap
3|Page
Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam rentang
yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Rentang yang relevan adalah
rentang output di mana asumsi hubungan biaya/output berlaku.
Contoh: biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung
2. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara
proporsional atau sebanding dengan perubahan output,
Rumus total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit
Contoh : biaya bahan baku
3. Biaya campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya
variabel sekaligus. Contoh : gaji dan bonus penjualan untuk bagian marketing.
Rumus total biaya = biaya tetap + total biaya variable
4|Page
B. Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya
Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa
banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien
atas kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang
terjadi kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi
perilaku biaya penting untuk mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.
1. Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau
dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variable.
Contoh : biaya bahan baku
2. Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh
karena itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam jangka
yang lebih pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena adanya
perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek. Contoh : biaya iklan.
Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat
kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal
dengan fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan
untuk rentang output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya yang lebih
tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang output yang sama. Lebar dari
tiap tahap menunjukkan rentang output yang mengharuskan diperolehnya sumber daya
tersebut, sedangkan penilaian rentang juga bersifat subjektif. Rentang yang sempit akan
menjadi biaya variabel, sedangkan rentang yang lebar merupakan biaya tetap.
Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam komponen-
komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan
biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel., yaitu metode tinggi rendah, metode
scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan
linear.
1. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis
lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan
5|Page
untuk menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik
dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan
tingkat output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi – biaya rendah)(output tinggi – output rendah)
Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)
2. Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan
memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah
memplot titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat.
Plot ini disebut dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara
visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini,
garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut.
Keunggulan signifikan metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara
visual. Sedangkan kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis
terbaik.
6|Page
Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien regresi
adalah memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi terdapat
dalam menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data analysis” klik dan pilih
“regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat memberitahu letak variabel terikat dan
bebas. Terakhir beri perintah pada computer di mana meletakkan output.
Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar dari koefisien
determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya dapat berkisar antara -
1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak menuju arah yang
sama dan terdapat korelasi positif. Korelasi positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk
koefisien korelasi. Di lain pihak, jika koefisien korelasinya negatif, maka kedua variabel
bergerak menuju arah yang dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna
akan menghasilakan koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol
mengidentifikasi tidak adanya korelasi
E. Regresi Berganda
7|Page
Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan untuk membuat
suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas.
F. Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku
biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu
menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan
biaya campuran. Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih
metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap
dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi
biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang
merupakan biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan
pembayaran sewa mesinn fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya.
Dengan demikian, akan mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-
akun biaya tetap lainnya, dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian,
komponen variabel dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal
ini memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan,
yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan
mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan
variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan
tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena
itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh pertimbangan
yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.
BAB III
A. KESIMPULAN
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan
penggunaan aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting dalam penentuan
perilaku biaya. Biaya variabel merupakan biaya yang meningkat secara proporsional
dengan peningkatan aktivitas. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah jumlah
totalnya ketika penggunaan aktivitas berubah, sedangkan biaya campuran merupakan
biaya yang mempunyai komponen tetap dan variabel.
Terdapat tiga metode untuk memisahkan biaya campuran. Metode tinggi rendah bersifat
objektif dan sederhana tetapi tidak merepresentasikan hubungan biaya yang sebenarnya.
Metode scatterplot baik dalam mengidentifikasikan nonlinearitas, adanya outlier dan
adanya pergeseran dalam hubungan biaya, kelemahannya adalah bersifat subjektif.
Metode kuadrat terkecil menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data
sehingga lebih direkomendasikan.
Metode kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibanding metode lainnya dalam menilai
keandalah persamaan biaya. Koefisien korelasi juga mengukur kekuatan hubungan dan
menunjukkan arah hubungan.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi Manajemen Buku 1.
Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.
9|Page