Definisi Penelitian Pengembangan Devy
Definisi Penelitian Pengembangan Devy
Menurut Brog and Gall (1989) dalam Nursyatidah edicatinal reseach and
development is a process used to develop and validate educational product, atau
dapat diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses
yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk penelitian.
Menurut Borg and Gall (1989), yang dimaksud dengan model penelitian
dan pengembangan adalah “a process used develop and validate educational
product”. Kadang-kadang penelitian ini juga disebut ‘research based
development’, yang muncul sebagai strategi dan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Selain untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil-hasil
pendidikan, research and development juga bertujuan untuk menemukan
pengetahuan-pengetahuan baru melalui ‘basic research’, atau untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan khusus tentang masalah-masalah yang bersifat praktis
melalui ‘applied research’, yang digunakan untuk meningkatkan praktik-praktik
pendidikan.
Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 2
Tugas Metodologi Penelitian
lebih pada evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat
perbaikan internal.
6. Main Field Test
Langkah merupakan uji produk secara lebih luas. Langkah ini meliputi 1)
melakukan uji efektivitas desain produk; 2) uji efektivitas desain, pada umumnya,
menggunakan teknik eksperimen model penggulangan; 3) Hasil uji lapangan
adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi.
7. Revisi Hasi Uji Lapangan Lebih Luas (Operational Product Revision)
Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan
yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Penyempurnaan produk dari hasil
uji lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang kita
kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan
dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan
posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini
didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif.
8. Uji Kelayakan (Operational Field Testing)
Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: 1)
melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; 2) uji efektivitas dan
adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; 3) hasil uji lapangan
adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi substansi
maupun metodologi.
9. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final Product Revision)
Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang
dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih
akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap ini sudah didapatkan suatu
produk yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil
penyempurnaan produk akhir memiliki nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan.
Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 5
Tugas Metodologi Penelitian
C. 4D dan ADDIE
Meskipun nama dan istilah yang digunakan berbeda namun model 4D dan
ADDIE memiliki inti kegiatan yang sama. Beberapa kesamaan kegiatan dalam
dua model tersebut misalnya: define memiliki kesetaraan kegiatan dengan
analisis. Dua tahap kegiatan berikutnya yaitu design dan development dimiliki
oleh kedua model tersebut. Perbedaan terletak setelah kegiatan development yaitu
model 4D mengakhiri kegiatan melalui kegiatan dissemination sedangkan model
ADDIE, setelah development masih dilanjutkan dengan kegiatan implementasi
dan evaluasi. Model 4D tidak mencantumkan implementasi dan evaluasi karena
menurut pertimbangan rasional mereka, proses development selalu menyertakan
kegiatan pembuatan produk (implementasi), evaluasi dan revisi.
Rd. DEVY CITRA PRATIWI (16602241006) 6
Tugas Metodologi Penelitian
Referensi :