Anda di halaman 1dari 20

PROPOSALPRAKTIKUM

PUSH BUTTON, RELAY, TIMER, MOTOR DC, DAN LAMPU


INDIKATOR
LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

Dosen Pembimbing :
Torib Hamzah, S.Pd, M.Pd
Sumber, SST. MT
Edy Sumitro, SST

Disusun Oleh :
Chandra Bimantara Putra
P27838116038

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam berbagai bidang industri, elektronika, maupun lainnya pasti
terdapat alat-alat yang digunakan untuk mempermudah kinerja sumber daya
manusia dengan jenis dan fungsi yang berbeda. Alat-alat tersebut biasanya
menggunakan suatu operational panel untuk mengoperasikannya. Pada
operational panel terdapat alat-alat elektronika, beberapa diantaranya yaitu
push button, relay AC, timer, dan lampu indikator. Push button berperan
sebagai input dalam pengoperasiannya dengan timer sebagai pengatur waktu
berlangsungnya suatu kerja rangkaian sesuai kebutuhan dan lampu indikator
digunakan sebagai tanda terlaksananya inputan tersebut pada suatu alat.

1.2 Batasan Masalah


Penerapan push button, relay AC, timer, motor DC dan lampu indikator dalam
suatu rangkaian yang digunakan pada suatu alat.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan push button, relay AC, timer, motor DC
dan lampu indikator?
2. Bagaimana karekteristik push button, relay AC, timer, motor DC dan
lampu indikator?
3. Bagaimana cara kerja push button, relay AC, timer, motor DC dan
lampu indikator?
4. Bagaimana penerapan push button, relay AC, timer, motor DCdan lampu
indikator dalam suatu alat?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mampu merangkai secara sederhana menggunakan push button,
relay, timer AC, motor DC, dan lampu indikator
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mampu mengetahui pengertian push button, relay AC, timer, motor
DC dan lampu indikator
2. Mampu membedakan karakteristik dari push button, relay, timer,
motor DC, dan lampu indikatordalam suatu rangkaian
3. Mampu menganalisa cara kerja push button, relay, timer, motor
DC, dan lampu indikator dalam sebuah rangkaian
4. Mampu merangkai secara sederhana menggunakan push button,
relay, timer, motor DC, dan lampu indikator

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mengetahui pengertian push button, relay AC, timer, motor
DC dan lampu indikator sehingga dapat diketahui karakteristik
dan penerapannya dalam bidang industri maupun bidang-
bidang lain.
2. Mengetahui cara kerja push button, relay AC, timer, motor
DC, dan lampu indikator dalam suatu rangkaian
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Mampu membuat suatu rangkaian yangdapat digunakan
sebagai saklar untuk menjalankan beberapa beban dengan
delay waktu dan motor penggerak
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Push Button

Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar


sederhana yang berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran
arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci). Sistem kerja
unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device penghubung atau
pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.

Sebagai device penghubung atau pemutus, push button switch hanya


memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini
menjadi sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan
sumber energi listrik pasti membutuhkan kondisi On dan Off.

Gambar 2.1 Skematik Push Button

Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan,


push button switch mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan
NO (Normally Open).

 NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi


normalnya terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol
saklar ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan
mengalirkan atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan
sebagai penghubung atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
 NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi
normalnya tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar
push button ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open),
sehingga memutus aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai
pemutus atau mematikan sistem circuit (Push Button Off).

Selain tipe diatas terdapat juga tipe push button yang merupakan
gabungan dari 2 tipe diatas, NC dan NO. Kontak memiliki 4 buah terminal
baut, sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang kontak akan NC dan
kontak lain akan NO, bila tombol ditekan maka kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang membuka akan tertutup.

Gambar 2.2 Saklar Push Button

2.2 Pengertian Relay AC

Gambar 2.3 Relay AC Gambar 2.4 Skematik relay AC


Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat
Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :

1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring

Gambar 2.5 Bagian – bagian Relay

Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :

 Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
 Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)

Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh
sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut.
Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya
Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi
sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat
menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature
tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak
terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke
posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact
Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang
relatif kecil.

Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole
dan Throw yang dipakai dalam Saklar juga berlaku pada Relay.

 Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay


 Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)

Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay,


maka relay dapat digolongkan menjadi :

 Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4


Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
 Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5
Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
 Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6
Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal
Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat
dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
 Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki
Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang
merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single)
Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.

Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan
Throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw)
ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam
peralatan Elektronika diantaranya adalah :

1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic


Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu
(Time Delay Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi
dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung
singkat (Short).

2.3 Pengertian Lampu Indikator

Gambar 2.6 Lampu indikator panel

Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai


lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai keperluan
misalnya untuk lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1,
L2 dan L3. Selain itu juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi
bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu indikator merah menyala
motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor berhenti. Tak hanya
itu, lampu indikator juga berfungsi untuk tanda peringatan jika terjadi
sesuatu. Warna merah sebagai tanda panel dalam keadaan bekerja, maka
harus hati-hati. Warna merah juga sebagai tanda adanya gangguan. Warna
hijau menunjukkan bahwa panel dalam keadaan ON dan arus mengalir ke
rangkaian beban listrik. Lampu indikator ini juga berfungsi sebagai tanda
tegangan kerja 3 fase. Warna lampu merah untuk fasa 1/R,kuning untuk fasa
1/S dan warna hijau untuk fasa 3/T. Pemasangan lampu indikator pada panel
atau PHB dipasang pada pintu. Penghantar yang digunakan untuk
pemasangan lampu indikator ini adalah kabel fleksibel dengan memakai
sepatu kabel.

2.4 Time Delay Relay (TDR)

Fungsi dari Time delay relay adalah sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikan. Pemakaian timer untuk mengatur waktu berkerja
dan tidaknya magnetik kontrol kontaktor. Misalnya untuk mengatur waktu
motor listrik putar kiri kanan, mengubah hubungan bintang segitiga dan
mengatur waktu berkerjanya motor listrik secara bergantian dalam waktu
tertentu dan lainnya.

Prinsip kerja timer mengunakan induksi magnet dan mengunakan


rangkaian elektronika. Timer dengan perinsip induksimagnet berkerja seperti
prinsip motor induksi,sedangkan timer yang mengunakan prinsip elektronika
memiliki rangkaian R dan C yang dihubungkan secara seri dan pararel, jika
tegangan telah mengisi penuh makarelay timer akan terhubung dan lama
waktu tunda berdasarkan besar kecilnya pengisian kapasitor.

2.7 Gambar bentukdan struktur timer


2.5 MCB ( Miniature Circuit Breaker )

Gambar 2.8 Miniature Circuit Breaker

MCB (Miniature Circuit Breaker) atau Miniatur Pemutus Sirkuit adalah


sebuah perangkat elektromekanikal yang berfungsi sebagai pelindung
rangkaian listrik dari arus yang berlebihan. Dengan kata lain, MCB dapat
memutuskan arus listrik secara otomatis ketika arus listrik yang melewati
MCB tesebut melebihi nilai yang ditentukan. Namun saat arus dalam kondisi
normal, MCB dapat berfungsi sebagai saklar yang bisa menghubungkan atau
memutuskan arus listrik secara manual.

MCB pada dasarnya memiliki fungsi yang hampir sama dengan


Sekering (FUSE) yaitu memutuskan aliran arus listrik rangkaian ketika terjadi
gangguan kelebihan arus. Terjadinya kelebihan arus listrik ini dapat
dikarenakan adanya hubung singkat (Short Circuit) ataupun adanya beban
lebih (Overload). Namun MCB dapat di-ON-kan kembali ketika rangkaian
listrik sudah normal, sedangkan Fuse/Sekering yang terputus akibat gangguan
kelebihan arus tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Pada kondisi Normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang


dapat menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat
terjadi Kelebihan Beban (Overload) ataupun Hubung Singkat Rangkaian
(Short Circuit), MCB akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan
arus listrik yang melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan
Knob atau tombol dari kondisi ON menjadi kondisi OFF.
Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
cara Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik)
dan Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara
Thermal/Suhu).

Gambar 2.9 Thermal Tripping


Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir
melalui Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu
panas tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan
kontak MCB (Trip). Arus Nominal MCB yang umum adalah 6A, 10A, 13A,
16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan 125A.

Sedangkan, ketika terjadi Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit)


secara mendadak ataupun Kelebihan Beban yang sangat tinggi (Heavy
Overload), Magnetic Trippping atau pemutusan hubungan arus listrik secara
Magnetik akan diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun
kelebihan beban berat, Medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik
Latch (palang) sehingga memutuskan kontak MCB (Trip).

Gambar 3.0 Magnetic Tripping


2.6 Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah


sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua
terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari
tegangan tersebut dibalik maka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas
dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran
motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan
kecepatan motor.

Motor DC memiliki 2 bagian dasar :


1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan
medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet)
ataupun magnet permanen.
2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana
arus listrik mengalir.
Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir
pada penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri
ditimbulkan oleh magnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara
dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya
Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan
magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I,
dan arah medan magnet B.

3.1 Gambar konstruksi motor DC


2.7 Jenis-Jenis Komponen yang Digunakan

1. Push button

2. Relay AC

3. Timer

4. Lampu Indikator

5. MCB

5. Kabel NYA
6. Socket relay AC 8 kaki dan socket timer 8 kaki

7. Testpen

8. Alat tangan 1 set

9. Multimeter
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alur Blok Diagram Rangkaian

Lampu kuning
Kontak 1 NC NOL
nyala
relay

Kontakrel
Push button NO relay Motor
ay dan
VCC MCB ON dan timer bekerja
timer

Push button Kontak


Lampu
OFF relay dan NC
kuning nyala
timer

3.2 Perancangan Rangkaian

3.1 Gambar rangkaian percobaan


3.3 Cara Kerja Blok Rangkaian

1. Saat MCB terhubung dengan sumber tegangan 220V maka kontak 2 pada
relay yang terhubung dengan NC 5 akan menyalakan lampu kuning karena
dalam keadaan normally close.

2. Saat push button ON ditekan, maka coil pada relay dan timer akan
mendapat tegangan. Karena push button OFF dalam keadaan NC, maka
kontak 1 pada relay dari keadaan NC 4 berpindah ke NO 3 tapi kontak 1
timer masih dalam keadaan NC karena timer sedang bekerja dan
mengakibatkan motor bergerak ke kiri. Saat waktu yang disetting pada
timer sudah habis, maka NC 4 akan berpindah ke NO 3 dan NC 5
berpindah ke NO 6 yang mengakibatkan motor bergerak ke kanan.

3. Saat push button OFF ditekan maka coil relay dan timer tidak mendapat
tegangan sehingga relay dan timer tidak bekerja dan kembali pada keadaan
semula (standby) dimana lampu kuning menyala karena mendapat
tegangan dari MCB.
BAB IV

ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 ANALISIS PERCOBAAN

Pada rangkaian percobaan diatas menggunakan 4 komponen utama yaitu


push button, relay, lampu indikator, timer dan motor DC. Push button yang
digunakan yaitu push button tipe NO untuk push button ON dan push button tipe
NC untuk push button OFF. Sedangkan relay yang digunakan yaitu relay AC
dengan 8 kaki. Untuk lampu indikator, menggunakan lampu indikator warna
kuning, lampu indikator warna hijau. Lampu indikator kuning akan menyala saat
standby atau posisi awal bahwa rangkaiannya bekerja, lampu indikator hijau
menyala saat timer sedang bekerja dan motor dapat tegangan dari baterai minus
maka motor bergerak ke kiri dan saat timer selesai bekerja makan motor dapat
tegangan plus maka motor bergerak ke kanan.

Kondisi standby terjadi ketika MCB ON. Pada saat itu arus akan mengalir
melewati NC pada kontak 2 (K2) yang terhubung dengan lampu indikator kuning.
Kondisi ON terjadi ketika push button ON ditekan yang menyebabkan arus akan
mengalir menuju coil sehingga kontak yang terhubung dengan NC akan bergerak
menuju NO dan pada kontak 1 (K1) NC pindah ke NO yang menyebabkan motor
terkena tegangan. Hal ini akan menyebabkan lampu indikator hijau menyala dan
timer bekerja dengan NC timer tetap dan menyebabkan motor DC bergerak ke kiri
saat waktu habis maka baru berpindah ke NO. Karena push button ON
menyebabkan kontak terhubung dengan NO, maka ketika push button ON dilepas
arus tetap mengalir ke coil melalui kontak 2 (K2) karena rangkaian yang
berhubungan dengan K2 berfungsi sebagai pengunci dan saat timer selesai bekerja
maka tetap lampu indikator hijau akan menyala dan motor akan bergerak ke
kanan. Sedangkan kondisi OFF terjadi ketika push button OFF ditekan maka akan
memutuskan arus yang menuju coil sehingga arus akan mengalir ke kontak 2 (K2)
yang terhubung dengan NC yang menyebabkan lampu indikator kuning menyala.
Dan ketika MCB OFF maka arus akan terputus.
4.2 KESIMPULAN

Relay, Push Button, Lampu Indikator, Timer dan Motor DC adalah


komponen-komponen elektronika yang mempunyai dan karakteristik yang
berbeda. Dalam praktikum ini relay, push button, lampu indicator, timer dan
motor dc dirangkai menjadi rangkaian pemutus atau saklar, dengan lampu
indikator sebagai penanda keadaan ON dan standby dan timer berfungsi sebagai
pengatur waktu saat rangkaiannya sedang bekerja dan motor dc sebagai indikator
saat timer sedang bekerja dan selesai bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Hutomo, Basuki Nur an Haiban Agus Salim.2011.Instalasi Panel


Distribusi Tenaga Listrik. Hal 37
[2] Salim, M. Haiban Agus dan Surismanto. 2011. Instalasi Listrik Tenaga
Bangunan Bertingkat. Hal 35
[3] http://adzoeng.blogspot.co.id/2015/03/komponen-komponen-yang-sering-
digunakan.html

“Komponen Yang Sering Digunakan Dalam Elektronika”

Diakses : Minggu 09.30

[4] http://ahmadyanikebal1792.blogspot.co.id/2015/05/kabel-
listrik.html“Jenis-Jenis Kabel Listrik”

Diakses : Minggu 15.40

[5] http://akhdanazizan.com/prinsip-kerja-relay

“Prinsip Kerja Relay”

Diakses : Sabtu 14.20

[6] http://bocahisonan.blogspot.co.id/2011/09/push-bottom.html
“Push Button”
Diakses : Jumat 16.10
[7] http://skemaku.com/pengertian-relay-dalam-rangkaian-elektronika/

“Pengertian Relay Dalam Rangkaian Elektronika”

Diakses : Sabtu 14.47

[8] https://soulful89.wordpress.com/2011/09/24/push-button/

“Push Button”

Diakses : Jumat 20.39


[9] http://riky2415.blogspot.co.id/2013/01/time-delay-relay-tdr.html

“Time Delay Relay (TDR)”

Diakses : Kamis 23.40

[10] http://energiterbarukanonline.blogspot.co.id/2012/10/cara-kerja-motor-dc-
arus-searah.html

“Cara Kerja Motor DC Arus Searah”

Diakses : Minggu 11.00

Anda mungkin juga menyukai