Latar Belakang
Kajian pustaka
Identifikasi Faktor-Faktor
Malang
Perumusan Model
Pengembangan Ekonomi
1) Keterkaitan (Linkage):
Mencakup inovasi, tenaga kerja, dan input. Hal ini
menentukan apakah yang akan terbentuk adalah klaster mata
rantai nilai (value chains clusters), klaster berbasiskan tenaga
kerja (labor-based clusters), ataukah klaster inovasi (innovation
clusters).
3) Waktu (Time)
Apakah eksisting (yaitu dimana klaster memang sudah
memiliki peran yang signifikan dan memiliki keterkaitan yang
tinggi), penurunan (eksisting klaster yang mengalami penurunan
peran), peningkatan (klaster yang menunjukkan adanya
peningkatan yang signifikan), ataukah potensial (klaster yang
memiliki potensi mengalami peningkatan atau keberuntungan di
masa mendatang).
di Kota Malang
Metode
Kajian
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (1983),
penelitian deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan
interpretasi yang tepat, melukiskan secara tepat sifat-sifat dari
beberapa fenomena kelompok atau individu, menentukan frekuensi
terjadinya suatu keadaan untuk meminimalkan bias dan
memaksimalkan reabilitas. Moleong (2006), mendefinisikan bahwa
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada
manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Metode Analisis
Analisis data merupakan upaya mengolah data yang masih mentah
menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Sehingga
karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah
dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
1. Analisis Data
Setelah kuesioner terkumpul, maka dilakukan analisis data dari
kuesioner yang telah disebarkan. Kuesioner tersebut dipilah menjadi
tiga bagian sektor yaitu sektor industri, sektor perdagangan dan sektor
jasa.
2. Pembahasan
a. Sasaran Pasar Industri
Dari diagram disamping
Sasaran Pasar Industri
menunjukkan bahwa
persentase sasaran pasar
6% 6% Lokal
25% lokal mencapai 6%, pasar
Regional
regional mencapai 25%,
Nasional
14%
rendah
29% biasa saja
28% cukup tinggi
29%
tinggi
Tidak Memilih
Usaha jasa yang tergolong dalam kategori tinggi dan cukup tinggi
seimbang yakni sebesar 29%. kategori biasa saja dengan presentase
sebesar 50%. Sedangkan yang tergolong dalam kategori rendah
sebesar 14%.
38%
mencapai 50%.
Cukup Tinggi
50%
Selanjutnya responden
Sangat dengan kondisi permintaan
Tinggi
Tidak
pasar yang rendah
Memilih mencapai 38%, kemudian
BUMN
i. Kendala Perdagangan
Kendala Perdagangan
Kendala
permodalan
12%
25% Kendala pasokan
barang
kendala pasar
50%
13% Kendala SDM
Tidak Memilih
Tidak Memilih
Tidak Memiliki
6% Belum Memiliki
19% 44%
Sudah Memiliki
31%
Sudah Memiliki dan Akan
0% Dikembangkan
Tidak Memilih
Tidak memiliki
mitra
Belum memiliki
25% mitra
50%
25% sudah memiliki
mitra
sudah memiliki
mitra dan akan
dikembangkan lagi
m. Kemitraan Jasa
Kemitraan Jasa Responden Kemitraan
Tidak memiliki mitra pada sektor jasa sebagian
besar menjawab telah
14% 0% 15% Belum memiliki mitra
Tidak Memilih
Swasta
Pemda dan
44% 37% Pemprov
Pemerintah Pusat
Pihak Asing
6% 13%
Tidak Memilih
swasta yaitu karena dari segi pemasaran dan permodalan dirasa lebih
menunjang kelancaran usaha mereka. Selain itu mereka yang bermitra
kerja dengan pihak Pemda dan Pemprov sebesar 12%.Alasan mereka
14% 0%
Kemitaan dengan
29% pemasok
Kemitraan distribusi
43%
13%
Permodalan
25%
44% Pembinaan Usaha
Pembinaan SDM
Informasi Pasar
6% 12% Tidak Memilih
Tidak ada
13%
12% Belum ada
0% Sudah ada
75%
Sudah ada dan akan
dikembangkan lagi
Tidak Memilih
15%
Sudah ada dan akan
14% dikembangkan lagi
Tidak Memilih
a. Industri Rotan
Industri rotan melakukan proses perajutan rotan menjadi
bermacam-macam barang jadi seperti keranjang, meja, kursi, vas
bunga, dsb. Tempat produksi industri rotan dapat dijumpai di
sepanjang Jalan Balearjosari yang berjajar rapi di pinggir jalan
raya utama menuju
Surabaya sehingga
letak industri rotan
ini sangat strategis.
Pengunjung luar
Kota Malang dapat
menemui dan
membeli produk
dengan mudah di
sekitar jalan utama Balearjosari, namun kendala yang ditemui
adalah sering terjadi kemacetan dan keramaian jalan raya di
sepanjang Jalan Balearjosari sehingga banyak pembeli yang
kurang nyaman untuk memberhentikan kendaraan di pinggir jalan.
Kurangnya sarana parkir membuat para pembeli
mempertimbangkan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan
raya, terutama saat terjadi kemacetan.
b. Industri Mebel
Industri mebel merupakan salah satu sektor industri yang
terus berkembang. Kebutuhan produk dari industri mebel terus
meningkat karena sektor industri ini memberikan desain interior
serta nilai artistik yang dapat memberikan kenyamanan sehingga
c. Keripik Tempe
Salah satu oleh-oleh yang paling dikenal oleh masyarakat luas
adalah keripik tempe. Pusat industri keripik tempe di Kota Malang
adalah wilayah Sanan di Kecamatan Blimbing. Industri keripik
tempe yang ada di Kota Malang merupakan industri rumah tangga.
Strategi yang dapat digunakan dalam memasarkan keripik tempe
pada industri rumah tangga adalah pengusaha memberi merk
untuk media promosi terutama saat keripik tempe dibeli dan
dibawa
konsumen dari
luar daerah,
menjaga kualitas
keripik tempe
dan menambah
pemasaran
keluar daerah,
Meningkatkan pengetahuan
Memaksimalkan produksi
Menyelenggarakan kualitas pendidikan
Meningkatkan kualitas produk Menyempurnakan pengalaman
Memperluas jaringan konsumen pembelajaran
Meningkatkan hubungan bisnis Aset produk intelektual
industri
SUBSEKTOR INDUSTRI
(INDUSTRI SANITAIR)
SUB-SEKTOR INDUSTRI
(RETAIL SEMEN)
SUB-SEKTOR JASA
(DISTRIBUSI PENGIRIMAN
BARANG)
SEKTOR INDUSTRI,
Industri-industri SEKTOR Kondisi
pendukung dan PERDAGANGAN, Permintan
terkait SEKTOR JASA
Kondisi Faktor
Industri Keramik
Strategi, Struktur Usaha dan Strategi yang dilakukan yaitu
Pesaing dengan mempertahankan
kualitas dan memperbaharui
model sesuai dengan
perkembangan zaman.
Struktur usaha yang dijalankan
adalah secara turun temurun.
Pesaing yang dihadapi yaitu
pengerajin yang berlomba
menciptakan model terbaru
Industri Sanitair
Strategi, Struktur Usaha dan Strategi yang dilakukan yaitu
Pesaing dengan menciptakan model-
model baru sesuai dengan
perkembangan zaman.
Struktur usaha yang dilakukan
adalah secara turun-temurun
Kondisi Permintan Stabil di atas
Kondisi Faktor Lokasi sentra sudah dikenal
masyarakat luas sehingga
mempermudah pemasaran
Pemasok semen, besi, pasir dan
Industri-industri Pendukung gift
dan Terkait
Gerabah
Strategi, Struktur Usaha dan Strategi untuk mempertahankan
Pesaing industri dengan memilih bahan
baku yang berkualitas dan
kreatifitas bentuk. Struktur usaha
dijalanjan dengan kekeluargaan,
persaingan yang dialami tidak
terlalu menjadi hambatan
dikarenakan banyaknya indutri
gerabah yang telah gulung tikar.
Kondisi Permintan Kondisi permintaan pasar 5
tahun terakhir ini stabil dibawah
Tidak Memilih
Dekat dengan
pemasok barang
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis kajian potensi ekonomi Kota
Malang dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Industri yang ada di Kota Malang sebagian besar adalah
industri skala sedang dan skala kecil yang
membutuhkan pelatihan dalam hal marketing strategy.
2. Sebagian besar perdagangan yang tersebar merata di
Kota Malang adalah perdagangan skala kecil dan skala
besar. Kendala yang dihadapi oleh sebagian pedagang
adalah lokasi (sentra), khususnya terkait dengan
pedagang kaki lima (PKL). Kondisi PKL di Kota
Malang masih bersifat menyebar dan belum terpusat
(memiliki sentra).
3. Sektor jasa yang ada di Kota Malang sebagian besar
dilakukan oleh pihak swasta yang bergerak diberbagai
macam pelayanan dibidang jasa, yang permintaan
pasarnya masih rendah dan memerlukan bantuan berupa
marketing strategy.
4. Bentuk kerjasama dan jalinan kemitraan antara
Pemerintah Kota Malang, swasta yang besar/kuat,
perguruan tinggi dan pengusaha sangat kecil
prosentasenya. Berdasarkan dari kuesioner, bentuk
B. Saran
1) Saran bagi pemerintah secara umum:
a. Membantu promosi melalui pembuatan rambu-rambu
(mengenai industri) di titik pusat keramaian.
b. Membantu promosi melalui internet yang bekerjasama
dengan infokom.
c. Memberikan antisipasi kemacetan dengan cara
memperlebar badan jalan (khususnya pada industri yang
berada di gang sempit) dan menyediakan lahan parkir.
d. Memberikan keringanan bunga yang diberikan oleh pihak
koperasi kepada setiap industri.
e. Sebaiknya menyediakan galeri umum di pusat Kota/
Pemerintahan untuk pengenalan produk lokal kepada
masyarakat luar Kota Malang.
f. Membantu penyediaan bahan baku untuk mengantisipasi
ketika harga melambung tinggi dan bahan baku menjadi
sangat langka.
g. Membantu mengarahkan dan menyediakan tempat
pembuangan akhir (limbah) hasil produksi industri.
h. Pengadaan pembuatan tempat peternakan angsa untuk
perkembangbiakan yang nantinya akan digunakan untuk
bahan baku shuttle cock.
Gambar 11. Produk, Promosi dan Kondisi Jalan Sekitar Industri Gerabah