Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pemasangan instalasi listrik penerangan, diperlukan beberapa
komponen instalasi penerangan. Dimana komponen-konponen tersebut dapat
mempermudah penggunaan tenaga listrik serta tidak memhayakan bagi
manusia maupun istalasi itu sendiri. Namun komponen-komponen tersebut
juga harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku dalam penerangan.
Oleh karena itu, mahasiswa melakukan praktikum ini untuk mengetahui cara
pemasangan 3 lampu 3 saklar dan 1 stop kontak.

1.2 Batasan Masalah


Mahasiswa dapat mengetahui rangkaian 3 lampu 3 saklar 1 stop kontak
serta dapat merangkainya.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana rangakain 3 lampu 3 saklar 1 stop kontak ?
2. Apa saja komponen yang diperlukan untuk rangkaian 3 lampu 3 saklar 1
stop kontak ?

1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya praktikum kali ini adalah :
1. Mahasiswa mampu membuat sebuah rangkaian dengan 3 lampu, 3 sakelar,
dan 1 stop kontak.
2. Mahasiswa memahami prinsip kerja juga fungsi dari masing-masing
komponen yang digunakan dalam praktikum ini.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat mengetahui rangkaian 3 lampu 3 saklar 1 stop
kontak.
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen dan alat yng digunakan
dalam merangkai 3 lampu 3 saklar 1 stop kontak.

1.5.2 Manfaat Praktis


Mahasiswa dapat membuat rangkaian 3 lampu 3 saklar 1
stopkontak dan mengetahui komponen dan alat yang digunakan,
sehingga dalam pemasangannya dapat benar .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sakelar
Sakelar merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik. Berdasarkan kegunaannya sakelar sangat banyak
macam dan jenisnya, misalnya sakelar penerangan, sakelar tegangan tinggi,
sakelar instalasi tenaga, sakelar elektronika dan banyak lagi macamnya.
Namun sebagai bahan pengetahuan untuk pekerjaan dalam bidang instalasi,
kita cukup mengenal bentuk sakelar yang biasa digunakan sehari-hari dipasang
dirumah-rumah atau tempat umum lainnya.
A. Sakelar Tunggal
Berfungsi sakelar tunggal artinya hanya dapat menyalakan dan
memadamkan sebuah lampu.

Gambar 2.1 Sakelar Tunggal

B. Sakelar Berkutub Ganda


Dilengkapi dengan empat titik hubung untuk menghubungkan
penghantar fasa dan nol. Sakelar ini dapat digunakan untuk memutuskan
dan menghubungkan fasa dan nol secara bersama-sama sehingga
memberikan faktor keamanan bagi pemakai.
Gambar 2.2 Sakelar Kutub Ganda
C. Sakelar Berkutub Tiga
Sakelar jenis ini memiliki enam titik hubung yang berfungsi
menghubungkan fasa ke beban. Pada umumnya sakelar ini digunakan
sebagai sakelar untuk saluran tiga fasa.

Gambar 2.3 Sakelar Kutub Ganda Tiga

D. Sakelar Kelompok
Sakelar kelompok pemasangannya harus disesuaikan dengan
kebutuhan misalnya mematikan dan menghubungkan dua atau tiga buah
lampu namun lampu tersebut tidak dapat dinyalakan bersamaan.
Gambar 2.4 Sakelar Kelompok

E. Sakelar Deret (seri)


Sakelar yang dapat berfungsi ganda yaitu dapat memutuskan dan
menghubungkan sebuah lampu atau lebih secara bergantian atau bersama-
sama.

Gambar 2.5 Sakelar Deret

F. Sakelar Tukar
Disebut juga sakelar hotel karena sakelar jenis ini banyak digunakan
dihotel-hotel.

Gambar 2.6 Sakelar Tukar


G. Sakelar Silang
Seandainya kita ingin melayani satu lampu atau golongan lampu
yang ada di dua tempat, maka kita gunakan sakelar silang.

Gambar 2.7 Sakelar Silang

 Klasifikasi sakelar berdasarkan pemasangan :


a. Pemasangan diluar tembok atau out-blow.
b. Pemasangan didalam tembok atau in bow.
 Klasifikasi sakelar berdasarkan prinsip kerjanya :
a. Sakelar putar
b. Sakelar jungkit
c. Sakelar tekan
d. Sakelar tuas

2.2 Stop Kontak


Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai
muara penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di bawah ini
adalah gambar stop kontak out bow yang dipasang di luar tebok (tidak ditanam
di dalam tembok) dan memiliki beberapa colokan sehingga sering disebut
terminal. Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen
listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran
listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel
dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua
macam,yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik
melalui steker yang juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang
lebih besar.

Gambar 2.8 Stop Kontak Kecil dan Stop Kontak Besar

Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop


kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.

Gambar 2.9 Stop kontak in bow dan out bow


2.3 Lampu Dop
Lampu pijar/lampu dop adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan
melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan
menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut
menghalangi udara untuk berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan
langsung rusak akibat teroksidasi.
Lampu pijar dipasarkan dalam berbagai macam bentukdan tersedia untuk
tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volthingga 300 volt.
Energi listrik yang diperlukan lampu pijar untuk menghasilkan cahaya yang
terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya buatan lainnya seperti
lampu pendar dan dioda cahaya, maka secara bertahap pada beberapa negara
peredaran lampu pijar mulai dibatasi.
Disamping memanfaatkan cahaya yang dihasilkan, beberapa penggunaan
lampu pijar lebih memanfaatkan panas yang dihasilkan, contohnya adalah
pemanas kandang ayam,dan pemanas inframerah dalam proses pemanasan di
bidang industri.

Gambar 2.10 Lampu Dop


BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
a. 3 Sakelar
b. 1 Stop kontak
c. 3 Lampu dop
d. 3 Fitting
e. Test pen
f. Tang
g. Kabel
h. Avometer
i. Isolasi
j. Papan relay

3.2 Langkah Percobaan


a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Mengupas kabel fasa dan nol dengan menggunakan tang kombinasi.
c. Menyambungkan sakelar, lampu, dan stop kontak dengan menggunakan
kabel.
d. Kabel disambung dengan cara dililitkan dengan menggunakan tang.
e. Jika rangkaian sudah tersambung, uji sambungan tersebut dengan
menggunakan avometer.
f. Jika ada arus masuk dan rangkaian sudah benar maka lampu akan menyala.

3.3 Langkah Penyambungan:


a. Pertama-tama, menyambungkan sakelar pada kabel power.
b. Kemudian menyambungkan sakelar dengan bagian fasa pada fitting.
Menyiapkan tiga buah fitting untuk tiga buah lampu.
c. Bagian nol fitting disambungkan dengan stop kontak dan kabel power.
d. Bagian lain dari stop kontak juga disambungkan dengan kabel power.
e. Pasang lampu dop pada fitting.
f. Uji dengan menggunakan avometer.
3.4 Gambar Rangkaian

Gambar 3.1 Rangkaian 3 Saklar 3 Lampu


3.5 Cara Kerja Rangkaian
Saklar tiga yang memiliki 6 titik yang dapat menghubungkan tiga
fasa dan salah satu dari lampu diberi tegangan dan nol. Apabila saklar satu
ditekan maka lampu satu akan menyala dan lampu dua akan mati, apabila
saklar dua ditekan lampu dua akan menyala dan lampu satu akan mati, apabila
saklar tiga ditekan lampu ketiga akan menyala dan lampu satu dan dua akan
mati apabila ketiga saklar ditekan bersamaan maka lampu satu, dua dan tiga
akan menyala.
BAB IV
ANALISIS PERCOBAAN

4.1 Analisis
Analisa dalam praktikum kali ini. Pada saat pemasangan rangkaian 3
lampu 3 saklar 1 stop kontak hal yang harus diperhatikan adalah kita harus
dapat mengerti dan memahami gambaran rangkaian tersebut seperti apa dan
peletakannya bagaimana. Sebelum melakukan pemasangan, kita harus
mengecek apakah komponen yang kita gunakan tersebut dalam keadaan baik
atau buruk. Dalam rangkaian, kerusakan yang sering terjadi adalah
penyambungan kabel yang kurang benar pada tiap komponen yang
mengakibatkan lampu tidak dapat menyala.

4.2 Pertanyaan
1. Bagaimana tindakan anda ketika menemui kerusakan dalam instalasi listrik
sederhana sampai lanjut. Jelaskan !
Cara yang dilakukan yaitu mencari sebab dari kerusakan tersebut. Mencari
titik lokasi yang bermasalah menggunakan alat-alat instalasi seperti tespen,
multimeter dan peralatan yang lainnya. Bila sudah ketemu titik masalahnya,
maka dilakukan perbaikan. Dalam perbaikan harus dilakukan dengan teliti
dan untuk keamanan, maka supaya sumber tegangan dapat dimatikan untuk
sementara waktu.

4.3 Kesimpulan
Hal yang dapat disimpulkan pada praktikum ini yaitu dalam merangkai
rangkaian 3 lampu 3 saklar 1 stop kontak kita harus mengetahui gambaran
rangkaian tersebut dan cara peletakkan dengan benar. Apabila kita
menyambung kabel dalam rangkaian tersebut, kita juga harus menyambungkan
dengan baik dan benar. Sehingga rangkaian dapat bekerja, lampu dapat
menyala, dan stop kontak dapat digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

[1]. Noname, 2011. “Pengertian saklar”,


http://teknikelektronika.com/pengertian-saklar-listrik-cara-kerjanya/
Diakses pada : 07 Mei 2017

[2]. Sunandinya, 2014. “Pengertian lampu pijar”,


http://sunandinya.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-lampu-pijar-dan.html
Diakses pada : 07 Mei 2017

[3]. Abi, 2015. “Pengertian Stop Kontak”,


http://abi-blog.com/pengertian-stop-kontak/
Diakses pada : 07 Mei 2017

Anda mungkin juga menyukai