Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KE-4 MATA KULIAH

MANAJEMEN SEKURITI

PETUNJUK TUGAS :
1. Tuliskan Nama Lengkap; NPM; Kelas; Fakultas pada sudut KIRI Kertas Jawaban.
2. Baca terlebih dahulu setiap SOAL dengan teliti sebelum memilih / menuliskan jawaban.
3. PILIH jawaban yang paling TEPAT/BENAR dan Pilih SALAH atau BENAR (ada dua Versi SOAL/
JAWABAN).
4. TULISKAN (Tulis Tangan) Jawaban yang dipilih pada kertas Jawaban secara lengkap.(TIDAK
diketik).
5. Lembar Jawaban gunakan kertas dobel folio bergaris.
6. Lakukan Tugas ini dengan sungguh-sungguh.
7. Jawaban Soal, AGAR DIKUMPULKAN/DISERAHKAN PADA SAAT “UAS”

SOAL / QUIST.
1. Manajemen yang mengatur Perencanaan, Pengorganisasian, Tanggung jawab, Prosedur dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha guna
mewujudkan lingkungan yang aman, effisien dan produktif disebut :
a. Sekuriti Industri (IndustriaL Security).
b. Manajemen Operasional (Operational Management).
c. Manajemen Sekuriti (Security Management).

2. Sasaran Pengamanan (yang harus diamankan) yang merupakan cakupan Manajemen Sekuriti
adalah:
a. Personel Security, Health Security, Physical Security, Information Security, Industrial
Relations.Community Development and Corporate Social Responsibility.
b. Personel Security, Physical Security, Information Security, Industrial Relations.Community
Development and Corporate Social Responsibility.
c. Personel Security, Health Security, Physical Security, Information Security, Product
Security, Community Development and Corporate Social Responsibility.

3. Manajemen Sekuriti diperlukan dalam mengatur dan mengendalikan pelaksanaan Pengamanan


pada Perusahaan yang meliputi aktifitas perlindungan untuk mencapai tujuan pengamanan yaitu
a. Mengamankan / melindungi Personel, Materil, Informasi dengan tujuan mencegah
kejahatan (Crime Prevention) dan mencegah kerugian (Loss Prevention).
b. Mengamankan / melindungi Personel, Karyawan, Pimpinan, Tamu, Materil, Informasi
dengan tujuan mencegah kejahatan (Crime Prevention) dan mencegah kerugian (Loss
Prevention).
c. Mengamankan / melindungi Personel, Materil, Physik dan Informasi dengan tujuan
mencegah kejahatan (Crime Prevention) dan mencegah kerugian (Loss Prevention).

4. Dalam pelaksanaan Survei Sekuriti, perlu adanya persiapan-persiapan guna mengetahui kondisi
lingkungan sudah baik atau masih banyak mengandung risiko, pelu penanggulangan. Dengan
memperhatikan Tugas Utama Survei Sekuriti yang meliputi ?
a. Tentuan petugas pengamanan yang cukup, agar pelaksanaan survey sekuriti dapat berjalan
lancar.

1
b. Tentukan Obyek yang akan disurvei, Identifikasi Obyek yang masih berisiko dan tentukan
untuk tingkat kerawanan yang harus ditanggulangi.
c. Tentukan Area yanng akan disurvei yang meliputi area internal, area eksternal dan area
lingkungan pemukiman warga.

5. Untuk ketenangan Karyawan Perusahaan dalam bekerja, diperlukan suasana yang aman dan
tidak banyak mengandung risiko. Namun banyak Perusahaan yang dalam aktifitasnya sangat
banyak mengandung risiko. Kondisi seperti ini harus segera dilakukan :
a. Memindahkan, menyebarkan, menghindari dan mengurangi risiko yang ada,
b. Memindahkan, mengurangi, menghilangkan, menyebarkan, mencegah risiko yang ada.
c. Memindahkan, meyebarkan, mengurangi, membatasi, merubah semua risiko yang ada.

6. Cara pencegahan kerugian menurut ROBERT J. FISCHER ada 4 (empat) cara pencegahann yaitu
One Dimentional Security, Piecemeal Security, Reactive Security dan Pacages Security. Antara
lain yang dimaksud :
a. One Dimentional Security yaitu mengandalkan pada satu kemampuan bela diri yang harus
dimiliki oleh Anggota SATPAM.
b. Pacages Security yaitu menggunakan sisitem sekuriti yang canggih, menggunakan alat,
personel atau apa saja yang dapat digunakan untuk menghadapi semua ancaman.
c. Reactive Security yaitu bereaksi hanya terhadap terjadinya kerugian tertentu.

7. Kerugian selain dari yang telah dikemukakan oleh ROBERT J. FISCHER, ada juga kerugian yang
dapat timbul akibat :
a. Hubungan yang kurang harmonis diantara keluarga Karyawan/Buruh maupun Majikan/
Penngusaha.
b. Hubungan yang kurang baik antara Buruh/Karyawan dengan Majikan/Pengusaha.
c. Hubungan yang kurang baik antara anggota Satpam dengan BUJP yang menjadi induknya.

8. Pola Pembinaan Satuan Pengamanan diatur dalam Surat Keputusan Kapolri Nomor:SKEP/
126/XII/80 tanggal, 30 Deseber 1980 dan pada tanggal 30 Desember 1993, Prof. DR. Awaloedin
Djamin dikukuhkan sebagai Bapak SATPAM oleh Polri. Yang selanjutnya hari jadi SATPAM
ditetapkan mulai :
a. Tanggal, 30 Desember 1993.
b. Tanggal, 30 Desember 1981.
c. Tanggal, 30 Desember 1980.

9. Dalam upaya mengembangkan kreatifitas Warga Masyarakat setiap Perusahaan wajib


menjalankan program Community Development yang berorientasi pada kesejahteraan dan
ekonomi masyarakat. Selain program Community Development, ada program lain yang
aktifitasnya hamper sama dengan program CD yaitu :
a. Program Community Service Responsibility.
b. Program Corporate Social Responsibility.
c. Program Corporatte Security Responsibility.

10. Seseorang yang melakukan suatu perbuatan jahat atau tindak pidana dikatakan tertangkap
tangan apabila memenuhi unsur atau salah satu unsur sebagai berikut :
a. Ketahuan pada saat menjual barang hasil kejahatan di pasar; sesaat setelah menjual barang
tersebut; diteriaki orang banyak dan memiliki barang hasil kejahatan tersebut.

2
b. Ketahuan pada saat sedang melakukan Kejahatan; sesaat setelah melakukan kejahatan;
diteriaki orang banyak; dan ditemukan barang hasil kejahatan ada padanya,
c. Ketahuan pada saat melakukan kejahatan; sesaat setelah menjual barang hasil kejahatan;
diteriaki orang yang akan membeli barang tersebut; dan padanya ada uang hasil.penjualan
barang hasil kejahatan.

11. Pendekatan Pendidikan Satuan Pengamanan meliputi : tujuan, kompetensi, sistemik, sistimatik,
effisient dan effektif, dinamis dan legalitas.
a. Sistemik, yaitu penekanan pada keterkaitan fungsi-fungsi dari berbagai kompetensi serta
kurikulim yaitu tahapan pelatihan, kompetensi, pembelajaran, pelajaran dan pendukungnya.
b. Sistemik, yaitu ditekankan pada keterkaitan fungsional materi pelajaran dan kemampuan
instruktur yang ingin mencapai tingkat kemampuan para siswanya, dengan tidak
membutuhkan komponen pendukungnya.
c. Sistemik, yaitu penekanan pada kaitan fungsional antara berbagai komponen kurikulum,
yaitu tujuan pelatihan, kemmpuan yang ingin dicapi, pengalaman belajar, materi pelajaran,
dan komponen pendukung lainnya.

12. Instruktur Pelatihan sebagai tenaga pedidik/pelatih dlam pelatihan Satpam, wajib mempunyai
kwalifikasi formal maupun non formal antara lain :
a. Memiliki Akta/Sertifikat sebagai pelatih yang diperoleh melalui pendidikan/pelatihan formal
yang dirancang khusus untuk menjadi seorang infra struktur.
b. Memiliki kompetensi/kemampuan instruktur dan menyampaikan materi yang diperolah
melalui pendidikan, pengetahuan maupun pengalaman.
c. Menunjukan tingkat/strata kemampuan sebagai instruktur dalam memberikan materi
pelatihan pada Gada Prasarana, Gada Madya atau Gada Utama.

13. Tugas Pokok Satuan Pengamanan, pada hakekatnya adalah melakukan pengamanan secara
fisik, meliputi pelaksanaan tugas :
a. Pengaturan, Penjagaan, Pembawaan dan Patroli.
b. Penghancuran, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli.
c. Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli.

14. Pembinaan Teknis terhadap Pam Swakarsa dilakukan melalui Diklat Personel Satpam, Pelatihan
Pokmasyarakat Sadar Kamtibmas, Diklat Peningkatan Kemampuan dan Kompetensi Petugas,
Binluh Kesadaran Hukum Masyarakat, Pelatihan Keterampilan Penggunaan Peralatan Khusus
pengamanan dan………………………………………………………………………………………………………………………….
a. Penyegaran Jasmani, dan Seminar dibidang Pengamanan, Pencegahan dan Penangkalan.
b. Penyegaran dan seminar dibidang Penganaman, Pencegahan dan Penangkalan.
c. Penyegaran dan seminar dibidang Pemahaman, Pencegahan dan Penangkalan.

15. Pengendalian bahaya dalam K3LL dilakukan dengan cara Eliminasi, Substitusi, Rekayasa
Engineering, Administrasi dan Alat Pelindung Diri (APD). Yang dimaksud dengan Administrasi
adalah.
a. Administrasi adalah, upaya pencegahan melalui jalur cepat, petunjuk, peringatan, dengan
cara pembuatan, pemasangan pengumuman, rambu-rambu, pelatihan, Penelitian dan
Analisa..

3
b. Administrasi adalah, upaya pencegahan melalui Himbauan, petunjuk, peringatan, dengan
cara pembuatan, pemasangan pengumuman, rambu-rambu, pelatihan, Penelitian dan
Analisa..
c. Administrasi adalah, upaya pencegahan melalui Himbauan, petunjuk perencanaan,
peringatan, dengan cara pembuatan, pemasangan pengumuman, rambu-rambu, pelatihan,
Penelitian dan Analisa.

16. Tempat terjadinya Kecelakaan bisa terjadi diberbagai tempat yang berhubungan dengan
aktifitas bekerja pada Perusahaan, Instansi Pemerintah maupun Swasta meliputi tempat
kejadian :
a. Kecelakaan Hubungan Kerja (akibat adanya pertentangan antara Satpam dengan Karyawan);
Kecelakaan Perjalanan Pergi dan Pulang ketempat dan dari tempat kerja (dapat terjadi
sewaktu-waktu); Kecelakaan di Tempat Kerja (Terjadi akibat kelalaian, tidak disiplin)
b. Kecelakaan Hubungan Kerja (akibat adanya perbedaan upah Karyawan); Kecelakaan
Perjalanan Pergi dan Pulang ketempat dan dari tempat kerja (dapat terjadi sewaktu-waktu);
Kecelakaan di Tempat Kerja (Terjadi akibat kelalaian, tidak disiplin).
c. Kecelakaan Hubungan Kerja (akibat adanya Perselisihan dalam Perusahaan); Kecelakaan
Perjalanan Pergi dan Pulang ketempat dan dari tempat kerja (dapat terjadi sewaktu-
waktu); Kecelakaan di Tempat Kerja (Terjadi akibat kelalaian, tidak disiplin).

17. Cara pencegahab kerugian menurut ROBERT J. FISHER dkk ada 4 (empat) cara diantaranya
adalah :
a. Piecemeal Security yaitu fungsi pencegahan secara bertahap ditambah sesuai kebutuhan,
tanpa perencanaan yang komprehensif.
b. Piecemeal Security yaitu fungsi pencegahan secara bertahap ditambah meliputi kebulatan,
tanpa perencanaan yang komprehensif.
c. Piecemeal Security yaitu fungsi pencegahan secara bertahap ditambah sebagai kebutuhan,
tanpa perencanaan yang komprehensif.

18. K3LL bertujuan untuk melindungi para pekerja dan orang lain ditempat kerja; Menjamin proses
produksi berjalan lancar dan…
a. Menjamin agar setiap sumber produktifitas dapat dipakai secara aman dan efisien.
b.. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien.
c. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara efektif dan efisien.

19. Fungsi Manajemen ada 4 (empat) yaitu Planning, Organizing, Purchesing dan Controling.
a. Salah
b. Sulit
c. Benar.

20. Polri dalam melaksanakan tugasnya sebagai Penegak Hukum, melakukan proses penanganan
Tindak Pidana tergabung dalam Sistem Peradilan Pidana (Criminal Justice System) yang terdiri
dari Unsur
a. Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Pengacara.
b. Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Lembaga Swadaya.
c. Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Lembaga Pemasyarakatan.

21. :Pendekatan Pelatihan Satpam mencakup 7 (juh) aspek pendekatan diantaranya adalah:

4
a. Sistemik, yaitu penekanan pada kaitan fungsional anara berbagai komponen kurikulum
yaitu tujuan pelatihan, kemampuan yang ingin dicapai, pengalaman belajar, materi
pelajaran, dan kompetensi pendukung lainnya.
b. Dinamis yaitu, materi system pembelajaran yang diberikan selalu disesuaikan dengan
perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan tehnologi.
c. Kompetensi yaitu, sebagian pengetahuan dan kecerdasan yang wajib dikuasai oleh Satpam,
sehingga mampu mengemban tugas dan jabatannya.

22. Tahapan Pelatihan meliputi 3(tiga) tahapan yaitu Tahap pembentukan sikap mental, Tahap
pemberian pengetahuan dan ketrampilan, Tahap Pembulatan.
a. Tahap pemberian pengetahuan dan pengalaman dalam nelaksanakan tugas sebagai Pelatih.
b. Tahap Pembulatan yakni aplikasi semua pengetahuan dan ketrampilan yang telah
diterima selama mengikuti pelatihan yang diwujudkan dalam bentuk latihan teknis dan
pembekalan-pembekalan.
c. Tahap Pembentukan sikap mental kepegawaian dan pembinaan jasmani guna membentuk
sikap mental, kepribasian, dan penampilan fisik petugas Satpam.

23. Tujuan dari SMP adalah menciptakan Sistem Pengamanan ditempat kerja dengan melibatkan
……………………………………………………………………untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat
ancaman, gangguan dan/atau bencana serta mewujudkan tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.. Isilah titik – titik dengan :
a. melibatkan unsur manajemen sekuriti, kondisi dan lingkungan kerja yang secara professional
terintegrasi,
b. melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, kondisi dan lingkungan pemukiman yang secara
professional terintegrasi,
c. melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara
professional terintegrasi,

24. Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah harus membentuk Struktus


Organisasi Satpam dalam rangka mendukung pencapaian penerapan SMP.. Oleh karena itu :
a. Pengorganisasian Satpam dilaksanakan secara Berjenjang dan Struktural yang penerapannya
disesuaikan dengan kebutuhan.
b. Pengorganisasian Satpam dilaksanakan secara fungsional dan Struktural yang
penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Pengorganisasian Satpam dilaksanakan secara Berjenjang dan Berkesinambungan yang
penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan.

25. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindug Lingkungan bertyjuan untuk :


a. Melindungi para pekerja dan orang lain ditempat kerja; Menjamin agar setiap sumber Energi
dapat dipakai secara aman dan efisien; Menjamin proses produksi berjalan lancer.
B. Melindungi para pekerja dan orang lain ditempat kerja; Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman dan efisien; Menjamin proses produksi berjalan
lancar.
C. Melindungi para pekerja dan orang lain ditempat kerja; Menjamin agar setiap sumber Energi
dapat dipakai secara aman dan efisien; Menjamin proses produksi berjalan dengan sendirinya

26. Survei Sekuriti (Security survey), adalah memeriksa, meneliti dan menilai situasi kondisi
keamanan lingkungan tertentu, guna memperoleh gambaran apakah …………………………………..

5
………………………………………………………………………. Isilah titik-titik tersebut diatas
dengan pilihan jawaban
a. Situasi kondisi lingkungan tersebut sudah baik ataukah masih banyak mengandung risiko
yang perlu ditanggulangi.:.
a. Situasi kondisi Perusahaan tersebut sudah baik ataukah masih banyak mengandung risiko
yang perlu ditanggulangi.
b. Situasi kondisi lingkungan tersebut sudah sesuai ataukah belum banyak mengandung risiko
yang perlu ditanggulangi.

27. Laporan Hasil Survei Sekuriti memuat 4 (empat) materi pokok isi Laporan yaitu : 1.
Menggambarkan situasi Internal dan Eksternal Perusahaan.; 2. Menggambarkan Evaluasi Asset,
Ancaman dan Kerawanan,’ 3. Menggambarkan risiko-risiko yang mungkin timbul;dan 4.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
a. Mengajukan Keberatan melaksanakan Manajemen Sekuriti yang meliputi: Renpam,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Penganggaran dan Pengendalian/Kontrol.
b. Mengajukan Rekomendasi melaksanakan Manajemen Risiko yang meliputi: Renpam,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Penganggaran dan Pengendalian/Kontrol.
c. Mengajukan Rekomendasi melaksanakan Manajemen Sekuriti yang meliputi: Renpam,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Penganggaran dan Pengendalian/Kontrol.

28. Undang-undang Nomor.2 tahun 2002 tentang Polri.Pasal 3 ayat (1) menyebutkan Pengemban
Fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia dibantu oleh 3 (tiga)
Komponen/Unsur yaitu :
a. Unsur Kepolisian Khusus (POLSUS), PP Polri, Bentuk-bentuk Pam. Swakarsa.
b. Unsur Kepolisian Khusus (POLSUS, PPNS, Bentuk-bentuk Pam. Swakarsa.
c. Unsur Kepolisian Khusus (POLSUS), PP PK, Bentuk-bentuk Pam. Swakarsa.

29. Setiap Anggota Satuan Pengamanan wajib memiliki Kemampuan/Kompetensi :


a. Kemampuan Kepolisian terbatas, Kemampuan Keselamatan dan keamanan Lingkungan
Kerja, Pelatihan/kursus spesialisasi dibidang industrial security.
B. Kemampuan Kepolisian tertentu, Kemampuan Keselamatan dan keamanan Lingkungan
Kerja, Pelatihan/kursus spesialisasi dibidang industrial security.
c.. Kemampuan Kepolisian khusus, Kemampuan Keselamatan dan keamanan Lingkungan Kerja,
Pelatihan/kursus spesialisasi dibidang industrial security.

30. Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) Satuan Pengamanan adalah Vetikal Keatas,Vertikal Kebawah
dan Horizontal. Sebagai salah satu HTCK Vertikal Keatas adalah :
a. Dengan Satuan Polsus, menerima direktif yang menyangkut hal-hal Legalitas Kompetensi,
pemeliharaan kemampuan dan kesiapsiagaan serta asistensi dan bantuan operasional.
b. Dengan Satuan Pol PP, menerima direktif yang menyangkut hal-hal Legalitas Kompetensi,
pemeliharaan kemampuan dan kesiapsiagaan serta asistensi dan bantuan operasional.
c. Dengan Satuan Polri, menerima direktif yang menyangkut hal-hal Legalitas Kompetensi,
pemeliharaan kemampuan dan kesiapsiagaan serta asistensi dan bantuan operasional.

31. Produk Staf/Naskah Administrasi Pengamanan terdiri dari 5 (lima) bentuk Pokok yaitu :
a. Rencana Pengamanan, Rencana Kontinjensi, Rencana Kegiatan dan Rencana Kontinjensi,
Laporan Pelaksanaan, Laporan Kejadian.

6
b. Rencana Pengamanan, Rencana Kontinjensi, Rencana Kegiatan dan Rencana Kontinjensi,
Laporan Pelaksanaan, Laporan Keuangan.
c. Rencana Pengamanan, Rencana Kontinjensi, Rencana Anggaran dan Rencana Kontinjensi,
Laporan Pelaksanaan, Laporan Kejadian.

32. Yang dimaksud dengan Rencana Kegiatan dan Rencana Kontinjensi (Activities Plan and
Continjency Plan), adalah :
a. merupakan produk tertulis pada tatanan manajemen puncak, yang menetapkan arahan dan
kerangka prinsip kegiatan lengkap untuk suatu organisasi.
b. merupakan produk tertulis yang disusun oleh setiap bagian dan unit kerja dari organisasi
Satpam, secara “bulanan dan mingguan” yang akan menjadi acuan kegiatan bagi
anggota Satpam yang melaksanakan.
c. merupakan produk/naskah kebijaksanaan pengamanan yang menetapkan arahan dan
kerangka prinsip kegiatan lengkap untuk setiap organisasi yang disusun oleh Pimpinan
Satpam,

33. Keterangan yang dicantumkan dalam KTA Satpam meliputi :


a. Identitas Pribadi, Tempat tanggal lahir, Perusahaan/Instansi yang menggunakan, Komptensi
kemmpuan/kecakapan yang dimiliki, dan Masa brlaku KTA.
b. Identitas Pribadi, Perusahaan/Instansi yang menggunakan, Kompetensi kemampuan/
kecakapan yang dimiliki, dan Masa berlaku KTA.
c. Identitas Pribadi, Status, Perusahaan/Instansi yang menggunakan, Kompetensi kemampuan/
kecakapan yang dimiliki, Alamat, dan Masa berlaku KTA.

34. Ketentuan dalam pembuatan Pas Foto pada KTA Satpam antara lain adalah :
a. Menggunakan GAM PSH yaitu Putih Biru lengkap dengan Badge, Lokasi, Papan Nama, Tanda
Kewenangan dan tanpa tutup kepala, kecuali untuk Kartu Tanda Manajer Keamanan dapat
menggunakan Seragam PSH.
b. Menggunakan GAM PDH yaitu Biru Biru lengkap dengan Badge,Lokasi, Papan Nama, Tanda
Kewenangan dan tanpa tutup kepala, kecuali untuk Kartu Tanda Manajer Keamanan dapat
menggunakan Seragam PSH.
C. Menggunakan GAM PDH yaitu Putih Biru lengkap dengan Badge, Lokasi, Papan Nama, Tanda
Kewenangan dan tanpa tutup kepala, kecuali untuk Kartu Tanda Manajer Keamanan dapat
menggunakan Seragam PSH.

35. Warna Dasar KTA Satpam adalah :


a. Warna Biru Muda diperuntukan bagi Anggota Satpam yang telah lulus pelatihan Gada
Pratama.
b. Warna Kuning diperuntukan bagi Anggota Satpam yang telah lulus pelatihan Gada Madya.
c. Warna Merah diperuntukan bagi Anggota Satpam atau Manajer Keamanan yang belum
lulus pelatihan Gada Utama.

36. Jenis Kegiatan Community Development (CD) ada 5 (lima) jenis kegiatan yaitu Charity;
Opportunity; Assistance; Courtesy dan Empowerment. Dari lima jenis kegiatan tersebut, yang
ddimaksud dengan Courtesy adalah :
a. Memberikan kesempatan warga sekitar Perusahaan untuk menjadi Karyawan atau minta
pekerjaan di Perusahaan tersebut.

7
b. Bersama kelompok masyarakat menciptakan usaha dengan melihat potensi masyarakat
sehingga dapat tercipta lapangan kerja.
c. Hubungan baik dengan RT/RW/Lurah/Camat, LSM, Media Masa, Tomas, Toga, Tomud
dengan komunikasi rutin sampai akrab.

37. Pengaturan alternative/mengatasi manajemen risiko yang akan diterapkan sebagai berikut :
a. Mengatasi Risiko, Mengurangi Risiko, Menyebarkan Risiko, Memindahkan Risiko,
Memperkirakan sendiri Risiko dan Kombinasi dari keempatnya.
b. Mengatasi Risiko, Mengurangi Risiko, Menghilangkan Risiko, Memindahkan Risiko,
Memperkirakan sendiri Risiko dan Kombinasi dari keempatnya.
C Mengatasi Risiko, Mengurangi Risiko, Menyebarkan Risiko, Meniadakan Risiko,
Memperkirakan sendiri Risiko dan Kombinasi dari keempatnya.

38. Tujuan penyampaian Materi Kuliah K3LL pada hakekatnya merupakan sesuatu yang diperlukan
bagi Karyawan/Pekerja/Pimpinan Perusahaan serta para Mahasiswa yaitu untuk:
a. Mengetahui apa itu K3LL; Berbahagia K3LL ditempat kerja; dan Mengenal situasi darurat
perlu kewaspadaan.
b. Mengetahui apa itu K3LL; Berbudaya K3LL ditempat kerja; dan Mengenal situasi darurat
perlu kewaspadaan.
c. Mengetahui apa itu K3LL; Berbudaya K3LL ditempat kerja; dan Mengabaikan situasi darurat
perlu kewaspadaan.

39. Manajemen Sekuriti mencakup sasaran Pengamanan yang dikelompokan seperti :


a. Personel Security; Physical Security; Infra structure Security; Industrial Relations;
Community Development dan Corporate Social Responsibility,
b. Personel Security; Physical Security; Information Security; Industrial Security; Community
Development dan Corporate Social Responsibility,
c. Personel Security; Physical Security; Information Security; Industrial Relations; Community
Development dan Corporate Social Responsibility,

40. Dalam pelaksanaan kegiatan Manajemen Sekuriti, diperlukan adanya Pedoman Kerja bagi
Organisasi/ Perusahaan berupa :
a. Job Description.
b. Standar Operasional Prosedur.
c. Hubungan Tata Cara Kerja.

41. Tujuan akhir diterapkannya/ dilaksanakannya Manajemen Sekuriti adalah :


a. Mencegah masuknya Warga sekitar Perusahaan kedalam area produksi.
b. Mencegah terjadinyq Kejahatan dan mencegah timbulnya kerugian terhadap Perusahaan.
c. Mencegah para Karyawan berkomunikasi dengan Anggota Satpam.

42. Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) dibina oleh Polri, yang dalam pelaksanaannya wajib
mendapatkan ijin operasional dari Kapolri berdasarkan rekomendasi Polda di tempat Badan
Usaha tersebut beroperasi. Penggolongan BUJP meliputi 6 (enam) bidang Usaha yaitu:
Usaha Jasa Konsultasi Keamanan (Security Cosultancy); Usaha Jasa Penerapan Peralatan
Keamanan (Security Devices); Usaha Jasa Pelatihan Keamanan (Security Training); dan 3 (tga)
Usaha Jasa lainnya adalah:

8
a. Usaha Jasa Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga (Valuables Security Transport); Usaha
Jasa Tenaga Pengamanan(Guard Services); UJasa Penyediaan Satwa (K9 Servies).
b. Usaha Jasa Transfer Uang dan Barang Berharga (Valuables Security Transport); Usaha Jasa
Tenaga Pengamanan (Guard Services); Usaha Jasa Penyediaan Satwa (K9 Servies).
c. Usaha Jasa Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga (Valuables Security Transport); Usaha
Jasa Tenaga Kerja Khusus (Guard Services); UJasa Penyediaan Satwa (K9 Servies).

43. BUJP dalam melaksanakan kegiatannya salah satunya adalah wajib :


a. Membuat Rencana Kerja yang sistimatis dan mudah dipedomani oleh Anggota Satpam
maupun Karyawan Perusahaan, ditujukan kepada Karobimmas Polri.
b. Membuat Laporan setiap semester yang ditujukan kepada Karobimmas Polri dan tembusan
kepada Kapolda U.p. Karobinamitra setempat.
c. Membuat Laporan Kejadian yang terjadi didalam Perusahaan, ditujukan kepada Karobimmas
Polri dan tembusan disampaikan kepada Kapolda setempat.

44. Dalam rangka Pengawasan dan Pengendalian terhadap BUJP, guna untuk memastikan
penerapan SMP perlu dilakukan Audit yang dilaksanakan oleh Badan
Audit yang ditugaskan oleh Kapolri, yang meluputi :
a. Audit Kecukupan dokumen; Audit keseluruhan;dan Audit
pengawasan.
b. Audit kecukupan dokumen; Audit kesesuaian; dan Audit
pengawasan.
c. Audit kecukupan dokumen; Audit keuangan; dan Audit pengawasan.

45.Bagi Anggota Satpam yang terlambat dalam pengurusan KTA,


dikenakan sanksi administrasi berupa teguran tertulis, apabila
keterlambatan pengurusan lebih dari 1 (satu)tahun, maka wajib
dilakukan :
a. penyegaran dengan cara pemberian tindakan disiplin bagi Anggota
Satpam yang bersangkutan.
b. Penyegaran dengan cara pendaftaran ulang kembali bagi Anggota
Satpam yang bersangkutan.
c. Penyegaran dengan cara pelatihan kembali bagi Anggota Satpam
yang bersangkutan.

46.Tujuan Pelatihan Gada Madya adalah :


a. Menghasilkan Anggota Satpam yang memiliki sikap mental
kepribadian, Kesamaptaan Fisik, dan memiliki pengetahuan dan
ketrampilan Manajerial tingkat dasar dengan kualifikasi Supervisor
petugas Satpam.

9
b. Menghasilkan Anggota Satpam yang memiliki sikap mental
kepribadian, kesamaptaan fisik, dan memiliki pengetahuan serta
ketrampilan sebagai Manajer Sekuriti.
c. Menghasilkan Anggota Satpam yang memiliki sikap mental
kepribadian, Kesamaptaan fisik, dan memiliki pengetahuan serta
ketrampilan dasar sebagai pelaksana tugas Satpam.

47. Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2012 menyebutkan


Polri melakukan koordinasi dengan Instansi antara lain dengan:
a. Instansi, BUJP, Lembaga Sosial secara Swakarsa dilingkungan kerja.
b. Istansi, Badan, Lembaga Pemerintah atau Non Pemerintah yang
memiliki Pam Swakarsa dan semua bentuk Pengamanan Swakarsa
yang dilaksanakan oleh Masyarakat.
c. Instansi, Lembaga Penelitian, Badan Pemerintah BUMN yang
mengatur tata kelola bisnis.

48. Soebroto Brotodiredjo, dalam Hukum Kepolisian menyatakan bahwa


AMAN mengandung 4 (empat) unsur Pokok yaitu :
a. Perasaan Bebas dari gangguan fisik maupun psikis; Bebas dari
kekhawatiran; Bebas dari Risiko ; Damai lahiriah & batiniah.
b. Perasaan Bebas dari gangguan fisik maupun psikis; Bebas dari
kriminalitas; Bebas dari Risiko ; Damai lahiriah & batiniah.
c. Perasaan Bebas dari gangguan fisik maupun psikis; Bebas dari
kekhawatiran; Bebas dari Risiko ; Damai dalam berinteraksi.

49. Steven Briggs dalam tulisannya “Important Teories in Criminology”


(Teori Terjadinya Kejahatan) merangkum 7 (tujuh) Teori salah satunya
adalah Social Disorganization Theory yaitu :
a. Lingkungan tempat kerja secara fisik dan social seseorang sangat
menentukan pilihan perilakunya. Suatu lingkungan komunitas
dengan struktur social yang buruk akan mempunyai tingkat
kejahatan yang tinggi. Lingkungan seperti iti ditandai dengan sekolah
yang buruk, bangunan yang kumuh, tingginya angka pengangguran,
bercampurnya daerah pemukiman dengan daerah komersial.
b. Lingkungan fisik dan social seseorang sangat menentukan pilihan
perilakunya. Suatu lingkungan komunitas dengan struktur social
yang buruk akan mempunyai tingkat kejahatan yang tinggi.
Lingkungan seperti itu ditandai dengan sekolah yang buruk,

10
bangunan yang kumuh, tingginya angka pengangguran,
bercampurnya daerah pemukiman dengan daerah komersial.
c. Lingkungan pemukiman secara nyata mempengaruhi perilaku
seseorang sangat menentukan pilihan perilakunya. Suatu lingkungan
komunitas dengan struktur social yang buruk akan mempunyai
tingkat kejahatan yang tinggi. Lingkungan seperti itu ditandai dengan
sekolah yang buruk, bangunan yang kumuh, tingginya angka
pengangguran, bercampurnya daerah pemukiman dengan daerah
komersial.

50.Terjadinya kejahatan (Crime) dikarenakan bertemunya tiga factor


penyebab yang dapat digambarkan dalam Segi Tiga Kejahatan
(Triangle Crime) yaitu :
a. Adanya Pilihan(Choice) Pelaku Kejahatan; Adanya Kemampuan
(Ability) Pelaku Kejahatan; Adanya Kesempatan (Opportunity)
melakukan kejahatan.
b. Adanya Njat (Decire) Pelaku Kejahatan; Adanya Kemampuan
(Ability) Pelaku Kejahatan; Adanya Kesempatan (Opportunity)
melakukan kejahatan.
c. Adanya Niat (Decire) Pelaku Kejahatan; Adanya Pengalaman
(Experience) Pelaku Kejahatan; Adanya Kesempatan (Opportunity)
melakukan kejahatan.

======SELAMAT BELAJAR DAN MENJAWAB======

11

Anda mungkin juga menyukai