Wa0012
Wa0012
MANAJEMEN SEKURITI
PETUNJUK TUGAS :
1. Tuliskan Nama Lengkap; NPM; Kelas; Fakultas pada sudut KIRI Kertas Jawaban.
2. Baca terlebih dahulu setiap SOAL dengan teliti sebelum memilih / menuliskan jawaban.
3. PILIH jawaban yang paling TEPAT/BENAR dan Pilih SALAH atau BENAR (ada dua Versi SOAL/
JAWABAN).
4. TULISKAN (Tulis Tangan) Jawaban yang dipilih pada kertas Jawaban secara lengkap.(TIDAK
diketik).
5. Lembar Jawaban gunakan kertas dobel folio bergaris.
6. Lakukan Tugas ini dengan sungguh-sungguh.
7. Jawaban Soal, AGAR DIKUMPULKAN/DISERAHKAN PADA SAAT “UAS”
SOAL / QUIST.
1. Manajemen yang mengatur Perencanaan, Pengorganisasian, Tanggung jawab, Prosedur dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha guna
mewujudkan lingkungan yang aman, effisien dan produktif disebut :
a. Sekuriti Industri (IndustriaL Security).
b. Manajemen Operasional (Operational Management).
c. Manajemen Sekuriti (Security Management).
2. Sasaran Pengamanan (yang harus diamankan) yang merupakan cakupan Manajemen Sekuriti
adalah:
a. Personel Security, Health Security, Physical Security, Information Security, Industrial
Relations.Community Development and Corporate Social Responsibility.
b. Personel Security, Physical Security, Information Security, Industrial Relations.Community
Development and Corporate Social Responsibility.
c. Personel Security, Health Security, Physical Security, Information Security, Product
Security, Community Development and Corporate Social Responsibility.
4. Dalam pelaksanaan Survei Sekuriti, perlu adanya persiapan-persiapan guna mengetahui kondisi
lingkungan sudah baik atau masih banyak mengandung risiko, pelu penanggulangan. Dengan
memperhatikan Tugas Utama Survei Sekuriti yang meliputi ?
a. Tentuan petugas pengamanan yang cukup, agar pelaksanaan survey sekuriti dapat berjalan
lancar.
1
b. Tentukan Obyek yang akan disurvei, Identifikasi Obyek yang masih berisiko dan tentukan
untuk tingkat kerawanan yang harus ditanggulangi.
c. Tentukan Area yanng akan disurvei yang meliputi area internal, area eksternal dan area
lingkungan pemukiman warga.
5. Untuk ketenangan Karyawan Perusahaan dalam bekerja, diperlukan suasana yang aman dan
tidak banyak mengandung risiko. Namun banyak Perusahaan yang dalam aktifitasnya sangat
banyak mengandung risiko. Kondisi seperti ini harus segera dilakukan :
a. Memindahkan, menyebarkan, menghindari dan mengurangi risiko yang ada,
b. Memindahkan, mengurangi, menghilangkan, menyebarkan, mencegah risiko yang ada.
c. Memindahkan, meyebarkan, mengurangi, membatasi, merubah semua risiko yang ada.
6. Cara pencegahan kerugian menurut ROBERT J. FISCHER ada 4 (empat) cara pencegahann yaitu
One Dimentional Security, Piecemeal Security, Reactive Security dan Pacages Security. Antara
lain yang dimaksud :
a. One Dimentional Security yaitu mengandalkan pada satu kemampuan bela diri yang harus
dimiliki oleh Anggota SATPAM.
b. Pacages Security yaitu menggunakan sisitem sekuriti yang canggih, menggunakan alat,
personel atau apa saja yang dapat digunakan untuk menghadapi semua ancaman.
c. Reactive Security yaitu bereaksi hanya terhadap terjadinya kerugian tertentu.
7. Kerugian selain dari yang telah dikemukakan oleh ROBERT J. FISCHER, ada juga kerugian yang
dapat timbul akibat :
a. Hubungan yang kurang harmonis diantara keluarga Karyawan/Buruh maupun Majikan/
Penngusaha.
b. Hubungan yang kurang baik antara Buruh/Karyawan dengan Majikan/Pengusaha.
c. Hubungan yang kurang baik antara anggota Satpam dengan BUJP yang menjadi induknya.
8. Pola Pembinaan Satuan Pengamanan diatur dalam Surat Keputusan Kapolri Nomor:SKEP/
126/XII/80 tanggal, 30 Deseber 1980 dan pada tanggal 30 Desember 1993, Prof. DR. Awaloedin
Djamin dikukuhkan sebagai Bapak SATPAM oleh Polri. Yang selanjutnya hari jadi SATPAM
ditetapkan mulai :
a. Tanggal, 30 Desember 1993.
b. Tanggal, 30 Desember 1981.
c. Tanggal, 30 Desember 1980.
10. Seseorang yang melakukan suatu perbuatan jahat atau tindak pidana dikatakan tertangkap
tangan apabila memenuhi unsur atau salah satu unsur sebagai berikut :
a. Ketahuan pada saat menjual barang hasil kejahatan di pasar; sesaat setelah menjual barang
tersebut; diteriaki orang banyak dan memiliki barang hasil kejahatan tersebut.
2
b. Ketahuan pada saat sedang melakukan Kejahatan; sesaat setelah melakukan kejahatan;
diteriaki orang banyak; dan ditemukan barang hasil kejahatan ada padanya,
c. Ketahuan pada saat melakukan kejahatan; sesaat setelah menjual barang hasil kejahatan;
diteriaki orang yang akan membeli barang tersebut; dan padanya ada uang hasil.penjualan
barang hasil kejahatan.
11. Pendekatan Pendidikan Satuan Pengamanan meliputi : tujuan, kompetensi, sistemik, sistimatik,
effisient dan effektif, dinamis dan legalitas.
a. Sistemik, yaitu penekanan pada keterkaitan fungsi-fungsi dari berbagai kompetensi serta
kurikulim yaitu tahapan pelatihan, kompetensi, pembelajaran, pelajaran dan pendukungnya.
b. Sistemik, yaitu ditekankan pada keterkaitan fungsional materi pelajaran dan kemampuan
instruktur yang ingin mencapai tingkat kemampuan para siswanya, dengan tidak
membutuhkan komponen pendukungnya.
c. Sistemik, yaitu penekanan pada kaitan fungsional antara berbagai komponen kurikulum,
yaitu tujuan pelatihan, kemmpuan yang ingin dicapi, pengalaman belajar, materi pelajaran,
dan komponen pendukung lainnya.
12. Instruktur Pelatihan sebagai tenaga pedidik/pelatih dlam pelatihan Satpam, wajib mempunyai
kwalifikasi formal maupun non formal antara lain :
a. Memiliki Akta/Sertifikat sebagai pelatih yang diperoleh melalui pendidikan/pelatihan formal
yang dirancang khusus untuk menjadi seorang infra struktur.
b. Memiliki kompetensi/kemampuan instruktur dan menyampaikan materi yang diperolah
melalui pendidikan, pengetahuan maupun pengalaman.
c. Menunjukan tingkat/strata kemampuan sebagai instruktur dalam memberikan materi
pelatihan pada Gada Prasarana, Gada Madya atau Gada Utama.
13. Tugas Pokok Satuan Pengamanan, pada hakekatnya adalah melakukan pengamanan secara
fisik, meliputi pelaksanaan tugas :
a. Pengaturan, Penjagaan, Pembawaan dan Patroli.
b. Penghancuran, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli.
c. Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan dan Patroli.
14. Pembinaan Teknis terhadap Pam Swakarsa dilakukan melalui Diklat Personel Satpam, Pelatihan
Pokmasyarakat Sadar Kamtibmas, Diklat Peningkatan Kemampuan dan Kompetensi Petugas,
Binluh Kesadaran Hukum Masyarakat, Pelatihan Keterampilan Penggunaan Peralatan Khusus
pengamanan dan………………………………………………………………………………………………………………………….
a. Penyegaran Jasmani, dan Seminar dibidang Pengamanan, Pencegahan dan Penangkalan.
b. Penyegaran dan seminar dibidang Penganaman, Pencegahan dan Penangkalan.
c. Penyegaran dan seminar dibidang Pemahaman, Pencegahan dan Penangkalan.
15. Pengendalian bahaya dalam K3LL dilakukan dengan cara Eliminasi, Substitusi, Rekayasa
Engineering, Administrasi dan Alat Pelindung Diri (APD). Yang dimaksud dengan Administrasi
adalah.
a. Administrasi adalah, upaya pencegahan melalui jalur cepat, petunjuk, peringatan, dengan
cara pembuatan, pemasangan pengumuman, rambu-rambu, pelatihan, Penelitian dan
Analisa..
3
b. Administrasi adalah, upaya pencegahan melalui Himbauan, petunjuk, peringatan, dengan
cara pembuatan, pemasangan pengumuman, rambu-rambu, pelatihan, Penelitian dan
Analisa..
c. Administrasi adalah, upaya pencegahan melalui Himbauan, petunjuk perencanaan,
peringatan, dengan cara pembuatan, pemasangan pengumuman, rambu-rambu, pelatihan,
Penelitian dan Analisa.
16. Tempat terjadinya Kecelakaan bisa terjadi diberbagai tempat yang berhubungan dengan
aktifitas bekerja pada Perusahaan, Instansi Pemerintah maupun Swasta meliputi tempat
kejadian :
a. Kecelakaan Hubungan Kerja (akibat adanya pertentangan antara Satpam dengan Karyawan);
Kecelakaan Perjalanan Pergi dan Pulang ketempat dan dari tempat kerja (dapat terjadi
sewaktu-waktu); Kecelakaan di Tempat Kerja (Terjadi akibat kelalaian, tidak disiplin)
b. Kecelakaan Hubungan Kerja (akibat adanya perbedaan upah Karyawan); Kecelakaan
Perjalanan Pergi dan Pulang ketempat dan dari tempat kerja (dapat terjadi sewaktu-waktu);
Kecelakaan di Tempat Kerja (Terjadi akibat kelalaian, tidak disiplin).
c. Kecelakaan Hubungan Kerja (akibat adanya Perselisihan dalam Perusahaan); Kecelakaan
Perjalanan Pergi dan Pulang ketempat dan dari tempat kerja (dapat terjadi sewaktu-
waktu); Kecelakaan di Tempat Kerja (Terjadi akibat kelalaian, tidak disiplin).
17. Cara pencegahab kerugian menurut ROBERT J. FISHER dkk ada 4 (empat) cara diantaranya
adalah :
a. Piecemeal Security yaitu fungsi pencegahan secara bertahap ditambah sesuai kebutuhan,
tanpa perencanaan yang komprehensif.
b. Piecemeal Security yaitu fungsi pencegahan secara bertahap ditambah meliputi kebulatan,
tanpa perencanaan yang komprehensif.
c. Piecemeal Security yaitu fungsi pencegahan secara bertahap ditambah sebagai kebutuhan,
tanpa perencanaan yang komprehensif.
18. K3LL bertujuan untuk melindungi para pekerja dan orang lain ditempat kerja; Menjamin proses
produksi berjalan lancar dan…
a. Menjamin agar setiap sumber produktifitas dapat dipakai secara aman dan efisien.
b.. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien.
c. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara efektif dan efisien.
19. Fungsi Manajemen ada 4 (empat) yaitu Planning, Organizing, Purchesing dan Controling.
a. Salah
b. Sulit
c. Benar.
20. Polri dalam melaksanakan tugasnya sebagai Penegak Hukum, melakukan proses penanganan
Tindak Pidana tergabung dalam Sistem Peradilan Pidana (Criminal Justice System) yang terdiri
dari Unsur
a. Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Pengacara.
b. Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Lembaga Swadaya.
c. Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan dan Lembaga Pemasyarakatan.
21. :Pendekatan Pelatihan Satpam mencakup 7 (juh) aspek pendekatan diantaranya adalah:
4
a. Sistemik, yaitu penekanan pada kaitan fungsional anara berbagai komponen kurikulum
yaitu tujuan pelatihan, kemampuan yang ingin dicapai, pengalaman belajar, materi
pelajaran, dan kompetensi pendukung lainnya.
b. Dinamis yaitu, materi system pembelajaran yang diberikan selalu disesuaikan dengan
perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan tehnologi.
c. Kompetensi yaitu, sebagian pengetahuan dan kecerdasan yang wajib dikuasai oleh Satpam,
sehingga mampu mengemban tugas dan jabatannya.
22. Tahapan Pelatihan meliputi 3(tiga) tahapan yaitu Tahap pembentukan sikap mental, Tahap
pemberian pengetahuan dan ketrampilan, Tahap Pembulatan.
a. Tahap pemberian pengetahuan dan pengalaman dalam nelaksanakan tugas sebagai Pelatih.
b. Tahap Pembulatan yakni aplikasi semua pengetahuan dan ketrampilan yang telah
diterima selama mengikuti pelatihan yang diwujudkan dalam bentuk latihan teknis dan
pembekalan-pembekalan.
c. Tahap Pembentukan sikap mental kepegawaian dan pembinaan jasmani guna membentuk
sikap mental, kepribasian, dan penampilan fisik petugas Satpam.
23. Tujuan dari SMP adalah menciptakan Sistem Pengamanan ditempat kerja dengan melibatkan
……………………………………………………………………untuk mencegah dan mengurangi kerugian akibat
ancaman, gangguan dan/atau bencana serta mewujudkan tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.. Isilah titik – titik dengan :
a. melibatkan unsur manajemen sekuriti, kondisi dan lingkungan kerja yang secara professional
terintegrasi,
b. melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, kondisi dan lingkungan pemukiman yang secara
professional terintegrasi,
c. melibatkan unsur manajemen tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang secara
professional terintegrasi,
26. Survei Sekuriti (Security survey), adalah memeriksa, meneliti dan menilai situasi kondisi
keamanan lingkungan tertentu, guna memperoleh gambaran apakah …………………………………..
5
………………………………………………………………………. Isilah titik-titik tersebut diatas
dengan pilihan jawaban
a. Situasi kondisi lingkungan tersebut sudah baik ataukah masih banyak mengandung risiko
yang perlu ditanggulangi.:.
a. Situasi kondisi Perusahaan tersebut sudah baik ataukah masih banyak mengandung risiko
yang perlu ditanggulangi.
b. Situasi kondisi lingkungan tersebut sudah sesuai ataukah belum banyak mengandung risiko
yang perlu ditanggulangi.
27. Laporan Hasil Survei Sekuriti memuat 4 (empat) materi pokok isi Laporan yaitu : 1.
Menggambarkan situasi Internal dan Eksternal Perusahaan.; 2. Menggambarkan Evaluasi Asset,
Ancaman dan Kerawanan,’ 3. Menggambarkan risiko-risiko yang mungkin timbul;dan 4.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
a. Mengajukan Keberatan melaksanakan Manajemen Sekuriti yang meliputi: Renpam,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Penganggaran dan Pengendalian/Kontrol.
b. Mengajukan Rekomendasi melaksanakan Manajemen Risiko yang meliputi: Renpam,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Penganggaran dan Pengendalian/Kontrol.
c. Mengajukan Rekomendasi melaksanakan Manajemen Sekuriti yang meliputi: Renpam,
Pengorganisasian, Pelaksanaan, Penganggaran dan Pengendalian/Kontrol.
28. Undang-undang Nomor.2 tahun 2002 tentang Polri.Pasal 3 ayat (1) menyebutkan Pengemban
Fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia dibantu oleh 3 (tiga)
Komponen/Unsur yaitu :
a. Unsur Kepolisian Khusus (POLSUS), PP Polri, Bentuk-bentuk Pam. Swakarsa.
b. Unsur Kepolisian Khusus (POLSUS, PPNS, Bentuk-bentuk Pam. Swakarsa.
c. Unsur Kepolisian Khusus (POLSUS), PP PK, Bentuk-bentuk Pam. Swakarsa.
30. Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) Satuan Pengamanan adalah Vetikal Keatas,Vertikal Kebawah
dan Horizontal. Sebagai salah satu HTCK Vertikal Keatas adalah :
a. Dengan Satuan Polsus, menerima direktif yang menyangkut hal-hal Legalitas Kompetensi,
pemeliharaan kemampuan dan kesiapsiagaan serta asistensi dan bantuan operasional.
b. Dengan Satuan Pol PP, menerima direktif yang menyangkut hal-hal Legalitas Kompetensi,
pemeliharaan kemampuan dan kesiapsiagaan serta asistensi dan bantuan operasional.
c. Dengan Satuan Polri, menerima direktif yang menyangkut hal-hal Legalitas Kompetensi,
pemeliharaan kemampuan dan kesiapsiagaan serta asistensi dan bantuan operasional.
31. Produk Staf/Naskah Administrasi Pengamanan terdiri dari 5 (lima) bentuk Pokok yaitu :
a. Rencana Pengamanan, Rencana Kontinjensi, Rencana Kegiatan dan Rencana Kontinjensi,
Laporan Pelaksanaan, Laporan Kejadian.
6
b. Rencana Pengamanan, Rencana Kontinjensi, Rencana Kegiatan dan Rencana Kontinjensi,
Laporan Pelaksanaan, Laporan Keuangan.
c. Rencana Pengamanan, Rencana Kontinjensi, Rencana Anggaran dan Rencana Kontinjensi,
Laporan Pelaksanaan, Laporan Kejadian.
32. Yang dimaksud dengan Rencana Kegiatan dan Rencana Kontinjensi (Activities Plan and
Continjency Plan), adalah :
a. merupakan produk tertulis pada tatanan manajemen puncak, yang menetapkan arahan dan
kerangka prinsip kegiatan lengkap untuk suatu organisasi.
b. merupakan produk tertulis yang disusun oleh setiap bagian dan unit kerja dari organisasi
Satpam, secara “bulanan dan mingguan” yang akan menjadi acuan kegiatan bagi
anggota Satpam yang melaksanakan.
c. merupakan produk/naskah kebijaksanaan pengamanan yang menetapkan arahan dan
kerangka prinsip kegiatan lengkap untuk setiap organisasi yang disusun oleh Pimpinan
Satpam,
34. Ketentuan dalam pembuatan Pas Foto pada KTA Satpam antara lain adalah :
a. Menggunakan GAM PSH yaitu Putih Biru lengkap dengan Badge, Lokasi, Papan Nama, Tanda
Kewenangan dan tanpa tutup kepala, kecuali untuk Kartu Tanda Manajer Keamanan dapat
menggunakan Seragam PSH.
b. Menggunakan GAM PDH yaitu Biru Biru lengkap dengan Badge,Lokasi, Papan Nama, Tanda
Kewenangan dan tanpa tutup kepala, kecuali untuk Kartu Tanda Manajer Keamanan dapat
menggunakan Seragam PSH.
C. Menggunakan GAM PDH yaitu Putih Biru lengkap dengan Badge, Lokasi, Papan Nama, Tanda
Kewenangan dan tanpa tutup kepala, kecuali untuk Kartu Tanda Manajer Keamanan dapat
menggunakan Seragam PSH.
36. Jenis Kegiatan Community Development (CD) ada 5 (lima) jenis kegiatan yaitu Charity;
Opportunity; Assistance; Courtesy dan Empowerment. Dari lima jenis kegiatan tersebut, yang
ddimaksud dengan Courtesy adalah :
a. Memberikan kesempatan warga sekitar Perusahaan untuk menjadi Karyawan atau minta
pekerjaan di Perusahaan tersebut.
7
b. Bersama kelompok masyarakat menciptakan usaha dengan melihat potensi masyarakat
sehingga dapat tercipta lapangan kerja.
c. Hubungan baik dengan RT/RW/Lurah/Camat, LSM, Media Masa, Tomas, Toga, Tomud
dengan komunikasi rutin sampai akrab.
37. Pengaturan alternative/mengatasi manajemen risiko yang akan diterapkan sebagai berikut :
a. Mengatasi Risiko, Mengurangi Risiko, Menyebarkan Risiko, Memindahkan Risiko,
Memperkirakan sendiri Risiko dan Kombinasi dari keempatnya.
b. Mengatasi Risiko, Mengurangi Risiko, Menghilangkan Risiko, Memindahkan Risiko,
Memperkirakan sendiri Risiko dan Kombinasi dari keempatnya.
C Mengatasi Risiko, Mengurangi Risiko, Menyebarkan Risiko, Meniadakan Risiko,
Memperkirakan sendiri Risiko dan Kombinasi dari keempatnya.
38. Tujuan penyampaian Materi Kuliah K3LL pada hakekatnya merupakan sesuatu yang diperlukan
bagi Karyawan/Pekerja/Pimpinan Perusahaan serta para Mahasiswa yaitu untuk:
a. Mengetahui apa itu K3LL; Berbahagia K3LL ditempat kerja; dan Mengenal situasi darurat
perlu kewaspadaan.
b. Mengetahui apa itu K3LL; Berbudaya K3LL ditempat kerja; dan Mengenal situasi darurat
perlu kewaspadaan.
c. Mengetahui apa itu K3LL; Berbudaya K3LL ditempat kerja; dan Mengabaikan situasi darurat
perlu kewaspadaan.
40. Dalam pelaksanaan kegiatan Manajemen Sekuriti, diperlukan adanya Pedoman Kerja bagi
Organisasi/ Perusahaan berupa :
a. Job Description.
b. Standar Operasional Prosedur.
c. Hubungan Tata Cara Kerja.
42. Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) dibina oleh Polri, yang dalam pelaksanaannya wajib
mendapatkan ijin operasional dari Kapolri berdasarkan rekomendasi Polda di tempat Badan
Usaha tersebut beroperasi. Penggolongan BUJP meliputi 6 (enam) bidang Usaha yaitu:
Usaha Jasa Konsultasi Keamanan (Security Cosultancy); Usaha Jasa Penerapan Peralatan
Keamanan (Security Devices); Usaha Jasa Pelatihan Keamanan (Security Training); dan 3 (tga)
Usaha Jasa lainnya adalah:
8
a. Usaha Jasa Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga (Valuables Security Transport); Usaha
Jasa Tenaga Pengamanan(Guard Services); UJasa Penyediaan Satwa (K9 Servies).
b. Usaha Jasa Transfer Uang dan Barang Berharga (Valuables Security Transport); Usaha Jasa
Tenaga Pengamanan (Guard Services); Usaha Jasa Penyediaan Satwa (K9 Servies).
c. Usaha Jasa Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga (Valuables Security Transport); Usaha
Jasa Tenaga Kerja Khusus (Guard Services); UJasa Penyediaan Satwa (K9 Servies).
44. Dalam rangka Pengawasan dan Pengendalian terhadap BUJP, guna untuk memastikan
penerapan SMP perlu dilakukan Audit yang dilaksanakan oleh Badan
Audit yang ditugaskan oleh Kapolri, yang meluputi :
a. Audit Kecukupan dokumen; Audit keseluruhan;dan Audit
pengawasan.
b. Audit kecukupan dokumen; Audit kesesuaian; dan Audit
pengawasan.
c. Audit kecukupan dokumen; Audit keuangan; dan Audit pengawasan.
9
b. Menghasilkan Anggota Satpam yang memiliki sikap mental
kepribadian, kesamaptaan fisik, dan memiliki pengetahuan serta
ketrampilan sebagai Manajer Sekuriti.
c. Menghasilkan Anggota Satpam yang memiliki sikap mental
kepribadian, Kesamaptaan fisik, dan memiliki pengetahuan serta
ketrampilan dasar sebagai pelaksana tugas Satpam.
10
bangunan yang kumuh, tingginya angka pengangguran,
bercampurnya daerah pemukiman dengan daerah komersial.
c. Lingkungan pemukiman secara nyata mempengaruhi perilaku
seseorang sangat menentukan pilihan perilakunya. Suatu lingkungan
komunitas dengan struktur social yang buruk akan mempunyai
tingkat kejahatan yang tinggi. Lingkungan seperti itu ditandai dengan
sekolah yang buruk, bangunan yang kumuh, tingginya angka
pengangguran, bercampurnya daerah pemukiman dengan daerah
komersial.
11