Disusun oleh :
Dosen :
H.Miqdarul Khoir Syarofit, Lc., M.Pd.I
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memberi informasi tambahan mengenai agama islam menjamin kebahagiaan dan juga
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kami para penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa buku
yang telah kami jadkan referensi guna penyusunan makalah ini.Semoga dapat terus
berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi
masa depan yang lebih baik. Juga berbagai pihak yang turut membantu kelancaran
makalah ini, yaitu :
1. Bapak H. Miqdarul Khoir Syarofit, Lc., M.Pd. I. Selaku dosen
Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak
kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan makalah ini. Semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Menelusuri Konsep Dan Karakteristik Agama sebagai Jalan Menuju
Tuhan dan Kebahagiaan.................................................................................2
2.2 Menanyakan Alasan Mengapa Manusia Harus Beragama dan Bagaimana
Agama Dapat Membahagiakan Umat Manusia..............................................3
2.3 Menggali Sumber Historis, Filosofis, Psikologis, Sosiologis, dan
Pedagonis tentang Pemikiran Agama sebagai Jalan Menuju Kebahagiaan ....4
2.3.1 Argumen Psikologis Kebutuhan manusia terhadap Agama..............4
2.3.2 Argumen Sosiologis Kebutuhan Manusia terhadap Agama..............4
2.4 Membangun Argumen tentang Tauhidullah sebagai Satu-satunya Model
Beragama yang Benar.......................................................................................5
2.5 Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Komitmen terhadap Nilai-nilai
Tauhid untuk Mencapai Kebahagiaan..............................................................5
2.6 Kebahagiaan Hati dan Ketenangan Jiwa sebagai Buah dari Tawakkal…..6
2.6.1 Pengertian Tawakkal Secara Bahasa………………………………6
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini,
yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kontribusi agama dalam mencapai kebahagiaan
2. Untuk mengetahui esensi dan urgensi komitmen terhadap nilai-nilai tauhid
untuk mencapai kebahagiaan
BAB II
PEMBAHASAN
Adapan makna istilah kata ‘tawakkul’ maka dilihat dari posisinya yang
mengungkapkan salah satu keadaan hati yang sulit diterka pada Batasan tertentu.
Kareanya muncul berbagai penafsiran ulamadalam bermacam bentuk. Ada di
antaranya menafsirkan secara lazimnya dan ada juga yang menafsirkan dengan
menggunakan sebab-sebab dan factor-faktornya atau dengan nilai atau sebagian dari
maknanya,sebagaimana yang menjadi kebiasaan ulama salaf dalam penafsiran
mereka.
Di antara sebab perbedaan itu bahwa keadaan dana mal perbuatan hati itu sulit
diterka dan pengungkapannya (pembatasannya) dengan kata-kata.oleh karena itu
mengenai tawakkal ini Imam Al-Ghazali mengungkapkan “… tidak jelas dari segi
makna dan sulit dari segi amal”
Muncul berbagai penafsiran ulama dan seakan-akan lahiriyahnya tampak ada
sesuatu perbedaan dan perubahan yang pada hakikatnya ia terdiri dari beberapa
bagian makna umum dari kata tawakkal itu sendiriatau dari kelaziman, pengaruh, dan
nilainya.
Sebagaimana buah yang paling berharga dari tawakkal adalah ketika seorang
hamba menyerahkan kendali hidupnya ke Pencipta-Nya, Pemberi rizki-Nya, Perkasa
lagi Maha Mulia, rela atas apa yang Dia bagikan untuk dirinya, serta menyerahkan
semua urusannya kepada-Nya, perca penuh pada janji-janji-Nya. Maka tidak
diragukan lagi bahwa ia merupakan nilai dari hal itu, di mana dia akan mendapatkan
ketenangan di dalam hatinya dan ketenteraman dalam jiwanya. Juga kasih sayang dan
kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tetapi bisa dirasakan oleh
orang yang mendapat- kannya, karena tidak ada yang lebih lapang bagi dada -setelah
iman- daripada kepercayaan yang penuh kepada Allah Ta'ala dan berharap kepada-
Nya serta berhunuzh zhan kepada-Nya.
Jika dia sudah merasa tenang dengan hukum agama-Nya maka dia akan
mengetahui bahwa agama-Nya memang yang haq dan ia merupakan jalan-Nya yang
lurus. Dia yang menjadi penolong dirinya dan juga keluarganya sekaligus yang akan
mencukup semua kebutuhan mereka.
Dan jika merasa tenteram dengan hukum kauni- Nya, niscaya akan menimpa
dirinya dia akan mengetahui bahwasanya tidak akan meimpa dirinya suatu musibah,
kecuali apa yang telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala. Dan bahwasanya apa yang Dia
kehendaki, pasti akan terjadi dan apa yang tidak Dia kehendaki, pasti tidak akan
pernah terjadi. Sehingga tidak ada celah untuk bimbang dan guncang, kecuali akan
mengakibatkan keyakinan dan iman melemah. Sesungguhnya suatu peringatan yang
disampaikan dengan diwarnai nuansa menakut-nakuti, jika belum ditakdirkan, maka
tidak mungkin akan terjadi, dan jika telah ditakdirkan, maka tidak ada yang dapat
menghindarinya. Sehingga pada saat itu tidak ada lagi kesedihan, tidak atas takdir
Allah dan tidak pula atas apa yang tidak ditakdirkan oleh-Nya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh kesimpulan yang disajikan sebagai
berikut.
1. Manusia memiliki tujuan hidup yaitu bahagia di dunia dan akhirat. Untuk
menggapai kebahagiaan termaksud mustahil tanpa landasan agama
(tauhidullah). Karena kebahagiaan hakiki itu milik Allah. Jalan mencapai
kebahagiaan selain yang telah digariskan Allah adalah kesesatan dan
penyimpangan karena di dalamnya ada unsur syirik dan syirik adalah
landasan teologois yang sangat keliru dan tidak diampuni. Oleh karena itu,
hindari kemusyrikan supaya pondasi kehidupan kita kokoh dan kuat.
Landasan itu akan kokoh dan kuat apabila berdiri di atas tauhidullah.
2. Komitmen terhadap nilai-nilai universal Al-Qur’an menjadi syarat mutlak
untuk memperoleh kebahagiaan. Roh kebahagiaan adalah jiwa tauhid yang di
atas jiwa tauhid itu nilai-nilai universal dibangun. Komitmen terhadap nilai-
nilai universal itu merupakan metode dan strategi untuk menggapai
kebahagiaan. Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan dan dikembangkan
agar menjadi roh kehidupan itu adalah ash-shidq (kejujuran), al-amanah
(terpercaya), al-adalah (keadilan), al-hurriyah (kemerdekaan), al-musawah
(persamaan), tanggung jawab sosial, at-tasamuh (toleransi), tanggung jawab
lingkungan, tabadul ijtima (saling memberi manfaat), at-tarahum (kasih
sayang) dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Saran bagi penulis diharapkan bekerja lebih kompak lagi, saling membantu
satu sama lain, kerja sama tim adalah yang paling utama demi keberhasilan makalah
ini dan keberhasilan dari sebuah tim.
Saran bagi pembaca diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat
menambah penetahuan tentang agama islam yang menjamin kebahagiaan di dunia
dan di akhirat, dan pembaca diharapkan lebih mendekatkan diri ke Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. ‘Abdullah bin ‘Umar Ad-Dumaiji. Memahami Tawakkal Menyandarkan Semua
Urusan Kepada Allah. Edisi pertama. Diterjemahkan oleh: M. abdul Ghaffar
E.M.. Bogor: PUSTAKA IBNU KATSIR