Anda di halaman 1dari 43

GALERI SENI LUKIS MEDAN

ARSITEKTUR REALISME

BAB 2
DESKRIPSI PROYEK

2.1. Deskripsi Umum Proyek


Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah:
Judul proyek : Galeri Seni Lukis Medan
Tema proyek : Arsitektur Realisme
Lokasi proyek : Jl. Sudirman
Luas site : ±1,8 Ha
Status proyek : Fiktif
Pemilik proyek : Swasta

2.2. Terminologi Judul


Pada pembahasan ini akan diuraikan pengertian judul Galeri Seni Lukis Medan.
Pengertian Galeri
Galeri adalah:
- 3
Ruangan/ gedung tempat untuk memamerkan benda/ karya seni
-
Sebuah ruang kosong yang digunakan untuk pameran kesenian4
-
Sebuah ruang yang digunakan untuk menyajikan hasil karya seni, sebuah
area yang memajang aktifitas publik yang kadangkala digunakan untuk

keperluan khusus5

Pengertian Seni Lukis


Seni lukis adalah:
-
Seni lukis adalah penggabungan dari berbagai garis, warna, volume, dan
semua unsur lainnya (kecuali pokok soal yang dilukis) yang
6
membangkitkan suatu tanggapan berupa perasaan estetis
-
Salah satu cabang dari seni rupa (sebuah pengembangan yang lebih utuh

dari menggambar)7

3 Pusat Bahasa Departemen Nasional


4 www.Wikipedia.com
5 Dictionary of architecture and Construction
6 Clive Bell, 1914
7 http://wapedia.mobi/id/Seni_lukis
AGUS MUSTIKA 10
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Batasan pengertian judul Galeri Seni Lukis Medan:


Adalah ruang atau gedung yang digunakan sebagai tempat kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan seni lukis berlokasi di kota Medan yang bersifat edukatif non-
formal dan rekreatif. Dalam hal ini bersifat komersil.

2. 3. Tinjauan Umum
Tinjauan umum membahas tentang galeri secara keseluruhan dan seni lukis secara
umum.

2.3.1. Galeri
Secara umum galeri adalah tempat memajangkan atau memamerkan suatu karya seni
agar para kolektor-kolektor seni maupun masyarakat awam dapat menikmati karya
seni.

Menurut ektimologinya kata gallery atau galeri , berasal dari bahasa latin: Galleria
dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri
sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk

memamerkan karya seni8

Galeri merupakan suatu fasilitas yang berisi ruang pamer yang mengkomunkasikan
karya-karya visual art atau seni visual. Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam mengkomunikasikan karya-kaya seni secara visual yaitu sebagai berikut:
- Standar jarak pengamat terhadap objek lukisan
o Tinggi rata-rata manusia Indonesia sehingga pandangan mata dapat
mencakup obyek yang dilihat dalam posisi nyaman.
Tinggi rata-rata Pandangan mata
Pria 165 cm 160 cm
Wanita 155 cm 150 cm
Anak-anak 115 cm 110 cm

Tabel 5. Tinggi rata-rata manusia

8 Ensiklopedia Naional Indonesia, PT. Cipta Adi Pusaka, Jakarta, 1986

AGUS MUSTIKA 11
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Gambar 2: jarak pandang mata terhadap lukisan

Gambar 3: kemampuan gerak anatomi manusia

o Daerah visual pandangan mata

Gambar 4: Sudut pandangan mata


AGUS MUSTIKA 12

070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Pandangan yang nyaman ke arah objek lukisan adalah pandangan di dalam


daerah visual 30° ke arah atas, 30° ke arah bawah, 30° ke arah kiri. Hal
tersebut dikarenakan pada daerah tersebut merupakan daerah dimana mata kita
dapat mengenali warna atau membedakan daerah dimana kita dapat mengenali
warna.

o Jarak pengamat dan jarak lukisan


Jarak pengamat= ½ X (tinggi lukisan/tan 30°)
Jarak antar lukisan=(jarak pengamat) X tan 45° X (tinggi lukisan)9

- Pencahayaan yang memberikan kesan ruang dan meningkatkan kualitas karya seni
Pencahayaan dalam galeri seni lukis dapat berupa cahaya alami dan buatan
(dengan menggunakan spotlight).
- Pencahayaan alami (daylight)
Pencahayaan alami harus diperhitungkan agar pengguna ruangan yang
berada di dalamnya merasa nyaman dan lukisan terhindar dari sinar
matahari. Berikut adalah cara yang digunakan untuk menyaring sinar
matahari.

Gambar 5: penyaringan sinar matahari

Sinar dan cahaya yang diterima apabila tidak menggunakan shading dan filter hampir
97% mengakibatkan ruang tidak nyaman. Pada gambar di tengah, cahaya yang diterima
apabila menggunakan shading adalah 80% mengakibatkan ruang nyaman. Pada gambar
di kanan, cahaya yang diterima adalah 72% sehingga ruang lebih nyaman.

9 data arsitek, J. Paneri, 1979.

AGUS MUSTIKA 13
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

- Pencahayaan buatan (dengan menggunakan spotlight)


Pencahayaan buatan yang digunakan sebagai penerangan untuk lukisan
adalah spotlight dengan pure white light karena sinar yang berwarna putih
tidak akan mengubah warna sebuah lukisan.

Gambar 6: sistem Pencahayaan buatan

Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya visual art yang berhubungan


langsung dengan karya itu sendiri harus memperhatikan environmental control
(pengontrolan lingkungan) yaitu dengan :
- Climate Control
Merupakan pemeliharaan atmosfir lingkungan yang stabil, yaitu dengan control
terhadap temperature dan kelembaban ruang, kualitas udara dan vibrasi ruang.
Implementasi climate control ini meminimalkan resiko kerusakan terjadap karya-
karya seni yang ada dan meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pengguna
bangunan.

- Temperature and Relative Humidity


Fluktuasi dalam temperature dan kelembaban dapat merusak karya-karya seni yang
ada, dengan faktor yang paling kritis adalah kelembaban. Perubahan kelembaban
ruang/ lingkungan dapat mengakibatkan pengerutan dan penyusutan dimana kondisi

AGUS MUSTIKA 14
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

lingkungan sangat kering, sedangkan dalam kondisi sebaliknya dapat mengakibatkan


karya-karya seni yang ada mengembung dan berjamur.
Temperature dan kelembaban standard pada daerah tropis seperti daerah kita ini
adalah
Temperature ± 21° C
Kelembaban 55%

- Air Filtration (penyaringan udara)


Udara yang tidak tersaring mengandung polusi gas dan partikel dimana dapat merusak
karya-karya seni dan yang paling penting adaah kenyamanan pengunjung dan
pengguna bangunan. Penyaringan udara ini dapat dikontrol melalui suatu sistem
ducting dengan efisiensi penyaringan standard 80-98%.

- Light
Pencahayaan merupakan faktor penting dalam sebuah galeri sebab sangat
mempengaruhi pengalaman pengunjung dalam mengapresiasikan karya-karya seni
yang ada dan penciptaan suatu suasana/atmosfir ruang. Dengan kata lain melalui
pencahayaan dapat mengakibatkan emosi pengunjung. Pencahayaan buatan maupun
alami dapat mengakibatkan kerusakan jika tidak diperhatikan intensitasnya. Untuk
cahaya buatan, intensitas cahaya tergantung dari bahan/material dari karya-karya seni
tersebut.
Contoh:
Karya dengan bahan kertas: 50 lux
Karya lukisan kanvas, kayu dan kain: 150-200 lux
Metal, keramik, glass dan batu: 300 lux

Tingkat intensitas cahaya di atas adalah berdasarkan survey galer-galeri seni


professional di Australia. Untuk cahaya alami, penyinaran tidak boleh langsung jatuh
pada karya-karya seni yang ada. Caranya adalah penggunaan cahaya alami dari atas
dan samping.

Adapun kegiatan yang dilakukan untuk memelihara dan merawat koleksi karya seni adalah sebagai
berikut:
AGUS MUSTIKA 15
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

- Penyimpanan
Koleksi karya-karya seni disimpan di dalam sebuah ruang penyimpanan yang
disesuaikan dengan persyaratan karya seni tersebut seperti: AC, panel geser dan
panel kayu, dan untuk pengamanan dibantu dengan sistem alarm.

- Pendokumentasian
Selain dicatat dan difoto, koleksi karya-karya seni tersebut juga didokumentasikan
dalam bentuk katalog.

- Konservasi dan restorasi


Perawatan/konservasi yang dilakukan pada kasus ini bersifat cepat dan ringan
yaitu pembersihan karya seni dari debu atau kotoran dengan peralatan sederhana
sedangkan perbaikan/ restorasi yang dilakukan berupa perbaikan ringan yaitu
perbaikan karya seni berupa penggantian pigura lukisan. Kalau koleksi tersebut
sudah tergolong tua maka diperlukan konservasi yang lebih lanjut (professional)
oleh tenaga ahli konservator.

Secara umum, selain sebagai tempat yang mewadahi kegiatan transferisasi perasaan
dari seniman kepada pengunjung, berfungsi juga sebagai:
- Tempat memamerkan karya seni (exhibition room)
- Tempat membuat karya seni lukis (workshop)
- Tempat mengumpulkan karya seni lukis (stock room)
- Tempat memelihara karya seni (restoration room)
- Tempat mempromosikan lukisan dan tempat jual beli lukisan (auction room)
- Tempat berkumpulnya para seniman
- Tempat pendidikan masyarakat yang bersifak non-formal (sanggar).

Ditinjau dari kegiatan dan barang koleksinya, galeri dibagi atas:


- Galeri tetap
Kegiatan yang ada di dalamnya bersifat terjadwal dengan baik secara regular dan
koleksi lukisan di dalamnya bersifat tetap (tidak akan keluar dari galeri itu
sendiri)
- Galeri temporer
AGUS MUSTIKA 16
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Kegiatan di dalamnya hanya terjadwal dalam waktu-waktu tertentu dan berubah-


ubah koleksi lukisan yang dipamerkan.

Semua pameran yang dilakukan baik di galeri tetap maupun temporer harus terlebih
dahulu disetujui oleh kurator. dimana seorang kurator bertanggung jawab untuk
mengadakan eksibisi. Adapun tugas kuratorial adalah memelihara, menjaga semua
koleksi benda seni dari institusi yang bersangkutan, mengumpulkan objek, membuat
proses atau pengawasan untuk mendapatkan perawatan atas benda seni secara lebih
10
efektif, konservasi, dokumentasi, research, menampilkan koleksi.

2. 3. 2. Seni Lukis

Seni lukis merupakan salah satu bagian dari karya seni tertua di dunia,
selalu menjadi ciri dan bagian dari seni rupa yang tidak terlepaskan. Baik
untuk pendidikan, komersil, maupun bagian dari kebutuhan manusia saat ini.

Seni lukis adalah seni menyusun pigmen di atas bidang seperti kanvas,
kertas, kayu, tembok, kain, kaca, dan sebagainya untuk menghasilkan efek-
efek berupa:
-
representasi objek atau pemandangan, baik melalui alam maupun
imajinasi
-
komposisi tektur, garis, raut, dan warna
-
bentuk dengan makna simbolik
- 11
kecenderungan abstrak melalui alam atau pengalaman manusia

Lingkup batasan untuk seni lukis dalam kasus ini adalah kegiatan melukis
yang dilakukan di atas kanvas (canvas painting), kaca (glass painting), kayu
dan kain (craft painting). Adapun lukisan yang dilukis di media kanvas, kayu,
kain, serta kaca adalah lukisan portrait, pemandangan alam ataupun sesuai
kehendak senimannya sendiri. Aliran lukisannya pun bebas sesuai selera, tetapi
aliran yang banyak diterapkan adalah lukisan dengan aliran realisme. Hal ini

10 http://portal.cbn.net.id/cbprtl/cyberjob/detail.aspx?x=Professions&y=cyberjob%7C0%7C0%7C5%7C31
11 Ibid)
AGUS MUSTIKA 17
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

disebabkan karena masyarakat Kota Medan cenderung menyukai lukisan yang


beraliran realisme. Karena lukisan beraliran realisme lebih mudah untuk
dipahami.

2.3.2.1. Alat-alat melukis12


Berikut adalah alat-alat yang digunakan untuk melukis, diantaranya:

Media Gambar

Media gambar yang digunakan dalam seni lukis yang dilakukan dalam
Galeri Seni Lukis Medan ini adalah kanvas, kaca, kayu, dan kain.

Kanvas

Untuk media kanvas, media ini banyak ditemukan di toko-toko dalam


bentuk meteran maupun dalam bentuk yang sudah dibingkai. Besarnya
bingkai juga bermacam-macam. Disesuaikan dengan kebutuhan dan
keinginan si pelukis.

Gambar 7: kanvas

Kaca (glass painting)

Media ini berupa bahan-bahan yang terbuat dari kaca yang kemudian
dilukis, seperti pot bunga, piring, gelas/ mug, stoples dan mangkuk.

12 http://www.anneahira.com/peralatan-melukis.htm

AGUS MUSTIKA 18
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Gambar 8: contoh karya glass painting

Kain

Media ini berupa kaos, tas, dan sepatu yang dilukis dengan
menggunakan cat anti luntur. Hasil dari lukisan dengan media kain ini
dapat dipakai.

Gambar 9: contoh karya lukis dengan media kain

Kayu

Media ini dapat berupa pernak-pernik yang terbuat dari kayu yang
difinishing dengan lukisan.

Gambar 10:contoh karya lukis dengan media kayu

AGUS MUSTIKA 19
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Kuas Lukis

Kuas digunakan sebagai salah satu alat bantu menorehkan cat di


kanvas. Ukuran kuas lukis bermacam-macam. Demikian pula bahan
kuas dan pegangannya. Seorang pelukis dapat memilih kuas sesuai
ukuran yang diperlukan. Kuas yang besar biasa digunakan untuk
mewarnai bidang yang besar. Sebaliknya untuk bagian detil seperti
benang sari bunga, tepi helaian kelopak daun atau bulu mata obyek
manusia, digunakan kuas berukuran kecil.

Cat
Cat yang digunakan untuk melukis juga bermacam-macam, namun pada
umumnya pelukis menggunakan cat minyak. Berbagai macam dan
merek cat minyak tersedia di pasaran. Harganya pun bervariasi. Walau
kelihatannya sama, harga cat biasanya berpengaruh pada mutu cat.
Cat yang kurang bagus biasanya berpengaruh pada hasil lukisan.

Seiring berjalannya waktu, cat tersebut kadang mengelupas atau retak di


permukaan kanvas.
Warna cat minyak pun sangat bervariasi. Untuk menghemat, biasanya

seorang pelukis hanya membeli cat dengan warna primer seperti merah,
kuning dan biru. Ketiga warna tersebut dapat dihasilkan jenis warna
lainnya. Warna hitam dan putih juga digunakan untuk menghasilkan tua
dan mudanya suatu warna.
Pengencer Cat

Pengencer minyak digunakan untuk mengencerkan cat minyak sebelum

ditorehkan di kanvas. Namun ada pula pelukis yang tidak menggunakan


peralatan melukis ini. Mereka langsung membubuhkan cat ke kanvas.
Palet

Palet adalah peralatan melukis bantu yang sering digunakan pelukis


AGUS MUSTIKA 20

070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

sebagai tempat untuk meletakkan cat, mencampur warna dan


mengencerkan cat minyak. Ada berbagai jenis bentuk palet dan
bahannya. Ada yang terbuat dari kayu maupun plastik.

Pisau Palet

Ada pula pelukis yang menggunakan pisau palet sebagai pengganti kuas
untuk melukis. Ukuran pisau palet juga bermacam-macam.

Standing/ Easel

Alat ini digunakan untuk meletakkan kanvas sehingga memudahkan


pelukis saat melukis. Terdapat baut untuk menyetel posisi nyaman bagi
pelukis. Tentu saja untuk bidang gambar yang besar, alat ini tidak bisa
digunakan. Bahan pembuatnya pun macam-macam, namun umumnya
terbuat dari kayu.

Alat Bantu Peralatan Melukis Lainnya

Selain peralatan melukis seperti disebutkan di atas, masih banyak alat


bantu yang sering digunakan untuk melukis. Misalnya thinner, pensil
untuk sketsa, tempat cat, kursi lukis, lap, dan lain-lain.

2.3.2.2. Sejarah Seni Lukis

Kehidupan melukis sangat erat kaitannya dengan gambar. Dalam


penelusuran sejarahnya, sejak zaman prasejarah ternyata sudah banyak
ditemukan berbagai peninggalan berupa gambar-gambar nenek moyang
di gua-gua, bibir pantai, sebagai representasi bagian penting dari sekuel
kehidupannya. Ketika itu, lukisan dibuat dengan menggunakan
perlengkapan seadanya saja, seperti arang, batu, kapur, dsb. Satu teknik
yang terkenal dari orang-orang purba ketika melukis yakni dengan
AGUS MUSTIKA 21

070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

menempelkan telapak tangannya di dinding gua dan kemudian


menyemburnya dengan kunyahan dedaunan sehingga akan tampak jelas
siluet atau sketsa telapak tangan tersebut.
Dari sanalah rupanya teknik seni lukis berkembang cukup signifikan
dibandingkan dengan jenis seni rupa yang lainnya, semisal seni keramik
atau seni patung. Seperti halnya menggambar, kegiatan melukis juga
banyak dilakukan dalam bidang datar seperti kanvas, atau kertas.
Mungkin karena itu, seringpula disebut dengan dwi-matra atau dua
dimensi.
Hal yang patut diperbincangkan berikutnya yakni mengenai objek
yang sering dimunculkan dalam setiap karya manusia purba, seperti
manusia, binatang hutan, pohon, bukit, dsb. Bentuk dari lukisan tak harus
serupa dengan objek aslinya yang digambar. Dan ini yang disebut dengan
citra dimana sangat dipengaruhi oleh interpretasi dan daya imajinasi si
pelukis sendiri untuk membuat sebuah tema lukisan yang lebih menarik
13
dan mempunyai daya imaji yang terasa.

2.3.2.2.1. Sejarah Seni Lukis di Indonesia14

Kebudayaan melukis di Indonesia telah dimulai sejak Belanda masuk


ke wilayah tanah air untuk melakukan imperialisme. Ketika itu, di Eropa
tengah bergejolak aliran lukisan romantisme dan dikembangkan oleh
Belanda di Indonesia sehingga banyak warga pribumi yang juga
memperlebar aliran tersebut.

Raden Saleh Syarif Bustaman merupakan segelintir nama ketika itu


yang beruntung karena bisa merasakan pendidikan seni lukis di Eropa,
ketika ia menjadi asisten pelukis asal Belanda. Setelah belajar melukis di
Belanda, ia kembali ke Indonesia dan makin mengembangkan karier
melukisnya sehingga ia pun sangat tersohor sebagai pelukis ternama.
Raden Saleh pun sempat menjadi pelukis yang cukup disegani di istana
beberapa negara Eropa yang telah menggunakan jasanya.

13 http://www.anneahira.com/melukis-12813.htm
14 http://www.anneahira.com/melukis-12813.htm
AGUS MUSTIKA 22
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Kegiatan melukis sampai kapanpun, selama di bumi ini masih ada


manusia maka selama itu pula melukis akan tetap bertahan eksistensinya.

15
2.3.2.2.2.Perkembangan Seni Lukis di Medan
Di Medan tahun 1945 berdiri Angkatan Seni Rupa Indonesia (ASRI
45), tempat berhimpunannya para pelukis dengan berbagai aktivitas pameran
dan melukis bersama. Kondisi ini merupakan awal pertumbuhan kehidupan
seni lukis di Sumatera Utara. Tetapi kemudian, pada tahun 1960-an kehidupan
seni mulai menghadapi berbagai tantangan di mana peranan partai politik
sangat dominan sehingga kebebasan kreatif terbelenggu, puncaknya dengan
meletusnya peristiwa G30S/PKI.
Setelah peristiwa politik itu, kehidupan seni mengalami kekosongan
dan para pelukis trauma dengan kondisi yang ada. Di masa kekosongan tahun
1967, di Medan berdiri organisasi Simpaian Seniman Seni Rupa Indonesia
(Simpassri).
Kehadiran Simpassri memberi semangat dan dorongan moril bagi para
pelukis untuk bangkit. Pada dekade 1970-an para pelukis mulai tampil dalam
berbagi kegiatan pameran baik dilakukan secara kelompok maupun individu.
Dari sinilah kemudian muncul figur-figur pelukis muda potensial mewarnai
maraknya perkembangan kehidupan seni lukis di daerah itu.
Sepanjang era 1980-an sampai 2000-an kehidupan seni lukis di Medan
memperlihatkan pertumbuahan yang positif salah satunya ditandai munculnya
sanggar seni rupa, komunitas seni rupa dan galeri. Aktivitas ini merupakan
langkah positif untuk mengisi perkembangan seni lukis Indonesia sebagai
Titik Sambung.
Membicarakan seni lukis modern di Medan tentunya untuk melihat
dan mengamati pertumbuhan dan keberadaannya sebagai titik sambung bagian
kehidupan seni lukis modern di Indonesia. Keberagaman etnis yang melatari
kehidupan para pelukisnya, tentunya akan memberi nuansa dalam ungkapan
karya-karyanya.

15 http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2010/11/07/6798/catatan_perjalanan_seni_lukis_di_medan/

AGUS MUSTIKA 23
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

2.3.2.2.3. Aliran Seni Lukis


Berikut adalah aliraan-aliran yang ada dalam seni lukis:

Surrelisme
Aliran yang menggambarkan segala sesuatu penuh dengan khayalan dan
imajinasi, kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di
dalam mimpi. Aliran ini dinilai sebagai bentuk protes terhadap lingkungan.

Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi terhadap objek ke
dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu. Salah
satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

Romantisme
Aliran ini umumnya ditandai oleh tema-tema yang fantastis, penuh khayal,
atau petualangan para pahlawan purba. Juga banyak menampilkan berbagai
perilaku dan karakter manusia yang dilebih-lebihkan.

Abstraksionisme
Adalah usaha untuk mengesampingkan unsur bentuk dari lukisan. Abstraksi
berarti tindakan menghindari peniruan objek secara mentah. Unsur yang
dianggap mampu memberikan sensasi keberadaan objek diperkuat untuk
menggantikan unsur bentuk yang dikurangi porsinya.

Ekspresionisme
Aliran yang cenderung mendistorsikan kenyataan dengan efek-efek
emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra,
film, arsitektur, dan music. Istilah ini biasanya lebih menuju kepada jenis
emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

Realisme
Aliran dalam seni lukis yang menggambarkan segala sesuatu sesuai dengan kenyataan,
tanpa dibuat-buat, atau dibesar-besarkan.
AGUS MUSTIKA 24
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Impresionisme
Aliran seni lukis yang mengutamakan cahaya atau sinar yang dipantulkan
oleh benda yang dilukiskan.

Fauvisme
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap
suasana yang hendak dilukis. Pemahaman pada aliran ini dilakukan secara
emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan
terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi
disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi
pelukis.

Naturalisme
aliran dalam seni lukis yang menggambarkan segala sesuatu yang mirip
dengan bentuk-bentuk alam.

Dadaisme
Adalah aliran seni modern yang memiliki kecendrungan menihilkan
hukum–hukum keindahan yang ada.Ciri utama gaya ini adalah paduan dari
berbagai karya lukisan, patung atau barang tertentu dengan menambahkan
16
unsur yang tak lazim sebagai protes pada keadaan sekitarnya.

2. 4. Tinjauan Lokasi

Pembahasan lokasi meliputi kondisi lingkungan, persyaratan dan kriteria lokasi,


kriteria desain tapak, analisa pemilihan lokasi, pemilihan lokasi, dan deskripsi lokasi.

2. 4. 1. Kondisi Lingkungan
o o o
Letak geografis kota Medan berada pada 2 27’-2 47’ lintang utara dan 98 35’-
98o44’ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar
o o
(tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3 C-24.4 C dan suhu

16 http://wapedia.mobi/id/Seni_lukis

AGUS MUSTIKA 25
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

maksimum antara 30.7oC-33.2oC. Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari
5 WPP, beserta wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:
WPP Cakupan Kecamatan Pusat Sasaran Peruntukkan
Pengembangan

A 1. Kec. Medan Belawan Belawan Pelabuhan, industri, pemukiman,


2. Kec. Medan Marelan rekreasi, maritim, usaha kegiatan
3. Kec. Medan Labuhan pembangunan jalan baru, jaringan air
minum, septic tank, sarana pendidikan

B Kec. Medan Deli Tanjung Mulia Kawasan perkantoran, perdagangan,


, pemukiman,
rekreasi indoor
pembangunan jalan baru, jaringan air
minum, pembuangan sampah, dan

sarana pendidikan
C 1. Kec. Medan Timur Aksara Pemukiman, perdagangan, dan
2. Kec. Medan perjuangan rekreasi, pembangunan sambungan air
3. Kec. Medan Tembung minum, septic tank, jalan baru, rumah
4. Kec. Medan Area permanen, sarana pendidikan dan
5. Kec. Medan Denai kesehatan
6. Kec. Medan Amplas

D 1. Kec. Medan Johor Inti Kota Kawasan perdagangan, perkantoran,


2. Kec. Medan Kota dan pemukiman,
rekreasi indoor
dengan program kegiatan
3. Kec. Medan Baru
4. Kec. Medan Maimoon pembangunan perumahan permanen,
5. Kec. Medan Polonia penanganan sampah dan
sarana
pendidikan
E 1. Kec. Medan Barat Sei Sikambing Kawasan pemukiman, perdagangan,
2. Kec. Medan Petisah dan rekreasi dengan program kegiatan
3. Kec. Medan Sunggal sambungan air minum, septic tank,
4. Kec. Medan Helvetia jalan baru, rumah permanen, sarana
5. Kec. Medan Selayang pendidikan dan kesehatan
6. Kec. Medan Tuntungan

Tabel 6: potensi pengembangan wilayah Kota Medan

2. 4. 2. Persyaratan dan Kriteria Lokasi


Pemilihan lokasi site didasarkan atas beberapa kriteria, seperti:
1. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan (RUTRK). Lokasi
site harus sesuai dengan rencana peruntukan lahan.

AGUS MUSTIKA 26
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

2. Lingkungan tapak berada di lokasi yang strategis, lingkungan dengan


image yang bagus dan berbudaya sesuai fungsinya dengan lingkungan
sekitarnya yang dapat mendukung fungsi bangunan yang akan dibangun.
3. Aksesbilitas lokasi tapak yang mudah dicapai, dan adanya sarana
transportasi umumnya yang melewati lokasi site.

Beberapa pertimbangan pemilihan lokasi bagi Galeri Seni Lukis Medan:


- Galeri Seni Lukis Medan direncanakan sebagai fasilitas pelatihan yang
lengkap dan bermutu yang mampu mengadakan pameran ditempatkan di
pusat kota.
- Seni musik, tari, lukis dan fotografi merupakan bagian dari seni yang
diminati oleh semua kalangan usia terutama remaja, sehingga diutamakan
terletak dengan fasilitas sekolah, permukiman dan juga perkantoran.
- Pertimbangan lokasi yang memiliki lahan yang cukup luas yang dapat
menampung seluruh kebutuhan ruang dan kebutuhan parkir yang tidak
mengganggu lalu lintas sekitar.
- Galeri Seni Lukis Medan diharapkan dapat membangkitkan minat
masyarakat akan seni sehingga diusahakan lokasi terletak di pusat kota.
- Terletak pada daerah yang tenang, jauh dari kebisingan dan polusi udara
- Kondisi lingkungan sehat dan segar
- Tersedia sarana air bersih, jaringan listrik, dan jaringan telepon
- Lokasi tidak menyalahi peraturan pemerintah yang berlaku
- Berada di kawasan pendidikan dengan tujuan menciptakan kondisi yang
mudah bagi kalangan pelajar untuk dapat mengakses fasilitas dan
informasi.

Seni merupakan kegiatan yang banyak diminati oleh semua kalangan terutama
remaja. Oleh sebab itu, Galeri Seni Lukis Medan ini direncanakan dekat
dengan fasilitas permukiman, pendidikan, serta perkantoran. Sehingga mudah
di jangkau dari mana saja. Serta harus sesuai dengan peraturan-peraturan yang
telah ditetapkan dalam RUTRK Kota Medan.

AGUS MUSTIKA 27
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

2. 4. 3. Analisis Pemilihan Lokasi


Galeri Seni Lukis Medan merupakan bangunan yang memiliki fungsi
sebagai sarana rekreasi indoor dan sarana pendidikan non-formal yang
berhubungan dengan seni lukis. Berdasarkan peraturan yang ada, Galeri Seni
Lukis Medan ini lebih cocok berada di WPP B dan D. hal ini dikarenakan
bahwa di WPP B dan D merupakan kawasan perkembangan rekrasi indoor dan
sarana pendidikan.. Maksud dan tujuan Galeri Seni Lukis Medan ini adalah
untuk memperkenalkan seni lukis kepada masyarakat luas, oleh sebab itu
galeri seni lukis ini direncanakan di pusat kota yaitu WPP D di Kecamatan
Medan Baru dengan alasan karena WPP D berada di pusat kota yang
merupakan pusat pengembangan rekreasi indoor dan sarana pendidikan
dengan image kawasan yang tergolong elite.

Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini:


WPP A
WPP E
Pelabuhan, industri, pemukiman, rekreasi,
Kawasan pemukiman,
perdagangan, dan
maritim, usaha kegiatan pembangunan jalan
baru, jaringan air minum, septic tank, sarana
rekreasi dengan
program kegiatan pendidikan
sambungan air minum,
WPP B
septic tank, jalan baru,
rumah permanen, sarana Kawasan perkantoran, perdagangan, Rekreasi
pendidikan dan
Indoor, pemukiman, pembangunan jalan baru,
kesehatan
jaringan air minum, pembuangan sampah, dan
WPP D Sarana Pendidikan
Kawasan perdagangan,
perkantoran, Rekreasi WPP C
Indoor dan pemukiman,
dengan program kegiatan Pemukiman, perdagangan, dan rekreasi,
pembangunan perumahan pembangunan sambungan air minum,
permanen, penanganan septic tank, jalan baru, rumah permanen,
sampah dan Sarana
Pendidikan sarana pendidikan dan kesehatan

Gambar 11. Peta Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan

AGUS MUSTIKA 28
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI S ENI LUKIS MEDAN
ARSIT EKTUR REALISME

Gam bar 12 . Peta lokasi Keca atan Medan Baru

Gambar 13: kawasan yang dipilih sebagai alter natif site


Gamba r di atas a dalah gambar peta ka asan Kelu rahan Darat dan Petis h Hulu.

Alasan pemilihan kedua ke lurahaan in i adalah k arena pad a kedua k elurahan

merupakan pusat p engemban an rekreas indoor dan sarana pe didikan.

AGUS USTIKA 29
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI S ENI LUKIS MEDAN
ARSIT EKTUR REALISME

Gambar 14. Peta alter natif lokasi G aleri yang be rada di Kelu ahan Darat d an Petisah Hulu.

Keteran an:
1: alternatif 1(Jl. S. P arman)
2: alternatif 2 (Jl. Sudirman)
3: alternatif 3 (Jl. K. P atimura)

- Aletrnatif
o Berada pad a persimpangan Jl. S. Parman dan
Sudirman Batas-bata s:
Batas U tara : pemukiman
Batas T imur : Sungai B abura
Batas S elatan : Jalan Sudirman
Batas B arat : Jalan S. Parman, perkantoran, dan
pemuki man
2
o Luas Laha n : ± 1Ha (± 10.000 M )
oPotensi La han :
Berada di Pusat K ota
Berada pada kawasan pe ndidikan, pemukiman dan
perkant oran
Luas site menduku ng ± 1Ha
Memiliki jalur utilitas yang b aik.
o Eksisting site ini merupakan pe mukiman a tif, tidak aktif dan
tidak permanen.

AGUS USTIKA 30
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI S ENI LUKIS MEDAN
ARSIT EKTUR REALISME

SITE

Gambar 15. Peta alte natif 1

- Alternatif
o Berada pad a Jl. Sudir
man Batas-bata s:
Batas U tara: Rumah p enduduk dan Sungai Babura
Batas T imur : Sungai B abura
Batas S elatan : Rumah penduduk dan Jalan Babura
Lama
Batas B arat : Rumah p enduduk dan Rukan
2
o Luas Laha n : ± 1,8 Ha (± 18.000 M )
oPotensi La han :
Berada di Pusat K ota
Berada pada ka wasan pen didikan, permukim an dan
perkant oran
Transp ortasi lancar dan baik
Luas site menduku ng ± 1,8 H a
Memiliki jalur utilitas yang b aik.
o Eksisting site ini m rupakan pemukiman tidak aktif, lahan
kosong dan rumah tin ggal (under construstio n)

AGUS USTIKA 31
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI S ENI LUKIS MEDAN
ARSIT EKTUR REALISME

SITE

.
Gam bar 16. Alter natif lokasi 2

- Alternatif 3
o Berada pad a Jl. K.
Patimura Batas-bata s :
Utara : Jalan Babura Lama dan permukiman tidak aktif
Timur : La han koson g dan Sung ai Babura
Selatan: Jl. Kampung Mandailing
Barat : Jl. K. Patimu ra
o Potensi La han :
Terletak di pusat kota
Berada pada kawasan permukiman, dan area komer il
Luas site menduku ng ± 1.9 Ha
Memiliki jalur utilitas yang b aik.
o Eksisting site ini merupakan lahan kosong, kanto r dan per umahan
penduduk.

AGUS USTIKA 32
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI S ENI LUKIS MEDAN
ARSIT EKTUR REALISME

SITE

Gambar 17 . Alternatif lo kasi 3

Penilaian alter natif lokasi


KRITERIA LOKASI

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3

L uas Lahan (1) (3) (2)


± 1 Ha ± 1,8 Ha ± 1.9 Ha

T ngkatan Jala (3) (3) (3)


Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Primer Jalan arteri primer

P ncapaian e (3) (3) (3)


L okasi Mudah karena mudah Mud ah karena mudah udah diak ses dari

diakses dari segala penjuru diakses dari segala penjuru segala penju ru Medan
Medan baik d engan Medan baik dengan baik dengan kendaraan
kendaraan pribadi m aupun kend araan pribad i mapun pribadi maupun angkutan
dengan angkutan umu m deng an angkutan umum umum

Jangkauan (3) (3) (3)


terhadap strukt ur Berada di pusat kota dan Bera da di pusat kota dan B erada di pus at kota dan
k ta
merupakan daerah mer upakan daerah m erupakan daerah
pengembangan pendidikan , peng embangan pengembangan
permuki man dan pend idikan , permukiman pendidikan , permukiman
perdagangan, re kerasi dan perdagangan, rekerasi dan perdagangan,
indoor indoor r ekerasi indoo

F ungsi (3) (3) (3)


pe ndukung Perkantoran, re storan, Perkantoran, restoran, Perkantoran, restoran,
sekitar lokasi
pendidikan, pemukiman pend idikan, pemukiman pendidikan, emukiman
masyara at menenga h ke mas yarakat men engah ke m asyarakat m enengah ke
atas, SPB U, Petronas atas, SPBU, Petronas atas, SPBU, P tronas

AGUS USTIKA 33
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

RUTRK (3) (3) (3)


(pengembangan Sesuai Sesuai Sesuai
perdidikan dan
Rekreasi)

Fungsi eksisting (3) (3) (2)


pemukiman permanen, tidak Rumah tinggal(under Pemukiman permanen,
permanen dan rumah tinggal construction), lahan kantor AXA, dan lahan
tidak aktif/ tidak dihuni kosong dan pemukiman kosong
yang tidak aktif/ tidak
dihuni

Kontur (3) (3) (3)


pengenalan Relatif datar Relatif datar Relatif datar
entrance

View dari dan (3) (3) (1)


ke dalam site Baik Baik Kurang baik, karena sisi

bagian depan yang


mengahadap jalan terlalu
kecil sehingga bangunan
Galeri tidak begitu
terlihat dari jalan

Suasana sekitar (1) (2) (3)


Kurang tenang, karena Tenang Tenang
berada di persimpangan
jalan S. Parman dan
Sudirman

Tingkat (1) (3) (3)


kemacetan Macet Tidak macet Tidak macet

Pemanfaatan (1) (3) (3)


lokasi site Tidak terlalu dapat Baik Baik

digunakan, karena bentuk


lahan tidak beraturan dan
dipotong dengan GSS,
sehingga lahan tidak dapat
digunakan secara maksimal.

Orientasi (2) (3) (1)


bangunan Barat dan selatan, karena Utara Barat

terletak di persimpangan
jalan

Total nilai 32 38 31

Peringkat I II III

Tabel 7. penilaian alternatif lokasi

Keterangan:
AGUS MUSTIKA 34
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

(1) : kurang
(2) : cukup
(3) : baik

Berdasarkan potensi kawasan yang ada dan juga berbagai pertimbangan atas
dasar kriteria pemilihan lokasi proyek maka tapak pada alternatif 2, yaitu
Jalan Sudirman.

2. 4. 4. Deskripsi Lokasi Sebagai Lokasi Proyek


o Lokasi Proyek : Jln. Sudirman, Kecamatan Medan Baru, Medan
o Batas – Batas Site
o Batas Utara : Rumah penduduk dan Sungai Babura
o Batas Timur : Sungai Babura
o Batas Selatan : Rumah penduduk dan Jalan Babura Lama
o Batas Barat : Rumah penduduk dan Rukan
o Luas Lahan : ± 1,8 Ha (± 18.000 m2)
o Kontur : Datar
o KDB : 80%
o KLB : 3-5 lantai
o Lebar Jalan :
Jln. Sudirman : 17 meter
Jln. Babura lama : 7,4 meter
o GSB :

Jln. Sudirman : 9,5 meter


Jln. Babura lama : 4,7 meter
o GSS :

Sungai Babura : 15 meter


o Bangunan Eksisting : rumah tinggal(under

construction) dan tanah kosong, pemukiman tidak aktif


o Potensi Lahan :

Berada di pusat kota


Berada pada Kawasan perdagangan, perkantoran, rekreasi indoor dan pemukiman,
dengan program kegiatan pembangunan perumahan
permanen, penanganan sampah dan sarana pendidikan
AGUS MUSTIKA 35
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Transportasi lancar dan baik


Luas site mendukung ± 1,8 Ha
Memiliki jalur utilitas yang baik.

Gambar 18. Kondisi Eksisting Site

2.5. Tinjauan Pengguna Bangunan


2.5.1. Deskripsi Pengguna
Pelaku kegiatan yang terlibat dalam fasilitas Galeri Seni Lukis ini adalah:
- Seniman
Adalah orang yang mempunyai bakat seni dan banyak menghasilkan karya
seni.17 Pelukis di dalam galeri seni lukis bertugas memberikan pengarahan
tentang seni lukis dan mempraktekkan langsung kegiatan melukis (dalam
sanggar sebagai pengajar).

- Pengunjung

17 kamus pelajar, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

AGUS MUSTIKA 36
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Adalah penggemar seni lukis. Adapun kegiatan yang dilakukan:


o Melihat pameran seni lukis
o Membeli (ikut pelelangan) lukisan
o Menikmati makanan yang ada di cafe
o Rekreasi
o Belajar melukis
o Membaca buku di perpustakaan

o Dll

- Pengelola
Sekelompok orang yang bertugas mengelola (mengatur) tentang semua kegiatan yang
berlangsung dan yang akan berlangsung di galeri seni lukis. Pengelola Galeri Seni Lukis
Medan dapat dillihat pada tabel di bawah ini:
No Jabatan Jumlah

1 Pimpinan galeri 1 orang

2 Wakil pimpinan galeri 1 orang

3 Sekretaris 1 orang

4 Koordinator pelatihan 1 orang

5 Staf pengajar 10 orang

6 Staf koleksi dan perawat karya seni 10 orang

7 Kepala bagian pameran 1 orang

8 Staf pameran 8 orang

9 Koordinator sanggar 1 orang

10 Koordinator gudang 1 orang

11 Kepala bagian koleksi 1 orang

12 Bendahara 1 orang

13 Wakil bendahara 1 orang

14 Kepala administrasi 1 orang

15 Kepala keamanan 1 orang

16 Kepala bagian teknik dan pemeliharaan gedung 1 orang

17 Staf bagian teknik dan pemeliharaan gedung 2 orang

AGUS MUSTIKA 37

070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

18 Staff keamanan 6 orang

19 Kabag perpustakaan 1 orang

20 Staff perpustakaan 6 orang

21 Staff kebersihan 4 orang

22 Koordinator penjualan 1 orang

23 Staff penjualan 5 orang

24 Staff kesehatan 2 orang

25 Kepala publikasi 1 orang

26 Staff publikasi 4 orang

27 Kepala koleksi 1 orang

Jumlah 74 orang

Tabel 8. pengelola galeri

Sedangkan pengertian dan fungsi dari personil yang ada di Galeri Seni
Lukis ini adalah:
o Pimpinan galeri
Orang yang bertanggung jawab atas semua kegiatan yang ada di dalam
galeri.
o Wakil pimpinan galeri
Orang yang membantu tugas pimpinan terutama urusan di dalam
galeri.
o Koordinator pelatihan
orang yang bertugas untuk mengkoordinasikan aktivitas belajar
mengajar (staf/ pengajar dan murid) di dalam galeri.
o Staf pengajar
Orang yang bertugas dalam membina/mengajar anak didik dalam sanggar (proses
melukis/ berkarya), dilakukan langsung oleh para
seniman lukis.
o Staf perawat karya seni

Orang yang bertugas dalam merawat dan memelihara karya seni lukis
(lukisan).
o Kepala Bagian pameran

AGUS MUSTIKA 38

070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Orang yang bertanggung jawab atas segala kegiatan pameran dalam


galeri.
o Staf pameran
Orang yang bertugas mempersiapkan segala sesuatunya saat
dilaksanakannya pameran.
o Koordinator sanggar
Orang yang bertanggung jawab atas kegiatan di bagian sanggar.
o Koordinator gudang
Orang yang bertanggung jawab ata keberadaa barang/ karya seni yang
ada dalam gudang.
o Kepala Bagian Koleksi
Orang yang membuka dan mencari pasar dan peluang karya seni lukis.
o Bendahara
Orang yang bertanggung jawab atas laporan keuagan galeri.
o Wakil bendahara
Orang yang bertugas untuk membantu kerja bendahara dalam hal
laporan keuangan.
o Kepala administrasi
Orang yang mengurus masalah surat-menyurat, pendataan dala
sanggar.
o Kepala keamanan
Orang yang bertanggung jawab atas kondisi keamanan di lokasi galeri.
o Kepala bagian teknik dan pemeliharaan gedung
Orang yang bertanggung jawab mengatur dan menjaga hal-hal yang
berhubungan dengan pemeliharaan peralatan listrik, audio dan gedung.
o Staf bagian teknik dan pemeliharaan gedung
Orang yang bertugas menjaga hal-hal yang berhubungan dengan
pemeliharaan peralatan listrik, audio dan gedung.

o Staf keamanan
Orang yang melakukan penjagaan keamanan di lokasi galeri.
o Kepala bagian perpustakaan

AGUS MUSTIKA 39
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Orang yang bertanggung jawab mengatur dan menjaga hal-hal yang


berhubungan dengan perpustakaan.
o Staff perpustakaan
Orang yang bertugas menjaga hal-hal yang berhubungan dengan
perpustakaan.
o Staff kebersihan
Orang yang bertugas membersihkan lingkungan gedung
o Kepala publikasi
Orang yang mengkoordinir hal-hal yang berhubungan dengan
pempublikasian informasi.
o Staff publikasi
Orang yang bertugas mempublikasikan informasi mengenai pameran/
karya seni.
o Staff kesehatan
Orang yang bertugas memberikan pelayanan medis

Adapun struktur organisasi sebuah Galeri adalah sebagai berikut:

Gambar19 .Struktur Organisasi Galeri

Berbagai jenis kegiatan yang merupakan kegiatan dari pemakai gedung antara lain sebagai
berikut:
- Kegiatan pameran
AGUS MUSTIKA 40
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Kegiatan pameran merupakan kegiatan memamerkan karya seni lukis


seniman, yang terdiri dari:
o Ruang pameran(galeri) temporer, hanya pada waktu tertentu saja o

Ruang pamer tetap, berlangsung setiap saat (bersifat menetap)

- Kegiatan Latihan melukis


Merupakan kegiatan latihan melukis, ruangan yang dibutuhkan adalah
ruang sanggar.

- Kegiatan Perawatan
Merupakan kegiatan merawat lukisan seperti: menyimpan,
pendokumentasian, konservasi dan restorasi.

- Perpustakaan
Menyediakan berbagai jenis buku kesenian, khususnya seni lukis yang
mendukung proses pembelajaran seni lukis, wawasan dan ilmu seni lukis
bagi masyarakat luas.

- Pengelolaan
Berupa kegiatan segala kegiatan yang terjadi di dalam Galeri Seni Lukis
berupa kegiatan administrasi, perawatan, dan pembersihan.

AGUS MUSTIKA 41
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

2.6. Studi Banding arsitektur dan Fungsi Sejenis


2.6.1. Galeri Nasional Indonesia

Gambar 20: Galeri Nasional Indonesia

Galeri Nasional Indonesia merupakan salah satu lembaga kebudayaan


yang berfungsi untuk perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan asset seni-
budaya atau karya seni rupa sebagai sarana edukasi-kultural dan rekreasi serta
pengembangan kreativitas dan apresiasi seni. Galeri Nasional Indonesia
merupakan unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan kementrian budaya dan
pariwisata, kedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, yang sehari-hari dilaksanakan oleh
Direktur kesenian. Galeri Nasional Indonesia memiliki tugas pokok dan fungsi
melaksanakan, pengumpulan, pendokumentasian, registrasi, analisis,
pemeliharaan, perawatan, pengamanan, penyajian, penyebarluasan informasi

dan bimbingan edukatif terhadap karya seni rupa.18


Berdiri pada tanggal 8 Mei 1999. Luas tanah dan bangunan Galeri
Nasional Indonesia adalah 17.600M² terdiri dari berbagai gedung dan fasilitas
penunjuang lainnya, seperti: kantor, pameran temporer, pameran permanen
(menetap), perpustakaan, auditorium, storage, laboratorium, wisma seniman,
galeri shop. Lokasi Galeri Nasional Indonesia ini cukup strategis, yaitu berada
di pusat ibukota Indonesia (Jakarta).
Galeri Nasional Indonesia bertugas melaksanakan pengumpilan,
pendokumentasian, pendaftaran, penelitian, pemeliharaan, perawatan,

18
http://www.galeri-nasional.or.id/
18
:http://info.indotoplist.com/?YldWdWRUMWtaWFJoYVd3bWFXNW1iMTlwWkQweU1qRT0=
2
0: http://www.galeri-nasional.or.id/
AGUS MUSTIKA 42
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

pengamanan, penyajian, penyebara informasi dan bimbingan edukatif tentang

karya seni rupa.19

Saat ini Galeri Nasional Indonesia memiliki sekitar 1770 koleksi karya seniman
Indonesia dan mancanegara.
Galeri Nasional Indonesia ini memiiliki fasilitas yang dapat memadai unutk
mendukung kegiatan yang berhubungan dengan tugasnya sebagai lembaga yang
mengkoleksi karya seni rupa, pameran, dan seminar maupun pelatihan seni rupa
dalam kapasitasnya sebagai institusi resmi pemerintahan Indonesia terhadap
pelestarian nilai-nilai budaya, khususnya seni rupa.

Ruang pameran
Galeri Nasional Indonesia memiliki empat ruang pameran, yaitu:
- gedung A (1.350M²),
- gedung (2.800M²),
- gedung C (750M²), dan
- gedung D (600 M²).
Hingga saat ini luas tanah Galeri Nasional Indonesia mencapai 28.620 m.

Gambar 21: R. pamer Galeri Nasional Indonesia

Masing-masing gedung/ ruang dikhususkan untuk memajang karya seni


rupa modern dan temporer, seperti: lukisan, patung, kria, grafis, fotografi,
instalasi, seni media baru, dan lain-lain.

AGUS MUSTIKA 43
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Dalam Galeri Nasional Indonesia ini dilakukan beberpa jenis pameran seperti:
- pameran tetap (permanent exhibition)
menyajikan karya-karya koleksi Galeri Nasional Indonesia secara periodik
yang ditata berdasarkan konsep kuratorial dan diselenggarakan oleh Galeri
Nasional Indonesia dan waktu penyelenggaraan Pameran Tetap
berlangsung minimal 1 kali dalam satu tahun

Gambar 22. R. pameran tetap

- pameran temporer (temporary exhibition)


Pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karya-karya seni
rupa dalam jangka waktu tertentu yang diselenggarakan oleh Galeri
Nasional Indonesia atau kerjasama dengan pihak lain, [ameran ini
berlangsung minimal selama 10-30 hari.

Gamba 23. R. pameran temporer

- pameran keliling (ttaveling exhibition)


Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi Galeri Nasional Indonesia
maupun karya di luar koleksi Galeri Nasional Indonesia ke berbagai
daerah di Indonesia dan atau di luar negeri yang diselenggarakan oleh
Galeri Nasional Indonesia atau kerjasama dengan pihak lain. Waktu
penyelenggaraan Pameran Keliling minimal berlangsung selama 10 hari.

AGUS MUSTIKA 44
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Ruang Seminar
Galeri Nasional Indonesia ini memiliki fasilitas ruang seminar (serba guna)
untuk mendukung kegiatan seminar, diskusi pembahasan karya seni rupa. Ruang
seminar ini dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC), agar suasana seminar
atau diskusi terasa nyaman.

Gambar 24. Ruang seminar/R. serba guna

Ruang Restorasi
Pekerjaan konservasi-restorasi dilakukan pada laboratorium konservasi
dengan fasilitas penerangan lamu polikhromatis dan ultra-violet. Bersikulasi
udara, ber-AC, dan dialiri air distilasi. Laboratorium ini juga dilengkapi tabung-
tabung gelas yang berfungsi sebagai wadah atau alat ukur/ analisa, alat-alat ukur
elektronik dan computer pendukung untuk analisa dan simulasi pekerjaan teknis.
Alat mikrokopis, alat control klimotologi, ruang fumigasi serta alat pendingin
untuk membasmi jamur atau serangga juga melengkapi laboratorium ini.
Karya-karya seni rupa koleksi Galeri Nasional Indonesia sebagian besar
ditempatkan di ruang penyimpanan (storage) yang sudah dilengkapi dengan
fasilitas mesin penyejuk kayu, serta dilengkapi juga dengan alarm system

sebagai sarana pengamanannya.20

Gambar 25. Ruang restorasi

20 http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/ceritasukses/read/galeri-nasional-indonesia

AGUS MUSTIKA 45
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Ruang Penyimpanan
Karya-karya seni rupa koleksi Galeri Nasional Indonesia ini sebagian besar
ditempatkan di ruang penyimpanan (storage) yang sudah memenuhi persyaratan
penyimpanan tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas mesin penyejuk
ruangan, alat pengatur suhu udara, lemari kayu, panel geser, panel kawat dan
panel kayu, serta dilengkapi juga dengan alarm system sebagai sarana
pengamannya.

Gambar 26. Ruang penyimpanan karya

21
2.6.2. kompleks seni Affandi, Yogjakarta

Gambar 27. Kompleks Seni Affandi

Museum/Galeri Affandi ini terletak di Jl. Laksda Adisucipto 167, yaitu jalan
utama yang menghubungkan kota Yogjakarta dan Solo, di tepi Sungai Gajahwong.
Letaknya sangat strategis sebagai salah satu kompleks seni lukis di yogjakarta.
Kompleks ini menduduki tanah seluas 3.500 meter² yang terdiri atas tiga buah galeri,
dan bangunan rumah tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. Pembangunan
kompleks seni ini dirancang sendiri oleh Affandi.

Galeri I

21 http://www.museumindonesia.com/museum/28/1/Museum_Affandi_Yogyakarta_55281

AGUS MUSTIKA 46
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Pada tahun 1962, Affandi selesai membangun galeri I dengan luas bangunan
314,6 m² yang digunakan untuk ruang pameran bagi sejumlah hasil karya lukisnya.
Bangunan galeri ini kemudian diresmikan oleh direktur Jenderal Kebudayaan pada
tahun 1974. Lukisan yang ada pada galeri ini di lukis di atas kertas dengan cat air,
pastel, serta cat minyak di atas kanvas. Lukisan yang berada di galeri I ini adalah
lukisan karya Affandi sendiri.

Gambar 28. Suasana galeri I

Galeri II

Pada tahun 1987, presiden Soeharto memberikan bantuan berupa pendirian


sebuah bangunan galeri II, yang menempati area tanah seluas 351,5 m². bangunan
galeri II ini kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada
tahun 1988. Pada galeri II lukisan yang dipajang adalah lukisan karya berbagai
seniman.

Gambar 29. Suasana galeri II

Galeri III

Galeri III ini didirikan pada tahun 1997 dan diresmikan oleh Sri Sultan HB X
pada tahun 2000 dan dibangun atas ide yang sama dengan bangunan lainnya antara
kompleks museum yang menggunakan bentuk garis melengkung dengan atap yang
membentuk pelepah daun pisang. Galeri III ini terdiri atas tiga lantai, lantai I
digunakan untuk ruang pameran, lantai II untuk ruang perawatan/perbaikkan lukisan,
AGUS MUSTIKA 47
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

dan ruang bawah tanah sebagai penyimpanan lukisan. Dalam galeri ini dipajang karya
keluarga Affandi, sulaman Maryati, Kartika dan Rukmini.

Gambar 30. Suasana galeri III

2.6.3. Gana Art Center atau Galeri Seni Gana22

Gambar 31. Galeri Seni Gana, Seoul

Gana Art Center atau galeri seni Gana ini terletak di kecamatan Pyungchang,
Jongno-gu, Seoul. Bangunan galeri ini terdiri dari tiga lantai yang dilengkapi dengan
alun-alun dan kebun yang luas. Galeri ini dibuka pada tahun 1983 dan dianggap
sebagai salah satu galeri yang berusaha untuk mengembangkan seni lukis di Korea
lewat kegiatan pameran atau keikutsertaan dalam acara seni lukis baik di dalam negeri
maupun di luar negeri. Bangunan galeri ini berwarna abu-abu yang memberikan kesan
modern dan ruangan dalam di galeri seni Gana ini cukup luas, maka galeri ini sangat
cocok untuk menikmati seni lukis atau pemandangan indah di sekitar bangunan.
Lantai pertama dan kedua bangunan galeri ini digunakan sebagai ruang pameran. Dan
lantai ketiga digunakan sebagai ruang workshop para seniman.

22 http://rki.kbs.co.kr/indonesian/program/program_fridayevent_detail.htm?No=53

AGUS MUSTIKA 48
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Dalam Galeri Seni Gana ini juga terdapat Gana Art Shop yaitu sejenis toko
souvenir dengan suasana yang tenang. Di toko souvenir ini menjual berbagai jenis
barang-barang seperti keramik, cermin, dasi, buku catatan dan sebagainya yang dibuat
sendiri oleh senimannya. Dalam galeri seni Gana ini juga terdapat kafe yang bernama
Motte yang merupakan ruangan yang penuh pesona. Dari dalam bangunan galeri ini
juga pengunjung dapat menikmati keindahan pemandangan kecamatan Pyung chang
melalui kaca lebar di kafe yang sering juga disebut sebagai sebuah lukisan yang indah.

Gambar 32. Suasana interior galeri seni Gana, Seoul

23
2.6.4. Solomon R. Guggenheim Museum

Solomon R. Guggenheim Museum merupakan museum karya seni berupa lukisan,


foto, sculpture, dll. Museum yang terletak di Manhattan, New York ini, mulai dibangun pada

23 file:///C:/Documents%20and%20Settings/Windows_Xp/My
%20Documents/-.- /GUGGENHIM%20MUSEUM/viewtopic.php.htm
AGUS MUSTIKA 49
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

tahun 1943 dan selesai pada tahun 1959. Dengan luas 51,000 sq. ft. dan tinggi 92 feet,
museum ini merupakan karya arsitek Frank Lloyd Wright.

Gambar 33. Eksterior Solomon R. Guggenheim Museum

Gambar 34. Denah Solomon R. Guggenhiem Museum

Gambar 35. Potongan Solomon R. Guggenhiem Museum

AGUS MUSTIKA 50
070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

Gambar 36. Proses konstruksi Solomon R. Guggenheim Museum

Di dalam bangunan, terdapat spiral berkelok-kelok lembut dengan ceruk kecil dan lampiran, berisi
berbagai karya Modern, Kontemporer dan seni impresionis, banyak yang di Solomon R. Guggenheim
'koleksi pribadi. Semua ini dibatasi oleh sebuah skylight yang indah yang memungkinkan untuk
cahaya alami untuk bersinar ke dalam museum.

Gambar 37. Interior ruang pamer Solomon R. Guggenheim Museum

Dari studi banding proyek sejenis di atas, dapat disimpulkan bahwa:

No. Studi Banding Kesimpulan


1 Galeri Nasional Indonesia Galeri Nasional Indonesia berfungsi untuk
perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan
asset seni-budaya atau karya seni rupa sebagai
sarana edukasi-kultural dan rekreasi serta
pengembangan kreativitas dan apresiasi seni.galeri
ini memiliki fasilitas yang lengkap seperti: ruang
konservasi, restorasi, ruang serba gunan, pameran
baik tetap, temporer, dan keliling, ruang
penyimpanan, dll.

2 kompleks seni Affandi, Komplek seni yang memiliki penzoningan fungsi


Yogjakarta yang baik sehingga mempermudah alur sirkulasi.
Kompleks seni ini bersifat mencari keuntungan
AGUS MUSTIKA 51

070406028

Universitas Sumatera Utara


GALERI SENI LUKIS MEDAN
ARSITEKTUR REALISME

yang didapat dari tiket masuk pengunjung.


3 Gana Art Center atau Galeri ini bergaya arsitektur modern. Hasil dari
Galeri Seni Gana kegiatan seni yang dilakukan senimannya dijual di
souvenir shopnya (bersifat mencari keuntungan)

4 Guggenhien Museum Merupakan bangunan exhibition, yang


memamerkan karya-karya seni lukis, patung dan
fotografi. Memiliki sirkulasi yang jelas arahnya
(berupa ramp).

Tabel 9. Kesimpulan studi banding

AGUS MUSTIKA 52
070406028

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai