Anda di halaman 1dari 2

Cara Reproduksi Sporozoa

Sporozoa bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif dilakukan
dengan pembelahan biner, dan sedangkan reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan
antara gamet jantan dan betina.

Untuk reproduksi secara vegetatif dan generatif terjadi secara bergilir dalam siklus hidup yang sangat
rumit dan terjadi beberapa kali dalam perubahan bentuk Sporozoa pada saat berada di tubuh hewan
perantara maupun di tubuh inang.

Siklus Hidup Sporozoa

Ada beberapa siklus hidup sporozoa yang diantaranya yaitu:

Apabila nyamuk anopheles betina yang mengandung bibit malaria, yaitu Plasmodium bentuk sporozoid
mengisap darah manusia, maka bersama air ludah nyamuk masuklah Sporozoid ke dalam peredaran
darah manusia yang bersangkutan.

Sporozoid tidak langsung menginfeksi sel darah merah “eritrosit” tetapi masuk lebih dahulu ke sel hati,
mengadakan pembelahan dan membentuk kryptozoid.

Cepat atau lambat, kryptosoid ini kemudian masuk ke sistem peredaran darah dan barulah menginfektsi
sel darah merah.

Di dalam sel darah merah, kryptosoid yang mula-mula berbentuk cincin, kemudian berubah bentuk
menjadi Amoeboid.

Setelah itu, fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont.

Schizont lalu membelah dan membentuk Merozoid.

Apabila sel darah merah yang ditempatinya pecah, maka tersebarlah Merozoid dimana pada saat itu
orang yang tertular akan mengalami demam.

Selanjutnya Merozoid ini menginfeksi sel darah merah yang baru. Begitulah selanjutnya dan terjadilah
siklus yang sama seperti semula.

Setelah terjadi perulangan maka sebagian dari Merosoid itu telah masuk ke dalam sel darah merah
namun tidak lagi mengadakan proses Schizagoni. Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi
persiapan sel kelamin yakni menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (jantan).

Bila Macrogametosit dan Microgametosit yang berada di dalam drythrocytitu pada suatu saat terpisah
ke dalam lb nyamuk Anophelus betina, maka keduanya akan melangsungkan kehidupannya.
Macrogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macrogamet yaitu berupa ovum (telur).
Sedangkan Microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu berupa spermatozoid
sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan sitoplasma.

Spermatozoid lalu membuahi ovum dan terbentuklah zygot.

Zygot berubah bentuk menjadi Ookinet dan Ookinet ini menerobos dinding perut nyamuk dimana
disana akan membesar dan membulat yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah
Oocyst, yaitu berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk.

Dalam Oocyst ini selnya membelah menjadi Sporozoid.

Bila Oocyst terbelah 2 maka akan pecah dan tersebarlah Sporozoid ke seluruh tubuh nyamuk.

Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung Sporozoid inilah yang siap untuk menginfeksi
manusia kembali.

Anda mungkin juga menyukai