yayasan bina
Seks adalah karakteristik biologis seseorang yang melekat sejak lahir dan tidak bisa diubah
kecuali dengan operasi. Alat-alat tersebut menjadi dasar seseorang dikenali jenis kelaminnya
sebagain perempuan atau laki-laki.
Pembagian jenis kelamin yang telah ditentukan oleh sang pencipta atau juga disebut sebagai
kodrat dari sang pencipta dalam konteks masyarakat yang religius, oleh karenanya fungsinya
tidak dapat ditukar atau diubah. Misal : laki-laki memiliki sperma, penis dan jakun, sedangkan
perempuan memiliki alat reproduksi seperti rahim, vagina dan indung telur.
Perbedaan peran serta tanggung jawab sosial bagi laki-laki maupun perempuan yang ditetapkan
masyarakat maupun budaya.
Gender adalah perbedaan terhadap sifat, peran, posisi perempuan dan laki-laki yang dibuat oleh
masyarakat dan dipengaruhi oleh sistem kepercayaan/penafsiran agama, budaya, politik, sistem
pendidikan dan ekonomi.
Gender bukanlah kodrat atau ketentuan dari sang pencipta. Misalnya keyakinan bahwa laki-laki
itu kuat, kasar dan rasional, sedangkan perempuan lemah, lembut dan emosional, bukanlah
ketentuan kodrat sang pencipta, melainkan hasil sosialisasi melalui sejarah yang panjang
Kesetaraan gender
Merupakan kesamaan yaitu keadaan tanpa diskriminasi sebagai akibat dari perbedaan jenis
kelamin dalam memperoleh kesempatan, pembagian sumber-sumber dan hasil pembangunan,
serta akses terhadap pelayanan.
Keadilan gender
Adalah gambaran keseimbangan yang adil (fairness) dalam pembagian beban tanggung jawab
dan manfaat antara laki-laki dan perempuan, yang didasari atas pemahaman bahwa laki-laki dan
perempuan mempunyai perbedaan kebutuhan dan kekuasaan. Perbedaan ini perlu dikenali dan
diperhatikan untuk dipakai sebagai dasar atas penerapan perlakuan yang berbeda bagi laki-laki
dan perempuan.
Peran gender
Peran ekonomi dan sosial yang dipandang layak oleh masyarakat untuk diberikan kepada laki-
laki atau perempuan. Laki-laki berperan sebagai pencari nafkah dan perempuan mempunyai
peran ganda domestik yaitu sebagai pencari nafkah dan kegiatan di masyarakat secara simultan.
Bias gender
Adalah keadaan yang menunjukkan adanya keberpihakan kepada kaum laki-laki daripada
perempuan. Misalnya produk hukum yang merugikan kaum perempuan seperti kasus aborsi
ilegal, dimana yang dihukum biasanya perempuan sedangkan kaum laki-laki bebas berkeliaran
dan saat terjadi kejadian hamil diluar nikah pada pelajar, yang tidak diperbolehkan melanjutkan
sekolah biasanya perempuan sedangkan laki-laki masih diperbolehkan.
Stereotype gender
Adalah pandangan yang menganggap sesuai atau biasa untuk suatu jenis kelamin. Misal, laki-
laki di kantor dan perempuan di dapur.
Patriarkhi
Adalah keadaan di masyarakat yang menempatkan laki-laki pada kedudukan dan posisi yang
lebih tinggi daripada perempuan.
Budaya patriarkhi
Sistem ekonomi
Sistem politik
Sistem pendidikan
Sistem kepercayaan/penafsiran agama
Adat
Rendahnya tingkat pendidikan perempuan 64,5% usia >10 tahun tamat SD (putus
sekolah), tamat SD atau tidak sekolah sama sekali, bahkan dari 43,9% yang buta huruf,
79,6% buta huruf adalah perempuan.
67% perempuan bekerja pada sektor informal seperti pembantu rumah tangga, TKW, dan
pekerja seks.
Rendahnya partisipasi politik perempuan, yaitu hanya 8,8% yang duduk di DPR RI
Tingginya angka kematian ibu melahirkan berkisar 350-750 per 100.000
Hukum-hukum bias gender: undang-undang perkawinan no 1/1974, perda berbasis agama
dan budaya tertentu
Kesimpulan
Perbedaan perempuan dan laki-laki dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bisa berubah
sesuai dengan konteks waktu, tempat dan budaya
Pembedaan dianggap sebagai sesuatu yang melekat sehingga dianggap sesuatu yang
alamiah dan menajdi keyakinan masyarakat
Pembedaan yang ketat antara perempuan dan laki-laki menimbulkan ketidakadilan
Bentuk ketidakadilan gender dalam konteks masyarakat yang patriarkhis sangat dirasakan
terutama oleh perempuan
Realitas yang menggambarkan perempuan sebagai korban utama dapat dilihat dari angka
kekerasan fisik, seksual, maupun psikologis
Ketidakadilan gender disebabkan dilestarikan oleh berbagai faktor-faktor baik dalam
kehidupan keluarga, komunitas maupun negara
Adanya upaya-upaya untuk memperkecil ketidakadilan gender : WID, GAD dan analisis
kebutuhan gender