Anda di halaman 1dari 11

DIPLOMASI MARITIM INDONESIA ERA PRESIDEN JOKO WIDODO MENUJU

POROS MARITIM DUNIA

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dilihat dari letak geografis negara

Indonesia memiliki 80% wilayah laut dan 20% wilayah daratan. Sebagai negara

dengan wilayah laut yang begitu luas, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam

seperti ikan, terumbu karang, sumber energi terbarukan dan minyak, gas bumi dan

mineral-mineral lainnya. Indonesia berada dalam lalu lintas perdagangan dunia. Tak

sedikit kapal-kapal milik negara lain yang berlalu-lalang melewati perairan Indonesia.

Mengingat berbagai kepentingan negara yang melintas tersebut, sangat mungkin

mereka melakukan kegiatan intelejen atau melakukan pencurian ikan tanpa terdeteksi

oleh kemampuan pertahanan dan keamanan laut Indonesia. Pada sisi lain, wilayah laut

yang sedemikian luas menghadirkan berbagai tantangan yang sangat kompleks yang

menyangkut aspek pengelolaan secara berkelanjutan. Potensi geografis tersebut selain

menimbulkan ancaman namun juga merupakan suatau elemen untuk membangun

negara maritim yang kuat serta keuntungan bagi Indonesia dalam menerapkan konsep

poros maritim dunia.

Poros maritim Indonesia adalah jalur laut yang menghubungkan laut dari Aceh

hingga Papua antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Jalur laut ini merupakan

kekuatan Indonesia untuk mengembangkan negaranya. Selain itu melalui letaknya

yang strategis, Indonesia dapat melakukan hubungan baik politik maupun ekonomi

dengan 10 negara yang berbatasan dengan Indonesia. Indonesia juga dapat

1
memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di laut untuk mensejahterakan

rakyatnya. 1

Dilihat dari segi sejarahnya, pemanfaatan laut untuk kepentingan negara guna

mengembangkan dan mensejahterakan Indonesia dicetuskan oleh presiden pertama

Indonesia yakni presiden Soekarno yang menetapkan negara Indonesia sebagai negara

kepulauan melalui deklarasi Djoeanda pada tanggal 13 Desember 1957. Hingga pada

masa pemerintahan Soeharto, wawasan nusantara sebagai negara kepulauan mulai

tidak diprioritaskan karena beliau lebih memprioritaskan pembangunan di darat dan

meningkatkan perekonomian masyarakat Indonesia. Hal ini berlangsung hingga era

pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, beliau masih memprioritaskan basis darat

dan memulihkan citra Indonesia.

Hingga terpilihnya Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia pada tahun 2014,

dimana beliau memiliki program yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritime

dunia yang merupakan salah satu kebijakan luar negeri dari Indonesia pada masa

pemeritahannya. Pemerintahan Joko Widodo merupakan era pemerintahan yang

mengedepankan kembali mengenai prioritas terhadap laut Indonesia. Hal ini

merupakan perubahan yang cukup besar karena telah lama darat merupakan prioritas

pembangunan di setiap pemerintahan presiden Indonesia.

Ada beberapa hal yang mendasari pemerintah Indonesia akhirnya menerapkan

kembali prioritas terhadap laut yakni banyaknya ancaman kedaulatan laut yang terjadi

di perairan Indonesia. Dimulai dari illegal fishing, konflik perbatasan negara hingga

eksploitasi terhadap sumber daya laut Indonesia yang sangat merugikan pihak

Indonesia, namun tidak hanya hal tersebut pemerintah juga melihat peluang apabila

dapat memanfaatkan laut dengan benar karena posisi Indonesia sangatlah strategis.

1
Tanty S Reinhart Thamrin. Kedaulatan Laut dan Konsep Poros Maritim, terdapat di
www.academia.edu/11917693. diakses pada 23 Maret 2017

2
Joko Widodo juga terinspirasi oleh presiden pertama Indonesia yakni Soekarno yang

dapat memebuat Indonesia berdaulat melalui pemanfaatan sebagai negara kepulauan.

B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang diatas, dapat ditarik dasar permasalahan yaitu :

“Bagaimana Strategi Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia Melalui

Diplomasi Maritim Era Presiden Joko Widodo?”

C. Asumsi Dasar

Indonesia menjadi poros maritim dunia melalui diplomasi maritime

merupakan langkah Presiden Jokowi untuk melakukan peningkatan keamanan laut

Indonesia terkait dengan keamanan Sumber Daya Alam (SDA), gas dan mineral yang

terkandung dalam perairan Indonesia serta melindungi pulau-pulau terdepan

Indonesia.

3
2. PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Teori Politik Luar Negeri (Foreign Policy)

Definisi dari kebijakan luar negeri menurut Rosenau adalah upaya

suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi

dan memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya. Kebijakan luar

negeri ini digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup suatu

negara.Negara merupakan aktor yang ada dalam politik luar negeri namun

tidak hanya negara namun aktor non-negara biasanya juga ikut dalam

melakukan hubungan Internasional.

Politik luar negeri merupakan strategi yang digunakan untuk

memenuhi kepentingan nasional dan biasanya selalu terkait dengan

keadaan dan lingkungan yang ada didalam negeri. Politk luar negeri

muncul karena adanya pengaruh eksternal dan juga internal suatu negara,

hal inilah yang menjadi input bagi sebuah negara untuk mengeluarkan

output yang dilakukan oleh para pembuat keputusan. Kebijakan ini

biasanya diambil sesuai dengan keadaan, sarana dan juga tujuan yang

ingin di capai oleh suatu negara. Menurut James N. Rosenau, terdapat lima

sumber yang mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu negara,

diantaranya adalah

1.) Idiosinkretik, berhubungan dengan karakteristik individu dari

pembuat keputusan;

2.) Govermental, faktor pemerintah;

3.) Societal, faktor masyarakat;

4.) Peran dari pembuat keputusan;

4
5.) Sistemik.

Di Indonesia kebijakan yang dibuat akan sesuai dengan karakteristik

pemimpin dan juga kondisi negara Indonesia pada masa itu. Politik luar

negeri Indonesia sebagai poros maritim dunia merupakan politik luar

negeri yang diambil para pembuat keputusan khususnya di masa

pemeritahan presiden Soekarno dan Joko Widodo untuk meningkatkan

daya saing Indonesia di dunia internasional. Selain itu politik luar negeri

Indonesia sebagai poros maritim dunia juga sesuai dengan karakteristik

bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan. Dari masa pemerintahan

Presiden Soekarno hingga Joko Widodo Indonesia mencoba untuk selalu

mengambil kebijakan yang dapat menjaga keamanan dan pertahanan laut

Indonesia namun memang terdapat perbedaan dari setiap era pemerintahan

di Indonesia.

2. Konsep Kedaulatan Maritim

Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu negara untuk menentukan

hukum dalam negara tersebut dan sifatnya tunggal, asli, abadi serta tidak

di bagi- bagi hal ini merupakan definisi kedaulatan negara menurut Jean

Bodin. Negara yang berdaulat yakni negara yang memiliki otonomi penuh

dan tanggung jawab terhadap perkembangan suatu negara baik dalam

bidang politik, ekonomi, hukum, pertahahanan dan keamanan serta dalam

melakukan komnikasi maupun hubungan dengan negara lain.

Sesuai dengan hukum internasional kedaulatan memiliki 3 aspek utama

yakni :

5
1. Aspek ekstern kedaulatan adalah hak bagi setiap negara untuk

menentukan hubungannya dengan negara- negara dan kelompok laut

tanpa ada tekanan.

2. Aspek intern kedaulatan ialah hak atau wewenang eksklusif suatu

negara untuk menentukan bentuk lembaga- lembaganya, cara kerja

lembaga- lembaganya tersebut dan hak untuk membuat undang-undang

yang di inginkannya serta tindakan-tindakan untuk mematuhi.

3. Aspek teritorial kedaulatan berarti kekuasaan penuh dan eksklusif

yang dimiliki oleh negara atas individu-individu dan benda-benda yang

terdapat di wilayah tersebut

Negara memiliki wewenang serta tanggung jawab yang penuh atas

wilayahnya, wilayah tersebut digunakan untuk menyelenggarakan yuridiksi

atas masyarakatnya serta segala kegiatan yang ada di dalam negara tersebut.

Adapun yang masuk dalam wilayah negara yakni adalah Wilayah daratan

termasuk tanah di dalamnya, wilayah perairan, wilayah dasar laut dan tanah

dibawahnya yang terletak dibawah wilayah perairan dan wilayah ruang udara.

Karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian wilayahnya laut

sehingga negara ini memiliki hak dan kewajiban untuk menjaga kedaulatan.

B. Pembahasan

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar

menjadi poros maritim dunia. Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis

yang diwujudkan untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri

6
perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta fokus pada keamanan

maritim.2

Penegakkan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor ekonomi

kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi kerusakan

lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan kuantitas SDM

kelautan, merupakan program-program utama dalam pemerintahan Presiden Jokowi

guna mewujudkan Indonesia sebagai proros maritim dunia.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur, presiden Jokowi menegaskan

bahwa ia bertekad menjadikan Indonesia sebagai poros maritime dunia. Untuk

menjasi sebuah negara maritime, maka infrastuktur antar pulau dan sepanjang pantai

di setiap pulau merupakan hal yang harus dibangun dan dikembangkan. Untuk

mewujudkan Indonesia sebagai poros maririm dunia, Presiden Jokowi memaparkan

lima pilar utama yang akan menjadikan Indonesia mewujudkan cita-citanya sebagai

poros maritim dunia, yaitu :

(1) Membangun kembali budaya maritim Indonesia.

(2) Menjaga dan megelola daya laut dan menciptakan kedaulatan pangan laut dengan

menempatkan nelayan pada pilar utama.

(3) Memberi prioritas pada pembangunan infrastruktur dan konektivitas maritim dengan

membangun tol laut, deep seaport, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata

maritim.

(4) Menerapkan diplomasi maritim, melalui usulan peningkatan kerja sama di bidang

maritim dan upaya menangani sumber konflik, seperti pencurian ikan, pelanggaran

kedaulatan, sengketa wilayah, perompakan, dan pencemaran laut dengan penekanan

bahwa laut harus menyatukan berbagai bangsa dan negara dan bukan memisahkan.

2
Website Presiden : “Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia” http://presidenri.go.id/maritim/indonesia-
sebagai-poros-maritim-dunia.html diakses pada 8 April 2017

7
(5) Membangun kekuatan maritim sebagai bentuk tanggung jawab menjaga keselamatan

pelayaran dan keamanan maritim.3

Dalam pembangunan poros maritim dunia, terdapat Aspek penting untuk

dibangun agar dapat mewujudkan Poros Maritim Dunia. Berbagai aspek tersebut

antara lain:

a. Perikanan. Sumberdaya perikanan dan kelautan perlu dikelola agar tetap menjadi

kekayaan alam yang berlimpah di perairan Indonesia. Kekuatan armada perikanan

nasional, baik skala besar-menengah-kecil, perlu diperkuat setelah keberhasilan

penanganan illegal fishing.

b. Migas dan Mineral Laut. Pemanfaatan migas lepas pantai (offshore) dan mineral dasar

laut sebagai sumber energi merupakan potensi baru jasa kelautan yang harus

dikembangkan. Penguasaan bangsa Indonesia atas aset tersebut masih rendah dan

belum meratanya akses energi di seluruh wilayah Indonesia. Eksplorasi dan

eksploitasi mineral lepas pantai dan dasar laut perlu dilakukan secara bertahap.

Pengembangan kapasitas dalam negeri dalam menguasai usaha Migas dan Mineral

offshore (laut lepas) perlu ditingkatkan baik dari sisi penguasaan teknologi,

pengembangan SDM kemampuan permodalannya.

c. Transportasi laut dan industri maritim. Transportasi laut (tol laut) merupakan aspek

penting dalam poros maritim. Selama ini, dengan paradigma pembangunan yang

beorientasi daratan, maka laut diperlakukan sebagai pemisah daratan NKRI.

Pembangunan kemaritiman memberikan mandat bahwa laut menjadi penghubung

pulau-pulau, sehingga transportasi laut merupakan perekat dan unsur terpenting untuk

pembangunan Poros Maritim. Transportasi laut harus mampu menghubungkan antar

3
Ditjen KSA/Dit.MWAK , “Presiden Jokowi Deklarasikan Indnesia sebagai Poros Maritim Dunia.”
www.kemenlu.org diakses pada 23 Maret 2017

8
pulau secara efektif, sehingga pusat-pusat pertumbuhan baru di luar pulau Jawa akan

berkembang, sehingga mengurangi kesenjangan Jawa-luar Jawa. Pengembangan

transportasi laut ini perlu didukung dengan pembangunan industri maritim yang

mencakup pembangunan galangan kapal dan industri komponen kapal, pembangunan

pelabuhan dan industri pelayaran, yang harus dijalankan secara simultan untuk

terwujudnya konektivitas maritim.

d. Potensi Baru: Wisata Bahari, Biodiversity Laut dan Potensi Intangible lainnya. Pantai

dan pesisir Indonesia yang sangat panjang, banyak mengandung kekayaan

biodiversity pesisir dan laut yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kekayaan

bidodiversitas laut yang berada di daerah konervasi laut, sangat potensial untuk wisata

bahari. Pengembangan potensi wisata pulau-pulau kecil dengan terumbu karangnya,

sangat bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil.

Kekayaan bidodiversity laut juga berpotensi untuk menjadi bahan pangan baru, bahan

pemelihara kebugaran dan kosmetika, bahan obat, dan bahan bioteknologi, serta

menjadi pendapatan “hijau”. Potensi laut lain untuk energi misalnya juga masih perlu

terus dieksplorasi sehingga laut benar-benar membawa manfaat kesejahteraan dan

sumber pertumbuhan perekonomian masyarakat dan negara.

e. Pulau Kecil terluar/terdepan. Indonesia memiliki 92 pulau kecil terluar/terdepan,

yang selain penting untuk pengembangan potensi baru, juga merupakan titik-titik

terluar strategis untuk titik luar pertahanan dan keamanan nasional. Berbagai negara

di dunia saling memperebutkan pulau-pulau kecil yang berlokasi di titik strategis di

berbagai samudera. Untuk itu, pulau kecil terluar di Indonesia perlu dijadikan titik

strategis untuk persebaran kekuatan pertahanan dan keamanan maritim, menegakan

9
kedaulatan negara sekaligus untuk mendukung dan memperkuat pembangunan

Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.4

Beberapa strategi yang diambil oleh Indonesia dalam merealisasikan Indonesia

sebagai poros maritim dunia antara lain:

1. Penyelesaian wilayah untuk penguatan “klaim” yurisdiksi dan aset yang ada di

dalam negara kepulauan Indonesia

2. Konektivitas laut adalah awal pembangunan menuju poros maritim dunia,

namun tidak berdiri sendiri melainkan perlu didukung dan berjalan selaras

dengan peningkatan pertumbuhan daerah.

3. Penguatan dan pengembangan ekonomi kelautan dan kemaritiman sebagai core

pertumbuhan dengan melakukan program perikanan berkelanjutan, pariwisata

bahari, jasa kelautan dan industri maritim.

4. Melakukan peningkatan penguasaan teknologi kelautan dan kemaritiman.

Penguasaan teknologi kelautan dan perikanan meliputi kemampuan SDM;

pengembangan iptek dan penerapannya, sangat penting untuk peningkatan daya

saing dan produktifitas.

5. Peran serta masyarakat dan kearifan lokal. 60% penduduk Indonesia berdiam di

wilayah pesisir, sehingga keberadaan dan peran mereka sangat besar dalam

pelaksanaan langkah-langkah tersebut di atas, Beberapa langkah yang perlu

dilakukan untuk pelibatan masyarakat adalah pemeliharaan kearifan lokal dan

peran serta masyarakat.

4
Endah Murniningtyas. “Ringkasan Prakarsa Strategis Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Kelautan Menuju
Terwujudnya Indonesia sebagai Poros Maritim 2015.” Koleksi Bappenas Hal 5-6

10
6. Pengawasan dan dukungan kelembagaan yang efisien dan kuat dengan

melakukan pengawasan perikanan dan pelayaran umum/sipil dan pengawasan

kedaulatan NKRI serta mendirikan kelembagaan pengelolaan poros matirim.5

C. KESIMPULAN

Pembangunan konsep Indonesia menjadi negara Poros Maritim Dunia

merupakan strategi tepat yang diambil oleh Presiden Joko Widodo dimana dalam

menerapkan pembangunan poros maritim dunia, langkah yang diambil yakni melalui

konsep diplomasi maritim. Diplomasi tersbut menekankan pada keamanan perairan

Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan memiliki wilayah laut yang lebih

luas.

Pembangunan Indonesia menuju Poros Maritim Dunia merupakan langkah

strategis yang berdimensi jangka panjang, untuk itu diperlukan konsistensi kebijakan

seluruh komponen negara, untuk mewujudkan visi membangun Indonesia menjadi

Poros Maritim Dunia. Dalam penerapan konsep tersebut diharapkan pemerintah

dengan masyarakat dapat bersinergi dan bekerjasama sehingga terciptanya Indonesia

sebagai negara Poros Maritim Dunia.

5
Ibid. Hal 13-19

11

Anda mungkin juga menyukai