Disusun Oleh:
1. Wafa Fahrudin 1607511074
2. Deljansen Yohanes Thesia 1607511153
a. Selera (taste)
b. Jumlah pembeli (number of buyers)
c. Pendapatan konsumen
d. Harga barang/jasa pengganti (substitutes)
e. Harga barang/jasa pelengkap (complements)
f. Perkiraan harga di masa dating
g. Intensitas kebutuhan konsumen
a. Biaya produksi
b. Teknologi
c. Harga barang pengganti (substitutes) dan pelengkap
(complements)
d. Pajak
e. Perkiraan harga barang di masa dating
f. Jumlah Penjual
3. ELASTISITAS
Elastisitas (elasticity) adalah sebuah ukuran
sensitivitas jumlah barang yang diminta (Qd) maupun yang
ditawarkan (Qs) terhadap faktor-faktor penentunya.
a. Elastisitas Harga
Mengukur seberapa besar sensitivitas perubahan
permintaan konsumen terhadap perubahan harga
produk. Koefisien elastisitas permintaan (elastisitas
harga) dibedakan menjadi :
Inelastisitas sempurna, Kondisi ini terjadi jika nilai
koefisien elastisitas adalah 0 (nol). Hal ini berarti
permintaan tidak terpengaruh oleh adanya
perubahan harga/pendapatan.
Elastisitas sempurna, Kondisi ini terjadi jika nilai
koefisien elastisitas adalah tidak terhingga. Hal ini
berarti permintaan akan terpengaruh oleh adanya
perubahan harga/pendapatan yang sedikit saja.
Elastisitas uniter (Unitary Elasticity), Kondisi ini
terjadi jika nilai koefisien elastisitas adalah 1 (satu).
Hal ini berarti akan terjadi perubahan satu unit
permintaan akibat adanya perubahan satu unit pada
harga/pendapatan.
Elastis, Kondisi ini terjadi jika nilai koefisien
elastisitas adalah lebih dari 1. Hal ini berarti akan
terjadi perubahan lebih dari satu unit permintaan
akibat adanya perubahan satu unit pada
harga/pendapatan.
Inelastis, Kondisi ini terjadi jika nilai koefisien
elastisitas adalah kurang dari 1. Hal ini berarti akan
terjadi perubahan kurang dari satu unit permintaan
akibat adanyaperubahan satu unit pada
harga/pendapatan.
b. Elastisitas Silang
Mengukur seberapa besar sensitivitas perubahan
permintaan konsumen terhadap produk A akibat adanya
perubahan harga produk B. Jika elastisitasnya positif
maka barang A dan B adalah substitusi dan jika
elastisitasnya negatif berarti barang A dan B adalah
komplementer.
c. Elastisitas Pendapatan
Mengukur seberapa besar sensitivitas perubahan
permintaan konsumen terhadap produk akibat adanya
perubahan pendapatan konsumen. Jika elastisitasnya
positif maka barang dan jasa tersebut adalah barang
normal, dan jika elastisitasnya negatif maka barang dan
jasa tersebut adalah barang inferior
4. INFLASI
Secara sederhana inflasi diartikan sebagai
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau
mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.
Kebalikan dari inflasi disebut deflasi. (sumber: Bank
Indonesia).
Indikator yang sering digunakan untuk mengukur
tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) atau
CPI (Consumer Price Index). Perubahan IHK dari waktu ke
waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang
dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008,
paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan
atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) yang dilaksanakan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Kebijakan Fiskal
DAFTAR PUSTAKA