Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN BENIGNA PROSTAT


HIPERPLASIA (BPH)
DI RUANG ANYELIR RSUD AMBARAWA SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Stase Gerontik

Disusun Oleh :

Alif Maerza Dewangga

1808007

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Usia : 75 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Status Pernikahan : duda
Agama : Islam
Alamat : Tambakboyo 4/1 Ambarawa Kab. Semarang
Pekerjaan : pekerjaan lepas
Dx. Medis : BPH
No RM : 040389
Pengkajian : 24 Maret 2019

1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatkan nyeri perut bagian bawah
P : Saat mau Bak
Q : sperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan tidak bisa BAK sejak 12 hari sebelum masuk kerumah sakit,
selain itu klien juga mengalami sesak nafas, batuk, dan pusing, kemudian klien di
periksakan ke RSUD Ambarawa di IGD tanggal 19 Maret 2019 jam 22:33 wib. Di
IGD mendapat terapi infus RL 10 tpm, VCt 1x25 gr dan dianjurkan untuk rawat
inap di pindahkan ke Ruang Anyelir
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan tidak ada
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dari keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit DM
atau hipertensi.
2. Pola Pengkajian Fungsional
a. Pola Persepsi-Managemen Kesehatan
Klien juga kurang paham dengan kesehatannya. Ketika Klien sakit juga
mengonsumsi obat beli di apotik.
b. Pola Nutrisi – Metabolik
Klien mengatakan nafsu makan tetap baik. Saat jam makan siang dan sore Klien
menghabiskan satu porsi makannya .Pola makan Klien teratur sehari 3 kali tanpa
ada diet makanan.
c. Pola Eliminasi
Klien mengatakan sehari kencing tidak tahu berapa kali karena terpasang cateter,
Klien pola BAB setiap hari tidak ada masalah.
d. Pola Latihan – Aktifitas
Klien hanya bisa tiduran di bed. Karena aktivitas Klien dibatasi.

3. INDEKS KATZ
NO Macam ADL SKORE
0 1 2 3 4
1 Makan √
2 Kontinen ( BAB/BAK ) √
3 Berpindah √
4 Mandi √
5 Ke kamar kecil √
6 Berpakaian √

Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Semua dengan bantuan
Tahapan aktivitas diatas kemudian disebut dengan Indeks Katz secara berurutan,
sebagai berikut :
1. Indeks Katz A : mandiri untuk aktivitas 6
2. Indeks Katz B : mandiri untuk aktivitas 5
3. Indeks Katz C : mandiri, kecuali bathing dan 1 fungsi lain
4. Indeks Katz D : mandiri, kecuali bathing, dreesing dan fungsi lain
5. Indeks Katz E : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, dan 1 fungsi lain.
6. Indeks Katz F : mandiri, kecuali bathing, dreesing, toileting, transfer-ring, dan 1
fungsi 1 fungsi lain.
7. Indeks Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 aktivitas
Jadi, pada INDEKS KATZ pada Tn. S adalah Indeks KATZ G Klien mandiri,
kecuali, bathing, dreesing.
e. Pola Kognitif Perseptual
Klien mengatakan untuk melihat juga sudah tidak jelas karena faktor usia. Alat
indera Klien masih baik.Pola kognitif Klien cukup baik, karena dapat mengingat
memori jangka pendek dan panjang. Klien juga masih dapat merasakan nyeri di
bagian tubuhnya.

4. Pengkajian Fungsi Kognitif


NO ITEM PERTANYAAN BENAR SALAH
1 Jam berapa sekarang ?

Jawaban : tidak tahu
2 Tahun berapa sekarang ?

Jawaban : 2019
3 Kapan bapak/ibu lahir ?

Jawaban : tidak ingat
4 Berapa umur bapak/ibu sekarang ?

Jawaban : 75 tahun
5 Di mana alamat bapak/ibu sekarang ?

Jawaban : Tambakboyo, Ambarawa
6 Berapa jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama
bapak/ibu sekarang ? √
Jawaban : tidak ada
7 Berapa saudara yang dimiliki ?

Jawaban : 3
8 Tahun berapa hari kemerdekaan indonesia ?

Jawaban : tidak ingat
9 Siapa nama Presiden RI sekarang? √
Jawaban : Jokowi
10 Coba hitung terbalik dari angka 20 ke 1?

Jawaban : dapat berhitung
JUMLAH BENAR

Keterangan :
Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Jadi, pola kognitif Klien intelektual kerusakan ringan.
f. Pola Istirahat-Tidur
Klien mengatakan sulit untuk tidur karena rasa nyeri.
g. Pola Konsep Diri-persepsi Diri
Klien merupakan seorang laki – laki . Klien sebelumnya adalah seorang pekerja
bebas. Klien mengatakan memiliki 3 saudara kandung. Klien dapat berinteraksi
cukup baik dengan lainnya.
h. Pola Peran dan Hubungan
Hubungan Klien terhadap pasien lainnya cukup baik.
i. Pola Reproduksi/Seksual
Klien mengatakan tidak ada kebutuhan seksusal yang diinginkan.
5. Pengkajian tingkat depresi
Klien mengatakan untuk megendalikan saat stress adalah mengaji dan salat.
1) Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ? Tidak
2) Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan
anda? Ya
3) Apakah anda merasa kehidupan anda kosong? Tidak
4) Apakah anda sering merasa bosan? Ya
5) Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat? Ya
6) Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda?Ya
7) Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda? Ya
8) Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? Tidak
9) Apakah anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu yang baru? Ya
10) Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda
dibanding kebanyakan orang? Tidak
11) Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan? Tidak
12) Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini? Ya
13) Apakah anda merasa anda penuh semangat? Tidak
14) Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? Tidak
15) Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya daripada
anda? Tidak
Keterangan :
Skor: Hitung jumlah jawaban yang bercetak tebal dan huruf besar Setiap jawaban
bercetak tebal dan berhuruf besar mempunyai nilai 1
Skor 5 – 9 : Depresi Ringan sampai sedang
Skor 10 – 15 : Depresi Berat
Skor 0 – 5 : Normal
Hasil : Depresi ringan
j. Pola Keyakinan Dan Nilai
Klien mengatakan bahwa agama yang dianutnya adalah Islam. Klien jarang
melakukan sholat 5 waktu di RS

6. SKOR NORTON
(untuk menilai potensi dekubitus)
Kondisi fisik umum :
- Baik 4
- Lumayan 3
- Buruk 2
- Sangat buruk 1
Kesadaran :
- Komposmentis 4
- Apatis 3
- Konfus/ soporus 2
- koma 1
Aktivitas :
- Ambulan 4
- Ambulan dengan bantuan 3
- Hanya bisa duduk 2
- Tiduran 1
Mobilitas :
- Bergerak bebas 4
- Sedikit terbatas 3
- Sangat terbatas 2
- Tidak dapat bergerak 1
Inkontines:
- Tidak 4
- Kadang – kadang 3
- Sering inkotinensia urin 2
- Inkontensia alvi & dan urin 1
Skor Total :
Kategori skor :
15 - 20 = kecil sekali / tak terjadi
12 - 15 = kemungkinan kecil terjadi
< 12 = kemungkinan besar terjadi
Kesimpulan : jadi, jumlah 12 kemungkinan kecil terjadi
7. Pengkajian resiko jatuh berdasarkan penilaian Skala Morse/ Morse Falls Scale (MFS)

NO PENGKAJIAN SKALA Skoring 1 Skoring 2 Skoring 3


Saat Masuk Tgl 25/3/19 Tgl
1. Riwayat jatuh: apakah pasien pernah Tidak 0 0
jatuh Ya 25
dalam 3 bulan terakhir?
2. Diagnosa sekunder: apakah pasien Tidak 0 15
memiliki Ya 15
lebih dari satu penyakit?
3. Alat Bantu jalan: 0
- Bed rest/ dibantu perawat 0
- Kruk/ tongkat/ walker 15
- Berpegangan pada benda-benda di 30
sekitar
4. (kursi,
Terapi lemari, meja)
Intravena: apakah saat ini pasien Tidak 0 20
terpasang infus? Ya 20

5. Gaya berjalan/ cara berpindah: 10


- Normal/ bed rest/ immobile (tidak 0
dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal (pincang/ 20
diseret)
6. Status Mental 0
- Pasien menyadari kondisi dirinya 0
- Pasien mengalami keterbatasan daya 15
ingat
Total Nilai 45

Paraf & Nama Petugas yang Menilai

Interpretasi :
Tidak ada resiko :0-24
Resiko Rendah : 25-50
Resiko tinggi : > 51
Kesimpulan jumlah pengkajian resiko jatuh yaitu 45 masuk dalam kategori resiko rendah
Pemeriksaan Fisik
a. Tanda – Tanda Vital
No Tanggal Tanda – Tanda Vital
TD Nadi RR Suhu
1 Senin, 25-03-2019 130/100 mmHg 83 x/m 27 x/m 36,4 0C

b. Pemeriksaan Head to Toe


1) Antropometri
a) TB : 170 cm
b) BB saat ini : 60 kg
2) Keadaan umum : Composmentis
3) Kulit dan kuku : turgor kulit kering, tidak sianosis, tidak ikterik warna pucat,
CRT >2”, kulit dan kuku bersih, tidak ada clubbing finger.
4) Kepala : Bersih, pertumbuhan rambut jarang dan hitam bentuk normal, dan
tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan
5) Mata :Bentuk mata simetris, Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak iterik,
Pupil Isokor, Reflek Cahaya (+), Fungsi Penglihatan berkurang
6) Hidung : Simetris, tidak terdapat polip, fungsi penciuman baik
7) Telinga : Bentuk Simetris, terdapat serumen, fungsi pendengaran baik
8) Leher : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
9) Thorax
1. Pulmonal
a. Inspeksi
Bentuk dada : Simetris
Irama pernafasan : Reguler
Tipe pernapasan : Dada
b. Palpasi
Vokal fremitus : meningkat dan simetris
Taktil fremitus : meningkat dan normal
Massa / nyeri : tidak ada nyeri tekan
c. Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler
Suara tambahan : Tidak ada
d. Perkusi : sonor
2. Kardio
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
b. Palpasi : Tidak ada pembesaran jantung
c. Perkusi : Tidak ada bunyi tambahan
d. Auskultasi :Bunyi jantung normal (sonor), tidak ada bunyi jantung
tambahan
10) Abdomen
a Inspeksi : Perut datar
b Auskultasi : Bising Usus 12x/menit
c Perkusi : Tymphani
d Palpasi : terdapat nyeri tekan di perut bagian bawah
11) Punggung
Tidak terdapat benjolan
12) Urogenital
Normal, tidak ada varices, tidak ada oedema, tidak ada kelainan.
13) Ekstremitas
1. Ekstremitas superior (tangan)
a) Dextra (kanan) : oedema ? Akral ? Cappilary refile time ?
Kekuatan otot ?
Tidak ada oedema, akral hangat, capilarry refile time > 2”, kekuatan
otot 4.
b) Sinistra (kiri) : oedema ? Akral ? Cappilary refile time ? Kekuatan
otot ?
Tidak ada oedema, akral hangat, capilarry refile time > 2”, kekuatan
otot
2. Ekstremitas inferior (kaki)
a) Dextra (kanan) : oedema ? Akral ? Cappilary refile time ?
Kekuatan otot ?
Tidak ada oedema, akral hangat, capilarry refile time > 2”, kekuatan
otot 4.
b) Sinistra (kiri) : oedema ? Akral ? Cappilary refile time ? Kekuatan
otot ?
Tidak ada oedema, akral hangat, capilarry refile time > 2”, kekuatan
otot 4.
B. Data Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 21 Maret 2019
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan Metode

Hemoglobin 11,0 13.0-17.5 Gr/dl Elek impedance

Lekosit 12,8 4.0-11 10^3 /uL Elek impedance

Trombosit 504 150-440 10^3 /uL Elek impedance

Hematokrit 37,6 39.0-54.0 % Integral volume


R1
Eritrosit 4.20 4.4-5.9 10^6 /uL Elek impedance

Granulosit 55.2 50-70 % Elek impedance

Limfosit 1,29 20-40 % Elek impedance

Monosit 0,361 2-6 % -

MCV 92,1 82-92 Fl Elek impedance

MCH 31,0 27-31 Pg Elek impedance

MCHC 33.6 32-36 g/dL Elek impedance

RDW 14,1 11.6-14.8 % Elek impedance


MPV 7,12 7-11 Mikro m3 Elek impedance

Eosinofil 0,162 0,04-0,8 10^3mikro Elek impedance

Basofil 0,034 0-0,2 10^3mikro Elek impedance

Neutrofil 3,29 1,8-7,5 10^3mikro Elek impedance

Limfosit % 25 25-40 % Elek impedance

Monosit% 7,04 2-8 % Elek impedance

Eosinofil% 3,16 2-4 % Elek impedance

Basofil% 0,671 0-1 % Elek impedance

Neutrofil% 64,1 50-70 % Elek impedance

PCT 0,153 0,2-0,5 % Elek impedance

PDW 22,1 H 10,-18 % Elek impedance

PTT 10,2 9,3-11,4 Dtk Standart

INR 0,98 Dtk

APTT 28,1 24,5-32,8 Dtk Standart

GLUKOSA SEWAKTU -H 74-106 Mg/dl Haksokinata

C. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1 Ds: Klien mengatakan nyeri bagian perut bawah. Agen cidera Nyeri Akut
P : Saat mau Bak biologis
Q : seperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul
Do : Klien tampak menahan sakit, Klien tampak
kesakitan
2 Ds: Klien mengatakan sesak nafas Penurunan Pola nafas
Do : ekspansi paru. tidak efektif
RR : 27 x/menit
Nafas cepat dan dangkal

3 Ds: Klien mengatakan kurang paham tentang Kurang Defisit


penyakitnya. informasi pengetahuan
Do: Klien tampak bingung tentang penyakit
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis.
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
3. Defisit pengetahuan berhuungan dengan kurang informasi tentang penyakit

E. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan

Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan NIC 1: Manajemen Nyeri


berhubungan keperawatan selama 3x24 jam 1. Monitor nyeri (lokasi,
dengan agen diharapkan nyeri berkurang karakteristik, durasi,
cidera biologis dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, dan faktor
presipitasi).
NOC 1: kepuasan Klien
2. Ajarkan teknik non Alif
(manajemen nyeri) dibuktikan farmakologi untuk
dengan Klien melaporkan nyeri mengurangi nyeri (teknik
berkurang minimal satu tingkat relaksasi)
(dari skala 6 menjadi 3), nyeri 3. Kolaborasi dengan dokter
terkontrol, mengambil tindakan dalam pemberian obat untuk
untuk mengurangi nyeri, mengurangsi rasa nyeri.
4. Kontrol lingkungan yang
Ekspresi wajah Klien rileks, Klien
dapat mempengaruhi nyeri
mampu mendemonstrasikan seperti suhu ruangan,
teknik relaksasi nafas dalam, pencahayaan, dan kebisingan.
Klien dapat memilih posisi
nyaman untuk mengurangi nyeri.

Pola nafas tidak Setelah dilakuakan tindakan Respiratory Monitoring


eektif keperawatan selama 1x7 jam 1. Pantau pola pernafasan dan
berhubungan diharapkan pola nafas efektif gerakan dada
dengan NOC : 2. Pantau keefektifan terapi
penurunan  Respiratory Status : oksigen Alif
ekspansi paru Ventilation 3. Berikan terapi oksigen sesuai
 Vital sign monitor advice
Dengan kriteria hasil: 4. Baringkan pasien dalam posisi
1. Sesak berkurang atau hilang semi fowler/ fowler untuk
2. RR 12 - 20x/menit memaksimalkan ekspansi dada
3. Tidak ada retraksi otot 5. Pantau tanda- tanda vital
pernapasan dan gerakan nafas
cuping hidung.
4. TTV dalan batas normal

Defisit Setelah dilakukan tindakan NIC 3 : Pendidikan Pasien


pengetahuan keperawatan selama 3x24 jam Pengajaran : Proses Penyakit
berhuungan kurang pengetahuan dapat teratasi 1. Kaji tingkat pengetahuan Klien
dengan kurang dengan kriteria hasil : tentang proses penyakit.
informasi NOC 1 Pengetahuan: proses 2. Berikan penyuluhan tentang Alif
tentang penyakit penyakit dibuktikan dengan penyakit Klien.
pasien dan keluarga menyatakan 3. Jelaskan tentang program
pemahaman tentang penyakit, terapi.
kondisi, prognosis dan program 4. Edukasi Klien tentang
pengobatan. Pasien dan keluarga tindakan mencegah komplikasi
mampu melaksanakan prosedur penyakit dengan senam anti
yang dijelaskan secara benar. hipertensi.
Pasien dan keluarga mampu 5. Diskusikan tentang perubahan
menjelaskan kembali apa yang gaya hidup.
dijelaskan perawat/tim kesehatan
lainnya

F. Implementasi Keperawatan
No. Hari/Tgl/Jam Implementasi Respon Klien TTD
Dx
Senin, S: Klien bersedia dilakukan
24/3/2019 perawatan. Alif
1 09.30WIB Mengobservasi KLIEN O: Klien tampak rileks, tenang

Alif
1 09.35 WIB Memonitor nyeri (lokasi, S: Klien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, frekuensi, pada perut bawah
kualitas, dan faktor presipitasi). P : Saat mau Bak
Q : seperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul

O: KU: baik, tampak lemas,


composmentis, TD: 130/100
mmhg, N: 83x/menit, S:36
0
C, RR: 27x/menit

Alif
Memonitor TTV S: Klien mengatakan sesak
2 10.00 WIB nafas
O: TD: 130/100 mmhg, N:
83x/menit, S:36 0C, RR:
27x/menit
2 10.30 WIB Memberikan dan menjelaskan S: Klien mengatakan tempat Alif
terapi O2 untuk tidur sudah nyaman.
O: Klien tampak tenang,
rileks, dan nyaman.

1 11.30 WIB Mengajarkan teknik non S: Klien mengatakan nyeri Alif


farmakologi untuk mengurangi pada perut bawah
nyeri (teknik relaksasi P : Saat mau Bak
misalnya tarik nafas dalam dan
Q : seperti tertusuk
distraksi)
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul

O: Klien tampak merintih


kesakitan, klien tampak
melakukan teknik relaksasi
dengan baik

Alif
Memberikan informasi tentang S :Klien mengatakan belum
3 12.15 WIB
penyakit Klien. mengetahui penyakit yang
diderita
O: Klien tampak bingung,
kurang paham tentang
penyakitnya.

1 13.00 WIB Mengkontrol lingkungan yang S: Klien mengatakan terkadang Alif


dapat mempengaruhi nyeri suasana kamar ramai.
seperti suhu ruangan, O : Klien tampak lesu, Klien
pencahayaan, dan kebisingan. tampak lelah dan mengantuk.
Selasa,
1 25/3/2019 Memonitor nyeri (lokasi, S: Klien mengatakan masih
15.00 WIB karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri pada perut bawah Alif
kualitas, dan faktor presipitasi) P : Saat mau Bak
Q : seperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul

O: KU: baik, tampak lemas,


composmentis, TD: 124/96
mmhg, N: 88x/menit, S:36 0C,
RR: 25x/menit

S: Klien mengikuti isntruksi Alif


3 15.10 WIB Mengedukasi Klien tentang
dengan baik
tindakan mencegah komplikasi O: Klien tampak mengikuti
penyakit. gerakan dengan baik

Menjelaskan tentang program S: Klien mengatakan mau


3 18.00 WIB diberikan terapi.
terapi.
O: Klien tampak senang,
nyaman dan rileks.
1 18.10WIB Mengajarkan teknik non S: Klien mengikuti intruksi Alif
farmakologi untuk mengurangi yang diberikan
nyeri (teknik relaksasi) O: Klien tampak mengikuti
intruksi dengan baik dan benar

S: Klien mengatakan selalu


1 18.10 WIB Kolaborasi dengan dokter
meminum obat yang telah Alif
dalam pemberian obat untuk diberikan oleh dokter.
mengurangsi rasa nyeri O: Klien tampak nyaman

2 18.30 WIB S : Klien mengatakan setuju di


Memantau TTV
lakukan TTV
O: KU: baik, tampak lemas,
composmentis, TD: 129/98
mmhg, N: 90x/menit, S:36 0C,
RR: 25x/menit
Rabu,
26/3/2019
21.00 WIB
Memonitor nyeri (lokasi,
1 S: Klien masih mengatakan Alif
karakteristik, durasi, frekuensi,
masih nyeri pada perut bawah
kualitas, dan faktor presipitasi)
P : Saat mau Bak
Q : seperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul

O: KU: baik, tampak lemas,


composmentis, TD: 124/96
mmhg, N: 88x/menit, S:36 0C,
RR: 25x/menit
1 21.30 WIB Menciptakan lingkungan yang S : Klien mengatakan nyaman Alif
nyaman dengan lingkungannya
O : Klien nampak rileks

S : Klien bertanya tentang Alif


2 05.30 WIB Memantau TTV tensinya berapa
O : KU: baik, tampak lemas,
composmentis, TD: 130/96
mmhg, N: 88x/menit, S:36 0C,
RR: 25x/menit

I. EVALUASI

No. Hari/Tgl/Jam Evaluasi TTD


Dx
Senin, S: Klien masih mengatakan masih nyeri pada perut bawah
24 Maret 2019 P : Saat mau Bak Alif
1 14.30 WIB Q : seperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul

O: KU: baik, tampak lemas, composmentis, TD: 124/96


mmhg, N: 89x/menit, S:36 0C, RR: 25x/menit

A: Masalah nyeri belum teratasi


P: lanjutkan intervensi
 Monitor nyeri
 Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi
nyeri (teknik relaksasi)
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
untuk mengurangi rasa nyeri.

2 14.30 WIB S: Klien mengatakan masih sesak nafas Alif


O: Klien nampak sesak, KU: baik, tampak lemas,
composmentis, TD: 124/96 mmhg, N: 89x/menit, S:36
0
C, RR: 25x/menit
A: Masalah gangguan pola nafas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Memantau TTV
 Memberikan O2 sesuai advice
3 14.30 WIB S: Klien mengatakan belum mengetahui tentang Alif
penyakitnya.
O: Klien tampak bingung, Klien tampak tidak tahu tentang
penakitnya.
A : Masalah defisit pengetahuan belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi :
 Kaji tingkat pengetahuan Klien tentang proses penyakit.
 Berikan penyuluhan tentang penyakit Klien.
 Jelaskan tentang program terapi.
 Edukasi Klien tentang tindakan mencegah komplikasi
penyakit dengan senam anti hipertensi.

Selasa ,
25 Maret 2019
1 19.30 WIB S: Klien masih mengatakan masih nyeri pada perut bawah Alif
P : Saat mau Bak
Q : seperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul

O: KU: baik, tampak lemas, composmentis, TD: 124/96


mmhg, N: 89x/menit, S:36 0C, RR: 25x/menit
A: Masalah nyeri belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Monitor nyeri
 Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi
nyeri (teknik relaksasi)
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
untuk mengurangsi rasa nyeri.

Alif
2 19.30 WIB S: Klien mengatakan masih sesak nafas
O: Klien nampak sesak, KU: baik, tampak lemas,
composmentis, TD: 124/96 mmhg, N: 89x/menit, S:36
0
C, RR: 25x/menit
A: Masalah gangguan pola nafas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Memantau TTV
 Memberikan O2 sesuai advice

3 19.30 WIB S: Klien mengatakan sudah mengetahui tentang Alif


penyakitnya sedikit-sedikit.
O: Klien tampak bingung, Klien tampak tidak tahu tentang
penakitnya.
A : Masalah defisit pengetahuan belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi :
 Kaji tingkat pengetahuan Klien tentang proses penyakit.
 Berikan informasi tentang penyakit Klien.
 Jelaskan tentang program terapi.

Rabu,
26 Maret 2019

1 06.30 WIB S: Klien masih mengatakan masih nyeri pada perut bawah Alif
P : Saat mau Bak
Q : seperti tertusuk
R : perut bagian bawah
S:3
T : Hilang timbul

O: KU: baik, tampak lemas, composmentis, TD: 126/90


mmhg, N: 80x/menit, S:36 0C, RR: 25x/menit
A: Masalah nyeri belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Monitor nyeri
 Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi
nyeri (teknik relaksasi)
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
untuk mengurangi rasa nyeri.

2 06.30 WIB S: Klien mengatakan sesak nafas berkurang


O: Klien nampak sesak, KU: baik, tampak lemas, Alif
composmentis, TD: 124/96 mmhg, N: 89x/menit, S:36
0
C, RR: 22x/menit
A: Masalah gangguan pola nafas belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Memantau TTV
 Memberikan O2 sesuai advice
.
3 06.30 WIB S: Klien mengatakan sudah mengetahui tentang Alif
penyakitnya.
O: Klien tampak bingung, klien tampak tidak tahu tentang
penakitnya.
A : Masalah defisit pengetahuan teratasi.
P : Pertahankan intervensi :
 Kaji tingkat pengetahuan Klien tentang proses penyakit.
 Berikan penyuluhan tentang penyakit Klien.
 Jelaskan tentang program terapi.

Anda mungkin juga menyukai