A. LATAR BELAKANG
Salah satu ciri makhluk hidup adalah kemampuan untuk berkembang
biakdimana individu yang dilahirkan akan serupa dengan orang tuanya, contohnya
mata yang berwarna coklat dan pada tumbuhan seperti mahkota bunga yang
berwarna merah hal ini di sebabkan karena adanya gen di dalam tubuh makhluk
hidup tersebut, gen merupakan substansi pembawa warisan sifat yang terdapat di
dalam kromosom.
B. TUJUAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk memahami bagaimana masing-masing
gamet bisa mengandung material genetik yang berbeda sebagai implikasi dari
pembelahan meiosis, sehingga dapat digambarkan dan dijelaskan proses
fertilisasidan gametogenesis.
BAB II LANDASAN TEORI
Sebelumnya, akan terjadi antesis yaitu pemasakan kepala sari yang diikuti
dengan pemanjangan tangkai sari (filament) pada bunga, jenis pemanjangan
tangkai ini bertujuan agar kepala sari mencuat dari bunga. Dengan cara demikian,
serbuk sari akan mudah tersebar ketumbuhan lainnya. Pada puncak pemasakan
kepala sari akan terbuka atau pecah untuk menyebarkan butir serbuk sari yang
sama (Weish, 1991)
Pada awal gametogenesis inti serbuka sari membelah menjadi dua sel,
yakni sel vegetatif dan sel generatif. Kedua sel tersebut ukurannya tidak sama. Sel
vegetatif lebih besar dibandingkan dengan sel generatif. Selanjutnya sel generatif
membelah secara mitosis mengahasilkan dua sel sperma. Dinding inti pada
beberapa jenis terdiri dari kalosi. Setelah pembelahan mitosis, sel vegetatif
melanjutkan pertumbuhan, organel sel bertambah jumlah dan ukurannya, vakuola
semakin menghilang. Setelah lepas dan dinding sel generatif bentuknya sepsis.
Bentuk ini selalu berubah selama perkembangan butir pollen. Sperma dibentuk
dari pembelahan mitosis inti sel generatif (Nugroho, 2006)
Dalam praktikum ini alat dan bahan yang digunakan adalah pensil atau
spidol dan alat-alat tulis lainnya yang membantu dalam menggambarkan lokus,
kromosom dan sister kromatid, menggambarkan proses meiosis pada
mikrosporogenesis, menggambarkan proses meiosis pada makrosporogenesis,
serta menggambarkan proses pematangan gamet dan fertilisasi.
C. METODE
a. Lokus, kromosom homolog dan sister kromatid
1. Asumsikan jumlah kromosom suatu sel adalah 6 (2n = 2x = 6)
2. Gambarkan 3 pasang kromosom homolog dengan 3 jenis warna berbeda.
Untuk menandai homolognya, gambarkan dengan warna yang lebih
muda. Misalnya merah//merah muda –biru tua//biru muda.
3. Tandai lokus dengan masing-masing kromosom dengan alel A dan alel B
pada kromosom pertama, dan alel a serta alel b pada kromosom
pasangannya. Selanjutnya tandai alel c dan alel C pada pasangan
kromosom kedua dan alel D serta alel d pada pasangan kromosom ke-3.
4. Tunjukkan bagaimana terbentuk sister kromatid dan perhatikan
bagaimana proses meiosis akan menghasilkan keragaman warna
kromosom pada sel anak yang dihasilkan. Ini menunjukkan bahwa sel
anak yang dihasilkan memiliki berbagai variasi alel yang dimiliki oleh
tetua maupun variasi alel yang tidak dimiliki oleh tetua sebelumnya
karena adanya proses pindah silang antara non-sister kromatid.
b. Spermatogenesis, oogenesis dan fertilisasi
1. Gambarkan tahapan makrosporogenesis dan mikrosporogenesis dengan
komposisi masing-masing gen sebagaimana diatas.
2. Lengkapi dengan proses pematangan gamet dan fertilisasi.
DAFTAR PUSTAKA