Disfungsi Ereksi
Sebagai tugas dalam
Blok sistem perkemihan
Adrian Javas Setiadi1, Desi Anggraini2, Marta Sari3, Dwi Astuti4, Lidya Oktarina Graesesa5,
Lili Kurnia6, Rini Lusiana Ray7, Jemi Saputra8, Rusi Wahyuni9, Euis Fiza Fauziah10
1-10
Mahasiswa Sarjana Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran,
Jl.Palembang – Indralaya KM. 32 Kab. Ogan Ilir Sumatera Selatan Gedung A. Muthalib
Email: adrianjavassfc@yahoo.com1, desianggraini2424@yahoo.com2,
martasari0912@gmail.com3, dwi1288@yahoo.com4, Graesesha21slamn@gmail.com5,
lilykurnia88@gmail.com6, rini.rin64@yahoo.co.id7, jemisaputra.js@gmail.com8,
rusiwahyuni914@gmail.com9, euisfauziah2109@gmail.com10.
ABSTRAK
Latar Belakang: Masalah disfungsi ereksi merupakan masalah yang dialami oleh banyak
pria di dunia. World health organization (WHO) memperkirakan, di Asia terdapat sekitar 87
juta pria yang menderita disfungsi ereksi. Prefalensi disfungsi ereksi di Indonesia belum
diketahui secara tepat, di perkirakan 16% laki-laki usia 20-75 tahun mengalami disfungsi
ereksi (Wibowo, 2007). Diduga sekitar 10-20% pria menikah mengalami disfungsi ereksi
karena berbagai penyebab (Anonim, 2014; Pangkahila, 2014). Disfungsi ereksi atau
impotensi didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang konsisten untuk mendapatkan atau
mempertahankan ereksi dalam memuaskan hubung-an seksual. Batasan tersebut
menunjukkan bahwa proses fungsi seksual laki-laki mempunyai dua komponen yaitu
mencapai keadaan ereksi dan mempertahankannya (Bivalacqua TJ, et.al, 2003). Peristiwa
ereksi terjadi melalui gabungan kerjasama antara otak, susunan syaraf tepi, dan pembuluh
darah di penis. Rangsangan seksual diramu oleh otak kemudian diteruskan oleh sistem syaraf
tepi sampai ke penis sehingga terjadi peningkatan aliran darah masuk ke penis serta
tertutupnya aliran darah ke luar penis, sehingga penis menjadi memanjang, kaku dan keras
(Wibowo, 2007). Pada umumnya penyebab disfungsi ereksi dikelompokkan menjadi 2 faktor,
Kata Kunci: diabetes mellitus, disfungsi ereksi, hipertensi, merokok, minuman beralkohol
stroke, suhu, pekerjaan koki
Keywords: alcoholic beverages stroke diabetes mellitus, cooks work, erectile dysfunction,
hypertension, smoking, , temperature,
LATAR BELAKANG
Disfungsi ereksi merupakan masalah yang dialami oleh banyak pria di dunia. World
Health Organization (WHO) memperkirakan, di Asia terdapat sekitar 87 juta pria yang
menderita disfungsi ereksi. Prefalensi disfungsi ereksi di Indonesia belum diketahui secara
tepat, di perkirakan 16% laki-laki usia 20-75 tahun mengalami disfungsi ereksi (Wibowo,
2007). Diduga sekitar 10-20% pria menikah mengalami disfungsi ereksi karena berbagai
penyebab (Anonim, 2014b; Pangkahila, 2014). Disfungsi ereksi atau impotensi didefinisikan
sebagai ketidakmampuan yang konsisten untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi
dalam memuaskan hubung-an seksual. Batasan tersebut menunjukkan bahwa proses fungsi
seksual laki-laki mempunyai dua komponen yaitu mencapai keadaan ereksi dan
mempertahankannya (Bivalacqua TJ, et.al, 2003). Peristiwa ereksi terjadi melalui gabungan
kerjasama antara otak, susunan syaraf tepi, dan pembuluh darah di penis. Rangsangan seksual
diramu oleh otak kemudian diteruskan oleh sistem syaraf tepi sampai ke penis sehingga
terjadi peningkatan aliran darah masuk ke penis serta tertutupnya aliran darah ke luar penis,
sehingga penis menjadi memanjang, kaku dan keras (Wibowo, 2007).
Pada umumnya penyebab disfungsi ereksi dikelompokkan menjadi 2 faktor, yaitu
faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik meliputi gangguan atau penyakit yang
berkaitan dengan gangguan hormon, pembuluh darah dan saraf (misalnya, defisiensi
testosteron akibat suhu panas, gangguan fungsi hati, gangguan kelenjar tiroid, diabetes
mellitus, kolesterol tinggi, hipertensi, hipotensi, penyakit jantung, penyakit ginjal dan
obesitas), gaya hidup tidak sehat (misalnya, merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol
TUJUAN
Adapun tujuan dari telaah literatur review ini adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk memaparkan informasi terkini dengan evidence based di area keperawatan.
Untuk memberikan penjelasan tentang hubungan/temuan terbaru dalam bidang
keperawatan khususnya adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
disfungsi ereksi.
2. Tujuan Khusus
Untuk memberikan informai tentang hubungan penderita stroke terhadap kejadian
disfungsi ereksi.
Untuk memberikan informasi tentang hubungan hipertensi terhadap kejadian
disfungsi ereksi.
Untuk memberikan informasi tentang hubungan lamanya diabetes melitus dengan
terjadinya disfungsi ereksi.
Untuk memberikan informasi tentang hubungan pekerjaan koki dengan terjadinya
disfungsi ereksi.
Untuk memberikan informasi tentang hubungan pekerjaan koki dengan terjadinya
disfungsi ereksi.
Untuk memberikan informasi tentang hubungan suhu, merokok dan konsumsi
minuman beralkohol dengan terjadinya disfungsi ereksi.
METODE
HASIL
Dari telaah literatur ini, didapatkan 6 artikel penelitian yang menganalisis hubungan
penderita stroke, hipertensi, lamanya diabetes melitus, pekerjaan koki, suhu, merokok dan
konsumsi minuman beralkohol dengan terjadinya disfungsi ereksi. Penelitian-penelitian
tersebut dilakukan di Manado dan Surakarta, Indonesia. Tidak ada artikel penelitian yang
dipublikasikan dibawah tahun 2010. Faktor yang berhubungan terhadap kejadian disfungsi
ereksi yang dibahas dan menjadi kriteria inklusi pengambilan sampel dalam penelitian-
penelitian ini diantaranya adalah penderita stroke, hipertensi, lamanya diabetes melitus,
pekerjaan koki, suhu, merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tentang hubungan penderita
stroke, hipertensi, lamanya diabetes melitus, pekerjaan koki, suhu, merokok dan konsumsi
minuman beralkohol dengan terjadinya disfungsi ereksi bervariasi, mulai dari dengan
menggunakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan rancangan kohor
retrospektif, penelitian deskriptif, menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross
sectional. Dan alat ukur yang paling banyak digunakan adalah kuesioner baku IIEF-5, tetapi
juga menggunakan wawancara. Jumlah sampel dalam penelitian - penelitian yang ditelaah ini
adalah sebanyak 45 penderita hipertensi, 160 laki-laki yang terdiri dari 81 pasien stroke dan
79 pasien non-stroke berusia 30 sampai 79 tahun penderita stroke, 60 sampel pada suhu,
merokok dan konsumsi minuman beralkohol, 60 pada supir perokok dan alkohol, 30 pada
lamanya diabetes mellitus dan 66 sampel pada pekerjaan koki.
Hasil telaah literatur ini menunjukkan bahwa dari 6 artikel penelitian yang ditelaah,
tiga diantaranya menyatakan hubungan penderita stroke, hipertensi, lamanya diabetes
melitus, pekerjaan koki, suhu, merokok dan konsumsi minuman beralkohol dengan terjadinya
disfungsi ereksi.
PEMBAHASAN
Disfungsi ereksi atau impotensi didefinisikan sebagai ketidakmampuan yang
konsisten untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi dalam memuaskan hubung-an
seksual. Batasan tersebut menunjukkan bahwa proses fungsi seksual laki-laki mempunyai dua
komponen yaitu mencapai keadaan ereksi dan mempertahankannya (Bivalacqua TJ, et.al,
2003). World Health Organization (WHO) memperkirakan, di Asia terdapat sekitar 87 juta
pria yang menderita disfungsi ereksi. Prefalensi disfungsi ereksi di Indonesia belum diketahui
secara tepat, di perkirakan 16% laki-laki usia 20-75 tahun mengalami disfungsi ereksi
(Wibowo, 2007). Diduga sekitar 10-20% pria menikah mengalami disfungsi ereksi karena
berbagai penyebab (Anonim, 2014b; Pangkahila, 2014).
Pada umumnya penyebab disfungsi ereksi dikelompokkan menjadi 2 faktor, yaitu
faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik meliputi gangguan atau penyakit yang
berkaitan dengan gangguan hormon, pembuluh darah dan saraf (misalnya, defisiensi
testosteron akibat suhu panas, gangguan fungsi hati, gangguan kelenjar tiroid, diabetes
mellitus, kolesterol tinggi, hipertensi, hipotensi, penyakit jantung, penyakit ginjal dan
Hal lainnya yang berpengaruh terhadap disfungsi ereksi adalah pekerjaan koki.
Seorang koki sering terpapar suhu tinggi lama dapat menyebab-kan atrofi testis sehingga
KESIMPULAN
Dari telaah literatur ini menunjukkan bahwa adanya hubungan penderita stroke,
hipertensi, lamanya diabetes melitus, pekerjaan koki, suhu, merokok dan konsumsi minuman
beralkohol dengan terjadinya disfungsi ereksi.
DAFTAR PUSTAKA
Dada, R., N.P. Gupta, and K. Kucheria. 2003. Spermatogenic Arrest In Men With Testicular
Hyperthermia. Teratogenesis, Carcinogenesis, and Mutagenesis; S1, hal 235-43.
Familia, D. 2010. Seluk-Beluk dan Fakta Disfungsi Seksual Yang Wajib Anda Ketahui.
Cetakan I. A Plus Books. Yogyakarta.
Kumar, R. 2010. The Association Between Smoking and Male Fertility and Sexual Health.
Indian Journal of Cancer; 47(1), hal 107-8.
Pangkahila, W. 2014. Seks dan Kualitas Hidup. Kompas Media Nusantara. Jakarta.
Purnamasari D. Diagnosis dan Klasifikasi Diabete Melitus. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi
B, Alwi I, Marcellus S K, Siti Setiati, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3
Edisi 5. Jakarta: Interna Publishing; 2009.hal: 1880.
Team Dee Publishing. 2010. Kupas Tuntas Impotensi dan Ejakulasi Dini. Cetakan I. Dee
Publishing. Yogyakarta.
Vignozzi, L., G. Corona, L. Petrone, S. Filippi, A.M. Morelli, G. Forti, and M. Maggi. 2005.
Testosterone and Sexual Activity. Journal Endocrinology Invest; 28(3), hal 39-44.
Antou, EKR, et.al. 2014. Pengaruh Hipertensi Terhadap Disfungsi Ereksi. Jurnal e-Biomedik
(eBM), Volume 2, Nomor 3, November 2014. Diakses
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/5776/5309 pada 29
April 2016.
Bivalacqua TJ, Usta MF, Champion HC, Kadowitz PJ, Hellstrom WJG. Endothelial
Dysfunction in Erectile Dysfunction; Role of the Endothelium in Erectile Physiology
and Disease, Journal of Andrology, Vol 24, no. 6. 2003. diakses tanggal 30 April
2016. http://www.andrologyjournal.org/cgi/reprint/24/6_suppl/S17?
maxtoshow=&hits=10&RESULTFORMAT=1&title=erectile+dysfunction&andorex
acttitle=and&andorexacttitleabs=and&andorexactfulltext=and&searchid=1&FIRSTI
NDEX=0&sortspec=relevance&tdate=10/31/2012&resourcetype=HWCIT.
Dodie, NJ, et.al. 2013. Pengaruh Lamanya Diabetes Melitus Terhadap Terjadinya Disfungsi
Ereksi. Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 3, November 2013. Diakses
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/3582/3110 pada 29
April 2016.
Rotinsulu, IM, et.al. 2016. Pengaruh Konsumsi Minuman Alkohol Terhadap Disfungsi Ereksi
Pada Sopir Perokok Di Terminal Angkutan Umum Karombasan Manado. Jurnal e-
Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016. Diakses
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/view/11253 pada 29 April
2016.
Santoso, TB. 2010. Disfungsi Ereksi Pada Penderita Stroke. Jurnal Penelitian Sains &
Teknologi, Vol. 11, No. 2, 2010: 144 – 155. Diakses
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/626/5_totok_budi_s.pdf?
sequence=1 pada 29 April 2016.
Turalaki, Grace. 2015. Hubungan Antara Suhu, Merokok Dan Konsumsi Minuman
Beralkohol Dengan Terjadinya Disfungsi Ereksi Pada Sopir Angkutan Umum Di
Terminal Paal Dua Kota Manado Tahun 2014. JIKMU, Vol. 5, No. 2, April 2015.
Diakses http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jikmu/article/view/7436/6978 pada 29
April 2016.