Anda di halaman 1dari 80

TEKNIK PEMBENTUKAN LOGAM I

Oleh
Dr. Ir. Iskandar Muda, M Eng

TEKNIK METALURGI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
1
Sejarah
Tempa atau forging adalah proses
pembentukan logam tertua.
Sejak jaman prasejarah manusia telah
menemukan bahwa besi sponge dapat
dipanaskan dan dipukul dengan batu
menjadi peralatan berguna.
forging modern telah dikembangkan para
pembuat perisai.
Martil dengan daya tinggi dan press
mekanis telah menggantikan kekuatan
tangan, martil dan landasan.
Lagipula, pengetahuan tentang metalurgi
modern menambah ketrampilan dan seni
para pengarjin dalam mengendalikan
panas dan pembawaan logam.
 Penempaan adalah pengerjaan logam menjadi
bentuk yang berguna dengan menggunakan
palu atau penekan
 Penempaan merupakan seni pengerjaan logam
yang paling tua
 Pengembangan mesin mesin untuk
menggantikan lengan pandai besi terjadi awal
revolusi industri
 Pada saat ini terdapat berbagai mesin forging
mulai dari untuk baut sampai sayap pesawat
terbang.
Tempa (forging)
Berbagai variasi proses forging telah
dikembangkan sehingga menawarkan
kemampuan yang luas.
Sebongkah bentuk bisa dibuat secara
ekonomis dengan berbagai metode,
sementara yang lain dapat memproduksi
ribuan bagian yang identik.
Logam dapat di:
ditarik (draw out) untuk menambah panjang
dan mengurangi luas penampang
di-upset untuk mengurangi panjang dan
menambah luas penampang
dijepit dalam cetakan tekan (squeezed in
closed impression dies) untuk meproduksi
aliran multi dimensional.
A. DEFINISI TEMPA

forging atau penempaan adalah proses pembentukan logam untuk


menghasilkan produk akhir dengan memberikan gaya tekan
dengan laju pembebanan tertentu. Gaya tekan yang diberikan bisa
secara manual ataupun secara mekanis ( hidroulis atau pnumatik
). forging bisa dikerjakan pada penempaan dingin maupun
penempaan panas.

Berikut adalah jenis pengerjaan forging :

1. Penempaan Panas ( Hot forging )

2. Penempaan Dingin ( Cold forging )


1. Penempaan Panas ( Hot forging )

Merupakan proses penempaan yang dilakukan pada logam


bersuhu tinggi. Pengerjaan panas atau hot forging. Proses ini
dilakukan bila logam yang akan diforging perlu dikurangi
kekuatannya dan ditingkatkan sifat mampu bentuknya. Karena
logam yang akan diforging kekuatannya berkurang dan mampu
bentuknya meningkat. Hot forging relative memerlukan gaya
yang lebih kecil dibanding cold forging. Tingginya sifat mampu
bentuk membuat produk hasil hot forging memiliki akurasi dan
kualitas permukaan yang lebih buruk dibandingkan dengan cold
forging.
a. Keuntungan dari Proses Hot forging

1). Energi yang dibutuhkan kecil

2). Flow Ability Tinggi

3). Difusi Cepat

4). Blow hole dan porosity dapat dieliminir

5). Butur-butir lebih halus

6). Ductikity dan touhness meningkat


2. Penempaan Dingin ( Cold forging )

Merupakan proses penempaan yang dilakukan pada logam


bersuhu ruang. Proses penempaan dengan cold forging
memerlukan gaya yang lebih besar disbanding hot forging. Hal
tersebut dikarenakan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada
logam yang panas. Syarat dari proses pemempaan dengan proses
cold forging yaitu harus memiliki sifat mampu bentuk yang tinggi
pada suhu ruang. Syarat tersebut harus dipenuhi supaya perubahan
bentuk dapat terjadi tanpa timbulnya retak atau patah,
dibandingkan hot forging, cold forging memiliki akurasi ukuran
dan kualitas permukaan yang lebih baik.
a. Keuntungan dari proses Cold forging

1). Bertambah Keras

2). Contro dimensi lebih rendah

3). Permukaan benda lebih halus


B. Macam-macam Proses forging
1. Penempaan Palu ( Hammer forging )

2. Penempaan Timpa ( Drop forging )

3. Penempaan Tekan ( Press forging )

4. Penekanan Upset ( Upset forging )

5. Penempaan Rol ( Rol forging )


1. Penempaan Palu ( Hammer forging )

Pada proses penempaan logam yang dipanaskan


ditimpa dengan mesin forging uap diantaraperkakas
tangan atau die datar. Penempaan tangan yang
dilakukan oleh pandai besi merupakan carapenempaan
tertua yang dikenal. Pada proses ii tidak dapat
diperoleh ketelitian yang tinggi dan tidak dapatpula
dikerjakan pada benda kerja yang rumit. Berat benda
forging berkisar antara beberapa kilogramsampai 90
Mg.
Gambar Penempaan Palu ( Hummer forging )
2. Penempaan Timpa ( Drop forging )

Perbedaan penempaan palu dan penempaan timpa terletak


pada jenis die yang digunakan. Penempaan timpa
menggunakan die tertutup, dan benda kerja terbentuk akibat
impak atau tekanan, memaksa logam panas yang plastis, dan
mengisi bentuk die. Prinsip kerjanya dapat dilihat pada gambar
5. Pada operasi ini ada aliran logam dalam die yang
disebabkan oleh timpaan yang bertubi-tubi. Untuk mengatur
aliran logam selama timpaan, operasi ini dibagi atas beberapa
langkah. Setiap langkah merubah bentuk kerja secara bertahap,
dengan demikian aliran logam dapat diatur sampai terbentuk
benda kerja.
Gambar Penempaan Timpa ( Drop forging )
3. Penempaan Tekan ( Press forging )

Pada penempaan tekan, deformasi plastik logam melalui


penekanan berlangsung denganlambat, yang berbeda dengan
impak palu yang berlangsung dengan cepat. Mesin tekan vertikal
dapatdigerakkan secara mekanik atau hidrolik. Pres mekanik
yang agak lebih cepat dapat menghasilkanantara 4 dan 90 MN
(Mega Newton). Tekanan yang diperlukan untuk membentuk baja
suhu forgingbervariasi antara 20-190 MPa (Mega Pascal).
Tekanan dihitung terhadap penampang benda forgingpada garis
pemisah die.
Untuk mesin tekan kecil digunakan die
tertutup dan hanya diperlukan satu
langkahpembentur untuk penempaan. Tekanan
maksimum terjadi pada akhir langkah yang
memaksamembentuk logam. Pada penempaan tekan pada
sebagian besar energi dapat diserap oleh benda kerja
sedangpada forging palu sebagian energi diteruskan ke
mesin dan pondasi. Secara umum penempaan tekanan
dapat digunakan
secara Open die forging dan Close Die forging
1). Open Die forging

a. Kekurangan

1. Laju produksi rendah

2. Mempunyai toleransi yang kurang baik

b. Kelebihan

1. Tersedia berbagai ukuran

2. Cetakan yang relative murah

3. Proses pengerjaan yang sederhana


2). Close Die forging

a. Kekurangan

1. Cetakan relative mahal

b. Kelebihan

1. Toleransi dan presisi yang baik

2. Dihasilkan sifat yang baik

3. Produktivitas yang baik


4. Penempaan Upset ( Upset forging

Proses forging yang dikhususkan untuk pembesaran diameter


pada ujung batang logam ditekan dalam arah memanjang. Pada
dasarnya benda kerja yang diset berupa bar bulat, wire ataupun
benda kerja berbentuk silindris.

Ada 3 hal yang diperhatikan pada saat melakukan upset forging :

a. Panjang benda yang diupset tidak lebih dari 3 kali diameter


batang

b. Diameter upset tidak lebih dari 1,5 kali diameter batang

c. Panjang benda kerja yang tidak ditumpu oleh die tidak lebih
dari diameter batang
Gambar Penempaan Upset ( Upset forging )
5. Penempaan Roll ( Roll forging )

Proses forging untuk mengurangi ketebalan


dari bar yang berbentuk bulat atau datar
sehingga mengalami perpanjangan ke arah
sumbu axisnya. Roll forging biasanya
memproduksi poros, batang taper dan pegas
daun. Roll forging terdiri dari dua roll
semisilindris dengan bentuk groove sebesar 25-
75 % sumbu putaran.
Gambar Penempaan Roll ( Roll forging )
Material yang biasa digunakan :

Carbon
Alloy Steel and Super Alloys
Stainless Steel
Aluminum Alloys
High Temperature Alloys
Magnetic Steel
Brass
Copper
Nickel based Alloys
Cobalt based Alloys
Titanium
Core Iron
Silicon Iron
OPEN DIE forging
CLOSE DIE forging
Basic bulk deformation processes: (b) forging
FUNGSI FLASH UNTUK MENAMPUNG KELEBIHAN MATERIAL
Jenis Mesin forging
Berdasarkan gaya penekanannya ada 2:
1. Hammer
Proses ini diprioritaskan untuk membuat benda kerja
yang sederhana dan skala produksi kecil. Prosesnya
lama dan hasilnya tergantung dari skill operator.
2. Press
Untuk benda kerja dengan penampang tebal dan besar
digunakan press forging
Prinsip press forging : dilakukan penekanan secara
perlahan-lahan pada benda kerja sampai menghasilkan
aliran logam yang uniform.
Kategori forging Berdasar Temperatur
• Temperatur panas,
• dingin,
• hangat, atau
• mode isotermal.
Terminology forging biasanya bermakna
forging panas, dilakukan di atas suhu
rekristalisasi
1. Operasi Open-Die forging

(1) fullering: mengurangi luas penampang dan meratakan logam, bentuk die
convex
(2) edging: mirip fullering, bentuk die concave
(3) cogging: mengurangi luas penampang hingga ukuran yang dikendaki
Open-Die Drop-Hammer forging
• Mula-mula digunakan oleh kaum Blacksmith
• Kemudian perangkat mekanis yang besar telah dipakai untuk
memisahkan tiupan berulang.
• Martil uap atau udara, yang menggunakan tekanan untuk
menaikkan dan melepaskan beban
Kelebihan martil uap:
1. Tipe ini memberikan kecepatan hantam lebih tinggi,
2. gaya hantam yang lebih terkendali,
3. automasi yang lebih gampang,
4. dan mampu membentuk benda kecil sampai beberapa ton
• Martil dikendalikan komputer bisa diprogram dapat
menyediakan hembusan dengan kecepatan
mendadak (energi) yang berbeda untuk setiap tahap
operasi.
Keunggulannya:
• menaikkan efisiensi proses,
• meminimalisasi jumlah kebisingan dan getaran, (yang
merupakan hal umum akibat kelebihan energi yang
tak terserap saat pembentukan benda kerja)
TAHAPAN forging
Tahap:
1. Logam pertama-tama dipanaskan ke suhu
selayaknya dengan gas, minyak atau tungku
listrik atau panas induksi listrik.
2. Beban kejut (Impact) disampaikan oleh
berbagai tipe martil mekanis, yang paling
sederhana adalah grafity drop atau martil
luas.
• Pada sistem mekanis: martil dilekatkan pada
ujung bawah sebuah papan kayu keras, yang
dinaikkan diangkat dengan pencengkeraman
dua roda yang kasar, yang mana keduanya
berpisah untuk melepaskan beban.
• Pada sistem martil uap/udara: uap atau udara,
digunakan untuk menaikkan dan melepaskan
beban
• Martil drop dengan rangka double dan skematis dari perkakas dasar
HAMMER forging
DROP
HAMMER
Karakter Open-die forging-1
tidak membatasi aliran logam.
Operator harus mengatur arah dan posisi
benda kerja antara tiupan untuk mendapatkan
bentuk yang diinginkan.
bentuk khusus dapat disisipkan untuk
membantu membuat bentuk-bentuk
sederhana (seperti bulatan, cekung atau
cembung), pembentukan lubang atau operasi
pemotongan.
Karakter Open-die forging
• Manipulator bisa digunakan untuk mengatur posisi
benda kerja yang lebih besar, mungkin beberapa ton.
• open-die forging biasanya digunakan untuk
pembentukan awal untuk operasi berikutnya.
• Open-die forging digunakan untuk menyebabkan
aliran plastis terorientasi dan mengurangi jumlah
proses pemesinan yang mengikuti.
• aliran material tak terbatasi dan pembentukan sebuah poros
silindris multi diameter dan cincin tanpa sambungan dengan
open-die forging.
2. Operasi Impression-Die forging

(1) sesaat sebelum kontak awal dengan benda kerja


(2) parsial kompresi
(3) penutupan akhir die, menyebabkan flash ke dalam bentuk gap
antara pelat die
3. Operasi Flashless forging

(1) sebelum kontak dengan benda kerja awal


(2) parsial kompresi
(3) akhir punch dan penutupan die
4. Operasi Upset & Heading
Proses forging yang dikhususkan untuk
pembesaran diameter pada ujung batang
logam ditekan dalam arah memanjang.
Pada dasarnya benda kerja yang diupset
berupa bar bulat, wire ataupun benda kerja
berbentuk silindris.
5. Operasi Swaging
adalah proses pengurangan diameter benda
kerja yang berbentuk bulat baik solid maupun
berongga dengan cara penempaan berulang
kali.
Proses swaging juga dapat membentuk bentuk
kerucut dan mengurangi diameter dalam
maupun diameter luar penampang
(a) Pengurangan stok yang solid
(b) meruncing tabung
(c) swaging untuk membentuk alur pada tabung
(d) Menunjuk dari tabung
(e) swaging leher pada tabung gas
6. Operasi Roll forging
Proses forging untuk mengurangi ketebalan
dari bar yang berbentuk bulat atau datar
sehingga mengalami perpanjangan ke arah
sumbu axisnya.

Roll forging biasanya memproduksi poros,


batang taper dan pegas daun
7. Operasi Hubbing
Product forging (forging)
Product forging ( Work Roll)
Product forging (forging)

Ford F150 forged Knuckle


Product forging (forging)

Connecting road
Product forging (forging)
Precision Cold Forged Products
Precision Hot forging of Complex Shapes
Precision Hot forging of Complex Shapes
Ekstrusi (Extrusion)
Basic bulk deformation processes: (c) extrusion
 Ekstrusi adalah proses pembentukan logam
dimana suatu blok logam direduksi penampangnya
dengan cara menekan logam tersebut melalui
lobang cetakan dengan tekanan tinggi
 Pada umumnya ektrusi dipergunakan untuk
menghasilkan batang silinder atau tabung
berongga.
 Bentuk yang tidak teratur dapat dibuat dengan
ekstrusi
 Logam yang mudah di ekstrusi adalah yang relatif
lunak misalnya aluminium, karena gaya tekannya
harus besar.
Ekstrusi (Extrusion)
Proses Mannesman (Rotary Piercing)
Proses Penarikan

Penarikan adalah penarikan logam melalui


cetakan oleh gaya tarik yang bekerja pada bagian
keluar cetakan.
Aliran plastik terutama disebabkan oleh gaya
tekan yang timbul akibat reaksi logam terhadap
cetakan
Pengurangan diameter batang disebut wire rod,
sedangkan penarikan secara berurutan
dinamakan penarikan bar atau kawat
Basic bulk deformation processes: (d) drawing
Penarikan Kawat (Wire Drawing)
Wire Drawing

• involves smaller diameter material

Carbide die
Starting stock
in coil form
Steel casing
Lubrication box Draw
Die block Back relief

Land
Direction
of travel
Back radius
Approach angle
Entrance angle
Penarikan Kawat (Wire Drawing)
Kawat
COLD DRAWING

•sheet metal, mengacu pada pembentukan bagian mana bentuk plastik


terjadi atas sumbu kurva
•untuk kawat, batang atau tabung, , mengacu pada proses pengurangan
penampang material dengan menariknya melalui dies

 A. Rod, Bar and Tube Drawing


Rod or bar drawing
Jika produk tidak dapat
menjadi bengkok atau
melingkar dengan
Rod mudah, straight-pull
menarik bangku
digunakan finite-length
stok
Die
Tube Drawing

Dapat digunakan untuk menghasilkan tabung berkualitas tinggi di mana


produk memerlukan permukaan halus, dinding tipis, dimensi akurat dan
kekuatan bertambah.
Die
Die

Mandrel Tube Floating


plug

Die

Anda mungkin juga menyukai