Anda di halaman 1dari 17

KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER INTERNASIONAL

SEMESTER GENAP 2018/2019


KELAS EKI 407 B2

PERAN KEBIJAKAN MONETER INTERNASIONAL DALAM PASAR


VALUTA ASING

Oleh :
Wesly Noviandre 1607511017
Pinta Uli Purba 1607511027

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Reguler
Universitas Udayana
2019

i
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya karena penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Dua Pandangan Besar Dalam Ekonomi Industri dan Sejarah Perkembangan Ekonomi
Industri” dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi nilai pada mata kuliah Kebijakan Fiskal dan
Moneter Internasional di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kelancaran untuk melakukan dan menyelesaikan tugas ini.
Dengan membaca makalah ini penulis berharap teman-teman mahasiswa serta pembaca
dari masyarakat umum dapat memahami materi Dua Pandangan Besar Dalam Ekonomi
Industri dan Sejarah Perkembangan Ekonomi Industri. Penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi
kata-kata, bahasa, atau dalam pemaparan materi. Saran dan kritik penulis harapkan agar
makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa dan
masyarakat umum.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Denpasar, 31 Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
2.1 Konsep Pasar Valuta Asing ...................................................................................... 2
2.2 Lembaga Perbankan Internasional ............................................................................ 4
2.3 Peran Kebijakan Moneter .......................................................................................... 9
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk
pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang
diinginkan. Dalam praktek, perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan tersebut
adalah stabilitas ekonomi makro yang antara lain dicerminkan oleh stabilitas harga (rendahnya
laju inflasi), membaiknya perkembangan output riil (pertumbuhan ekonomi), serta cukup
luasnya lapangan/ kesempatan kerja yang tersedia.
Kebijakan moneter yang disebutkan di atas merupakan bagian integral dari kebijakan
ekonomi makro, yang pada umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan siklus kegiatan
ekonomi, sifat perekonomian suatu negara tertutup atau terbuka, serta faktor-faktor
fundamental ekonomi lainnya. Dalam pelaksanaannya, strategi kebijakan moneter dilakukan
berbeda-beda dari suatu negara dengan negara lain, sesuai dengan tujuan.
Kestabilan nilai rupiah sendiri dapat dilihat dari dua indicator yaitu tingkat inflasi dan nilai
tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asing (kurs). Inflasi adalah kenaikan harga – harga
umum secara terus menerus yang berarti bahwa nilai uang lebih rendah daripada nilai barang.
Valuta asing merupakan mata uang Negara lain. Dalam melakukan transaksi valuta asing
digunakan kurs atau nilai tukar (foreign exchange rate), yaitu harga dari suatu mata uang dalam
ukuran mata uang lain.
Valuta asing dan kurs selain digunakan sebagai indicator kestabilan nilai rupiah juga
digunakan untuk kegiatan moneter lain, antara lain adalah untuk kegiatan perdagangan
internasional. Makalah ini akan membahas tentang valuta asing dan kurs serta pasar valuta
asing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep pasar valuta asing swap?
2. Apa lembaga perbankan internasional?
3. Bagaimana peran kebijakan moneter?

1
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pasar Valuta Asing


A. Pengertian Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing atau sering disebut foreign exchange market merupakan pasar di mana
transaksi valuta asing dilakukan baik antara Negara maupun dalam suatu Negara. Pasar valas
adalah suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antar negara, memperoleh
atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional, dan meminimalkan
kemungkinan risiko keugian akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang.
Transaksi valas dapat dilakukan oleh suatu badan/perusahaan atau secara perorangan
dengan berbagai tujuan. Dalam setiap kali melakukan tranaksi valas, maka digunakan kurs
(nilai tukar), nilai tukar ini dapat berubah sesuai kondisi dari waktu ke waktu yang disebabkan
oleh bebagai faktor. Terjadinya fluktuasi pada nilai tukar pada dasarnya tergantung pada
kekuatan pasar yang memengaruhi sisi permintaan dan penawaran suatu valuta atau mata uang
asing. Dari berbagai teori disimpulkan bahwa pergerakan nilai tukar dipasar dipengaruhi faktor
fundamental dan nonfundamental, adapun faktor fundamental yaitu tercermin dari variabel
variabel ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, perkembangan ekspor
inpor, dan sebagainya. Sedangkan faktor nonfundamental dapat berupa sentimen pasar
terhadap perkembangan sosial politik, faktor psikologi para pelaku pasar dalam membaca
informasi dan rumor-rumor yang berkembang.

B. Fungsi Pasar Valuta Asing


Pasar valas dapat menjalankan fungsi sebagai :
1. Transfer daya beli, yaitu biasanya terjadi dalam perdagangan internasional dan transaksi
modal yang melibatkan mata uang yang berbeda. Bursa valas menyediakan mekanisme
untuk melaksanakan transfer daya beli tersebut.
2. Penyediaan/pembiayaan kredit, yaitu berhubungan dengan pengiriman barang antar
negara dalam perdagangan internasional yang membutuhkan waktu. Oleh karena itu,
dibutuhkan adanya pembiayaan barang-barang dalam perjalanan pengiriman, termasuk
setelah barang sampai ke tempat tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk
kemudian dijual kepada pembeli instrumen khusus sperti L/C dapat digunakan.

2
3. Mengurangi risiko valas, yaitu melindungi dari kemungkinan perubahan kurs secara tiba-
tiba yang dapat memengaruhi besarnya keuntungan yang telah dipengaruhi.

C. Jenis Transaksi Valas


Dalam jual beli antara bank dengan nasabah seperti bank notes, traveller cheque, rekening
giro valas atau deposito valas yang penyerahannya dapat dilakukan pada saat transaksi, namun
untuk transaksi valas yang dilakukan dalam perdagangan internasional tidak selamanya
penyerahan dapat dilakukan pada saat transaksi yang besar walaupun pada akhirnya semua
transaksi di tutup secara tunai (spot). Oleh karena itu ada 3 jenis transaksi yang dapat di lakukan
dalam valas, yaitu :
1. Transaksi tunai (spot transaction), dalam transaksi tunai biasanya penyerahan valas
ditetapkan 2 hari kerja berikutnya.
2. Transaksi Berjangka pendek/tunggak (forward transaction), dalam transaksi berjangka
penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang baik secara mingguan atau bulanan. Kurs
ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, akan tetapi pembayaran dilakukan beberapa
waktu yang akan datang sesuai dengan jangka waktunya. Akibatnya Rate yang digunakan
dalam transaksi berjangka lebih tinggi dibandingkan transaksi tunai. Transaksi semacam
ini disebut premenium dan bila sebaliknya disebut discount. Transaksi berjangka ini sering
dilakukan untuk pemagaran risiko terhadap fluktuasi tingkat pertukaran dan menjamin nilai
tagihan di masa yang akan datang dan juga untuk tujuan spekulasi.
3. Transaksi barter (swap transaction), yaitu transaksi dalam pasar antar bank yang
merupakan pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan
2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Dengan demikian transaksi bartaer merupakan
kombinasi antara penjual dan pembeli untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti
menjual dan membeli mata uang yang sama secara tunai dan berjangka secara simultan
dalam batas waktu yang berbeda.Transaksi barter sering kali disebut transaksi tukar pakai
suatu mata uang untuk jangka waktu tertentu dan transaksi barter jumlah pembelian suatu
mata uang selama sama dengan jumlah penjualannya, oleh karenanya tidak mengubah
posisi pertukaran keuntungan. Tujuan dari transaksi barter yaitu untuk menjaga
kemungkinan dari kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs, transaksi barter dapat
dilakukan oleh BI dengan bank atau antara bank dengan nasabahnya, dengan kata lain
bahwa barter merupakan transaksi tunai atau kebalikannya.

3
D. Konsep Pasar Valuta Asing swap
Currency swap atau sering disebut transaksi swap adalah suatu transaksi atau kontrak
untuk membeli atau menjual valuta asing lawan valuta lainnya pada tanggal valuta tertentu
sekaligus dengan perjanjian untuk menjual atau membeli kembali pada tanggal valuta berbeda
di masa yang akan datang, dengan harga yang ditentukan pada tanggal kontrak. Kedua transaksi
tersebut dilaksanakan sekaligus dan dengan counterparty yang sama. Transaksi swap dapat
dilakukan untuk jangka waktu 1 minggu sampai dengan 1 tahun.
Tujuan transaksi swap yakni untuk memenuhi kebutuhan akan mata uang lokal
sekaligus pembayaran utang dalam mata uang asing bagi yang menerima pinjaman dalam mata
uang asing dengan melakukan transaksi swap beli atau jual, yaitu menjual dolar AS lawan
rupiah pada valuta spot (pada saat menerima pinjaman dalam mata uang asing/ dolar AS) dan
membeli kembali dolar AS lawan rupiah pada valuta di masa yang akan datang (pada saat
pelunasan pinjaman dalam mata uang asing/ dolar AS).
Selain itu juga memenuhi kebutuhan akan mata uang lokal sekaligus pembayaran
hutang dalam mata uang asing bagi anda yang menerima pinjaman dalam mata uang asing
dengan melakukan transaksi swap beli atau jual, yaitu menjual dolar AS lawan rupiah pada
valuta spot (pada saat menerima pinjaman dalam mata uang asing/ dolar AS) dan membeli
kembali dolar AS lawan rupiah pada valuta di masa yang akan datang (pada saat pelunasan
pinjaman dalam mata uang asing/ dolar AS).
Transaksi swap dapat digambarkan sebagai berikut:
Pada tanggal 2 Februari 2005, PT ABCD menerima pinjaman dari luar negeri sebesar 10.000
dolar AS dengan jangka waktu 1 tahun, bunga 9 persen per tahun. Spot rate dolar AS adalah
Rp 8.000.
Selanjutnya, PT ABCD membuka kontrak swap dengan bank devisa jangka waktu 12 bulan
dengan premi 10 persen atau sebesar (Rp 8.000 x 360 x 10)/(360 x 100) = Rp 800.
Apabila pada 1 Februari 2006 terjadi realisasi, maka keugian selisih kurs yang terjadi adalah :
Penjualan devisa tanggal 1 Februari 2005 = 10.000 x Rp 8.000 = Rp 80.000.000.
Pembelian devisa tanggal 1 Februari 2006 = 10.000 x Rp 8.800 = Rp 88.000.000.
Di sini terdapat kerugian selisih kurs Rp 8.000.000.

2.2 Lembaga Perbankan Internasional


Lembaga keuangan internasional didirikan untuk menangani masalah-masalah
keuangan yang bersifat internasional, baik berupa bantuan pinjaman maupun bantuan lainnya.
Pemberian bantuan yang dilakukan oleh lembaga keuangan internasional dapat bersifat lunak
4
artinya dengan suku bunga yang rendah dan jangka waktu pengembaliannya relatif panjang.
Kemudian bantuan internasional juga dilakukan dengan tujuan komersil, yang biasanya
dilakukan oleh lembaga keuangan internasional swasta.
A. Bank Dunia (World Bank)
Bank Dunia adalah lembaga keuangan internasional yang didirikan untuk memecahkan
masalah-masalah internasional terutama yang berkaitan dengan masalah moneter dan
keuangan lainnya. kegiatan utama bank dunia pada waktu itu difokuskan untuk membantu
proses rekonstruksi bagi negara-negara yang menderita karena Perang Dunia II.
Bantuan bank dunia selanjutnya dialihkan kepada pemberian bantuan berupa pinjaman
dalam rangka membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggota bank dunia.
Pinjaman yang dibiayai oleh bank dunia hanya ditujukan untuk proyek-proyek yang produktif.
Bantuan yang diberikan oleh bank dunia dari tahun ke tahun semakin beragam. Hal ini
sesuai pula dengan perkembangan negara-negara di dunia. Dewasa ini jenis bantuan yang
dibiayai oleh bank dunia, mulai dari pembangunan jalan, pembangkit tenaga listrik,
pembangunan pelabuhan, telekomunikasi, pengemabangan dunia pendidikan, dan bidang-
bidang lainnya sesuai dengan tujuan bank dunia.
Sumber-sumber dana bank dunia diperoleh dari bank dunia sendiri, pemerintah-pemerintah
asing dan modal swasta. Kemudian dana tersebut dikembalikan kepada negara-negara anggota
yang membutuhkan dengan risiko dibebankan kepada negara yang bersangkutan.
Asal mula bank dunia adalah International Bank for Reconstruction and Development
(IBRD). IBRD didirikan dalam rangka memecahkan masalah moneter dan masalah keuangan
lainnya. Pendirian bank dunia tahun 1945 ini bersamaan dengan didirikannya International
Monetery Fund (IMF). Tujuan berdirinya kedua lembaga keuangan internasional ini sama,
yaitu dalam rangka penyediaan perangkat moneter dan keuangan untuk menuju ke arah
kemakmuran dunia. Bank dunia melakukan kegiatannya dimulai sejak tahun 1946.
Bank dunia saat ini memiliki keanggotaan yang meliputi keanggotaan :
1. International Finance Corporation (IFC), kegiatan lembaga ini dalam rangka
memberikan bantuan kepada sektor-sektor swasta di negara-negara berkembang.
2. International Development Association (IDA), kegiatannya sama dengan IFC, hanya
bantuan ditujukan kepada negara-negara miskin dan dengan persyaratan pinjaman yang
lebih mudah. IDA juga turut mensponsori kegiatan ICSID (International for the
settlement investment development).
Kemudian, persyaratan untuk menjadi anggota bank dunia, terlebih dahulu harus menjadi
anggota IMF dan persyaratan lainnya.
5
B. International Monetary Fund (IMF)
Kelahiran IMF sebagai lembaga keuangan internasional bersamaan dengan kelahiran bank
dunia. IMF lahir setelah konferensi di Bretton Woods, Amerika Serikat. Konferensi tersebut
dihadiri oleh 44 negara. Hasil perundingan ini merupakan kompromi antara White Plan dengan
Keynes Plan sebelumnya.
Struktur organisasi IMF terdiri dari para anggota di mana pemimpinnya dipegang oleh
Board of Gevernors, seorang gubernur dan seorang pengganti yang ditunjuk oleh masing-
masing anggota. Dewan ini memegang kekuasaan tertinggi dan biasanya melakukan pertemuan
setahun sekali. Sebagian dari tugas dan kekuasaan didelegasikan kepada executive directors.
Executive directors bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dan jumlahnya adalah
12 orang yang dipilih dan diangkat dari anggota IMF.
Tidak semua tugan dan kekuasaan diserahkan kepada executive directors. Kekuasaan dan
tugas yang masih tetap dipegang oleh Board of Governor adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan anggota IMF yang baru.
2. Peninjauan kuota masing-masing anggota.
3. Hak untuk menarik keanggotaan seseorang.
Pendirian International Monetery Fund didasarkan pada beberapa tujuan sebagaimana
yang tercantum dalam articles of agreement. Adapun tujuan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menjadi tempat secara permanen bagi pertemuan-pertemuan dan perundingan untuk
mencapai kerja sama internasional dalam bidang keuangan.
2. Membantu memperluas perdagangan internasional yang seimbang di antara para
anggotanya dan membantu perekonomian para anggotanya.
3. Berusaha meniadakan competitive depresiations dan mengusahakan stable exchange rate.
4. Menghilangkan exchange restrictions.
5. Membantu para anggota yang mengalami kesukaran dalam pinjaman luar negeri agar
jangan mengambil tindakan-tindakan yang dapat merugikan negara yang bersangkutan dan
negara lainnya. tujuannya adalah untuk memberikan kepercayaan kepada para anggotanya.
6. Mengurangi waktu dan besarnya disekuilibrium dalam neraca pembayaran negara-negara
anggota International Monetary Fund (IMF).
Kegiatan IMF diutamakan untuk membantu negara-negara anggotanya melalui bank
sentral masing-masing anggota IMF. Keanggotaan IMF mengucurkan dana bantuan berupa
kredit melalui bank sentral mengingat bank sentral memegang peranan penting dan pengambil
kebijakan keuangan tertinggi di negaranya.
6
Sumber pendanaan IMF berasal dari sumbangan para anggotanya yang dikenal dengan
Quota. Sumber ini dapat berupa emas atau valuta masing-masing anggota. Besarnya Quota
dihitung berdasarkan mata uang US Dolar.
Selanjutnya Quota ditinjau setiap 5 tahun sekali dan disesuaikan dengan kebutuhan dari
anggota masing-masing serta kebutuhan perdagangan internasional. Di samping itu, para
anggota diwajibkan pula untuk membayar iuran kepada International Monetary Fund (IMF).

C. Bank Pembangunan Asia (The Asian Development Bank)


Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) didirikan dalam rangka
memberikan bantuan keuangan kepada negara-negara di Asia. Sebagai salah satu lembaga
keuangan internasional Bank Pembangunan Asia didirikan tahun 1966 sebagai rasa solidaritas
bangsa-bangsa di Asia yang sangat memerlukan dana bagi pembangunan negaranya. Tujuan
pendirian Bank Pembangunan Asia lebih didasarkan dalam rangka kerja sama ekonomi dan
pembangunan akibat sulitnya memperoleh bantuan dari negara-negara maju.
Tugas Bank Pembangunan Asia adalah berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi negara-negara di Benua Asia dan meningkatkan kerja sama yang lebih erat di berbagai
bidang dengan sesama anggotanya. Pemberian bantuan kepada anggotanya dapat berupa
bantuan keuangan atau bantuan teknik secara berkala atau sesuai kebutuhan.
Sumber-sumber dana Bank Pembangunan Asia, sebagian besar dari negara-negara Asia.
Begitu pula para pimpinannya baik presiden maupun anggota direksi adalah orang Asia. Selain
itu, struktur permodalan Bank Pembangunan Asia juga diperoleh dari luar negara Asia. Saat
ini Bank Pembangunan Asia tidak hanya negara-negara di kawasan Asia, tetapi sudah meliputi
negara non Asia. Adapun kegiatan Bank Pembangunan Asia / Asian Develompent Bank (ADB)
antara lain :
1. Memberikan bantuan pinjaman untuk berbagai proyek, baik mata uang lokal maupun mata
uang asing.
2. Memberikan bantuan teknik seperti penyediaan jasa konsultasi dan penyediaan jasa tenaga
ahli.

D. Bank Pembangunan Islam


Ide awal pembentukan Bank Islam Internasional guna memayungi sistem keuangan negara-
negara Islam di seluruh dunia adalah proposal yang diajukan oleh Mesir pada sidang Menteri
Luar Negeri Negara-Negara Islam (OKI) di Karachi, Pakistan bulan Desember tahun 1970.
Proposal ini berisi tentang studi pendirian Bank Islam Internasional yang difokuskan untuk
7
perdagangan dan pembangunan (International Islamic Bank for Trade and Development) dan
pendirian Federasi Bank Islam (Federation of Islamic Bank).
Proposal ini kemudian dikaji oleh 18 negara Islam. Isi dari proposal tersebut mengusulkan
sistem keuangan yang selama ini didasarkan kepada bunga yang harus diganti dengan sistem
kerja sama dengan skema bagi hasil, baik bagi untung maupun bagi rugi. Hal-hal yang
terkandung dalam usulan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mengatur transaksi komersial antarnegara-negara Islam.
2. Mengatur institusi pembangunan dan investasi.
3. Merumuskan masalah transfer, kliring serta settlement antar Bank Islam sebagai langkah
awal menuju terbentuknya sistem ekonomi Islam yang terpadu.
4. Membantu mendirikan institusi sejenis Bank Sentral Syariah di negara-negara Islam.
5. Mendukung upaya bank-bank sentral di negara Islam dalam hal pelaksanaan kebijakan-
kebijakan yang sejalan dengan kerangka kerja Islam.
6. Mengatur administrasi dan mendayagunakan dana zakat.
7. Mengatur kelebihan likuiditas bank-bank sentral negara Islam.
Dan diusulkan pula pembentukan badan-badan khusus yang disebut Badan Investasi dan
Pembangunan negara-negara Islam. Fungsi badan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengatur investasi modal Islam.
2. Menyeimbangkan antara investasi dan pembangunan di negara Islam.
3. Memilih lahan / sektor yang cocok untuk investasi dan mengatur penelitiannya.
4. Pemberian saran dan bantuan teknis bagi proyek-proyek yang dirancang untuk imvestasi
regional di negara-negara Islam.
Kelanjutan proposal yang ditujukan olem Mesir ini diagendakan pada sidang Menteri Luar
Negeri Negara-Negara Islam (OKI) di Benghazi, Libya pada Bulan Maret 1973. Kemudian
pada Bulan Juli 1973 negara-negara Islam penghasil minyak yang diwakili oleh komite ahli
bertemu di Jeddah dalam rangka membicarakan pendirian Bank Islam Internasional. Pada
pertemuan kedua, bulan Mein 1974 dibahas rancangan anggaran dasar dan rancangan anggaran
rumah tangga.
Akhirnya rancangan pendirian Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank
(IDB) disetujui pada sidang Menteri Keuangan OKI di Jeddah tahun 1975. Modal dasar
pendirian IDB adalah 2 miliar Dinar Islam atau setara dengan 2 miliar Special Drawing Right
(SDR). Keanggotaan IDB seluruhnya adalah negara-negara yang tergabung dalam OKI.

8
Saat ini IDB memiliki jumlah anggota 43 negara yang bertugas memberikan pinjaman
bebas bunga untuk proyek infrastruktur dan pembiayaan kepada negara anggota berdasarkan
partisipasi modal di negara tersebut.

2.3 Peran Kebijakan Moneter


Penggunaan standar emas dalam sistem keuangan dan perdagangan internasional
berlangsung cukup panjang, termasuk ketika berlangsung perang dunia. Namun, perang dunia
membuat sistem moneter internasional ini terpengaruh dan mengalami kekacauan hingga
akhirnya ditinggalkan. Ditambah lagi, ada berbagai masalah lain terkait supply and demand
emas serta penentuan standar emas yang ditentukan oleh masing-masing negara.
Pada akhirnya, menjelang berakhirnya Perang Dunia II, negara-negara sekutu (allied
countries), yang diprakarsai Amerika Serikat dan Inggris memiliki inisiatif untuk memperbaiki
sistem keuangan global yang telah porak poranda akibat ditinggalkannya sistem gold standard.
Untuk membangun sistem moneter internasional yang lebih kuat lagi, sekaligus
mendukung liberalisasi ekonomi di seluruh dunia, pada Juli 1944 di Bretton Woods,
Hampshire, AS, diadakan konferensi yang melibatkan lebih dari 700 perwakilan 45 negara,
terkait sistem Bretton Wood. Dari konferensi tersebut, terdapat dua agenda utama, yakni :
1) mendorong pengurangan tarif dan hambatan perdagangan internasional,
2) menciptakan kerangka ekonomi global demi meminimalisir konflik ekonomi dan
mencegah terulangnya perang dunia.
Peristiwa ini menjadi tanda dari diawalinya rezim Bretton Woods yang membatasi kerja
sama ad hoc dalam dua isu utama, yakni dalam hal sistem pembayaran internasional dan nilai
internasional atas medium pembayaran. Secara ringkas, rezim Bretton Woods memiliki tiga
poin utama, meliputi:
1) Metode nilai tukar tetap (fixed exchange rate)
2) US dollar atau US$ menggantikan standar emas dan menjadi mata uang cadangan utama.
3) Pembentukan tiga badan internasional yang menaungi aktivitas perekonomian global
secara menyeluruh, yaitu International Monetary Fund (IMF), International Bank for
Reconstruction and Development (sekarang World Bank), dan General Agreements on
Tariffs and Trade / GATT (sekarang World Trade Organization / WTO).
Rezim Bretton Woods ini kemudian berlangsung dengan diperankan oleh ketiga institusi
tadi. Akan tetapi, IMF menjadi institusi hasil rezim Bretton Woods yang paling banyak
berpengaruh terhadap sistem moneter modern, selain International Bank for Reconstruction
and Development /IBRD (sekarang World Bank) yang bertugas untuk menyediakan kapital
9
bagi proses rekonstruksi negara-negara yang berperang. Adapun peran IMF yang dominan
tercermin dalam enam butir tujuan dasarnya, meliputi:
1) Untuk memajukan kerja sama moneter internasional dengan cara mendirikan lembaga
(IMF);
2) Untuk memperluas perdagangan dan investasi dunia;
3) Untuk memajukan stabilitas kurs valuta asing;
4) Untuk mengurangi dan membatasi praktik-praktik pembatasan terhadap pembayaran
internasional;
5) Untuk menyediakan dana yang dapat dipinjamkan dalam bentuk pinjaman jangka pendek
atau jangka menengah yang diperlukan untuk mempertahankan kurs valuta asing yang
stabil selama neraca pembayaran mengalami defisit, yang bersifat sementara, sampai dapat
diatasi dengan cara menyesuaikan tingginya kurs devisa;
6) Untuk memperpendek dan memperkecil besarnya nilai defisit atau surplus neraca
pembayaran.
Setelah kejatuhan sistem Bretton Woods, IMF juga menjadi institusi internasional yang
masih banyak memegang kendali terhadap sistem keuangan internasional, hingga saat ini.
Sistem nilai tukar atau penilaian mata uang kini juga menggunakan sistem yang lebih kompleks
atau beragam. Nilai mata uang pun juga ditentukan dengan berbagai indikator, meliputi :
1) Laju Inflasi Relatif
2) Tingkat Pendapatan Relatif
3) Suku Bunga Relatif
4) Kontrol pemerintah
5) Ekspektasi nilai di masa depan
Melalui indikator –indikator ini, sistem nilai tukar mata uang pun juga dapat ditentukan
dengan berbagai ragam, seperti :
1. Fixed Exchange Rate System
Sistem kurs tetap, dengan kurs ditetapkan berdasarkan keputusan pemerintah.
2. Floating Exchange Rate System
Sistem kurs mengambang, yang ditetapkan melalui mekanisme kekuatan permintaan dan
penawaran pada bursa valas.
3. Managed Floating Exchange Rate System
Sistem nilai tukar ini berada di antara fixed system dan freely floating, hanya saja
mempunyai kesamaan dengan fixed exchange system. Dalam sistem ini pemerintah bisa
melakukan intervensi untuk menjaga nilai mata uang agar tidak berubah terlalu banyak dan
10
tetap dalam arah tertentu. Namun, dalam managed float masih lebih fleksibel terhadap
suatu mata uang dibanding free floating.
4. Pegged Exchange Rate System
Sistem nilai tukar ini ditetapkan dengan mengaitkan nilai tukar mata uang suatu negara
dengan nilai tukar mata uang dari negara lain atau sejumlah mata uang tertentu.

Stabilisasi Kurs
Kegiatan stabilisasi kurs dapat dijalankan dengan cara sebagai berikut: apabila tendensi
kurs valuta asing akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan
tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya
apabila tendensi kurs naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran
valuta asing bertambah dan kenaikan kurs dapat dicegah.
Misalnya, pemerintah Indonesia menghendaki supaya kurs stabil pada tingkat US$1 =
Rp670,00. Gambar (a): karena sesuatu sebab (misalnya, kenaikan harga minyak) ekspor naik,
sehingga penawaran valuta asing (US$) bergeser ke kanan (dari S1 ke S2). Kalau permintaan
tetap pada D1, kurs US$ cenderung turun menjadi US$1 = Rp.600,00. Untuk mencegah
penurunan ini pemerintah membeli dolar di pasar bebas. Pembelian ini akan mengakibatkan
permintaan naik, yang ditunjukkan dengan pergeseran kurva permintaan ke atas (dari D1 ke
D2). Tindakan ini akan terus dilakukan sampai kurs kembali pada tingkat US$1 = Rp670,00.
Gambar (b): karena kenaikan pendapatan atau inflasi di dalam negeri misalnya, impor akan
naik. Kenaikan impor mengakibatkan permintaan valuta asing naik (ditunjukkan dengan
pergeseran kurva permintaan ke atas (dari D1 ke D2). Kalau penawarannya tetap, kurs akan
naik menjadi US$1=Rp730,00. Untuk menurunkan kembali pada tingkat semula, pemerintah
menjual dolar di pasar. Penjualan mi akan terus dilakukan sampai kurva penawaran bergeser
ke kanan dari S1 ke S2. Gambar berikut menjelaskan operasi stabilisasi kurs tersebut.

11
Kebijakan Stabilisasi Kurs

Usaha untuk mencegah kenaikan kurs valuta asing ini bagi pemerintah lebih sukar,
karena cadangan valuta asing yang dimiliki terbatas. Keterbatasan mi mungkin menyebabkan
pemerintah tidak bisa sepenuhnya untuk mengembalikan kurs ke tingkat yang dikehendaki.
Sedangkan usaha untuk mencegah penurunan kurs lebih mudah dijalankan sebab pembelian
valuta asing oleh pemerintah dilakukan dengan menggunakan cadangan mata uang sendiri.
Besarnya cadangan mata uang sendiri di bawah kekuasaan/pengawasan pemerintah, bahkan
kalau kehilangan pemerintah dapat mencetak uang.

12
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Kurs valuta asing adalah jumlah uang yang domestic yang dibutuhkan, yaitu banyaknya
rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs ada dua macam
yaitu kurs beli (bank membeli uang asing dari kita) dan kurs jual (bank menjual uang asing
kepada kita). Kurs juga dibagi menjadi dua system yaitu kurs tetap dan mengambang. Kurs
tetap adalah kurs yang tidak terlalu signifikan perubahannya dan cenderung konstan, sementara
kurs mengambang adalah kurs yang nilainya sangat fleksibel yang dipengaruhi kuat oleh
jumlah permintaan dan penawaran uang asing.
Pasar valuta asing adalah tempat dimana para investor membeli dan menjual mata uang.
Fungsi pasar valuta asing antara lain: Untuk transaksi pembayaran, mempertahankan daya beli,
pengiriman uang ke luar negeri, mencari keuntungan, pemagaran Risiko memudahan
berbelanja. Transaksi dalam pasar valuta asing ada tiga yaitu transaksi
spot, forward, dan swap.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hady, Hamdy. 2004. Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional.
Jakarta: Ghalia Indonesia.

Martono. (2004). BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN. Yogyakarta: EKONISIA.

Natsir, M. (2014). Ekonomi Moneter dan kebanksentralan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Manurung, Mandala dan Rahardja, Prathama. 2004. Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter
Kajian Kontekstual Indonesia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Nopirin, Prof., Ph.D. 1983. Ekonomi International. Penerbit: Liberty, Yogyakarta.

bi.go.id

14

Anda mungkin juga menyukai