2. Peserta
a. Coners yang terdiri dari 6 orang, yaitu:
3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi dilakukan pada saat proses terapi dilakukan khususnya tahap kerja
untuk menilai kemampuan klien dalam melakukan terapi. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan dari terapi modalitas. Pada terapi
relaksasi otot progresif klien melakukan 15 gerakan secara beurutan. Setiap gerakan
memiliki fungsi masing-masing dengan tujuan membangun emosi positif dari emosi
negatif dan memperbaiki kemampuan untuk mengatasi stress dan mengurangi
kecemasan. Selain itu, pada pasien dengan perilaku kekerasan denyut jantung
meningkat, setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif denyut jantung akan
menurun dan tubuh pasien akan menjadi lebih rileks.
Berikut hasil evaluasi terapi modalitas relaksasi otot progresif sebagai berikut:
Keterangan:
1. Tn. H mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan dan
mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. H
mengatakan menjadi lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif
2. Tn. Z mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan dan
mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. Z
mengatakan menjadi lebih tenang setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif
3. Tn. B mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan
namun memerlukan bantuan dari perawat untuk mengingat kembali gerakan
tersebut dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan
urutan. Tn. B mengatakan menjadi cukup rileks setelah melakukan terapi relaksasi
otot progresif
4. Tn. AP mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan
dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. AP
mengatakan menjadi lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif
5. Tn. P mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan
namun dengan bantuan perawat dan mampu menyusun gambar setiap gerakan
terapi sesuai dengan urutan. Tn. P mengatakan menjadi lebih rileks setelah
melakukan terapi relaksasi otot progresif
6. Tn. AR mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan
namun memerlukan bantuan dari perawat untuk mengingat kembali gerakan
tersebut dan mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan
urutan. Tn. AR mengatakan menjadi cukup tenang setelah melakukan terapi
relaksasi otot progresif
7. Tn. S mampu melakukan gerakan terapi relaksasi otot progresif sesuai urutan dan
mampu menyusun gambar setiap gerakan terapi sesuai dengan urutan. Tn. S
mengatakan menjadi lebih rileks setelah melakukan terapi relaksasi otot progresif
4. Evaluasi Perawat
Selama kegiatan terapi modalitas berlangsung leader mampu memimpin
jalannya kegiatan secara terstruktur dan mengkoordinasi dengan baik, serta terapi
modalitas berlangsung sesuai dengan kontrak waktu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Co-leader mampu membantu leader dalam mengkoordinir jalannya
terapi modalitas. Fasilatator telah melaksanakan tugasnya dengan baik, fasilitator
mampu memotivasi dan membimbing peserta dalam pelaksanaan terapi modalitas.
Observer mendokumentasikan seluruh kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan.
5. Evaluasi Lingkungan
Terapi modalitas dilakukan di halaman depan ruangan Bangau. Posisi
dibentuk persegi panjang, pasien duduk berhadapan menggunakan kursi. Ketika
dilakukan kegiatan terapi modalitas, lingkungan cukup kondusif karena semua pasien
berada di dalam kamar masing-masing walaupun terdengar beberapa pasien yang
ribut.
6. Dokumentasi
1. Mengepalkan tangan
5. Mengerutkan kening
8. Memonyongkan bibir
16. Pasien menyusun gambar sesuai dengan gerakan yang sudah dilakukan