Anda di halaman 1dari 7

 

5/20/2018 Kete rga ntunga n Laju Re a ksi Pa da Te mpe ra tur - slide pdf.c om

KETERGANTUNGAN LAJU REAKSI PADA TEMPERATUR

I Gusti Ngurah Raka Aryawan

1208105012

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana

ABSTRAK

Dilakukan percobaan mengenai ketergantungan laju reaksi pada temperature. Percobaan


ini bertujuan untuk menentukan pengaruh temperature pada laju reaksi dan memperlihatkan
kegunaan pengukuran-pengukuran volume-volume gas guna mengikuti kinetika peruraian

katalitik H2O2. Dalam percobaan ini, reaksi yang akan berlangsung yaitu H2O2 diurai menjadi air
3+
dan oksigen. Senyawa yang digunakan sebagai pengurai yaitu Fe   . Dalam percobaan ini kita
tidak mengukur H2O2, tetapi yang diukur adalah volume oksigen yang dikeluarkan (pada tekanan
atmosferik dan temperature kamar) pada waktu yang bervariasi selama reaksi. Volume oksigen
yang timbul ini pada sembarang waktu adalah berbanding langsung dengan banyaknya mol H 2O2
yang telah terurai pada waktu itu. Dari hasil percobaan yang dilakukan didapat nilai K pada
masing-masing suhu secara berturut-turut 0,0474; 0,3738; 0,4334 dengan persamaan regresinya
y = -60x  –   1,4481 . Didapatkan energy aktivasinya sebesar 498,84 J/mol dan nilai A
(praeksponensial) didapat sebesar 0,2350.

Kata Kunci : L aju r eaksi, H 2 O  , T emper atur e, Waktu, Volu me oksigen

PENDAHULUAN Konsentrasi reaktan. Karena


 persamaan laju reaksi didefinisikan dalam
Sifat alami suatu reaksi. Beberapa
 bentuk konsentrsi reaktan maka dengan
reaksi memang secara alami lambat atau
naiknya konsentrasi maka naik pula
lebih cepat dibandingkan yang lain. Jumlah
kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi
spesies yang ikut bereaksi serta keadaan
konsentrasi maka semakin banyak molekul
fisik reaktan, ataupun kekompleksan jalanya
reaktan yang tersedia denngan demikian
(mekanisme reaksi) dan factor lain sangat
kemungkinan bertumbukan akan semakin
menentukan kecepatan laju reaksi
(Atkins.1990) 

http://slide pdf.c om/re a de r/full/kete rga ntunga n-laju-re a ksi-pa da -te mpe ra tur 1/7
 

5/20/2018 Kete rga ntunga n Laju Re a ksi Pa da Te mpe ra tur - slide pdf.c om

 banyak juga sehingga kecepatan reaksi interaksi ion dan pelarut dalam
meningkat (Keenan.1990)   pembentukan counter ion (Arsyad.2001) 
Tekanan. Reaksi yang melibatkan Radiasi elektromagnetik dan
gas, kecepatan reaksinya berbanding lurus Intensitas Cahaya. Radiasi elektromagnetik
dengan kenaikan tekanan dimana factor dan cahaya merupakan salah satu bentuk
tekanan ini ekuivalen dengan konsentrasi energi. Molekul-molekul reaktan dapat
gas (Wiryoatmojo.1988)  menyerap kedua bentuk energi ini sehingga
Orde reaksi. Orde reaksi menentukan mereka terpenuhi atau meningkatkan
seberapa besar konsentrasi reaktan energinya sehingga meningkatkan terjadinya
 berpengaruh pada kecepatan reaksi tumbukan antar molekul (Arsyad.2001)  
(Petrucci.1985)  Katalis. Adanya katalis dalam suatu

Temperatur. Temperature sitem reaksi akan meningkatkan kecepatan


 berhubungan dengan energi kinetic yang reaksi disebabkan katalis menurunkan energi
dimiliki molekul-molekul reaktan dalam aktifasi. Dengan penurunan energi aktifasi
kecenderungannya bertumbukan. Kenaikan ini maka energi minimum yang dibutuhkan
suhu umumnya menyediakan energi yang untuk terjadinya tumbukkan semakin
cukup bagi molekul reaktan untuk  berkurang sehingga mempercepat terjadinya
meningkatkan tumbukan antar molekul. reaksi (Gilles.1984) 

Akan tetapi tidak semua reaksi dipengaruhi Pengadukan. Proses pengadukan


oleh temperature, terdapat reaksi yang mempengaruhi kecepatan reaksi yang
independent terhadap temperature yaitu melibatkan sistem heterogen. Seperti reaksi
reaksi akan berjalan melambat saat yang melibatkan dua fasa yaitu fasa padatan
temperature di naikkan seperti reaksi yang dan fasa cair seperti melarutkan serbuk besi
melibatkan radikal bebas (Petrucci.1985)  dalam larutan HCl, dengan pengadukan
Pelarut. Banyak reaksi yang terjadi maka reaksi akan cepat berjalan
dalam larutan dan melibatkan pelarut. Sifat (Atkins.1990) 
 pelarut baik terhadap reaktan, hasil Luas permukaan sentuh memiliki
intermediate, dan produknya mempengaruhi  peranan yang sangat penting dalam banyak,
laju reaksi. Seperti sifat solvasi pelarut sehingga menyebabkan laju reaksi semakin
terhadap ion dalam pelarut dan kekuatan cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil
luas permukaan bidang sentuh, maka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/kete rga ntunga n-laju-re a ksi-pa da -te mpe ra tur 2/7
 

5/20/2018 Kete rga ntunga n Laju Re a ksi Pa da Te mpe ra tur - slide pdf.c om

semakin kecil tumbukan yang terjadi antar Bahan yang digunakan dalam
 partikel, sehingga laju reaksi pun semakin  percobaan ini yaitu hydrogen peroksida
kecil. Karakteristik kepingan yang (H2O2) , 0,5 M feri klorida , 0,5 M asam
direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu klorida (HCl) dan air
semakin halus kepingan itu, maka semakin
Metode
cepat waktu yang dibutuhkan untuk
 bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan Ke dalam labu reaksi ditambahkan
3+
itu, maka semakin lama waktu yang 25 mL larutan Fe dan dibiarkan beberapa
dibutuhkan untuk bereaksi. (Petrucci.1985)  menit sehingga sistem berada dalam
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah kesetimbangan termal dengan badnya.
cairan bening , agak lebih kental Kran pada bagian atas labu reaksi

daripada air,yang merupakan oksidator kuat. dibiarkan terbuka dan reservoir diatur


Dengan ciri khasnya yang berbau khas sehingga buret gas menunjukkan nol
keasaman dan mudah larut dalam air, dalam Ke dalam labu reaksi ditambahkan
kondisi normal (ambient ) kondisinya sangat secepatnya sebanyak 7 mL larutan H 2O2 6%
stabil dengan laju dekomposisi kira-kira volume, sumbat ditutup kembali dan kran
kurang dari 1% per tahun. Salah satu ditutup.
keunggulan Hidrogen Peroksida Pemanas dihidupkan kemudian suhu
0

dibandingkan dengan oksidator yang lain diatur pada posisi 65 C dengan


adalah sifatnya yang ramah lingkungan menggunakan pengatur suhu dan diukur
karena tidak meninggalkan residu yang dengan termometer. Suhu dijaga agar tetap
 berbahaya (Cotton dan Wilkinson.1989)  konstan.
METODE Larutan harus diaduk agak cepat dan
 pada laju yang tetap selama percobaan.
Alat:
Stopwatch (jam) dihidupkan dan
Alat yang digunakan dalam diamati gelembung yang timbul pada buret
 percobaan ini yaitu pengaduk magnet, bad gas. Volume gas yang timbul dicatat dan
thermostat, labu reaksi, buret gas dan pipet seterusnya sampai tidak terjadi perubahan
volume volume oksigen lagi.
Selanjutnya percobaan diulangi pada
Bahan
suhu 70° C dan 75° C.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/kete rga ntunga n-laju-re a ksi-pa da -te mpe ra tur 3/7
 

5/20/2018 Kete rga ntunga n Laju Re a ksi Pa da Te mpe ra tur - slide pdf.c om

HASIL DAN PEMBAHASAN diketahui konstanta laju (k) ,waktu paruh,


regresi linier, nilai energi aktivasi (Ea) dan
Dilakukan pengukuran volume gas
faktor pra-eksponensial (A) serta didapatkan
oksigen yang dihasilkan pada berbagai suhu.
o
grafik hubungan volume oksigen terhadap
Suhu yang digunakan bervariasi, yaitu 65   temperature pada reaksi penguraian katalitik
o o
C, 70  C, 75 C. Data bisa dilihat pada tabel
hidrogen peroksida dalam percobaan.
 berikut :
Pada percobaan ini dilakukan
 pengukuran volume gas oksigen yang terurai
t (s)  V O2 t (s)  V O2 t (s)  V O2
(dikeluarkan) pada tekanan atmosfer dan
(ml)  (ml)  (ml) 
temperatur kamar karena konsentrasi H 2O2
485 0,5 18 0,5 30 0,5 tidak dapat langsung diukur. Percobaan ini

513 1,0 28 1,0 50 2,0 dilakukan dengan 3 variasi suhu yakni pada
o o o
550 1,5 44 1,5 74 2,5 suhu 65   C, 70   C, 75 C dan dicatat waktu
588 2,5 92 2,0 97 3,0 saat gelembung dari gas O2 yang dihasilkan
140 2,2 110 3,5 keluar tiap menitnya selama waktu tertentu.
176 3,0 130 4,0 Perlakuan pertama dilakukan pengukuran
215 3,1 155 4,5 volume gas oksigen terurai pada suhu tetap
o
380 4,0 239 5,0 yang diatur melalui termostat pada 65   C.

440 4,5 300 5,5 Tahapan dalam pengukuran laju reaksi


590 6,0  penguraian ini ialah menggunakan larutan
ferri klorida (FeCl3) 0,5 M sebanyak 25 mL.
Tabel. Hasil Pengamatan
Larutan tersebut dimasukkan dalam labu
Percobaan mengenai Ketergantungan reaksi beserta larutan hidrogen peroksida
Laju Reaksi pada Temperatur ini bertujuan (H2O2) sebanyak 7 mL. Selanjutnya
untuk mempelajari pengaruh perubahan dilakukan pemanasan larutan dan dijaga
temperatur terhadap laju reaksi dan suhu agar tetap konstan menggunakan alat
memahami bagaimana hasil dari pengukuran thermostat sambil diaduk dengan
volume gas yang dihasilkan selama menggunakan pengaduk magnetik yang
 percobaan guna mengikuti kinetika  berfungsi untuk mempercepat
 penguraian katalitik H2O2.  Dimana reaksi  berlangsungnya reaksi dan homogenisasi
 penguraian katalitik H2O2 akan dapat larutan serta dapat mempercepat reaksi

http://slide pdf.c om/re a de r/full/kete rga ntunga n-laju-re a ksi-pa da -te mpe ra tur 4/7
 

5/20/2018 Kete rga ntunga n Laju Re a ksi Pa da Te mpe ra tur - slide pdf.c om

 penguraian katalitik hidrogen peroksida. aktivasinya. Maka didapatkan hasil Ea  nya
Pengamatan hanya dilakukan selama 10 sebesar 498,84 J/mol. Setelah itu dilakukan
menit  pencarian nilai faktor pra-eksponensial (A)
Dilakukan perlakuan yang sama pada dari persamaan regresi linier yang diperoleh.
 percobaan ini dengan mengubah suhu Didapatkan hasil nilai faktor A adalah
konstan pada thermostat, yaitu pada suhu sebesar 0,2350. Selain itu kemudian dari
o o
70   C dan 75 C. Pada kedua suhu tersebut harga k yang telah didapatkan diawal,
dicatat kembali waktu yang diperlukan saat dilakukan pengukuran waktu paruh dari
gelembung gas oksigen terbentuk, larutan dengan variable suhu yang berbeda
 pengamatan dilakukan selama 10 menit pada dari tiap. Kemudian didapatkan hasil
masing-masing suhu ini. Pada data  perhitungan waktu paruh pada tiap satuan

 pengamatan diketahui bahwa semakin lama waktu dengan variasi suhunya yang dapat
waktu yang diperlukan maka volume gas dilihat dari tabel waktu paruh yang telah
oksigen yang terurai juga semakin terlampir.
meningkat. Dari hasil data yang diperoleh Selanjutnya setelah semua variable
dapat ditentukan nilai konstanta laju (k), didapatkan, data tersebut dapat digunakan
waktu paruh, nilai regresi linier, nilai energi untuk membuat grafik hubungan volume O 2 
aktivasi (Ea) dan faktor pra-eksponensial terhadap temperature pada reaksi penguraian

(A) serta didapatkan grafik hubungan katalitik hidrogen peroksida. Grafik dibuat
volume O2 terhadap temperature pada reaksi  berdasarkan suhu masing-masing percobaan.
 penguraian katalitik hidrogen peroksida Dari ketiga grafik (terlampir) yang terbentuk
menandakan kenaikan volume hasil reaksi
Dari masing-masing perubahan suhu
0
 penguraian katalitik sebanding dengan
didapatkan nilai k nya, yaitu pada suhu 65 C
kenaikan temperaturnya. Berdasarkan
nilai k  nya sebesar 0,0474; sedangkan pada
literatur dapat diketahui bahwa dengan
0
k     pada 70 C adalah 0,3738; dan k  pada kenaikan temperatur maka pembentukan
750C sebesar 0,4334. Bentuk persamaan volume oksigen juga semakin meningkat.
regresi        dan hasil persamaan Laju reaksi yang terjadi dalam sebuah
regresi yang diperoleh menjadi  y = -60,00 x larutan juga bergantung pada temperatur
-1,4481. Melalui persamaan regresi ini atau suhu saat bereaksinya. Selain itu
selanjutnya dapat dihitung nilai energi  penggunaan katalis juga dapat mempercepat

http://slide pdf.c om/re a de r/full/kete rga ntunga n-laju-re a ksi-pa da -te mpe ra tur 5/7
 

5/20/2018 Kete rga ntunga n Laju Re a ksi Pa da Te mpe ra tur - slide pdf.c om

laju reaksi dimana dalam percobaan ini 2.  Laju reaksi meningkat berbanding
3+
dipergunakan katalis Fe   yang berasal dari lurus dengan meningkatnya suhu,
larutan FeCl3. karena akan terjadi peristiwa
 Namun dalam percobaan ini naiknya energy aktivasi dan zat
didapatkan hasil grafik yang masih belum menjadi lebih mudah bergerak
maksimal sehingga grafik yang dihasilkan sehingga lebih mudah terjadi
tidak memberikan bentuk yang sebanding tumbukan.
atau tidak memberikan garis tegak lurus. 3.   Nilai k yang didapat dari percobaan
Seperti pada grafik peratama, munculnya ini yaitu pada suhu 65 C nilai
0
k  nya

gelembung pada menit ke 8,05 sehingga


sebesar 0,0474; sedangkan pada k 
data yang didapat kurang akurat. Hal ini 0
 pada 70 C adalah 0,3738; dan k  pada
dapat disebabkan oleh beberapa faktor 0
75 C sebesar 0,4334.
seperti, kesalahan praktikan dalam
4.  Hasil persamaan regresi yang
 pencampuran bahan mulai dari persiapan
diperoleh adalah  y = -60x  –   1,4481.
larutan, penggunaaan larutan yang berlebih
Dengan nilai energi aktivasi(Ea) nya
ataupun larutan yang sudah lama didiamkan
sebesar 498,84 J/mol. Serta nilai
sehingga reaksi yang terjadi tidak dapat
factor pra-eksponensial (A) adalah
diteliti secara maksimal. Selain itu dapat
sebesar 0,2350.
 pula terjadi karena kesalahan alat, dimana 5.  Dari grafik yang diperoleh
dalam percobaan ini pemutar magnetik dan
menandakan kenaikan volume hasil
thermostat yang digunakan dalam kondisi
reaksi penguraian katalitik sebanding
kurang baik serta pengaturan suhu yang
dengan kenaikan temperaturnya.
tidak konstan.
6.  Kesalahan dalam praktikum
KESIMPULAN
disebabkan, suhu yan tidak konstan,
Dari percobaan yang dilakukan dapat  pencampuran bahan serta pada saat

disimpulkan bahwa : memasukkan H2O2 telat menekan


stopwatch.
1.  Laju suatu reaksi kimia dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah suhu atau
temperatur.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/kete rga ntunga n-laju-re a ksi-pa da -te mpe ra tur 6/7
 

5/20/2018 Kete rga ntunga n Laju Re a ksi Pa da Te mpe ra tur - slide pdf.c om

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. 2001.  Kamus Kimia arti dan


 Penjelasan Ilmiah. Jakarta : Erlangga.

Atkins, P.W. 1990.  Kimia Fisika Jilid II


 Edisi V Penerjemah Kartohadiprodjo.
Jakarta : Erlangga.
Cotton dan Wilkinson. 1989.  Kimia
 Anorganik Dasar . Jakarta : Universitas
Indonesia Press.
Gilles, R.V. 1984.  Mekanika Fluida dan
 Hidrolika Edisi II Penerjemah
 Herwan Widodo. Jakarta : Erlangga.
Keenan, K. dan Wood. 1990.  Kimia Untuk
Universitas Jilid I Edisi VI
 Penerjemah Aloysius, H.
 Pudjaatmaka. Jakarta : Erlangga.
Petrucci, K.H, 1985.  Kimia Dasar Edisi IV
 Jilid II Penerjemah Suminar S.
 Achmadi. Jakarta : Erlangga.
Sukarjo, 1985.  Kimia Koordinasi. Jakarta :
Binarupa Aksara.
Tim Laboratorium Kimia Fisika.
2014. Penuntun Praktikum Kimia
 Fisika II .Jurusan Kimia F.MIPA
Universitas Udayana:Bukit Jimbaran.

Wiryoatmojo, S. 1988.  Kimia Fisika I. 


Jakarta : Departemen P dan K.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/kete rga ntunga n-laju-re a ksi-pa da -te mpe ra tur 7/7

Anda mungkin juga menyukai