LAPORAN PRAKTIKUM
KARTOGRAFI
(Disusun untuk memenuhi prasyarat mata kuliah Kartografi)
Disusun oleh :
KELOMPOK IV A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kartografi ini
tanpa menemui hambatan yang berarti dan tepat waktu. Tidak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Sawitri Subiyanto, Ir. M.Si. selaku ketua jurusan Teknik Geodesi
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
2) Bapak Abdi Sukmono, S.T., M.T. selaku dosen mata kuliah Kartografi
yang telah membimbing kami dalam penyusunan laporan ini.
3) Seluruh pihak yang telah membantu kami dalam menyusun laporan
praktikum Kartografi yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu
persatu
Kami sadar bahwa laporan yang kami susun masih sangat jauh dari
sempurna, oleh karena itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat
kami harapkan sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................I-1
I.1 Latar Belakang I-1
I.2 Rumusan Masalah I-2
I.3 Maksud danTujuan I-2
I.3.1 Maksud............................................................................................I-2
I.3.2 Tujuan..............................................................................................I-2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................II-3
II.1 Peta dan Unsur – Unsur Peta II-3
II.2 Kartografi II-5
II.3 Toponimi II-6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM...................................................III-7
III.1 Lokasi Survey III-7
III.2 Pemotongan Layout Kelurahan III-7
III.3 Pembuatan Toponimi III-11
III.4 Membuat Geodatabase III-14
III.5 Pembuatan Layout III-17
BAB IV ANALISIS PEMILIHAN SIMBOL..............................................IV-25
IV.1 Analisis Pemilihan Simbol IV-25
BAB V PENUTUP.......................................................................................V-29
V.1 Kesimpulan V-29
BAB VI DAFTAR PUSTAKA....................................................................VI-30
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok IV-A
1
Laporan Fotogrametri II
BAB II
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
II.1 Masalah
Tanah seluas kurang lebih 1500 m2 di desa Jatirejo, Gunungpati, Semarang
milik Alm. Bapak Kusnaedi menjadi sengketa. Pasalnya tanah tersebut sudah
dijual kepada Bapak H. Solikhin yang mana hanya memiliki status Petok D atas
nama Alm. Bapak Suyadi (ayah dari Bapak Kusnaedi) dan kwitansi pembayaran.
Bapak H. Solikhin ingin menyertifikatkan tanah tersebut namun keadaan sekarang
Bapak Suyadi dan Bapak Kusnaedi sudah meninggal. Alm. Bapak Kusnaedi
merupakan 9 bersaudara dimana dalam hal ini saudaranya yang lain sudah
mendapat bagian warisan. Alm. Bapak Kusnaedi meninggalkan 4 orang anak
sebut saja A, B, C, D dan 1 istri. Malangnya Sdr. A dan C juga sudah meninggal
dunia dan meninggalkan masing-masing 3 anak (E, F, G) dan 4 anak (H, I, J, K).
Mereka semua beragama Islam.
II.2 Solusi
Landasan mengenai Pendaftaran tanah pertama kali ada pada PP No. 10
Tahun 1961 yang sudah diperbarui di PP No. 24 Tahun 1997 yang mengatur
mengenai pendaftaran tanah di Indonesia sebagai pelaksanaan dari pasal 19
UUPA, khususnya pendaftaran untuk pertama kali tanah bekas Hak Milik Adat.
Petok D adalah salinan dari letter C yang diberikan kepada pemilik sebagai bukti
kepemilikan atas tanah adat.Untuk Pendaftaran tanahbrkas hak milik adat
berdasarkan ketentuan PP No. 24 tahun 1997 jo permen no.3 tahun 1997 dapat
dilakukan melalui PENEGASAN KONVERSI atau melalui PENGAKUAN HAK.
Pendaftaran melalui penegasan konversi dilakukan apabila BUKTI PENULISAN
berkaitan dengan tanah tersebut lengkap atau dapat dilengkapi. Pasal 24 ayat 1
tahun 1997 menentukan untuk keperluan pendaftaran hak, hak atas tanah yang
berasal dari konversi hak-hak lama dibuktikan dengan alat-alat bukti mengenai
adanya hak tersebut berupa bukti-bukti tertulis, keterangan saksi dan atau
pernyataan yang bersangkutan yang kadar kebenarannya oleh Panitia Ajudikasi
Kelompok IV-A
2
Laporan Fotogrametri II
dalam pendaftaran tanah secara sistematik atau oleh kepala kantor Pertanahan
dalam pendaftaran tanah secara sporadik, dianggap cukup untuk mendaftar hak,
pemegang hak dan hak-hak pihak lain yang membebaninya.
Jika bukti tulisan tidak cukup untuk dipakai sebagai dasar pendaftaran tanah yang
bersangkutan maka pendaftaran akan dilaksanakan dengan menggunakan bukti
PENGUASAAN FISIK tanah yang bersangkutan. Berkaitan dengan hal tersebut
Pasal 24 ayat 2 PP No. 24 tahun 1997 menentukan: “Dalam hal tidak atau tidak
lagi tersedia secara lengkap alat-alat pembuktian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), pembukuan hak dapat dilakukan berdasarkan kenyataan penguasaan fisik
bidang tanah yang bersangkutan selama 20 (dua puluh) tahun atau lebih secara
berturut-turut oleh pemohon pendaftaran dan pendahuluan- pendahulunya, dengan
syarat:
a. penguasaan tersebut dilakukan dengan itikad baik dan secara terbuka oleh
yang bersangkutan sebagai yang berhak atas tanah, serta diperkuat oleh
kesaksian orang yang dapat dipercaya;
b. penguasaan tersebut baik sebelum maupun selama pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 tidak dipermasalahkan oleh
masyarakat hukum adat atau desa/kelurahan yang bersangkutan ataupun
pihak lainnya. “
c. akta ikrar wakaf/surat ikrar wakaf yang dibuat sebelum atau sejak mulai
dilaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977; atau
d. risalah lelang yang dibuat oleh Pejabat Lelang yang berwenang, yang
tanahnya belum dibukukan; atau
Selanjutnya perihal pendaftaran tanah bekas hak milik adat tersebut diatur lebih
lanjut di dalam Permen No. 3 tahun 1997.
Penjelasan Pasal 24 Ayat 1 PP No. 24 tahun 1997 menyatakan bahwa “Bukti
kepemilikan itu pada dasarnya terdiri dari bukti kepemilikan atas nama pemegang
hak pada waktu berlakunya UUPA dan apabila hak tersebut kemudian beralih,
bukti peralihan hak berturut-turut sampai ke tangan pemegang hak pada waktu
dilakukan pembukuan hak. “
Kelompok IV-A
3
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
4
Laporan Fotogrametri II
Demikian sedikit uraian mengenai pendaftaran untuk pertama kali tanah bekas
hak milik adat (tanah girik, tanah petok D dan lain-lain), selanjutnya untuk
menjawab pertanyaan tersebut di atas maka yang terutama yang harus
Kelompok IV-A
5
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
6
Laporan Fotogrametri II
II.3 Toponimi
Toponimi merupakan ilmu yang mempelajari tentang tata cara pemberian
nama maupun penulisan nama-nama unsur geografis yang ada dalam peta. Nama-
nama yang diberikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembacaan peta
yaitu sebagai identifikasi unsur-unsur geografis agar mudah diketahui oleh para
pembaca peta. Penamaan unsur-unsur geografis harus sesuai kaidah atau aturan-
aturan tertentu agar suatu peta mudah dibaca dan tidak membingungkan bagi
pembaca peta.
Ada sembilan aturan yang harus dipenuhi dalam pemberian nama-nama
geografis dalam peta, yaitu:
1) Nama unsur geografis yang terdiri dari generic name dan spesific name
ditulis terpisah, contohnya: Gunung Merapi, Selat Sunda
2) Nama kota yang terdiri dari generic name dan spesific name ditulis
dalam satu kata, contohnya: Ujungpandang, Muarajambi
3) Nama spesifik yang ditambah kata sifat ayau penunjuk arah ditulis
terpisah, contohnya: Jawa Timur, Kebayoran Lama
4) Nama spesifik yang merupakan pengulangan ditulis dalam satu kata,
contohnya: Bagansiapiapi
5) Nama spesifik yang ada unsur penomoran ditulis dengan huruf,
contohnya: Depok Satu, Depok Dua
6) Nama spesifik yang terdiri dari dua kata benda ditulis dalam satu kata,
contohnya: Pagaralam
7) Nama spesifik yang terdiri dari kata benda diikuti unsur geografis
ditulis dalam satu kata, contohnya: Pagargunung, Kayulaut
8) Nama spesifik yang terdiri dari tiga kata ditulis dalam satu kata,
contohnya: Muarabatangangkola
9) Tidak boleh memberi nama dengan empat kata, contohnya:
Gunungmanaonunterudang
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Kelompok IV-A
7
Laporan Fotogrametri II
2. Setelah select Blank Map, maka akan muncul panel layar kosong seperti
ini:
3. Selanjutnya, pada bar menu pilih menu file →Add Data→Add Data→
Connect to Folder. Lalu, pilih folder SHP yang akan digunakan.
Kelompok IV-A
8
Laporan Fotogrametri II
4. File .shp Kelurahan yang dibuka akan muncul seperti gambar berikut:
Kelompok IV-A
9
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
10
Laporan Fotogrametri II
Untuk memotong jalan dan bangunan dilakukan hal sama namun pada kolom
input features di isi dengan shp jalan dan bangunan yang akan dipotong.
Kelompok IV-A
11
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
12
Laporan Fotogrametri II
2. Langkah berikutnya klik shp jalan, kemudian klik Editor Start Editing
akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
Kelompok IV-A
13
Laporan Fotogrametri II
3. Setelah itu klik kanan pada shp jalan, klik open attribute table, lalu isi
kolom Nama_Jalan sesuai dengan geometrinya.
Kelompok IV-A
14
Laporan Fotogrametri II
2. Buka aplikasi ArcCatalog 10 lalu buka file geodatabase yang tadi telah
dibuat. Klik kanan Import Feature Class (multiple)
Kelompok IV-A
15
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
16
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
17
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
18
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
19
Laporan Fotogrametri II
5. Buat arah mata angin pada peta dengan cara InsertNorth Arrow. Maka
akan muncul kotak dialog North Arrow Selector, lalu pilih mata angin
yang diinginkan.
6. Buat Skala angka peta dengan cara klik InsertScale TextPilih model
skala yang diinginkan.
Kelompok IV-A
20
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
21
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
22
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
23
Laporan Fotogrametri II
9. Kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Lalu klik Finish.
10. Untuk menghapus Legenda yang tidak diperlukan, maka klik kanan pada
LegendaConvert to Graphics.
11. Selanjutnya, untuk memisahkan keterangan yang tidak diperlukan, maka
klik kanan pada LegendaUngroup.
12. Selanjutnya membuat grid pada peta. Dengan cara klik kanan pada
layerspropertiesgridnew grid.
Kelompok IV-A
24
Laporan Fotogrametri II
14. Lalu akan muncul kotak dialog seperti dibawah ini. Ubah nilai X menjadi
200 dan Y menjadi 100.
15. Kemudian Nextdan terakhir klik Finish.
16. Untuk mengedit ukuran text dan desimal pada grid maka pada kotak
dialog data frame properties pilih properties. Ubah ukuran font dan jadikan
desimalnya menjadi 0.
Kelompok IV-A
25
Laporan Fotogrametri II
18. Untuk mengubah format file peta menjadi .jpg, klik FileExport Map.
Maka akan muncul kotak dialog Export Map. Ubah resolusi menjadi
300dpi pada kolom Resolution. Maka peta akan terconvert dalam format
.jpg.
Kelompok IV-A
26
Laporan Fotogrametri II
BAB IV
ANALISIS PEMILIHAN SIMBOL
Kelompok IV-A
27
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
28
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A
29
Laporan Fotogrametri II
BAB V PENUT
UP
Kelompok IV-A
30
Laporan Fotogrametri II
V.1 Kesimpulan
Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala
tertentu melalui suatu sistem proyeksi tertentu. Dalam pembuatan peta harus
memenuhi unsur-unsur pembuat peta yaitu judul peta, legenda, simbol, penunjuk
arah, skala, sistem proyeksi, grid, sumber peta, insert, tahun pembuatan dan
pembuat.
Peta shp pada praktikum ini masih merupakan peta buta yang belum ada
keterangan apapun. Oleh sebab itu untuk menjadikannya peta yang sesuai dengan
standart SNI maka dilakukan proses toponimi menggunakan aplikasi ArcGis V.10.
Dalam aplikasi ini dapat dimasukkan keterangan-keterangan peta misalnya
simbol dan nama objek pada peta. Sehingga menghasilkan peta yang mempunyai
unsur yang lengkap.
BAB VI D
AFTAR PUSTAKA
http://www.bakosurtanal.go.id/pentingnya-penamaan-rupabumi-untuk-
pembangunan-wilayah/
Kelompok IV-A
31
Laporan Fotogrametri II
http://www.bakosurtanal.go.id/diklat/2011/Materi/Toponimi.pdf
http://www.pengertianilmu.com/2015/07/pengertian-kartografi.html
http://erikadwic.blogspot.co.id/2013/06/toponimi-peta.html
Kelompok IV-A
32
Laporan Fotogrametri II
LAMPIRAN
Kelompok IV-A
33
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 34
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 35
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 36
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 37
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 38
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 39
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 40
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 41
Laporan Fotogrametri II
Kelompok IV-A 42