Anda di halaman 1dari 5

DIKI SETIAWAN

03411640000048

Script Penjelasan Script


clc clear all clc : membersihkan layar pada kolom Command
close all Window
clear all : membersihkan variable terdahulu pada
kolom Workspace
close all :menutup semua jendela Workplace
%PARAMETER SINYAL Membuat sinyal asli dengan parameter yang
F = [2 10]; diketahui dengan Fs : sample per sekon
A = [1 1]; N : jumlah sample
tmin = 0;
tmax = 5;
Fs = 100; %sampling per sekon

y=0; Fungsi untuk membuat sinyal asli


for j=1:length(F)
y0 = y+A(j)*sin(2*pi*F(j)*t);

figure(1), subplot(2,1,1), plot(t,y0,'r'), title('sinyal asli') Membuat plot gambar sinyal asli
xlabel ('t(second)'), ylabel('y(t)
(meter)'), hold on

y=y0+1.5*randn(1,N); Fungsi untuk memberikan random noise pada


figure(1), subplot(2,1,1), plot(t,y) legend('clean', 'with sinyal asli dan membuat plot gambar untuk
noise') dijadikan satu dengan plot gambar sinyal asli
%FFT yf= fft(y); Proses fast fourier transform
m_yf=abs(yf);
a_yf=m_yf/N; k
=0:N-1; df=Fs/(N- dengan
1); fmax=1/dt; k : frekuensi ke-
f=0:df:fmax;

figure(2), subplot(3,1,1) plot(f,a_yf), Membuat plot gambar hasil proses FFT dengan
title('spektrum amplitudo (double sided)') double sided
xlabel('f (Hz)'), ylabel('Y(f)') axis([0 max(f) 0
max(a_yf)*1.2])

%single-sided spectrum N1 = Pembuatan hasil FFT sinyal single sided


floor(N/2)+1; f1= f(1:N1);

yf1=2*yf(1:N1);
m_yf1=abs(yf1);
a_yf1=m_yf1/N;
DIKI SETIAWAN
03411640000048

figure(2), subplot(3,2,3) plot Membuat plot gambar hasil sinyal FFT single
(f1,a_yf1),title('Original AMPLITUDO sided
SPECTRUM (SINGLE-SIDED)') xlabel('f (Hz)'),
ylabel('Y(f)')

yt1=0; n=0; Fungsi untuk menyaring sinyal FFT single sided


a_yf1b=zeros(1,N1); for m=1:N1 if dengan filter frekuensi (>= 10 Hz) dan membuat
f1(m)<=10 n=n+1; F1(n)=
f1(m); A1(n)=a_yf1(m); plot gambar hasil penyaringannya
a_yf1b(m)=a_yf1(m);

yt1=yt1+A1(n)*sin(2*pi*F1(n)*t); end end


figure(2),subplot(3,2,5), plot(f1,a_yf1b),
title('Filtered Amplitude Spectrum
(single-sided)')
xlabel('f (Hz)'), ylabel('Y(f)')

figure(1), subplot(2,1,2), plot(t,y0,'r'), Membuat plot untuk rekonstruksi sinyal hasil


title('filtering based on singlesided amplitude
penyaringan single sided (Sinyal Baru)
spectrum')
xlabel('t (second)'), ylabel('y(t)
(meter)'), hold on plot(t,yt1,'k--'),
legend('clean','Filtered')

Setelah pengiputan nilai-nilai di script diatas kita menghasilkan suatu gambar sinyal seperti
gambar di bawah ini :
DIKI SETIAWAN
03411640000048

Sinyal yang terlihat tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Hal ini dikarenakan sinyal yang tergambar
oleh suatu penerima (receiver) bergabung dengan noise. Untuk mengetahui frekuensi yang sebenarnya
dilakukan proses FFT, Yaitu Fast Fourier Transform dalam penggunaan filtering ini akan memudahkan
kita membaca frekuensi yang dihasilkan.
DIKI SETIAWAN
03411640000048

Kode itu menggunakan fft jadi ya, itu adalah hal yang sama.Fft adalah transformasi yang memberi Anda
hasil kompleks yang mencakup frekuensi negatif dan positif (-nyquist ke + nyquist). Spektrum sisi
tunggal membuang frekuensi negatif yang seringkali tidak diperlukan untuk hal-hal seperti merencanakan
spektrum untuk mendapatkan spektrum sisi tunggal.Jadi fft adalah metode yang digunakan untuk
mengubah dari domain waktu ke domain frekuensi, tetapi hasilnya memerlukan beberapa manipulasi
setelahnya untuk mendapatkan apa yang sering merupakan hasil yang diinginkan, spektrum daya satu sisi.
Cara kerja filtering pada sinyal ini adalah menghapus sinyal yang tidak memenuhi syarat penyaringan.
Hasil dari filtering ini dinamakan spektrum baru dalam bentuk analog, selanjutnya akan di IFFT lagi
menjadi sinyal digital baru agar dapat merekonstruksikan sinyal asli dari hasil penyaringan.
DIKI SETIAWAN
03411640000048

Anda mungkin juga menyukai