Anda di halaman 1dari 6

1.

Bentuk-bentuk dada
a. Barrel Chest (Dada Barel): Bentuk dada yang menyerupai barel, hal itu
terjadi karena hasil hiperinflasi paru. Hiperinflasi ialah terjebaknya udara
akibat saluran pernapasan yang sempit/menyempit. Pada keadaan ini
terjadi peningkatan diameter anteroposterior. Penyakit yang
bermanifestasikan barrel chest ini misalnya asma berat dan PPOK (jenis
emfisema). Umumnya di temukan di pria.

b. Funnel Chest (Dada Corong): Bentuk dada ini terjadi ketika adanya
gangguan (defek) perkembangan tulang paru yang menyebabkan depresi
ujung bawah sternum (tulang tengah di dada). Pada bentuk dada seperti ini
rentan terjadi penekanan jaringan terhadap jantung dan pembuluh darah
besar, sehingga murmur (suara bising) pada jantung sering terjadi. Funnel
chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit rikets atau sindrom
marfan.
c. Pigeon Chest (Dada Merpati): Bentuk dada ini terjadi ketika ada
pergeseran yang menyebabkan "lengkungan keluar" pada sternum dan
tulang iga. Pada keadaan ini juga terjadi peningkatan diameter
anteroposterior. Pigeon chest dapat terjadi pada pasien dengan penyakit
rikets, sindrom marfan, atau kifoskoliosis berat.

d. Khyposcoliosis: Keadaan ini ditandai dengan elevasi skapula dan spina


berbentuk huruf 'S' sesuai namanya yang terdiri dari kifosis (tulang
belakang ke arah depan) dan skoliosis (ke arah samping). Kifoskoliosis
yang berat dapat mengurangi kapasitas paru dan meningkatkan kerja
pernapasan. Bentuk dada ini dapat terjadi sebagai akibat sekunder dari
polio(- mielitis) atau sebagai manifestasi dari sindrom marfan.
2. Suara perkusi
a. Paru normal: sonor/resonan
b. Pneumothoraks: hipersonor
c. Pekak adalah suara perkusi jaringan yang padat (jantung, hepar)
d. redup: suara yang singkat, tinggi terdengar pada daerah hati. Limfa dan
kandung kemih yang distensi.
e. Vesicular atau pelan dan bernada rendah. Bunyi ini terdengar selama
inspirasi, kemudian berlanjut tanpa henti sepanjang ekspirasi, dan ahirnya
terdengar semakin samar-samar sekitar sepertiga perjalanan sepanjang
ekspirasi.
f. Bronchovesikular dengan bunyi inspirasi dan ekspirasi yang lebih-kurang
sama panjangnya dan terkadang dipisahkan oleh interfal yang sunyi(tanpa
suara). Perbedaan nada dan intensitas sering lebih mudah terdekteksi pada
saat ekspirasi.
g. Bronchial atau bunyi yang keras dan bernada lebih tinggi dengan interval
tanpa suara yang singkat diantara bunyi inspirasi dan ekspirasi. Bunyi
ekspirasi berlangsung lebih lama dari pada bunyi inspirasi.
h. Timphany: suara yang keras (Loud Hollow) sangat keras terdengar diatas
lambung dan intestine.
i. Hyperresonance: lebih keras dari tympany, biasanya terdengar pada
intetine yangdistensi atau berisi udara.
j. Flat: suara yang sangat halus, pendek. Terdengar bila tidak ada udara pada
struktur seperti otot, tulang atau massa tumor.
3. Suara tambahan paru
a. Ralles (Crackles)
- Seperti pergesekan rambut
- Terdengar pada saat inspirasi pada bagian bawah (bases)
- Tidak hilang oleh batuk
- Terkait dengan bronchitis, gagal jantung dan pneumonia
b. Wheezes
- Bernada tinggi, suara nyaring
- Baik terdengan saat ekspirasi pada semua area paru
- Tidak hilang dengan batuk
- Terkait dengan asma, bronchitis, gagal jantung dan empisema
c. Ronchi
- Kasar, keras
- Baik terdengar saat ekspirasi diatas bronchi dan trachea
- Sering hilang oleh batuk
- Terkait dengan bronchitis dan pneumonia
d. Stridor
- Keras, bernada tinggi dan dapat terdengar
- Mudah terdengar tanpa stetoskop selama inspirasi dan ekspirasi
- Indikasi penyempitan pada saluran pernafasan atas dan dapat
mengancam kehidupan, membutuhkan perhatian segera
- Terkait dengan obstruksi parsial jalan nafas, epiglotitis
e. Suara nafas unilateral
- Suara nafas tidak terdengar simetris
- Terkait dengan pneumothorax, tensi pneumotorax, hemothorax atau
riwayat pneumectomy
4. Pola nafas
a. Normal (eupnea) : teratur dan frekuensi 12 – 20 x/ menit
b. Tachypnea :frekuensi nafas > 20 x/ menit
c. Bradipnea: frekuensi nafas < 12 x/ menit
d. Hiperventilasi : cepat, bernafas dalam > 20 x/ menit
e. Apneustik : neurologi – upaya mempertahankan pernafasan
f. Cheyne - Stokes : neurologi – gangguan pola nafas dalam di selingi
periode apneu
g. Kussmaul’s : cepat, dalam dan sukar bernafas – pada diabetes ketoasidosis
h. Air trapping : kesulitan bernafas saat ekspirasi – pada empisema

5. Suara jantung

a. Bunyi jantung I: memiliki nada rendah dan relative lama. Bunyi ini
disebabkan oleh penutupan secara bersama-sama katup mitral dan
trikuspidalis, serta getaran dinding miokardium.
b. Bunyi jantung II: nada yg dihasilkan lebih tinggi, tajam dan singkat.
Bunyi ini dihasilkan karena penutupan katup aorta dan pulmonalis
secara hampir bersamaan, dengan katup pulmonalis biasanya lebih
terlambat dalam penutupan.
c. Bunyi jantung III: memiliki nada rendah dan terdengar sekitar 0,017
detik setelah nada jantung II terdengar. Apabila bunyi jantung III
didengar dengan intensitas keras (protodiastolic gallop) pada orang tua
ini maka terdapat kemungkinan keadaan jantung orang ini telah
memburuk. Gagal jantung kiri ditandai dengan terdengarnya
protodiastolic gallop pada apeks sedangkan gagal jantung kanan
diketahui dengan ditemukannya protodiastolic gallop pada sternum.
d. Bunyi jantung IV: memiliki intensitas yg rendah dan terdengar pada
orang muda dewasa 0,08 detik sebelum terdengarnya bunyi jantung I.
bunyi ini disebabkan oleh menurunnya komplians pada kontraksi atrium
yg mengalirkan darah ke ventrikel
6. Striae
Merupakan garis berwarna pink, kemerahan, atau keungu-unguan (kalau yang
kulitnya gelap bisa berwarna kehitaman). Tidak sama rata dengan kulit
(indented) yg sering muncul pada daerah perut, payudara, lengan atas, bokong
dan paha. Striae sangat dering ditemukan pada wanita hamil dan munculnya
mulai pertengahan kehamilan. Sampai saat ini belum ada cara untuk
mencegahnya. Krim, minyak atau losion tidak akan bisa mencegah timbulnya
striae. Ini juga dapat timbul pada kondisi non-hamil seperti cushing’s
syndrome atau kelainan kelenjar anak ginjal lainnya. Beberapa keadaan yg
dapat menimbulkan striae yaitu penambahan berat badan, penggunaan obatan
steroid (krim atau pil.

Anda mungkin juga menyukai