Bab Ii Tinjauan Umum Perusahaan
Bab Ii Tinjauan Umum Perusahaan
APB DKI Jakarta & Banten APB Jawa Tengah & DIY
APP Cawang APP Semarang
APP Pulogadung PLT APP Purwokerto
APP Durikosambi APP Salatiga
APP Cilegon
APP Bogor APB Jawa Timur
APP Surabaya
APB Jawa Barat APP Malang
APP Bandung APP Madiun
APP Karawang APP Probolinggo
APP Cirebon
PLT APB Bali
APP Bali
Ruang Lingkup Usaha Pokok P3B Bidang usaha pokok yang ditangani oleh P3B sesuai
tanggung jawab yang diberikan kepadanya sebagai pelaksana monopoli transmisi, pengelola
operasi sistem dan transaksi tenaga listrik adalah:
1. Penyaluran Tenaga Listrik, termasuk layanan penyambungan ke sistem penyaluran
2. Perencanaan Sistem Tenaga Listrik yang terdiri dari indikasi kebutuhan pembangkitan dan
pengembangan sistem penyaluran
3. Operasi Sistem Tenaga Listrik yang meliputi manajemen energi dan pengendalian operasi
4. Transaksi Tenaga Listrik yang meliputi penyediaan informasi sistem tenaga listrik dan
pengelolaan transaksi tenaga listrik,serta
5. Setelmen Transaksi Tenaga Listrik, yaitu perhitungan dan pengelolaan tagihan
transmission charges, system service charges dan transaksi tenaga listrik, termasuk
pengelolaan sistem metering.
Disamping mengelola bidang usaha yang bersifat monopoli, P3B memiliki peluang
untuk mengembangkan usaha lain di luar usaha pokok dengan maksud untuk mengoptimalkan
penggunaan sumberdaya dan investasi yang telah dilakukan agar dapat memberikan kontribusi
kepada laba usaha P3B, yang secara tidak langsung akan dapat memberikan manfaat kepada
stake holders.
Jenis-jenis usaha yang dapat dilakukan antara lain: jasa operasi dan pemeliharaan
instalasi listrik, pelaksana pengujian dan komisioning instalasi dan peralatan listrik,
konstruksi/instalasi gardu induk dan transmisi, enjiniring instalasi, pelaksana operasi sistem
tenaga listrik, konsultasi dan pelatihan, serta penyewaan peralatan dan properti. Struktur
organisasi P3B Jawa-Bali ditunjukkan pada gambar 2.1 [1]
GENERAL MANAGER
Unit Induk
SATUAN OPI AUDIT INTERNAL
BIDANG
BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG
MANAGEMEN
PERENCANAAN OPERASI SISTEM PEMELIHARAAN KEUANGAN SDM & UMUM
ASET
AREA
AREA
PELAKSANA
Unit Pelaksana PENGATUR BEBAN
PEMELIHARAAN
Gambar Error! No text of specified style in document..1 Struktur Organisasi P3B Jawa-
Bali
Gardu induk Rawalo berperan untuk menyalurkan energi listrik dari PLTU Cilacap dan
PLTA Mrica atau sektor lain dengan tegangan 150 KV dan kepada PLN di distribusi dengan
tegangan 20 KV. Di samping itu Gardu Induk Rawalo berperan sebagai switching interkoneksi
antara Jawa Tengah dan Jawa Barat guna menjaga keandalan system dan mutu energy listrik
kepada konsumen.
Manuver adalah suatu proses pembukaan dan penutupan PMT atau PMS saat operasi
dan pemeliharaan transmisi dan Gardu Induk. Pelaksanaan menuver dilakukan berkaitan
dengan sistem keamanan baik peralatan dan menusianya sehingga pembebasan tegangan
diperlukan dengan membuaka PMT atau PMS. Pelaksanaan manuver dengan urutan
diantaranya :
1. Manuver keandalan
Menuver kendalan dimaksudkan kestabilan pasokan daya listrik tetap handal kepada
pelanggan. Pelaksanaan menuver keandalan dilakukan dengan syarat :
a. Pemeliharaan atau perawatan pada instalasi listrik
b. Terjadi gangguan atau ketidak normalan pada intalasi
c. Meningkatkan mutu tenaga listrik
2. Manuver kebebasan
Dilakukan untuk membebaskan instalasi dari tegangan dengan tujuan mengeluarkan
peralatan instalasi dari grid (sistem jaringan).
3. Menuver keamanan
Menuver ini dilakukan setelah menuver pembebasan dengan langkah-langkah
pengamanan setelah serah terima pengawas menuver kepada pengawas pekerjaan.
4. Menuver persiapan
Dilaksanakan setelah pengawasan pekerjaan melakukan serah terima kepada pengawas
menuver yang menyatakan bahwa pekerjaan selesai dan instalasi atau peralatan listrik siap
dioperasikan. Dengan selesai pekerjaan pengawasan pekerjaan kemudian melakukan
langkah-langkah :
a. Evaluasi personil
b. Pemeriksaan instalasi atau peralatan listrik yang telah dikerjakan
c. Melepas pentanahan lokal yang dipasang langsung pada peralatan
d. Mengambil rambu dan zonepengaman
e. Melakukan serah terima dngan PM (Pengawas Menuver)
5. Manuver pemulihan
Manuver ini dimaksudkan untuk menormalkan kembali atau pengembalian instalasi listrik
kepada kondisi dan terhubung dengan grid (sistem jaringan).
Keseluruhan menuver dilakukan langsung dengan remote kontrol atau manual melalui
bantuan operator Gardu Induk. Urutan keluarnya surat izin kerja ditunjukan pada gambar 2.2
berikut ini :
SIK SIK
Gambar Error! No text of specified style in document..2 Bagan Surat Izin Kerja
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan peralatan, proses kerja,
tempat kerja, lingkungan, maupun cara melakukan pekerjaan. Sedemikian besar pengaruh dan
akibat yang ditimbulkan sehingga prosedur-prosedur keseamatan kerja direvisi dan
ditingkatkan kondisi keselamatan dan kesehatan kerja sebagai modal majunya perusahaan.
1. Pengaturan perundangan
a. Undang-undang No.1 tahun 1970
b. S.E Direksi PLN yang anrata lain :
1) Pengumuman No.023/PST/75
2) Surat Edaran No. 055/PST/85
3) Intruksi Direksi No.002/84
c. PUIL
Pelaksanaan prosedur pekerjaan diharapkan dengna tujuan diantaranya melindungi
tenaga kerja atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup, menjamin keselamatan orang lain ditempat kerja, terpilihnya sumber produktif
secara efektif dan efisien.
2. Prosedur kerja
a. Persiapan pekerjaan
1) Rencana pelaksanaan pekerjaan
2) Persiapan pelaksanaan pekerjaan
3) Persiapan peralatan kerja untuk pembebasan tegangan
4) Persiapan peralatan keselamatan kerja perorangan (APD)
5) Pelaksanaan berita acara pembebasan tegangan
b. Pelaksanaan pengamanan
1) Pembebasan tegangan jaringan atau peralatan yang akan dipelihara
2) Pemeriksaan tegangan
3) Pemasangan kawat pelepasan muatan
4) Pemasangan tanda-tanda dan rambu-rambu keselamata kerja
5) Pemasangan pentanahan setampat
6) Pernyataan aman dan siap dikerjakan oleh petugas K3
c. Pelaksanaan pekerjaan
Petugas K3 bertanggung jawab atas keselamatan pekerja selama pekerjaan berlangsung
termasuk tugas mengawasi dan menegur pekerja apabila ada yang lalai melanggar
peraturan.
d. Pekerjaan selesai
1) Pemeriksaan hasil pekerjaan dilokasi aman
2) Mengembalikan peralatan kerja
3) Pelepasan pentanahan setempat
4) Pelepasan kawat pelepas muatan
5) Pelepasan tanda-tanda dan rambu-rambu keselamatan kerja
6) Pernyataan pekerjaan selesai dan lokasi sudah siap diberi tegangan
7) Persiapan pemberian tegangan
8) Pemberian tegangan untuk operasi normal
3. Langkah pengamanan
Pencegahan terjadinya kecelakaaan yang timbul pada pelaksanaan pekerjaan operasi dan
pemeliharaan dengan berbagai antisipasi dan perbaikan-perbaikan setelan evaluasi setiap
pekerjaan sehingga keselamatan dan kesehatan kerja terjamin.
Langkah-langkah antisipasi keselamatan kerja pada pekerjaan operasi dan pemeliharaan
transmisi dan Gardu Induk antara lain :
a. Pemberian tanda
Bagian-bagian instalasi yang tidak terisolasi dengan pertimbangan dapat tersentuh
manusia maka tempat tersebut diberi tanda “AWAS ADA TEGANGAN LISTRIK”
disamping itu saat pemeliharaan daerah yang aman diberi rantai aman dan tanda
bendera sebagai batas daerahnya (bendera merah berarti terlarang karena bertegangan
sedangkan bendera hijau berarti daerah bebas).
b. Prosedur kerja
Langkah ini digunakan sebagai batas wewenang dan tanggung jawab bekerja setiap
pekerjaan operasi dan pemeliharaan transmisi dan Gardu Induk dimana menyangkut
waktu pelaksanaan pekerjaan sehingga ada antisipasi agar tidak terjadi ganguan di
sistem yang lain, batasan-batasan daerah yang jelas dimana letak yang dikerjakan dan
kondisi peralatan, harus ada pengawasan dari instansi selama pekerjaan dilakukan.
c. Selesai pekerjaan
Pekerjaan yang telah diselesaikan diperiksa oleh pengawas pekerjaan diantaranya :
1) Pengosongan daerah kerja dari karyawan atau personil kerja dan juga peralatan
kerja yang telah digunakan.
2) Kondisi PMS tanah telah dilepas dan juga alat pentanahan yang lain.
3) Kondisi yang diberi tegangan harus bagus sesuai standart pemasangan pada
instalasi.