Anda di halaman 1dari 5

Draft per Oktober 2012

INDUSTRIALISASI PERIKANAN BUDIDAYA


DI KABUPATEN BATANG
(Bagian Pertama)

A. Produksi Budidaya Media Air Payau

Ada 2 (dua) jenis perikanan budidaya pada media air payau

yang cukup menonjol dilakukan di Kabupaten Batang, yakni bandeng

dan udang (terutama Udang Windu dan Udang Putih). Jumlah dan

nilai produksi bandeng dan udang budidaya di Kabupaten Batang

pada tahun 2010 dan 2011 disajikan pada Tabel 1 di bawah. Pada

Tabel 1 tampak bahwa pada periode tahun 2010 – 2011 produksi

Bandeng di Kabupaten Pekalongan mengalami peningkatan sebesar

89,1%, yakni dari 2,5 ton pada tahun 2010 menjadi 4,7 ton di tahun

2011. Adapun produksi udang--baik Udang Windu maupun Udang

Putih--pada periode tahun 2010 – 2011 cenderung stagnan atau

sedikit mengalami penurunan.1

1
Produksi Udang Windu turun sekitar 2,2%, yakni dari 286 kwintal di tahun 2010
menjadi 280 kwintal di tahun 2011, sedangkan produksi Udang Putih turun sekitar
0,5%, yakni dari 187 kwintal di tahun 2010 menjadi 186 kwintal di tahun 2011.

1
Draft per November 2012

Tabel 1. Jumlah dan Nilai Produksi Perikanan Tambak Bandeng


dan Udang di Kabupaten Batang Pada Tahun 2010
dan 2011
Tahun
2010 2011
Jenis Ikan
No. Jumlah Jumlah
Budidaya Nilai Produksi Nilai Produksi
Produksi Produksi
(Rp juta) (Rp juta)
(kwintal) (kwintal)
1 Bandeng 2.466,3 4.784,4 4.663,0 6.354,2
2 Udang Windu 286,2 1.823,9 280,0 1.805,0
3 Udang Putih 187,0 544,6 186,0 549,1
4 Udang Lainnya 223,1 438,6 - -
Jumlah 3.162,6 7.591,4 5.129,0 8.708,3

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang, 2012

Nilai produksi budidaya bandeng di Kabupaten Batang pada

periode tahun 2010 – 2011 mengalami peningkatan sebesar 32,8%,

yakni dari Rp4,78 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp6,35 miliar pada

tahun 2011. Adapun nilai budidaya udang--baik Udang Windu

maupun Udang Putih--pada periode tahun 2010 – 2011 cenderung

stagnan (tidak banyak mengalami perubahan).

B. Subsistem Produksi

Di wilayah pantai Kabupaten Batang terdapat area pertambahan

yang cukup potensial untuk budidaya darat (sebagian besar terletak

2
Draft per Oktober 2012

di Kecamatan Gringsing).2 Tambak-tambak ini cukup potensial untuk

dikembangkan menjadi tambak semi intensif dengan jenis komoditas

budaya berupa bandeng maupun udang windu. Namun demikian,

perkembangan perikanan budidaya air payau (tambak) di Kabupaten

Batang bisa dikatakan masih lambat dan belum diusahakan secara

optimal. Dari potensi/ketersediaan lahan tambak seluas +750 Ha,

yang sudah diusahakan baru sekitar 232 Ha (33,3%).3

Gambar 1. Kondisi saluran irigasi tambak yang sudah kurang


memadai

2
Sejumlah kecamatan di Kabupaten Batang yang menjadi sentra budidaya air
payau adalah: Kecamatan Gringsing, Kecamatan Batang, Kecamatan Subah,
Kecamatan Tulis, dan Kecamatan Kademan.

3
Sumber: http://www.batangkab.go.id/index.php?nav=com_menu&id=7

3
Draft per November 2012

Bahan baku berupa bibit udang atau benur mudah didapat

dengan harga yang relatif murah, karena di sepanjang pantura

(terutama di Kabupaten Tegal, dan Pemalang) banyak diusahakan

tempat pemijahan bunur balam skala rumah tangga ( backyard

hatchery). Pakan udang juga mudah didapat baik berupa makanan

jadi (konsentrat) maupun meramunya sendiri dengan bahan baku

bekatul dan tepung ikan yang cukup tersedia di Kabupaten Batang

serta vitamin dan mineral lainnya sebagai tambahan.4

C. Subsistem Panen

Cara panen yang dilakukan oleh petani bandeng dan udang di

Kabupaten Batang relatif masih sederhana, yakni menggunakan

jaring. Pada umumnya penanganan pascapanennya masih

sederhana. Setelah dipanen, udang biasanya dimasukkan ke dalam

wadah yang telah disiapkan untuk kemudian dijual kepada

pengumpul (bakul) yang biasanya telah datang di lokasi tambak.

4
Sumber: http://www.batangkab.go.id/index.php?nav=com_menu&id=7

4
Draft per Oktober 2012

D. Subsistem Agro Industri

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Kelautan setempat,

pada saat ini di wilayah Kabupaten Batang belum ada unit usaha

pascapanen pengolahan udang. Selama ini udang dari hasil tambak

petani di Kabupaten Batang dijual dalam bentuk udang segar. Hal ini

membuat nilai tambah dari keberadaan budidaya tambak udang di

Kabupaten Batang belum banyak yang bisa dinikmati oleh masyarakat

setempat.

Adapun untuk bandeng, di wilayah Kabupaten Batang pada saat

ini sudah ada unit-unit usaha pengolahan bandeng menjadi bandeng

presto, baik yang berproduksi secara rutin setiap hari maupun yang

hanya berproduksi berdasarkan pesanan.

Anda mungkin juga menyukai