Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUGAS II
BREAK EVEN POINT ( BEP )
Disusun Oleh:
NIM : 530019791
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Masalah..................................................................................................... 2
C. Tujuan....................................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap usaha bisnis didirikan dengan tujuan memperoleh laba. Laba dalam suatu
bisnis merupakan tujuan utama dan penting dalam perusahaan. Keuntungan merupakan salah
satu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengoperasikan suatu perusahaan.
Mengingat upaya meraih laba tidak mudah, maka seluruh kegiatan harus direncanakan lebih
dahulu dengan baik. Pihak manajemen suatu perusahaan harus mengerahkan dan
mengarahkan seluruh unit dalam perusahaan untuk mencapai satu tujuan, yaitu mendapat
laba. Seluruh peserta dan unit usaha turut bertanggung jawab dalam mencapai tujuan bisnis
tersebut.
Terdapat beberapa faktor ekstern maupun intern yang dapat mempengaruhi tingkat
laba yang diperoleh perusahaan, yakni :
1. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang/jasa yang
dicerminkan oleh harga pokok penjualan (HPP) atau harga pokok produksi (cost of
goods sold)
2. Jumlah barang/jasa yang diproduksi dan dijual
3. Harga jual barang bersangkutan
Upaya meraih laba yang direncanakan perusahaan dipengaruhi oleh kegiatan unsur
tesebut, sehingga pihak manajemen perusahaan harus berusaha mengendalikan ketiga hal
tersebut. Hal yang perlu diupayakan adalah agar seluruh barang yang diproduksi dapat dijual.
Dalam rangka menentukan penghasilan, diasumsikan bahwa barang yang diproduksi habis
terjual seluruhnya.
Pada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba, pihak manajemen dapat
melakukan penekanan terhadap biaya ke tingkat biaya yang paling minimum. Di lain pihak
volume penjualan barang/jasa dapat ditingkatkan ke tingkat yang paling maksimum, sehingga
barang yang diproduksi habis terjual. Adapun penentuan harga jual ditetapkan dengan meraih
tingkat keuntungan per-unit yang memadai, sehingga harga jualnya dapat dijangkau
masyarakat-konsumen.
Usaha pihak manajemen perusahaan dalam upaya mencari keuntungan tersebut harus
didasarkan pada berapa jumlah barang yang harus diproduksi lalu dijual. Pada tahap
perencanaan produksi, manajemen perusahaan harus menentukan lebih dahulu tingkat
produksi yang paling minimum agar perusahaan tidak rugi. Dengan kata lain pada tahap awal
1
perencanaan produksi harus di dasarkan kepada upaya jangan rugi atau minimal impas.
Maksud dari impas adalah total penghasilan (total revenue) perusahaan sama dengan total
biaya yang dikeluarkan ( TR = TC ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan urain diatas, maka rumusan masalah penulisan ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah rumus perhitungan BEP?
2. Bagaimanakah cara perhitungan BEP?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka rumusan tujuan penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui rumus perhitungan BEP.
2. Mengetahui cara perhitungan BEP.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
B. Cara Menentukan Break Even Point (BEP)
Menurut Prawirosentono (2001: 112) Break Even Point Analiysis (BEPA) dapat
dihitung secara matematis dan grafik. Secara matematis dijelaskan melalui formula
sebagai berikut:
Q merupakan barang pada titik impas yang dinyatakan dalam unit Sedangkan QP
jumlah hasil penjualan barang dalam rupiah atau nilai uang.
Keterangan :
TFC = Jumlah biaya tetap
AVC = Jumlah variabel per unit
P = Harga per unit
Q = Jumlah barang yang dijual
Lain halnya jika suatu perusahaan yang menjual multiproduk. Herjanto (2007: 156)
menyebutkan bahwa biaya variabel dan harga jual setiap jenis produk berbeda. Oleh
karena itu. Rumus tersebut harus dimodifikasi dengan mempertimbangkan kontribusi
penjualan dari setiap produk.
Menurut Herjanto (2007: 156-158) rumus Break Even Point (BEP) yang digunakan
untuk perusahaan multiproduk sebagai berikut ini:
Keterangan:
F = Biaya tetap per periode
TVC = Biaya variabel total
TR = Total pendapatan
4
Tabel 4.1
Tabel Analisis Pulang Pokok Untuk Multiproduk
Proporsi
Biaya Harga Estimasi Estimasi
Produk Terhadap Kontribusi
Variabel Jual Penjualan Penjualan
Total Tertimbang
(Rp/Unit) (Rp/Unit) (Unit/Tahun) (Rp/Tahun)
Penjualan
Selanjutnya untuk mengetahui berapa unit yang harus terjual untuk masing-masing
produk dalam rangka mencapai Break Even Point (BEP), dapat dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut:
Penjualan Rupiah:
Penjualan Unit:
Keterangan:
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Sedangkan biaya tetap padatahun pertama adalah sebesar Rp 6.42 Milyar, termasuk
biaya outlet, over head, gaji karyawan dan lain-lain. Sedangkan bonus karyawan telah
termasuk kedalam Biaya Variabel. Hari kerja per tahun 352 hari.
1. Berapakah penjualan masing-masing varian motor yang harus terjual setiap bulan jika
Wahyu menginginkan BEP dalam waktu satu tahun?
2. Berapakah keuntungan yang didapatkan jika penjualan perbulan sama dengan
perkiraan?
B. Analisis
6
Varian Bagi Biaya (V/P) 1- Ramalan % Bobot
Motor Hasil /Rp Variabel (V/P) Penjualan Penjualan Kontribusi
(P) (V) Tahunan (Rp)
110cc 3.000.000 250.000 12 11 3.600.000.000 0.337 3.704
130cc 4.500.000 450.000 10 9 4.212.000.000 0.394 3.545
200cc 6.000.000 725.000 8.2 7.2 2.880.000.000 0.269 1.939
Total 10.692.000.000 1.000 9.189
1. Motor 110cc
Bagi hasil x Perkiraan penjualan (12/tahun)
Rp 3.000.000 x 100 (12) = Rp. 3.000. 000 x 1200 = Rp. 3.600.000.000
Sehingga jika dipersentsekan menjadi Rp 3.600.000.000 / Rp 10.692.000.000 =
33.7% (0.337)
Kemudian bobot kontribusi varian motor 110cc adalah 0.337 x 11 = 3.704
2. Motor 130cc
Bagi hasil x Perkiraan penjualan (12/tahun)
Rp 4.500.000 x 78 (12) = Rp. 4.500. 000 x 936 = Rp. 4.212.000.000
Sehingga jika dipersentsekan Rp. 4.212.000.000 menjadi Rp 4.212.000.000 / Rp
10.692.000.000 = 39.4% (0.394)
Kemudian bobot kontribusi varian motor 130cc adalah 0.394 x 9 = 3.545
3. Motor 200cc
Bagi hasil x Perkiraan penjualan (12/tahun)
Rp 6.000.000 x 40 (12) = Rp. 4.500. 000 x 480 = Rp. 2.880.000.000
Sehingga jika dipersentsekan Rp. 2.880.000.000 menjadi Rp 4.212.000.000 / Rp
10.692.000.000 = 26.9% (0.269)
Kemudian bobot kontribusi varian motor 200cc adalah 0.269 x 7.2 = 1.939
Dengan menggunkan pendekatan ini kita dapat menemukan bahwa bobot kontribusi
total adalah 9.189 untuk setiap rupiah penjualan.
7
Kemudian perhitungan BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut:
= Rp 6.420.000.000 = Rp 689.695.493
9.189
Rp 689.695.493 = Rp 18.238.636
352
Dengan demikian Ilham dapat menentukan bahwa untuk mencapai BEP, bagi hasil
dari penjualan per nya hari harus mencapai Rp. 18.238.636
1. Motor 110cc
11 x Rp. 18.238.636 = 67 unit perbulan
Rp 3.000.000
2. Motor 130cc
9 x Rp. 18.238.636 = 36 unit perbulan
Rp 4.500.000
3. Motor 200cc
7.2 x Rp. 18.238.636 = 22 unit perbulan
Rp 6.000.000
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penjualan masing-masing varian motor yang harus terjual setiap bulan jika Ilham
menginginkan BEP dalam waktu satu tahun adalah
a. Varian motor 110cc sebanyak 67 unit
b. Varian motor 130cc sebanyak 36 unit
c. Varian motor 200cc sebanyak 22 unit
Catatan:
Mohon maaf Pak Rori jika penyampai tugas kami telah melewati jadwal yang
ditentukan. Hal ini dikarenkan kami baru saja mendapatkan buku Modul Manajemen
Operasi dari Pihak UT – Tarakan. Dan ditambah lagi kesibukan pekerjaan serta tugas
dari mata kuliah yang lain. Namun kami menyadari bahwa itu semua bukan alasan.
Sehingga kami berusaha semaksimal mungkin untuk tetap mengikuti perkuliahan ini
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Terimkasih.
9
DAFTAR PUSTAKA
Djoko, Adi Guritno. 2015. Manajemen Operasi. Universitas Terbuka: Tangerang Selatan.
Riyanti Isaskar. 2012. Break Even Point. Universitas Brawijaya : Malang
Rohmawati. 2016. Analisis Break Even Point (Bep) Pada Aluminium Musi II Palembang.
Politeknik Sriwijaya: Palembang
10
11