Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN NUNUKAN


Jalan Ujang Fatimah RT.04 Desa Binusan Kecamatan Nunukan
Telepon/fax manajemen 0556 – 2020755; UGD 0556-2020756
Website: rsud.nunukankab.go.id / e-mail: rsu.nunukan@gmail.com

Kode Pos 77482

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
NOMOR : /RSUD-NNK

TENTANG

KEBIJAKAN PENETAPAN PERLINDUNGAN PASIEN, PENGUNJUNG


DAN STAF DARI PENYAKIT MENULAR DAN INFEKSI DI
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
NUNUKAN

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Nunukan, maka diperlukan
penyelenggaraan Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi yang bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Nunukan dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya
Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Nunukan sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Nunukan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Nunukan.

i
Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – undang Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 012 tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1691/
MEMKES/ VIII/ 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 382/MENKES/III/2007
tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
129?MENKES/SK/II/2008 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit;

Memperhatikan : 1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tahun 2017;
2. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial
di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan
tahun 2001;

ii
3. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan
Universal di Pelayanan Kesehatan tahun
2010;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT


UMUM DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
TENTANG PENETAPAN PERLINDUNGAN
PASIEN, PENGUNJUNG DAN STAF DARI
PENYAKIT MENULAR DAN INFEKSI DI
LINGKUNGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN NUNUKAN

KESATU : Memberlakukan Kebijakan Penetapan


Perlindungan Pasien, Pengunjung dan Staf dari
Penyakit Menular dan Infeksi Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Nunukan
sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini.
KEDUA : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Nunukan bertanggung jawab atas
pelaksanaan Sosialisasi Kebijakan Penetapan
Perlindungan Pasien, Pengunjung dan Staf dari
Penyakit Menular dan Infeksi di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Nunukan melalui Komite/Tim PPI-RS.
KETIGA : Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Perlindungan Pasien, Pengunjung dan Staf dari
Penyakit Menular dan Infeksi Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Nunukan
dilaksanakan oleh Komite/Tim PPI-RS.
KEEMPAT : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Nunukan ini mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan.

iii
Ditetapkan di : Nunukan
Pada Tanggal : 8 Agustus 2018

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH KABUPATEN NUNUKAN

dr. Dulman L, M.Kes,Sp.OG


NIP : 197406232003121004

iv
Lampiran Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Nunukan
tentang Kebijakan Penetapan Perlindungan
Pasien, pengunjung dan staf dari penyakit
menular di Lingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Nunukan
Nomor : /RSUD-NNK
Tanggal : 8 Agustus 2018

KEBIJAKAN PENETAPAN PERLINDUNGAN PASIEN, PENGUNJUNG


DAN STAF DARI PENYAKIT MENULAR DAN INFEKSI DI LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEBUPATEN NUNUKAN

A. KEBIJAKAN UMUM
1. Rumah sakit menyediakan alat pelindung diri untuk kewaspadaan
(barrier precautions) dan prosedur isolasi yang melindungi pasien yang
mengalami imunitas rendah (Immunocompromised) dari infeksi yang
rentan mereka alami.
2. Rumah sakit menetapkan penempatan dan proses transfer pasien
dengan Airborne Disease didalam rumah sakit dan keluar rumah sakit.
3. Rumah sakit menetapkan penempatan pasien infeksi “Airborne” dalam
waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar dengan
tekanan negative (ventilasi alamiah dan mekanik).
4. Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk
menangani lonjakan mendadak (Outbreak) penyakit infeksi airborne.

B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Rumah sakit membuat regulasi isolasi untuk memberikan perlindungan
kepada staf dan pengunjung serta lingkungan pasien.
2. Membuat standar prosedur Operasional terkait penempatan pasien.
3. Rumah sakit membangun/ menyediakan ruangan dengan tekanan
negative untuk pasien dengan infeksi Airborne.

v
4. Apabila struktur bangunan tidak memungkinkkan membangun
ruangan dengan tekanan negative maka rumah sakit dapat
mengalirkan udara lewat system penyaring HEPA (High Effieciency
particulate air) pada tingkat paling sedikit 12 kali pertukaran udara
perjam.
5. Rumah sakit membuat program untuk menangani pasien infeksi “
Airborne” dalam waktu singkat jika system HEPA tidak ada, termasuk
menderita infeksi menular
6. Menetapkan waktu pembersihan kamar isolasi yang dituangkan dalam
Standar prosedur operasional

vi

Anda mungkin juga menyukai