Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Saya juga
bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami sehingga
kami dapat mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku. Kami telah
berusaha semampu kami untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang
Pola Perilaku Petani.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna,
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami mohon
bantuan dari para pembaca.
Demikianlah laporan ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan,
kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima
kasih.
Wassalamu’alikum Wr.Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
desa yang mayoritas berprofesi sebagai petani pun perlu melakukan berbagai
produk hasil pertanian atau pun pada teknologi pertanian yang digunakan, serta
menjadi lebih efisien, meningkatnya nilai jual hasil panen, dan dapat
1
telah menggeluti usaha tani sejak dua puluh tahun lalu namun hanya dijadikan
2
BAB II
PUSTAKA
Inovasi memiliki tiga komponen yaitu ide atau gagasan, metode atau
praktek, dan produk (barang atau jasa). Untuk dapat disebut inovasi, ketiga
komponen tersebut harus mempunyai sifat “baru”. Sifat baru tersebut tidak
selalu berasal dari hasil penelitian mutakhir. Hasil penelitian yang telah lalu
yang belum pernah mengenal sebelumnya. Jadi, sifat “baru” pada suatu inovasi
harus dilihat dari sudut pandang masyarakat tani (caon adopter), buka kapan
suatu ide dianggap suatu yang lebih baik dari pada ide-ide yang ada
dan kebutuhan adopter. Oleh karena itu inovas yang tidak kompatibel
dengan ciri-ciri sistem sosial yang menonjol akan tidak diadopsi secepat
3
digunakan, akan merupakan hambatan bagi proses kecepatan adopsi
inovasi.
inovasi dalam skala kecil. Ide baru yang dapat di coba dalam skala kecil
biasanya diaopsi lebih cepat dati pada inovasi yang tidak dapat dicoba
tidak perlu lagi menjalani tahap percobaan, dapat terus ke tahap adopsi.
Inovasi pertanian adalah suatu ide, gagasa, atau jasa yang bersifat
inovasi pertanian ini dapat menjadi salah satu solusi dalam permsalahan
4
b) Sebagian besar produk pertanian bersifat musiman dan sangat
5
e) Tahap adoption (adopsi) yaitu tahap seseorang mamastikan atau
6
BABA III
Komoditas yang ditanam oleh Bapak Hosen adalah padi, singkong, dan
tumpang sari dengan maksud untuk menutupi kerugian akibat anjloknya harga
Lahan Bapak Ujan terdiri atas lahan sawah dan lahan tegalan. Pada lahan
sawah ketika air tersedia saja di musim hujan, padi ditanam sebagai komoditas
7
ditanami jagung sebagai komoditas utama. Pada lahan tegalan komoditas
tanaman singkong, hal ini dikarenakan secara kuantitas tanaman singkong yang
berjumlah sedikit dan jika dilihat dari segi harga tanaman singkong ini
dilakukan untuk semua komoditas yang ditanam oleh Bapak Ujan, seperti
maupun dalam penjualan hasil panen. Dari hasil wawancara dan analisis
penulis, dapat diketahui bahwa Pak Ujan telah melakukan beberapa inovasi
melakukan mini riset sendiri terhadap dosis dan kombinasi pupuk, serta
bibit unggul yang paling unggul berdasarkan informasi yang beliau terima
8
Untuk memperluas lahannya beliau mengkombinasikan
subur atau tidak produktif lagi beliau jual ke proyek pembangunan dengan
menjadi lebih kecil. Bapak Ujan seringkali menjual hasil taninya ke pasar
olahan makanan atau bahan baku makanan. Ide inovasi ini beliau dapatkan
dari hasil networking nya dengan orang-orang peranian. Salah satu yang
9
akan segera beliau realisasikan adalah pembuatan kripik singkong dan
Bapak Ujan, seperti tetangga dan lain-lain. Namun, dalam pelibatan warga
diberikan.
3.3 Nelayan
yang berarti. Dalam masyarakat nelayan ditemukan adanya kelas pemilik dan
kapal, mesin alat tangkap maupun faktor pendukungnya seperti es, garam dan
lainnya. Kelas pekerja atau penerima upah dari pemilik merupakan mayoritas,
dan kalaupun mereka berusaha memiliki sendiri alat produksi, umumnya masih
10
sangat konvensional, sehingga produktivitasnya kurang berkembang,
Menurut data, jumlah nelayan di Madhura sekitar 321.000 orang yang tersebar
di 4 kabupaten dan kota, dan dari jumlah tersebut, nelayan tradisional mencapai
nelayan (sekitar 224 ribu lebih) nelayan masih berada di bawah garis
hari satu bulan namun sayangnya yang dapat dimanfaatkan untuk melaut hanya
20 hari, sisanya
kemiskinan, karena mereka sering dihadapkan pada musim paceklik, dan untuk
di pesisir memang belum terlepas dari jerat rentenir, bahkan kian hari jerat itu
sejahtera. Lebih parah lagi, ”pulang melaut umumnya para nelayan hanya
cukup membeli beras sebanyak dua liter”, karena tersangkut pinjaman rentenir
11
Umumnya, nelayan bisa bertahan hanya dan hanya jika didorong
semangat hidup yang kuat dengan motto kerja keras agar kehidupan mereka
gelombang laut yang dahsyat pada saat pasang naik untuk mendapatkan ikan.
dapat berada pada radius 500 M dari pinggir pantai dan dengan cara seperti ini
ikan di bibir (tepi pantai) pada radius 200 M, yang ikannya sudah langka.
pekerjaan yang penuh resiko, sehingga keluarga yang lain tidak dapat
sendiri ternyata alat tangkap ikan yang dimiliki tersebut belum dilengkapi
dengan alat teknologi tangkap ikan, dan modal usaha, sehingga penghasilannya
tidak seperti bila mereka menggunakan alat teknologi tangkap ikan yang baik.
Bagi para nelayan memang tidak ada pilihan lain, karena pekerjaan yang
terjadi karam saat akan melaut ke tengah lautan untuk menangkap ikan adalah
pekerjaan turun temurun tanpa pernah belajar sebagai nelayan yang modern.
bagaikan kerakap tumbuh di batu, bahwa mereka perlu modal usaha untuk
meningkat remaja anak nelayan mulai diajak berlayar dan ikut melaut,
sehingga merka jarang yang sekolah. Kini harus dipahami bahwa kehidupan
12
adalah bagaimana membangun kehidupan nelayan menjadi meningkat
nelayan maupun masyarakat lainnya yang terkait dengan sumber daya kelautan
halnya juga dengan anak petani miskin yang membantu orang tuanya di
absennya karena ikut melaut membantu orang tuanya, apakah anak nelayan
tua kelaut?
13
Pemberdayaan anak nelayan ternyata tidak bisa diseragamkan, tetapi
dasar yang sesuai bagi anak nelayan? Melalui penelitian khusus untuk
dengan pendidikan dasar yang sudah ada. Kini masalah dalam penelitian ini
14
mengkaji model pendidikan dasar untuk anak masyarakat nelayan agar
nelayan, dan lebih jauh lagi pada gilirannya kelak mereka akan terbebas dari
kemiskinan.
Masyarakat Nelayan
1. Dimensi Pendidikan
untuk menentukan masa depan, maka model yang dianut adalah model
memiliki pandangan perlunya pendidikan dasar bagi anak nelayan. Hal ini
2. Dimensi Ekonomi
15
a. Kehidupan ekonomi dalam kaitannya dengan sosial budaya masyarakat
ekonominya
3. Dimensi Politik
individu dan bukan sebagai anggota masyarakat yang terikat oleh norma-
norma yang dibentuk oleh masyarakat dimana si individu itu hidup dan
tinggal. Hal ini perlu didalami semenjak ada beberapa faktor kepribadian
16
informasi yang terkait dengan pendapat individu dalam masyarakat
tentang:
a. azas-azas kehidupan
masyarakat.
disimpulkan bahwa pada beberapa dimensi atau kondisi sosial budaya yang
demikian, sebagian kondisi sosial budaya juga telah terjadi proses transisi dari
antaranya adalah tingkat konflik dan persaingan yang tinggi, kegiatan bekerja
merupakan syarat penting untuk dapat bertahan hidup, masih kentalnya sistem
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Inovasi pertanian adalah suatu teknik atau inovasi yang dilakukan oleh
para petani atau pengusaha dalam bidang pertanian untuk meningkatkan harga
jual. Berdasarkan hasil wawancara petani yang telah dilakukan dan hasil
manajemen usaha taninya, dan juga pada produk hasil taninya. Inovasi
karena harga jual hasil panen beberapa komoditas pertanian yang terbilang
18
namun untuk itu diperlukan pendampingan dalam perbaikan cara-cara bekerja
agar hasil yang diperoleh secara ekonomis efisien. Konsep pembangunan ini
masyarakat.
4.2 Saran
Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan
selanjutnya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aksara. Jakarta.
20