Anda di halaman 1dari 17

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelabuhan perikanan merupakan sentra kegiatan perekonomian
masyarakat perikanan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau
bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang perikanan. Kapal perikanan dalam melakukan
penangkapan atau pengangkutan ikan tidak saja harus memenuhi standar
teknis penangkapan/pengangkutan ikan, namun harus memenuhi ketentuan
keselamatan pelayaran. Keselamatan pelayaran merupakan suatu keadaan
terpenuhinya keselamatan dan keamanan operasional kapal perikanan di
perairan maupun keselamatan, keamanan dan ketertiban di pelabuhan
perikanan.
Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
sebagaimana telah dirubah dalam Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009
mengamanatkan dalam rangka keselamatan operasional kapal perikanan,
ditunjuk Syahbandar di Pelabuhan Perikanan. Syahbandar di pelabuhan
perikanan adalah pejabat pemerintah yang ditempatkan secara khusus di
pelabuhan perikanan untuk pengurusan administratif dan menjalankan
fungsi menjaga keselamatan pelayaran. Dalam pelaksanaan tugasnya,
syahbandar di Pelabuhan Perikanan wajib menyampaikan laporan kepada
Kepala Pelabuhan sebagai atasan langsung dan kepada Direktur Jenderal
Perikanan Tangkap melalui Direktorat Pelabuhan Perikanan. Setiap kapal
perikanan yang akan berlayar, Syahbandar di pelabuhan perikanan
melakukan pemeriksaan terhadap pemenuhan persyaratan keselamatan
pelayaran untuk kemudian diterbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB)
setelah kapal perikanan dipastikan laik laut, laik tangkap dan laik simpan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun Maksud dan tujuan Pembuatan dan penyusunan Laporan bulanan
Kesyahbandaran ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan kesyahbandaran

perikanan di UPT. P2SKP Tamperan-Pacitan bulan Februari tahun 2018

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


sebagai penjabaran dari pelaksanaan tugas dan wewenang Syahbandar

di Pelabuhan Perikanan;

2. Sebagai bahan evaluasi Kinerja pelaksanaan kesyahbandaran perikanan

di UPT. P2SKP Tamperan-Pacitan;

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


II. KESYAHBANDARAN DI PELABUHAN PERIKANAN

2.1 Dasar Hukum Operasional Syahbandar di Pelabuhan


Perikanan

Adapun Dasar Hukum Operasional Syahbandar di Pelabuhan


Perikanan adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan;
2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
3. Keputusan Presiden RI Nomor 27/M Tahun 2012;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor
3/PERMEN-KP/2013 tentang Kesyahbandaran di Pelabuhan
Perikanan;
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor
PER.08/MEN/2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan;
6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor
KEP.48/MEN/2009 tentang Pengangkatan Syahbandar di
Pelabuhan Perikanan;
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor
PER.30/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap;
8. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor
KEP.31/DJ-PT/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penerbitan
Surat Persetujuan Berlayar Kapal Perikanan; dan
9. Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM. 82 Tahun 2014
tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar.
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 42/PERMEN-
KP/2016 Tentang Perjanjian Kerja Laut Bagi Awak Kapal
Perikanan;
11. Keputusan Menteri Perhubungan No. SK.259 Tahun 2016
tentang Pengangkatan Syahbandar di Pelabuhan Perikanan;
12. Keputusan Dirjen Perikanan Tangkap No. KEP.31/DJ-PT/2012
tentang Petunjuk Pelaksanaan Surat Persetujuan Berlayar Kapal
Perikanan;

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


13. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor :
KEP.51/DJ-PT/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengaturan
Kapal Perikanan Di Pelabuhan Perikanan;
14. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor
4356/DPT.3/KP.440.D3/X/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Tugas Syahbandar Di Pelabuhan Perikanan.
15. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor
77/KEP-DJPT/2017 tentang Penempatan dan Penugasan
Syahbandar di Pelabuhan Perikanan;
16. Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor:
13/KEP-DJPT/2018 tentang Perubahan atas Lampiran
Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Nomor
77/KEP-DJPT/2017 tentang Penempatan dan Penugasan
Syahbandar di Pelabuhan Perikanan;

2.2 Kedudukan dan Wilayah Kerja Syahbandar di UPT P2SKP


Tamperan

a. Syahbandar di Pelabuhan Perikanan berkedudukan di pelabuhan


perikanan yang dilantik dan ditempatkan berdasarkan Keputusan
Menteri.

b. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 115 tahun 2016


tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, bahwa pelaksanaan
Kesyahbandaran berada di bawah Seksi Operasional Pelabuhan.

c. Wilayah Kerja Syahbandar di Pelabuhan Perikanan sesuai dengan


Wilayah Kerja dan Wilayah Pengoperasian Pelabuhan Perikanan.

2.3 Tugas dan Wewenang Syahbandar di Pelabuhan Perikanan

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 tentang


perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang
Perikanan Pasal 42, Syahbandar di Pelabuhan Perikanan mempunyai
tugas dan wewenang :
Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018
a) Menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar;
b) Mengatur kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan;
c) Memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal perikanan;
d) Memeriksa teknis dan nautis kapal perikanan dan memeriksa
alat penangkapan ikan,dan alat bantu penangkapan ikan;
e) Memeriksa dan mengesahkan perjanjian kerja laut;
f) Memeriksa log book penangkapan dan pengangkutan ikan;
g) Mengatur olah gerak dan lalu lintas kapal perikanan di
pelabuhan perikanan;
h) Mengawasi pemanduan;
i) Mengawasi pengisian bahan bakar;
j) Mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas pelabuhan
perikanan;
k) Melaksanakan bantuan pencarian dan penyelamatan;
l) Memimpin penanggulangan pencemaran dan pemadaman
kebakaran di pelabuhan perikanan;
m) Mengawasi pelaksanaan perlindungan lingkungan maritim;
n) Memeriksa pemenuhan persyaratan pengawakan kapal
perikanan;
o) Menerbitkan Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal Perikanan; dan
p) Memeriksa sertifikat ikan hasil tangkapan.

Dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya syahbandar di


pelabuhan perikanan dikoordinaskan oleh kepala pelabuhan
perikanan. Syahbandar di pelabuhan perikanan dalam melaksanakan
tugasnya dapat dibantu oleh petugas kesyahbandaran yang terdiri dari:

a) Petugas Pemeriksa Administrasi dan Fisik Kapal Perikanan;

b) Petugas Pengatur Kedatangan, Penempatan dan Keberangkatan


Kapal Perikanan;

c) Operator Radio;

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


d) Operator pemanduan;

e) Petugas log book penangkapan ikan;

f) Petugas Sertifikasi Ikan Hasil Tangkapan; dan/atau

g) Petugas Administrasi Sarana Prasarana Kesyahbandaran di


pelabuhan perikanan.

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


III. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS POKOK FUNGSI UNIT
PELAKSANA TEKNIS PELABUHAN DAN PENGELOLAAN
SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN (UPT. P2SKP)
TAMPERAN-PACITAN

3.1 Struktur Organisasi Pelabuhan Perikanan

Adapun Struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan


dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (UPT P2SKP)
Tamperan-Pacitan adalah sebagai berikut :

Kepala UPT P2SKP Tamperan


( Dr. Ir. Ninik Setyorini, MT )

Kepala Sub Bagian Tata Usaha


Tamperan
(Suparno, SE)

Kepala Seksi Operasional Kepala Seksi Pengawasan


Pelabuhan Tamperan dan Pengelolaan SDKP
(Salim, S.Pi) (Moch. Imam Subekti, S.Pi)

Syahbandar di Pelabuhan
Perikanan
(Wahyu Feri Wibowo, S.St.Pi)

3.2 Tugas Pokok dan Fungsi


Struktur organisasi UPT P2SKP Tamperan mengacu pada ketentuan
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 115 tahun 2016 tanggal 4 November
2016, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


1. Sub Bagian Tata Usaha
Dipimpin oleh seorang Kasubag Tata Usaha, dengan uraian tugas
sebagai berikut :

1. Melaksanakan perencanaan, evaluasi dan pelaporan


pelaksanaan semua rencana kegiatan UPT
2. Melaksanakan Pelaksanakan Administrasi Pegawai
3. Melaksanakan Pelaksananaan Administrasi Keuangan
4. Melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan
kantor
5. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, urusan rumah
tangga, kehumasan dan kearsipan
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
UPT

2. Seksi Operasional Pelabuhan


Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Jasa Kepelabuhanan , dengan
uraian tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pelayanan teknis kesyahbandaran


pelabuhan perikanan
2. Melaksanakan pelayanan SHTI/SKPI
3. Melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana
pelabuhan
4. Melaksanakan koordinasi urusan K5 kawasan pelabuhan
perikanan
5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
UPT

3. Seksi Pengelolaan dan Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan


Perikanan
Dipimpin oleh seorang Kepala Seksi Pengelolaan dan
Pengawasan , dengan uraian tugas sebagai berikut :

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


1. Melaksanakan pemantauan pengelolaan konservasi
sumberdaya kelautan dan perikanan
2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelaporan di
kawasan pesisir dan laut
3. Melaksanakan operasional pengawasan pemanfatan
sumberdaya kelautan dan perikanan
4. Melaksanakan verifikasi dokumen bidang kelautan dan
perikanan Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
oleh Kepala UPT

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


IV. PELAKSANAAN KEGIATAN KESYAHBANDARAN DI UPT P2SKP
TAMPERAN-PACITAN
Adapun Pelaksanaan Kegiatan Kesyahbandaran di UPT P2SKP Tamperan-
Pacitan bulan Februari 2018 meliputi :
4.1 Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB)

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang


Pelayaran dan Undang- Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan
menyebutkan bahwa “Setiap kapal yang akan berlayar wajib memiliki Surat
Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluar oleh Syahbandar atau Syahbandar
di Pelabuhan Perikanan bagi kapal Perikanan.
Adapun prosedur dalam penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB),
bahwa Syahbandar di UPT P2SKP Tamperan -Pacitan terlebih dahulu
melakukan pemeriksaan administratif terhadap kelengkapan dan masa
berlaku dokumen kapal perikanan, yang meliputi Surat Tanda Kebangsaan
Kapal, Surat Ukur, Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan Kapal Penangkap
Ikan, Sertifikat Kesempurnaan bagi kapal pengangkut ikan, Sertifikat Radio,
Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI), Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan
(SIKPI), Surat Izin Usaha Periaknan (SIUP), Buku Kesehatan Kapal dan Surat
Laik Operasi (SLO) yang diterbitkan oleh Pengawas Perikanan.
Selanjutnya dilakukan pemeriksa teknis dan nautis kapal perikanan
yang meliputi kondisi kapal, permesinan, peralatan navigasi, peralatan radio
komunikasi, alat keselamatan, alat pemadam kebakaran , pengawakan, alat
penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan ikan. Pemeriksaan tersebut
bertujuan untuk memastikan kelengkapan dan keabsahan dokumen kapal
dan terpenuhinya keselamatan dan keamanan pelayaran.

Tabel 1 Rekapitulasi Penerbitan SPB berdasarkan Ukuran Kapal


Penerbitan SPB berdasarkan Ukuran Jumlah
No. Bulan Kapal (GT)
< 10 GT 10-30 GT > 30 GT
1. Februari 0 0 0 0
2. Juni 0 1 4 5

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa penerbitan Surat Persetujuan
Berlayar (SPB) di bulan Februari 2018 belum dilakukan karena belum
adanya Satker Syahbandar Perikanan . Rencana Syahbandar Perikanan yang
ditugaskan di Pelabuhan Perikanan Tamperan adalah Syahbandar yang
diperbantukan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi yang akan mulai
bertugas di Pelabuhan Tamperan Pada Bulan Maret 2018.

4.2 Pengaturan Kedatangan dan Keberangkatan Kapal Perikanan

4.2.1 Kedatangan Kapal

Syahbandar di pelabuhan perikanan mengatur kedatangan kapal


perikanan berdasarkan pemberitahuan rencana kedatangan dari nakhoda
atau pemilik kapal/penanggung jawab perusahaan. Pemberitahuan
sebagaimana dimaksud, disampaikan paling lama 48 (empat puluh delapan)
jam bagi kapal perikanan berbendera asing atau 2 (dua) jam bagi kapal
perikanan berbendera Indonesia sebelum kapal perikanan memasuki
pelabuhan perikanan. Pemberitahuan rencana kedatangan sebagaimana
dimaksud, dapat dilakukan secara langsung kepada Syahbandar/ Petugas
Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan atau melalui radio komunikasi.
Berdasarkan pemberitahuan rencana kedatangan sebagaimana
dimaksud, Syahbandar / Petugas Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan
menyiapkan tempat tambat labuh. Nakhoda kapal perikanan setelah
bersandar/tiba di pelabuhan perikanan, menyerahkan dokumen kapal
perikanan kepada Syahbandar di pelabuhan perikanan. Syahbandar di
pelabuhan perikanan memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapal
perikanan setelah kapal perikanan bersandar/tiba di pelabuhan perikanan.
Pemeriksaan ulang kelengkapan dokumen kapal sebagaimana dimaksud
dilakukan untuk melihat kelengkapan dan keabsahan dokumen kapal.
Syahbandar / Petugas Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan menerbitkan
Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal perikanan (STBLKK) setelah
dokumen kapal perikanan dinyatakan lengkap dan sah.
Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengaturan kedatangan kapal
perikanan dalam rangka tertib Bandar, dengan melaksanakan penerbitan
Surat Tanda Bukti Lapor Kedatangan Kapal Perikanan (STBLKK) oleh

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


Syahbandar / Petugas Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan di bulan
Februari 2018 terkait aktifitas kedatangan kapal di UPT P2SKP Tamperan
adalah sebagaimana terlihat pada tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2. Kedatangan Kapal berdasarkan Jenis Alat Tangkap
Januari Februari
Armada Kapal/Alat
No. Jumlah Kapal Frekuensi Jumlah Kapal Frekuensi
Tangkap
(Unit) (Kali) (Unit) (Kali)
1. Purse Seine 16 24 17 26
2. Pancing Tonda 8 8 9 15
Dari tabel tersebut diatas dapat disampaikan bahwa frekuensi
kedatangan Kapal Perikanan untuk jenis alat tangkap Purse Seine pada Bulan
Februari 2018 sangat minim. Hal ini terjadi karena faktor cuaca yang kurang
mendukung yaitu gelombang tinggi dan angin kencang di Perairan Samudera
Hindia Selatan Jawa yang berpengaruh pada beberapa kapal ada yang tidak
berlayar selain karena masih musim Off Season / Baratan. Sedangkan untuk
frekuensi kedatangan untuk armada kapal dengan jenis alat tangkap Pancing
Tonda juga sangat minim hanya 15 kali dalam satu bulan.
Kedatangan kapal di UPT P2SKP Tamperan masih belum sepenuhnya
dilaporkan ke Syahbandar maupun petugas Kesyahbandaran, hanya kapal –
kapal dengan alat tangkap pancing tonda dan Purse seine yang sebagian
besar telah melaporkan kedatangannya meskipun dari segi dokumen
kapalnya masih belum memenuhi standar, seperti banyak dokumen yang
masa berlakunya sudah habis dan untuk kapal dengan alat tangkap pancing
tonda belum memiliki Surat Andon dari Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur.

4.2.2. Keberangkatan Kapal


Syahbandar / Petugas Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan
mengatur keberangkatan kapal perikanan berdasarkan pemberitahuan
rencana keberangkatan kapal perikanan dari nakhoda atau pemilik
kapal/penanggung jawab perusahaan. Nakhoda atau pemilik
kapal/penanggung jawab perusahaan memberitahukan rencana
keberangkatan kapal perikanan kepada Syahbandar / Petugas
Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan dengan mengajukan surat

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


pemberitahuan rencana keberangkatan kapal perikanan. Pemberitahuan
sebagaimana dimaksud disampaikan paling lama 24 (dua puluh empat) jam
bagi kapal perikanan berbendera asing atau 2 (dua) jam bagi kapal perikanan
berbendera Indonesia sebelum kapal perikanan meninggalkan pelabuhan
perikanan.
Syahbandar / Petugas Kesyahbandaran di pelabuhan perikanan setelah
menerima pemberitahuan rencana keberangkatan sebagaimana dimaksud
melakukan pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal perikanan. Syahbandar
di pelabuhan perikanan menerbitkan surat tanda bukti lapor keberangkatan
kapal perikanan setelah nakhoda menyerahkan dokumen kapal perikanan
sebagaimana dimaksud dinyatakan lengkap dan sah.
Dari hasil pelaksanaan kegiatan pengaturan keberangkatan kapal
perikanan dalam rangka tertib Bandar, dengan melaksanakan penerbitan
Surat Tanda Bukti Lapor Keberangkatan Kapal Perikanan (STBLKK) oleh
Syahbandar / Petugas Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan di bulan
Februari 2018 terkait aktifitas keberangkatan kapal di UPT P2SKP Tamperan
adalah sebagaimana terlihat pada tabel 2 di bawah ini :
Januari Februari
Armada Kapal/Alat
No. Jumlah Kapal Frekuensi Jumlah Kapal Frekuensi
Tangkap
(Unit) (Kali) (Unit) (Kali)
1. Purse Seine 16 15 17 16
2. Pancing Tonda 8 1 9 6

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa frekuensi


Keberangkatan Kapal Perikanan untuk jenis alat tangkap Purse Seine pada
Bulan Februari sangat minim karena faktor cuaca yang kurang mendukung
yang berdampak pada keselamatan dan hasil tangkapan sehingga banyak kapal
yang tidak berangkat berlayar. Sedangkan untuk frekuensi keberangkatan
armada dengan alat tangkap pancing tonda hanya ada 6 kapal yang melakukan
keberangkatan sekali frekuensinya dalam satu bulan, hal ini disebabkan masih
belum datangnya Kapal-Kapal Andon (Handline/Tonda) dari Sinjay-Sulawesi
Selatan yang rutin datang ke Pelabuhan Perikanan Tamperan saat Musim Ikan
(Maret-November).

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


Keberangkatan kapal di UPT P2SKP Tamperan masih belum sepenuhnya
dilaporkan ke Syahbandar maupun petugas Kesyahbandaran, karena masih
rendahnya kesadaran Nakhoda/Pemilik maupun pengurus kapal terkait
pentingnya keselamatan pelayaran, dokumen kapal dan pentingnya untuk
melaporkan keberangkatan kapalnya kepada Syahbandar / Petugas
Kesyahbandaran di Pelabuhan Perikanan.
Adapun kapal – kapal dengan alat tangkap Purse seine sebagian besar
telah melaporkan Keberangkatannya meskipun dari segi dokumen kapalnya
masih belum memenuhi standar, seperti banyak dokumen yang masa
berlakunya sudah habis. Sedangkan untuk kapal dengan alat tangkap pancing
tonda masih sebagian kecil yang melaporkan keberangkatannya kepada
Syahbandar maupun Petugas Syahbandar di Pelabuhan Perikanan. Adapun
sebagian kapal tonda yang telah melaporkan keberangkatanya belum memiliki
Surat Andon dari Dinas Kelautan dan Perikanan.

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


V. KESIMPULAN
1. Pelaksanaan kegiatan kesyahbandaran bulan Februari 2018
belum optimal dikarenakan masih terdapat beberapa kendala
antara lain sebagai berikut :

a. Masih rendahnya tingkat pemahaman Nakhoda/Pemilik


maupun pengurus kapal akan arti pentingnya keselamatan
pelayaran dan dokumen kapal.

b. Masih rendahnya kesadaran Nakhoda/Pemilik maupun


Pengurus Kapal tentang pentingnya lapor kedatangan dan
keberangkatan kapal.

c. Jauhnya posisi UPT P2SKP Tamperan dengan Kantor Unit


Penyelenggara Pelabuhan (UPP) atau Kantor Syahbandar
dan Otoritas Pelabuhan (KSOP)-Dirjen HUBLA menjadi
kendala dalam pembuatan atau perpanjangan dokumen
kelaik lautan kapal perikanan.

d. Belum Lengkapnya Dokumen Kapal / tidak Hidup serta


Dokumen Lain seperti dokumen Andon yang masih belum
semua kapal Andon memilikinya karen kesulitan dalam
prosedur pengurusannya.

2. Dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan operasional kapal


perikanan dalam rangka tertib hukum dan tertib bandar agar
dapat berjalan lebih baik lagi, maka dilakukan beberapa upaya
perbaikan antara lain :

a. Menjalin koordinasi yang baik dengan Unit Pelaksana


Teknis Pelabuhan dan Pengelolaan Sumber daya Kelautan
dan Perikanan (UPT P2SKP) Tamperan, KSOP Brondong,
Pengawas Perikanan, Polisi Perairan dan TNI-AL, serta
instansi terkait di Kawasan Pelabuhan.

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


b. Melaksanakan pelayanan Kesyahbandaran di wilayah
kerja Pelabuhan Perikanan Tamperan, dengan dukungan
dari pihak UPT P2SKP Tamperan, Pengawas Perikanan,
Polisi Perairan dan TNI - AL.
c. Nakhoda kapal perikanan diberikan penyuluhan tentang
tertib pelaporan kedatangan dan keberangkatan kapal,
serta pentingnya dokumen kapal dan alat keselamatan
dalam pelayaran.
d. Segera berkoordinasi dengan Bidang Perikanan Tangkap-
Dinas Kelautan dan Perikanan untuk menyelesaikan
Masalah Pengurusan Dokumen Andon dan Mensuport
Dinas untuk segera melakukan Kerjasama dengan Dinas Di
Provinsi Sulawesi Selatan serta Kabupaten Sinjay dalam
hal Perizinan dan Prosedur Pengurusan Dokumen Andon
untuk Kapal Andon dan Para Nelayan Andon Penangkapan
Ikan Sinjay

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018


VI. PENUTUP

Demikian laporan Kesyahbandaran bulan Februari 2018 ini dibuat,


untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui :
A.n Kepala UPT Pelabuhan dan Petugas Kesyahbandaran di UPT
Pengelolaan Sumber daya Kelautan Pelabuhan dan Pengelolaan Sumber daya
dan Perikanan Tamperan Kelautan dan Perikanan Tamperan
Kasubag. Tata Usaha

SUPARNO,SE AZIES PURNOMO, ST


NIP. 196312031993031005 NIP. 19800211 201403 1 001

Laporan Kesyahbandaran UPT P2SKP Tamperan Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai