Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
A. Definisi
B. Etiologi
termasuk bakteri aerob dan anearob dan juga sering akibat flora normal vagina.
Dapat juga terjadi ascending invasi dari saluran reproduksi. Dapat juga terjadi
jarang. Faktor risiko obstetrik seperti partus lama, terlalu sering melakukan
pemeriksaan dalam, adanya infeksi saluran kencing atau infeksi akibat seksual,
ketuban pecah dini. Organisme yang paling umum adalah Escherichia coli 33,3%,
C. Epidemiologi
mikrobiologis. 3
D. Klasifikasi
3
Tabel 1. Klasifikasi chorioamnionitis berdasarkan gejala dan tahapan kriteria
klinis 6
E. Patofisiologi
Ascending Infeksi
Sebagian besar infeksi intrauterin disebabkan oleh bakteri yang pertama kali
menjajah atau menyerang epitelium vagina dan kemudian naik melalui serviks ke
saluran genital bagian atas. Oleh karena itu sel-sel epitel mukosa vagina berfungsi
4
sebagai garis pertahanan pertama, berfungsi sebagai penghalang fisik yang
Mikroorganisme Vagina
adalah anggota dominan mikrobiota vagina, dan ketika organisme ini berkurang
korioamnion dan atau tali pusat lalu menjalar ke plasenta. Mulainya infeksi
biasanya disebabkan oleh infeksi secara retrograde atau ascending dari traktus
bermula dari peritoneum via tuba falopi. Adanya infeksi dari mikroorganisme
memicu respon inflamasi dari maternal dan fetal sehingga melepaskan kombinasi
proinflamasi dan inhibisi sitokin dan chemokines dari ibu dan janinnya. Respon
persalinan aterm atau preterm pada umur kehamilan dini. Selain dapat
menimbulkan infeksi dan sepsis pada fetus, respon inflamasi fetus dapat
menimbulkan kerusakan pada serebral pada white matter, yang akhirnya dapat
menyebabkan cerebral palsy dan kelainan neurological jangka pendek dan jangka
panjang lainnya. 8
5
Gambar 1. Jalur masuk infeksi ke bayi
dalam pencegahan infeksi. Mucous plug yang terdapat di cervical serta mucous
mencegah infeksi dari carian amnion dan fetus. Lactobacillus yang memproduksi
peroxide dan berkoloni di jalan lahir yang merupakan flora normal juga dapat
6
Gambar 2. Alur perjalanan infeksi maternal pada fetal
F. Manifestasi klinis
Gejala klinis chorioamnionitis (demam dan satu atau lebih dari yang berikut:
takikardia ibu > 120 bpm, takikardia janin > 160 bpm, cairan amniotik purulen
atau busuk berbau busuk atau vagina discharge, atau kelembutan uterus. 3
G. Diagnosis
amnion, atau strain gram, atau keduanya dan analisis biokimia, tetapi untuk
kategori yang pertama demam pada ibu hamil yaitu peningkatan suhu pada ibu
hamil pada sekali pengukuran > 39oC atau dengan pengulangan dalam 30 menit
7
suhu 38-39oC, yang kedua curiga chorioamnitis berdasarkan peningkatan leukosit,
cairan pada cervix kental, dan fetal takikardi, ketiga konfirmasi diagnosis
chorioamnionitis dengan tes cairan amnion (berupa strain gram, kadar glukosa,
atau kultur) atau pemeriksaan patologis plasenta. Jika belum dilakukan konfirmasi
chorioamnionitis. 2
H. Tatalaksana
membutuhkan penggunaan dua atau tiga temuan klinis sebagai kriteria untuk
tepat waktu, serta antipiretik, telah terbukti menjadi faktor yang signifikan dalam
kelahiran yang mungkin memerlukan pengawasan tenaga kerja, itu bukan indikasi
untuk kelahiran caesar. Pasien harus diamati secara seksama untuk respon
syok). Staf perawatan neonatal harus dibuat sadar akan chorioamnionitis ibu
8
Gentamisin 5 mg/kg IV per hari
sampai melahirkan
postnatal
I. Komplikasi
J. Prognosis
kemampuan untuk mendeteksi dan mengobati sepsis neonatal dini terbatas dan
kasus kematian akibat infeksi ibu dan bayi tinggi, sehingga prognosis pasien
9
K. Perbedaan BCB dan BKB 8,9,10
BKB BCB
Kepala (Telinga) Lingkar Kepala ≤ 32 Lingkar Kepala 35
cm cm
Pinna masih lunak, Pinna kenyal
dan recoil lambat. kartilago terbentuk
dan recoil cepat
Jaringan Lemak Kulit Sedikit Cukup
Dada Areola hanya Areola terbentuk
berpigmen uk < 1 cm. uk > 1cm
Lanugo Sebagian besar tubuh Sebagian besar tanpa
tertutup lanugo rambut
Ekstremitas Telapak kaki Telapak kaki terdapat
tidak/sedikit lipatan banyak lipatan
Genital pria Testis belum turun Testis turun sempurna,
sempurna, rugae jarang rugae dalam
Genital wanita Klitoris masih Labia mayor menutupi
menonjol, labia minor klitoris dan labia minor
melebar
Refleks Refleks mengisap dan Refleks mengisap dan
menelan kurang menelan baik
10
11